It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Sore ini Riyo menyempatkan diri ke sebuah Mall, ia ingin tahu barangkali bisa menemukan kemeja keren seperti milik m0x. Di ruang ganti departemen store yang sibuk, Riyo menunggu giliran mencoba baju. Rupanya hari ini mall benar2 sibuk dengan banyak pengunjungnya. Sebenarnya yang menunggu masuk ke ruang ganti hanya Riyo, tapi semua ruang sudah full, jadi ia duduk didepan salah satu ruang.
Masuklah seorang laki-laki, ia tidak memperhatikan Riyo, dan Riyo juga tidak. Ia mengetuk pintu salah satu ruang ganti. Pintu pun terbuka. Laki-laki itu melongok kedalam.
"Gimana say, udah kelar?" tanya laki-laki itu, yang seumuran Riyo. Riyo menoleh. Hey! Bukankah itu Bojinov? Teman Riyo waktu SMU dulu? Dengan siapa dia bilang say?
oo, mungkin disitu istrinya... gumam Riyo.
"Waah, situ tambah seksi lho kalau dicopot. Udah dalemannya dicopot aja sekalian" gurau Bojinov kedalam ruang ganti.
Tiba-tiba Bojinov ditarik kedalam.
Riyo memperhatikan. Hmm... hehe lagi ngapain ya didalam ruang ganti... batin Riyo. Lho kok nggak ada suaranya? Jangan2 mereka lagi...
Sudah 5 menit berlalu. Ruang2 ganti juga sudah dimasuki orang lain, tapi Riyo belum ingin masuk. Ia memperhatikan, berhubung kamar ganti ini bagian bawahnya berlubang, ia bisa melihat dari pantulan keramik, Bojinov dan wanita didalam itu melepas pakaian mereka... dan setidaknya mereka berciuman... lalu apa lagi yang mereka perbuat? Oh ya ampun! gerakan2 ML terlihat melalui pantulan itu. Riyo ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya.
Bojinov! tak kusangka kau menggunakan tempat seperti ini untuk aktivitas yang 'berbahaya' itu. Setidaknya 10 menit Riyo memperhatikan mereka... dengan penis menegang. o my God...
Pintu kamar ganti terbuka. Seorang cowok... ya seorang cowok keluar, dan itu bukan Bojinov. Astaga...
Itu kan Bagus... teman SMU Riyo juga! Apakah mereka benar2 melakukan 'itu' barusan seperti yang kulihat?? gumam Riyo. Bagus keluar area kamar pas lebih dulu.
Sejenak kemudian Bojinov keluar. Kali ini Riyo mendekatinya.
"Hai Nov" sapa Riyo.
"Oh hai... emmm... kamu pasti Riyo kan?" Bojinov terlihat gugup, "udah lama disini?"
"Oooo, hehe. Gimana kabarnya? Kamu dulu yang dikelas 2 pojok itu kan?" kata Bojinov.
"Hehe, masih ingat ya? Tul itu. Kamu kerja di mana sekarang?"
"Aku di akuntan publik. Ini kartu namaku. Sori aku ga bisa lama, lagi ditunggu temen. Klo kamu kerja dimana?" Bojinov memberikan kartu namanya.
"Aku di konsultan arsitek" Riyo juga memberikan kartunya.
"Oke, aku pergi dulu ya. Udah ditungguin nih"
"Ditungguin pacar kamu ya?" Riyo menggoda
"Hehe... mau tau aja. Oke see you"
"See you"
Ah... Bojinov. Teman? Teman tapi mesra ya?
Riyo masuk ruang ganti. Kebetulan yang tadi dipakai Bojinov.
Apa itu di lantai?... ingus?...
Ingus? atau ingus bawah?....
Riyo geleng-geleng kepala.
LOCATION: Rumah Riyo
Sore, sekitar jam 4.
m0x memarkir motor bututnya di pojokan rumah, yang seperti kantor. Sempat ia melihat-lihat rumah itu di bagian depannya.
"Bagus" gumamnya.
Disisi samping, terdapat ruangan yang mirip garasi, atau memang garasi yang difungsikan sebagai ruang kerja. Dua orang sedang berada didepan komputer.
"Permisi mas, mencari mas Riyo ada?"
"Dari siapa mas?"
"Saya m0x. Sudah janjian sama mas Riyo"
"Sebentar ya, saya bilang orangnya dulu"
m0x menunggu didepan. Semilir udara sore terasa cukup segar.
"Hai m0x, masuk" kata Riyo, memperhatikan m0x yang memakai kemeja merah itu lagi... Terlihat makin seksi dengan latar belakang suasana sore.
