BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Kebenaran, mutlak atau relatif?

135

Comments

  • Gw pribadi sih setuju sama albert, kalau kebenaran sejati/mutlak tuh dari Tuhan.

    Kalau kebenaran relatif, berarti sama saja tidak ada kebenaran

    dong :roll:, karena orang yang memegang kebenaran relatif yg 1 akan

    menganggap salah kebenaran relatif yang lain.

    waduh jd tambah ribet..

    ZZzzzz....

    x_x
  • albert2 wrote:
    Gw pribadi sih setuju sama albert, kalau kebenaran sejati/mutlak tuh dari Tuhan.

    Kalau kebenaran relatif, berarti sama saja tidak ada kebenaran

    dong :roll:, karena orang yang memegang kebenaran relatif yg 1 akan

    menganggap salah kebenaran relatif yang lain.

    waduh jd tambah ribet..

    ZZzzzz....

    x_x
    mASA?
  • Oscar rr wrote:
    Babylon...
    Manusia itu ada dan diakui keberadaannya sejak ia dalam kandungan...pasal 2 (buku I) KUHperdata...

    fungsinya sebagai bagian dari pada hak yang akan ia dapatkan apabila lahir dalam keadaan hidup...

    Makanya aborsi itu di pidanakan... :)

    I can argue with that

    bagaimana dengan fertilisasi in vitro
    sel zygot hasil pembuahan sel telur dan sel sperma di luar kandungan
    apakah berarti zygot ini ngga punya hak hidup karena berada di luar kandungan?
  • abxis wrote:
    albert2 wrote:
    Gw pribadi sih setuju sama albert, kalau kebenaran sejati/mutlak tuh dari Tuhan.

    Kalau kebenaran relatif, berarti sama saja tidak ada kebenaran

    dong :roll:, karena orang yang memegang kebenaran relatif yg 1 akan

    menganggap salah kebenaran relatif yang lain.

    waduh jd tambah ribet..

    ZZzzzz....

    x_x
    mASA?

    he eh..

    ^o^
  • Gamaliel wrote:
    ...tambahan dikit, catatan lain:

    Ada saatnya, orang menerima kebenaran tertentu sbg hal yg mutlak, tak dapat dan tak boleh dipertanyakan lagi. Misal saja soal iman. Di sini, orang berhadapan tak lagi soal kebenaran per se, melainkan soal KEYAKINAN, yaitu kebenaran yg 'saya terima mutlak'.
    Orang boleh punya atau bahkan perlu KEYAKINAN, tapi menjadi keliru ketika keyakinan ini dijadikannya 'kebenaran mutlak untuk semua', apalagi dipaksakan.
    Kalau pengertian Iman yang seperti ini gimana mas Gamaliel?

    Iman menuntut keberanian yang lebih besar: untuk menguji kembali keyakinan-keyakinan seseorang dan menolak keyakinan-keyakinan itu jika tidak sesuai dengan kenyataan."
  • Arth4 wrote:
    de Hati wrote:
    Arth4 wrote:
    Klo gw tetap percaya kebenaran itu relatif..... segala sesuatu diciptakan krn proses kan ?!?!
    kayaknya ini yg harus jawab adalah org-org hukum... cuma klo mau ngasih contoh aja, seseorang membunuh karena membela diri... apakah ini masih dikatakan salah ?!?!

    Hm... susah yah topiknya... hihih
    siap dengan konsekwensinya? ... terus terang dengan alasan ini pelanggaran HAM dan otoritarianisme terjadi ... Pak Harto dulu menggunakan alasan ini untuk menindas ... demokrasi khas Indonesia

    secara gak langsung, pak Harto sudah berhasil mempengaruhi cara pandang aku dengan definisi demokrasi ala pak harto itu yah om.. r.gifr.gif

