It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Berarti kejadiannya baru minggu lalu ya Rem. Kan pas u chat sama ane, u bilang lagi pilek, bener ga?
mmm ngeremes man-pecs enak tenan!
sebenernya sudah aku upload di xtube, tp di delete sm admin nya (siialan)
jadi aku upload lg ke gaytube, mudah2an bs, soalnya linknya aneh, info durasinya jg aneh
http://www.gaytube.com/media/7680/Sucking_Straight_Friend/
coba ya
Xixixi... dah liat videonya... kesimpulannya: Makan ati nyepong yang str8... kagak bakalan deh ada 'umpan balik'...
heheheh... thx videonya
tapi kalo yg di sepong cakep n gedong kayak gitu, mau kan?
arisan lagi nyookk!!
Benar-benar kesal! rupanya obat berupa seks dengan Iqbal semalam tidak berhasil menyembuhkan sakit Flu aku. 'suntikan' yang tidak manjur! gerutu aku dalam hati. Bukan itu saja, malahan badanku kini terasa pegal-pegal dan sakit di sana-sini. Entah karena merasa tidak akan ada lagi kesempatan yang lebih baik, Iqbal membuatku menuruti permintaannya bercinta hingga tiga kali! Saking kesalnya aku melempar pensil yang tadinya berada di meja kerjaku, ke dinding.
Saat aku meregangkan otot-otot lenganku yang terasa kaku, ponselku bergetar karena ada pesan singkat yang masuk. Rupanya dari nomor tak dikenal. Isinya begini: 'Datang ya ke acara syukuran hari jum'at sehabis maghrib di Hartz Chicken Buffet, Bogor. Thanks.. -fanny-'
Fanny? aku sendiri heran dari mana dia tahu nomor ponselku, padahal sudah hampir sepuluh tahun sejak terakhir kali kita bertemu. Fanny adalah salah satu anggota geng kami berlima saat kami sama-sama mengambil jurusan informatika komputer selama kurang lebih dua tahun setelah lulus SMA. Anggota geng kami adalah Aku, Fanny, Irwan, Yudha dan Mony. Terakhir kali kudengar kabar mereka, yang aku tahu Yudha sudah menjadi pelaut, Mony bekerja di Bali, sedangkan Irwan aku tidak tahu kabarnya. Berarti yang masih tetap tinggal di Bogor hanya Aku dan Fanny.
Rumah Fanny yang berada di kawasan Puncak, membuat kami sangat sering berkunjung ke rumahnya. Entah itu untuk sekedar jalan-jalan atau mengerjakan tugas. Namun yang pasti kami beberapa kali main ke daerah Curug Cilember tempat wisata dimana terdapat tujuh air terjun dan taman kupu-kupu.
Lalu aku mencoba menghubunginya. Pertama aku mengirimkan sms menanyakan padanya syukuran dalam rangka apa. Namun Fanny tidak menjawabnya. Lalu aku meneleponnya. Anehnya aku merasa Fanny sepertinya tidak mau berbicara denganku, karena setelah dering ke lima dia baru mengangkatnya, ditambah lagi ada keganjilan dalam nada bicaranya seolah dia hendak menyembunyikan sesuatu.
"Ente merit sama siapa?" Aku bertanya lagi pada Fanny setelah kami berbasa-basi selama beberapa menit.
"Mm... pokoknya kamu datang aja Rem! aku tunggu ya?" Fanny berkata dengan nada suaranya yang lembut.
Hari Jumat minggu itu aku memang memenuhi undangan Fanny ke Bogor. Aku berusaha datang tepat waktu sehingga aku meminta ijin pulang lebih cepat untuk naik kereta dengan jadwal jam lima kurang lima belas menit.
Sesampainya di Bogor, hari sudah gelap. Tampaknya Kota Bogor baru saja selesai di guyur hujan. Karena motorku kutitipkan di stasiun dekat rumah dan bukan di Bogor, aku kemudian naik angkot. Kebetulan aku yang memang sudah hafal daerah Bogor tahu persis letak restoran tempat acara berlangsung.
Restoran Hartz terletak tak jauh dari Air mancur (ingat cerita Fauzi yang mencoba menjodohkan aku?) letaknya agak ke dalam dan sepertinya kurang penerangan. Ada beberapa orang yang sudah datang di situ, entah apakah itu tamu undangan Fanny atau bukan, yang pasti aku masuk dan langsung disambut sang mempelai wanita. Ya! Fanny malam itu terlihat sangat cantik berbalut kebaya putih berhias kalung mutiara dan anting-anting yang serasi. Rambutnya yang ikal ditata sedemikian rupa dan wajahnya masih secantik yang kuingat dulu, hanya saja kini terlihat lebih dewasa.
"Hei.. Remy! apa kabar?" Kata Fanny sambil memeluk aku.
Setelah beberapa saat kami saling bertukar kabar, aku akhirnya bertanya, "Mana nih, suamimu?"
Fanny tidak langsung menjawab melainkan menghela nafas terlebih dahulu. Dari ekspresinya seolah dia ragu-ragu atau menyembunyikan sesuatu. Sadar tak bisa meenghindar, akhirnya dia menuntunku ke dalam menghampiri seorang cowok yang berdiri membelakangi kami sedang bercakap-cakap dengan seseorang. Dia setinggi aku, berpakaian serba hitam.
"Say, Remy dah datang..." kata Fanny pelan.
Si cowok akhirnya berpaling dan kini kulihat wajah yang ku kenal. Wajah Irwan, teman satu geng kami. Mata Irwan berseri-seri melihat kedatanganku, namun Fanny terlihat cemas. Aku kemudian memeluk Irwan mengucapkan selamat sambil tertawa senang, kami pun kembali saling bertukar kabar. Fanny memerhatikan kami dengan pandangannya yang semakin cemas, namun aku mengabaikannya dan dengan gembira aku berbicara dengan Irwan.
"Gak nyangka! kalian bisa jodoh!" kata aku dengan riang. Fanny tersenyum lemah terkesan dipaksakan. Kemudian aku dipersilakan untuk mengambil makanan di buffet. Selama makan aku tidak bisa lagi menyembunyikan kemarahan yang sejak tadi memang kutahan. Aku mengiris-iris potongan steak ayam
dengan geram. Apalagi kalau aku melihat tampang Irwan. Fanny berkali-kali menoleh ke arahku dengan khawatir. Aku tidak tahu apakah dia bisa melihat wajahku yang sedang bersusah-payah menahan amarah atau tidak, karena aku tidak peduli.
Tak lama kemudian Irwan menghampiriku. Dia duduk tepat di depanku sambil nyengir. Dengan riang seolah tak menyadari kemarahanku, dia malah bertanya, "lu naek apa ke mari Rem?"
Aku tidak menjawab pertanyaannya melainkan menghentikan makan dan menatapnya penuh kebencian. Irwan menyadari tatapanku dan akhirnya menjadi salah tingkah.
"Bangs4t lu Wan!!" Desisku marah.
Wajah Irwan langsung berubah namun sepertinya dia tidak terkejut kalau aku akan berkata seperti itu...
Ada apa ini??
Emang pileknya udah sembuh ya?
aku penasaran...ran...rannnnn... :shock: :shock: :shock:
padahal malah keluar banyak pertanyaan2 yg lain...
technique yg menarik untuk cerita.
gue tebak loe dulu berdua ngejar2 si fanny bareng?