BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

HEART STATION

1646567697099

Comments

  • _kurosaki_ wrote:
    Luar biasa dirimu Bro :D
    Ceritanya dari pertama emang bikin penasaran.
    I think you are an awesome writer.
    Kalo besok2 ngeluarin novel, i'll be the 1st person to buy your novel, hehehe...

    Terpaksa hari ini, petualangan diakhiri dulu pada hal 34.
    I do really want to continue reading your story but its already 2.25 am

    Need to rest. Btw, Koh bisa minta alamat fs-nya?
    Jadi penasaran pengen liat da main character.

    Arigatou ne.

    Regards,

    _kurosaki_
    Wah, another reader.... thanx yah dah baca... salam kenal... 8) ym/fs? hmm.... gak pe-de ah....
  • Mas Remy cerita u bagus2 semua.....tapi mau tanya neh...ini cerita beneran apa cuman karangan???? duh......mending terbitin aja deh jadi sebuah buku tar biar gue yang beli deh.......

    Oh iya add donk YM ku Joker_leo999 sekalian mau liat foto mas remy and foto2 paul iqbal hasan nuzul and fauzi hehehehe.....
    Thx
    Thanx dah baca ya? lam kenal.... kalu soal ym/fs, beneran deh... ane kagak pe-de....
  • 6666 wrote:
    Say, dosen ane ada yang cakep juga neh, 4G loh... Enaknya dideketin juga ga ya? :twisted:
    Enaknya di telen bulet-bulet aja say... maju terus!! :twisted: :twisted:
  • Halah.. Ngaku ga pede.. Padahal narsis.. huahahaha :D
    Biasalah remy jual mahal dikit.. Padahal...(*isi sendiri ya rem)
    Jadi yg mau ym atau fsnya remy,jgn mudah menyerah,Tetap semangat..
    Maju tak gentar..
    Membela yg benar..
    Ya ga rem? He apaan seh? Mwach
  • Jadi yg mau ym atau fsnya remy,jgn mudah menyerah,Tetap semangat..
    Maju tak gentar..
    Membela yg benar..
    Ya ga rem? He apaan seh? Mwach

    Yg pasti, Remy demen banget kalo dipaksa. Jadi kalo mau ym ato fs, gencar kirim pm aja. He he he...

    (Maksa mode=on) :-)
  • Hai Remi.... salam kenal yak....

    gw baru kelar baca seluruh posting lo, dalam dua hari... hehehehe... good work !
  • dasar minta dibujuk lo. persissss sama kek tmen kntr gw
    Ngaku2 ga pede, pdhl minta dipuji :lol: :P
  • Mas Remy cerita u bagus2 semua.....tapi mau tanya neh...ini cerita beneran apa cuman karangan???? duh......mending terbitin aja deh jadi sebuah buku tar biar gue yang beli deh.......

    Oh iya add donk YM ku Joker_leo999 sekalian mau liat foto mas remy and foto2 paul iqbal hasan nuzul and fauzi hehehehe.....
    Thx
    Thanx dah baca ya? lam kenal.... kalu soal ym/fs, beneran deh... ane kagak pe-de....*

    (*baca = paksa gw dong...) hehehe..
  • m103.gif

    Iiiih... kok pada gitu sih sama ane? beneran loh, ane gak pe-de.... *merajuk mode : on *

    @Clear_menthol : Salam kenal juga... *shampo ane tiap ari tuh.... *
    @Lelaki_bali : 3 words....: mwah! mwah! mwah! ^^
  • nicefriend wrote:
    dasar minta dibujuk lo. persissss sama kek tmen kntr gw
    Ngaku2 ga pede, pdhl minta dipuji :lol: :P

    m054.gif

    Hehe.. kenalin dong, sama temen ente.... (Btw... kapan nih mau ke ambass??)
  • yeyyyy........Add Dunkkk....Mas remy pelit neh.......Btw ceritanya hanya fiski atau beneran neh??????
  • m054.gif