    Hiks hiks
    berarti sudah tahu bahayanya kan? ... kalau kebenaran relatif ... orang bisa menghindar dari tanggung jawab ... pertanggung jawaban perlu standard yang diakui bersama. kalau relatif kan lalu nggak ada standard yang diakui bersama? ... masing2 punya standard sendiri2 ... gimana?
  • Bung Hati... Sebenarnyalah iman sejati itu memang begitu, merengkuh kebenaran tapi juga berdinamika dalam kebenaran. Fides quaerens intelectu: iman yg mencari pemahaman. Kebenaran iman direngkuh dan diamini, tapi juga untuk dipahami. Iman tak memandegkan pencarian kebenaran. Tapi iman juga keberanian 'memeluk kebenaran'. Iman yg nyata mengandaikan ada dinamika...
  • Gamaliel wrote:
    Bung Hati... Sebenarnyalah iman sejati itu memang begitu, merengkuh kebenaran tapi juga berdinamika dalam kebenaran. Fides quaerens intelectu: iman yg mencari pemahaman. Kebenaran iman direngkuh dan diamini, tapi juga untuk dipahami. Iman tak memandegkan pencarian kebenaran. Tapi iman juga keberanian 'memeluk kebenaran'. Iman yg nyata mengandaikan ada dinamika...

    betoll bangettt....
  • Babylon...
    Kandungan yang dimaksud adalah selama masa berkembangnya sel zigot tersebu...

    temapt berlansungnya perkembangan ini bukan menjadi dasar...tetapi bakal anak/janin inilah yang menjadi dasar hak hidup bagi seorang manusia sejak dalam kandungan... :)
  • Ada sesuatu yang bisa kita ketahui secara pasti prinsip2nya, dan akhirnya menjadi tak terbantahkan, akhirnya itu kita sebut sebagai 'hal benar yang mutlak'. Misal, teori bahwa bulan berotasi pada bumi.

    tapi ada pula sesuatu yang tak kita ketahui secara pasti prinsipnya, dan akhirnya yang muncul adalah teori2 yang diakui sebagian pihak tapi juga ditolak oleh pihak yang lainnya, dari situ akhirnya teori itu menjadi 'hal benar yang relatif'. Misal, teori evolusi, ada yg setuju kera adalah cikal bakal manusia, ada yang enggak setuju.

    Itulah faktanya, tidak semua hal kita ketahui kebenarannya. Bahkan ketika semua orang meyakini sesuatu itu benar, suatu saat semua orang bisa berbalik menyebutnya salah. Contoh, dulu org percaya bumi dikelilingi matahari dan saat itu menjadi standart kebenaran ttg tata surya. tapi sekarang, apa masih ada yg menganggapnya sebagai kebenaran?

    Katika sebuah ide atau thesa itu masih diperdebatkan, berarti ia masih menjadi kebenaran relatif. Ketika sebuah iide itu sudah diterima semua pihak sebagai kebenaran, maka ia sudah menjadi kebenaran yang mutlak, untuk saat sekarang. suatu saat apabila ada fakta yg lebih benar terungkap, semua persepsi ttg kebenaran itu bisa berubah lagi.

    Ya inilah kenyataan yang kita hadapi, 'kebenaran' itu bisa berbeda-beda di mata banyak orang. Mungkin itu terasa menakutkan dan membimbangkan langkah hidup kita. tapi ya itulah, alam pikir manusia itu 'sad but true'.

    Maka, sebaiknya kita berhati-hati ketika kita sudah mulai bertindak menjadi hakim bagi orang lain. karena kebenaran yang kita anut bisa saja berbalik suatu saat.

    dan tentang Tuhan sebagai satu2nya yang tahu ttg kebenaran mutlak, ayolah... kita juga belum pernah bertemu dan berbicara langsung dengan Tuhan kan? Untukku, Tuhan juga relatif... Dalam arti dia itu siapa, dia itu apa, dia itu dimana, dan dia mau apa. Ada yang berani memastikannya?
  • Solitude wrote:
    Ada sesuatu yang bisa kita ketahui secara pasti prinsip2nya, dan akhirnya menjadi tak terbantahkan, akhirnya itu kita sebut sebagai 'hal benar yang mutlak'. Misal, teori bahwa bulan berotasi pada bumi.

    tapi ada pula sesuatu yang tak kita ketahui secara pasti prinsipnya, dan akhirnya yang muncul adalah teori2 yang diakui sebagian pihak tapi juga ditolak oleh pihak yang lainnya, dari situ akhirnya teori itu menjadi 'hal benar yang relatif'. Misal, teori evolusi, ada yg setuju kera adalah cikal bakal manusia, ada yang enggak setuju.

