BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

LAPTOP Kak AMIR <season 3>

168101112

Comments

  • "Darimana kak Danu tahu?"
    "Aku ngikutin kalian. Waktu kamu pulang aku tahu"
    Danu meraih pundak Rudi,
    Rudi menghindar
    Danu merapat ke Rudi
    Tok... Tok... Tok...
    Pintu kamar Rudi diketuk
    "Rud, kamu di dalam?" suara Bapak di luar kamar Rudi
    "Iya, Pak. Ada apa?"
    "Bapak mau bicara soal kak Amir" kata Bapak
    Hah! Soal kak Amir?
    Rudi memandang Danu
    Danu tersenyum
    "Kak? Apa kamu bilang sesuatu pada Bapak tentang aku dan kak Amir?" selidik Rudi ketakutan...
  • *Kita tinggalkan dahulu Rudi yg sedang berbincang bincang (diinterogasi?) dg bapaknya.
    Kita lihat mengapa Sandi tidak bisa dihubungi...*
  • Di kamar Pak Grmanto
    "Pak aku pulang sekarang, ya" pinta Sandi yg masih dalam keadaan telanjang dalam dekapan Pak Grmant yg juga telanjang.
    "Ntar aja. Khan kamu masuk jam 1. Ntar aku antar kamu." jawab Pak Grmanto memeluk lebih erat tubuh Sandi.
    "Tapi..."
    "Sudahlah, kita ulangi lagi kemesraan tadi malam" Pak Grmant membelai rambut Sandi.
    Sandi membalik tubuh, menghadap Pak Girmant.
    Pak Girmant merebahkan tubuh mereka...
    Lidahnya melumat lidah Sandi
    Tangannya membelai paha Sandi dan meremas pantat Sandi
    Sandi reaksi, memainkan penis Pak Grmant, menariknya, mengocoknya...
  • wuaaahhh ...

    serruuuu ...