Riyo mengajak m0x kedalam ruang kerjanya.
[img][/img]
"Ruang kerja putih yang menyenangkan..." kata m0x. "Rupanya seperti ini ruang kerja seorang arsitek."
"Yah... disinilah aku bekerja setiap hari." Riyo memperhatikan m0x. "Hey, kamu memakai kemeja itu lagi" katanya sambil memegang lengan m0x. Jarak 1 meter terasa sangat intim dengan m0x...
Riyo terpesona sampai tak sadar matanya berkedip-kedip.. Aku sebenarnya ingin tahu apa yang ada dibalik kemeja merah itu m0x... batin Riyo.
"Oke..." lanjut Riyo. "Boleh aku mulai dengan tes bakat kamu dulu ya. Tolong kamu coba gambar dengan kasus seperti ini di kertas HVS ini" Riyo mengambil kertas kosong dan sebuah kertas bergambar.
m0x pun duduk dan mulai menggambar. Riyo sengaja duduk didepan m0x... padahal ia bisa saja meninggalkannya. Matanya menikmati keindahan brondong fresh itu... yang sedang sibuk dengan gambarnya.
m0x sekali melirik Riyo, sambil tetap menggambar... ia sedikit malu-malu.
10 menit berlalu, Riyo tidak berkata apa-apa dan juga tidak melakukan apa-apa... rupanya membuat m0x sedikit kikuk.
"Sudah mas" kata m0x sambil menyerahkan gambarnya.
Riyo melihatnya dengan seksama... Olala... gambarnya jelek sekali!
klik gambar utk memperbesar
~m0x~ (19)
++
BlueRiyo (25)
++
Bojinov (25) dan Bagus (24)
kalau yg punya foto komplain, gue gak tanggung jawab lho!
. .
gak tao kalo tnyt ... tnyt... tnyt beneran :twisted: :twisted: :twisted: :twisted:
Kalau gitu, jadi sekretaris pribadiku aja... batin Riyo. Selama ini dia kemana-mana memang sendirian, menemui klien, keluar kota, nginep di hotel.... hmmm... hmm... not bad
"Hmm, gambar kamu lumayan juga" kata Riyo.
"Apa betul? Maaf mas sepertinya gambar saya jelek" sahut m0x.
"O nggak, ini bisa dikembangkan lebih lanjut kok"
Riyo meletakkan gambar di meja.
"coba kamu gambar sudut-sudut gambarnya lebih tajam lagi" kata Riyo
m0x mengambil pensil lagi dan mempertajam gambarnya.
"Nah... gitu. Sebentar"
Riyo membetulkan cara menggambar Riyo... OMG!! tangannya menyentuh tangan m0x....
Jess (27)
Pengusaha tajir yang bolak-balik Indonesia-Australia.
Dia di Indo nggak bisnis, cuma keluarganya asalnya dari sini.
++++++++++++++++++
Back to story
Sementara itu di Bandara...
Seorang pria menenteng tasnya, memanggil taksi. Dia cepat-cepat saja... agak merasa risih dengan kondisi Indo yang awut-awutan. Jalanan macet, banyak pengamen... hoho...
Taksi bergerak menuju sebuah hotel besar di kota ini. Ia berencana menginap dulu disini sebelum besok meluncur ke kota lain, tempat keluarganya tinggal.
"Kamu kuterima kerja" kata Riyo sambil melanjutkan aksinya. m0x tidak menjawab... entah ia memikirkan apa. Tapi yang jelas sentuhan tangan Riyo terasa lebih dari sekedar sentuhan...
"Tugas saya nanti apa mas Riyo?" tanya m0x, setelah acara gambar2 selesai.
Riyo mendekap kedua tangannya, ia berimajinasi memeluk m0x. "Tugas kamu sederhana saja. Jadi asisten pribadiku. Tugas kamu menjawab email, membuat surat-surat, mengetik, ikut aku temui klien, ikut keluar kota, dan hal-hal kecil lain"
"Misalnya saya pas ada jadwal kuliah, bisa apa nggak saya minta ijin?"
"Kalau buat kuliah sih pasti kuijinin. Tapi nanti kamu bisa ganti jam kerja kamu disini malamnya sesuai jam kerja yang kamu nggak masuk"
"Berapa jam sehari kerjanya mas?"
"Buat kamu... 6 jam cukup. Kebetulan aku kadang-kadang keluar kota kalau weekend. Jadi kita kompromikan aja kapan dan berapa jam kamu kerja seminggunya"
"Gajinya berapa mas?"
"Gaji kamu di warnet aku dobelin deh"
"Mau mas..." sahut m0x gembira...
janggal kalo menurutku...