    Hehe.. kenalin dong, sama temen ente.... (Btw... kapan nih mau ke ambass??)
    dikau ga bakal suka. dia ga pny pedang sama sekali :lol:

    ow,bneran mau ke ambass? hayuk aja,ntr gw PM deh
  • cerita yang bagus....sy blm pernah tertarik baca sebelumnya. tp cerita ini bikin sy jadi betah baca, ada sedikit roman, selingkuh dan membumi
    THE RETURN

    Aku menggoyang-goyangkan sandal gunungku untuk membuat butiran-butiran pasir putih yang menempel berjatuhan. Angin laut berhembus dengan kencang membuat rambutku yang kini sudah semakin panjang (aku malas mencari tukang cukur) berkibar-kibar tertiup angin. Aku kemudian duduk di atas pasir putih pantai laut Banda yang memantulkan cahaya matahari hingga membuatnya kontras dengan beningnya air laut. Pantai yang sangat Indah! pikirku. Beberapa kapal nelayan lewat dan kapal-kapal yang lebih besar melintas dikejauhan. Ombak laut banda di sekitar pulau Ambon yang tenang membuatnya aman dilalui kapal-kapal itu, padahal hujan hari-hari belakangan masih sering mengguyur, tapi rupanya matahari memilih untuk muncul sore itu.

    Aku menoleh saat Paul di kejauhan melambaikan tangannya padaku. Dia mengangkat sebuah benda yang sepertinya cangkang kerang besar. Dia memakai kemeja pantai bercorak warna-warni menyolok dengan tiga kancing teratasnya yang sengaja dia lepas sehingga memperlihatkan dadanya yang bidang. Dia juga memakai celana pendek putih dan sandal jepit. Sambil tersenyum dia ikut duduk disampingku dan menyerahkan cangkang kerang besar itu.

    "Ini yang paling besar... buat oleh-oleh." katanya.
    "Thanks.." kataku. Walaupun aku tidak berniat membawanya ke Jakarta, aku tetap menerima cangkang kerang itu dari Paul. Paul kemudian terdiam memandang lurus ke arah laut lepas. Aku memperhatikannya. Paul kini terlihat makin tampan, kulitnya yang kini kecoklatan membuatnya terlihat lebih seksi. Tiga hari ini banyak kuhabiskan waktu bersama dengan Paul di Ambon sebelum aku kembali ke Jakarta. Dari mulai jalan-jalan hingga... tidur bersama.

    "Pusarannya lagi enggak ada Rem.." Paul berkata sambil tetap menatap lurus ke depan. Aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan.

    "Pusaran?"
    "Iya... Laut sekarang sedang tenang. Tapi kalau ada pusaran di tengah laut, kapal-kapal harus memutar jauh dulu atau nurunin mereka punya jangkar supaya mereka enggak keseret ke tengah pusaran, masuk ke dalam palung..."

    Paul berkata dengan nada suara tenang dan dalam seolah-olah dia menyampaikan suatu maksud dalam ucapannya.

    "Jadi kapan berangkat?" tanya Paul.
    "Hari selasa."

    Kami lalu terdiam. Tanganku kemudian memain-mainkan pasir putih disamping tempatku duduk.

    "Enggak usah merasa bersalah Rem..." Kata Paul tiba-tiba.
    "Maksud ente?" tanyaku tak mengerti.
    "Gue enjoy nemenin kamu di sini... gue juga tahu kita berdua enggak mengarah kemana-mana Rem... gue juga udah punya cowok."

    Aku kini mengerti maksud Paul. Aku memang sedikit (kalau tidak mau dibilang niat!) memanfaatkan Paul untuk mengisi kekosongan selama aku di sini. Aku tidak bisa memikirkan betapa 'Kering' nya aku kalau tidak bertemu dengan seorang cowok, sedangkan aku tidak mau menggunakan jasa pria-pria yang tidak aku kenal di tempat asing seperti ini.