    aayoo ayyoo lanjut
  • Bagaikan anak kecil mendapat mainan, Sandi memendal mendalkan penis Pak Grmant yg sudah ngaceng berat.
    Tak mau kalah, Pak Grmant segera memainkan penis Sandi, menarik narik supaya tambah panjang. Tangan yg lainnya memainkan puting Sandi.
    Sandi kelojotan, dan segera ngaceng penisnya.
    Setelah ngaceng tegak, Pak Grmant bangkit mengangkangi penis Sandi.
    Diarahkannya penis Sandi ke dalam lubangnya yg sudah tak perjaka.
    Penis Sandi mulai melesat ke dalam lubang Pak Grmant.
    Naik turun naik turun
    Pak Grmant memacu pantatnya
    Kedua tangannya bertumpu pada dada Sandi
    Sebenarnya Sandi agak berat menahan tubuh Pak Grmant, tapi rasa keenakan penisnya membuatnya asyik menikmati permainan pantat Pak Grmant
    Pak Grmant terengah engah
    semakin memacu pantatnya
    ...
    Beberapa saat kemudian
    crottt... crottt... crottt...
    Pejuh hangat Sandi memenuhi anus Pak Grmant
    Pak Grmant beralih maju
    penisnya disodorkan ke mulut Sandi
    segera Sandi melahapnya
    Pak Grmant memaju mundurkan penisnya
    mengentot mulut Sandi
    tangan Sandi mengusap usap dada dan perut Pak Grmant
    kemudian memilin milin putingnya
    Pak Grmant mendongakkan kepala sambil berteriak keenakan
    terus memacu penisnya
    penis yg gemuk besar dg urat urat yg menjalar itu memenuhi mulut hingga kerongkongan Sandi
    ...
    Pak Grmant berteriak keras saat
    crottt... crottt... crottt...
    pejuhnya membanjiri mulut Sandi, hingga ada yg keluar
    Sandi menelannya
    Pak Grmant ingin melepas penis dr mulut Sandi
    tapi Sandi menahan penis itu di dalam mulutnya
    Sandi masih ingin bermain main dg penis Pak Grmant
    ...
  • Sandi memainkan rudal Pak Grmant dalam mulutnya. Sisa sisa pejuh masih berlepotan di rudal Pak Grmant.
    Setelah puas, Sandi melepas penis Pak Grmant. Pak Grmant jatuh rebah di samping Sandi. Memeluknya...
    . . .
    Seperempat jam kemudian
    Sandi kembali bergairah
    ia naik menindih tubuh Pak Grmant
    penisnya beradu dg penis Pak Grmant
    digesek gesekkannya penisnya ke penis Pak Grmant
    aghhhh...
  • Sandi menjilati ketiak Pak Grmant. Masih terasa segar walau unsur macho masih ada.
    Beralih ke puting, Sandi menjilati puting Pak Grmant, kadang juga mencupangnya.
    Pak Grmant yg kelojotan makin menggila, menggesekkan penisnya ke penis Sandi
    Sandi beralih duduk di atas penis Pak Grmant
    penis Pak Grmant yg setengah ngaceng didudukinya
    hingga Pak Grmant agak berteriak kesakitan
    namun ia membiarkan Sandi menduduki penisnya, dan menggesek-gesekkan lubang pantatnya di atas penis tersebut...
  • Sandi terus menggesek-gesekkan pantatnya di atas penis Pak Grmant.
    Tangan Sandi mencengkeram dada Pak Grmant
    Sandi terus memacu pantatnya bagai naik kuda-kudaan
    ...
    Akhirnya mereka mengakhiri permainan tersebut
    ....
    "Aku antar ke mall, Sand"
    "iya, Pak. Aku mandi dulu"
    "iya mandi dulu, yuk. Bareng ya!" kata Pak Grmant sambil menyentil penis Sandi.
    "Gendong, Pak"
    "Boleh, sini"
    Bagaikan anak kecil,
    Sandi digendong di punggung Pak Grmant. Tentu saja keduanya masih telanjang bulat.
    . .
  • Masih ingat Rudi yg berbincang (atau mungkin diinterogasi) dg ayahnya?
  • "Upffhh... Kirain kak Danu melaporkan aku dan kak Amir. Ternyata kak Amir pindah ke Semarang. Koq kemaren kak Amir gak bilang apa apa tho, bisa ketemu tiap hari nih," gumam Rudi.
    Rudi membereskan kamarnya dan siap siap ke rumah Raymon.
    Baru saja selesai beres beres, Ray telfon.
    "Knapa Ray?"
    . .
    "Pergi? Klien? Oke. Gak pa pa. Khan bisnis mamamu juga penting"
    . .
    "Oke. Gak pa pa. Ya, beres."
    . .
    Ternyata Ray ada urusan dg klien.
    Iseng-iseng Rudi ke kamar kak Danu.
  • Kak Danu tak ada di kamarnya
    pasti dah cabut ke rumah Indra
    hmm...
    Raymon urusan bisnis
    Sandi gak ketahuan rimbanya
    Kak Amir? Hmm mungkin lagi asyik kawin sama kak Shanti
    Lha koq jadi sepi begini...
    Sigit? Sigit? Sigit?
    Gmana dia? Apa dah fresh sehabis dari Bandung?
    Tapi Sigit str8. Lha Sandi juga str8.
    Wira, Eric, kayaknya bisa dibengkokin?
    Hmm... Whaduh koq pikiranku jadi liar begini?
    . . .
    "Ngelamunin apa Rud?"
    Wekz!!!
  • "Ibu! Mengagetkan saja"
    "Kak Amir pindah kerja di sini lho, Rud"
    "Kak Shanti masih di Kudus"
    "Iya. Tapi mending kak Shanti ngikutin kak Amir, khan. Masa' mereka mau pisah kota. Kalau dilaju capek juga khan"
    "Iya, bu."
    "Oh iya Rud. Ibu dan bapak mau kondangan ni. Kamu gak pergi2 khan. Jaga rumah ya"
    "oke. Ntar pulang jam brapa?"
    "paling paling jam 1"
  • Tett... Tett... Tettt..
    "Siapa lagi?" Rudi menghentikan aktivitas di kamar.
    Rudi berjalan menuju ruang tamu, diintipnya dari balik korden.
    Siapa itu?
  • Siapa itu? Pemuda berjaket kulit, jeans ketat, memakai kacamata hitam, tidak sopan helmnya tidak dilepas
    tapi...
    wow, bodynya asyik banget...
  • edited April 2008
    Cepat cepat Rudi membukakan pintu.
    "Selamat siang, mas," sapa cowok tersebut.
    "Selamat siang, cari siapa ya?" sahut Rudi sambil menyapu wajah yg hanya terlihat sedikit dari bagian depan helm.
    "Ehm, maaf. Apa ini rumah Bapak Aji Suryanegara pemilik Surya boutique?" tanya cowok ganteng berkumis tipis itu.
    Wajahnya terlihat dewasa, tapi Rudi yakin cowok ganteng itu umurnya masih 23-an.
    "Oh, Pak Aji desainer? Rumahnya sebelah belakang rumah kami. Rumahnya memang bernomor sama. Tapi beliau gang enam, sedangkan sini gang lima. Mas terus aja itu jalan nanti belok kanan, memutar gang enam," Rudi memaparkan.
    "Oh maaf keliru. Terima kasih, mas. Saya permisi dulu"
    "Ehm anu, ee sebentar...,"Rudi menghentikan langkah pemuda ganteng itu.
Sign In or Register to comment.