    ....

    fakta: bulan berotasi mengelilingi bumi
    fakta: bakteri mengalami perubahan resistensi terhadap antibiotik dalam beberapa generasi

    fakta: rotasi bulan diakibatkan gravitasi
    fakta: perubahan multigenerasi disebut evolusi

    teori: teori yang menjelaskan gravitasi adalah teori umum relativitas
    teori: teori yang menjelaskan evolusi adalah teori evolusi

    teori adalah penjelasan mengenai fenomena alam

    dalam teori evolusi, manusia bukan berasal dari kera saat ini
  • babylon wrote:
    Solitude wrote:
    Ada sesuatu yang bisa kita ketahui secara pasti prinsip2nya, dan akhirnya menjadi tak terbantahkan, akhirnya itu kita sebut sebagai 'hal benar yang mutlak'. Misal, teori bahwa bulan berotasi pada bumi.

    tapi ada pula sesuatu yang tak kita ketahui secara pasti prinsipnya, dan akhirnya yang muncul adalah teori2 yang diakui sebagian pihak tapi juga ditolak oleh pihak yang lainnya, dari situ akhirnya teori itu menjadi 'hal benar yang relatif'. Misal, teori evolusi, ada yg setuju kera adalah cikal bakal manusia, ada yang enggak setuju.

    ....

    fakta: bulan berotasi mengelilingi bumi
    fakta: bakteri mengalami perubahan resistensi terhadap antibiotik dalam beberapa generasi

    fakta: rotasi bulan diakibatkan gravitasi
    fakta: perubahan multigenerasi disebut evolusi

    teori: teori yang menjelaskan gravitasi adalah teori umum relativitas
    teori: teori yang menjelaskan evolusi adalah teori evolusi

    teori adalah penjelasan mengenai fenomena alam

    dalam teori evolusi, manusia bukan berasal dari kera saat ini

    terima kasih sudah memperjelas.

    kera yang dimaksud jelas memang bukan kera yang ada saat ini, karena kera yang sekarang ini juga hasil dari evolusi generasi kera sebelumnya (menurut teori evolusi). dan jalur evolusi primata itu sendiri sekian banyak cabang2nya, menurunkan berbagai macam jenis varian evolusi.

    tapi yang menjadi inti pendapatku, entah itu kera jenis apa yg menjadi cikal bakal manusia menurut teori evolusi, pada kenyataan tetap disanggah terutama oleh kebanyakan penganut teori penciptaan berdasarkan tekstual agama (terutama agama samawi = agama taurat, nasrani, n islam). dan kelompok agama ini adalah sebuah kuantitas yang besar.

    jadi, teori evolusi itu sendiri bukan kebenaran mutlak untuk semua orang.
    dan teori penciptaan dari agama samawi, juga bukan kebenaran mutlak bagi semua orang.

    itu maksud pendapatku.

    jadi, saat kita menganggap kebenaran yang kita yakini itu mutlak untuk kita sendiri, sebenarnya itu bisa menjadi relatif bagi orang lain. so, akhirnya ujung dari nilai kebenaran di tengah kemajemukan pola pikir manusia, adalah subjektivitas. semua kebenaran berpotensi menjadi relatif.
  • kalau begitu, berdasarkan statistik terakhir, ada 6.706.993.152 kebenaran di dunia ini

    tapi apakah kalo bikin voting dan hasilnya 90% menyatakan teori umum relativitas ngga berlaku, terus berarti teori tersebut ngga berlaku?

    atau, bikin voting ke seluruh manusia dan menyatakan 95% manusia pada saat itu bilang bahwa bumi itu datar, trus apakah bumi jadi datar?
  • Oscar rr wrote:
    Kalau tergantung nanti kecekek Ab... :lol: :lol: :lol:
    Fiat justitia ruat caelum ;)
  • de Hati wrote:
    Oscar rr wrote:
    Kalau tergantung nanti kecekek Ab... :lol: :lol: :lol:
    Fiat justitia ruat caelum ;)
    apa itu om????? :? :?
    (kaga ngerti....ixixixiixiixixiix) :P
Sign In or Register to comment.