    "Makasih ya..." kataku.
    "Buat?"
    "The sexes... those were amazing with you bro!" kataku bercanda.
    "You're welcome...!" Kata Paul tersenyum sambil merangkul bahuku dengan sebelah tangannya.

    Kemudian kami menghabiskan minggu sore itu dengan berkeliling kota. Aku membonceng motor Paul dan dia mengantarku ke tempat-tempat dimana oleh-oleh terbaik dapat kubeli. Sesampainya di Hotel, Paul membantuku membawa beberapa bungkusan oleh-oleh hingga ke kamarku.

    "Sori ya jadi ngerepotin. Berat ya?" tanyaku. Paul menggeleng sambil tersenyum.
    "Fuuh.." desahku sambil mengelap dahi yang sebetulnya tidak berkeringat.

    Paul tertawa, "cuma segitu aja sih enggak berat Rem!" katanya. Aku ikut tertawa.

    "So... gue cabut dulu ya? kamu beres-beres dulu aja." Kata Paul sedikit canggung. Kemudian agak ragu-ragu dia berjalan menuju pintu.

    "Paul?" Aku memanggil.
    "Ya??" Paul langsung menghentikan langkahnya dan menoleh ke arahku.

    Aku kemudian tersenyum penuh arti dan berkata, "for the last time? please?"
    Mengerti apa yang aku bicarakan, Paul nyengir lalu berujar, "bukannya kemarin kamu bilang for the last time juga?"

    "Well.. for the last time... hari ini..." kataku sambil menghampiri Paul dan melingkarkan lenganku di lehernya. Kini dapat kulihat dengan jelas barisan gigi Paul yang putih bersih saat dia tersenyum sambil meraih pinggangku sebelum bibir kami berdua bertemu.

    Seks dengan Paul mau tidak mau membuatku membandingkan permainannya dengan permainan Iqbal. Seperti pada Hasan, aku sudah pasti menjadi seorang Top apabila bersama cowok yang lebih muda dariku. Kebalikannya dengan Iqbal, dia selalu menjadi Top saat bercinta denganku. Namun bila bersama Paul yang dua tahun lebih muda dariku, aku pasrah membiarkannya menjadi seorang Top untukku. Paul dengan kebanggaannya memiliki aset 'killer body' dan penis yang berukuran diatas rata-rata, membuatnya sangat percaya diri dapat menstimulasi tanpa harus bersusah payah melakukan teknik-teknik khusus yang membuat pegal seluruh badan.

    Biasanya aku dengan mudah melihat ekspresi seringai kepuasan dan kebanggaan pada wajah Paul karena dia begitu mudahnya membuatku melayang ke langit ke tujuh. Kalau sudah begitu aku hanya tinggal menikmatinya dan aku tidak menyia-nyiakan waktu dengan membiarkan lenganku menjelajahi dan mengagumi setiap lekukan otot di tubuhnya.

    Dengan Iqbal, permainannya berbeda walaupun sama menyenangkannya dengan permainan Paul. Iqbal yang juga memiliki aset yang tak kalah mengagumkan dengan Paul, pandai mencari dan menstimulus titik-titik di tubuhku yang dapat membuatku terangsang saat dia melakukan penetrasi. Baik dengan jemarinya maupun dengan seluruh bagian mulutnya hingga walau kadang Iqbal tidak dapat mencapai my G-spot, aku masih dapat meraih kenikmatan. Lagipula seperti yang pernah aku bilang, the sex is ten thousands much better with someone you love.

  • huff..

    akhirnya.
    selesai juga baca dari page 1 sampe selesai..

    mau muji takut orangnya bosen dipuji. jadinya gak usah ah.. :lol: :lol:
  • btw gw kangen ama iqbal.
    entah kenapa pengenalan karakternya bikin gw lebih jatuh cinta ama dia.
    hehehe,
Sign In or Register to comment.