BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

POSITIVE NEGATIVE *real story (TAMAT)

1141517192051

Comments

  • PN32

    Hari hari selanjutnya makin membuatku kebingungan dengan tingkahku sendiri atas hal2 yg berkaitan dengan fitra.Seperti malam ini.

    "Anjing lu bukan pacar gue fit knp sih lu posesif amat??! Suka suka gue mo pamit atau gak sama lu,ribet anjing kalau mesti ngabarin mulu sama lu!"

    Aku sama widya yg tengah main kartu di ruang tengah saling pandang,denger suara bentakan anton yg sepertinya sedang meluapkan kemarahan sama fitra.Sesaat kemudian widya angkat bahu,seperti gak peduli.Dia nerusin menata kartu.Aku harusnya bisa dong bersikap sama kayak widya.Tapi ternyata gak bisa men.Aku langsung hilang konsentrasi.Aku mikirin fitra.Aku curi pandang ke arah kamarnya yg sedikit terbuka.Anjing si anton kenapa pula harus bentak2 fitra.Tiba2  saja aku seperti gak terima.Padahal aku sendiri pun justru lebih sering caci maki dia dulunya.

    "Jgn krna gue bersikap baek sama lu lalu ngelunjak ya.Inget,pacar gue itu kakak lu,bukan lu!Gue risih lu tlpn2 mulu nanyain kpn gue plg,ngatur2 gue makan di kos,lu siapa?? Dasar homo ribet!anjing lu!"

    Tanganku mengepal.Serta merta aku bangkit melangkah cepat ke kamar anton.Langsung kubuka pintu kamar itu lebar lebar.Mataku lalu mendapati fitra duduk di tepi kasur dan menunduk.Mukanya sedih banget.Asli aku langsung muntab lihat kesedihan di rautnya itu.

    "Heh anjing,apa lu gak bisa ngomong baik2 sama dia?itu adek pacar lu,gak sepatutnya lu katain dia kayak tadi! Taek lu!"
    "Apaan lu bang ikut campur aja!bukan urusan lu kalik!"
    "Emang bukan urusan gue,tapi ini udah malam dan lu bikin keributan njing itu ganggu kenyamanan penghuni lain!ngerti gak lu!"
    "Halah kayak situ yg gak pernah marah2 aja,udah deh sana keluar gak usah ikut campur!"
    "Dengerin gue,lu itu gak tau diri banget ya,fitra itu tiap hari ngelayani lu udah kayak babu,lu bukanya tau makasih malah bentak2 dia,otak lu masih berfungsi gak  hah?!"
    "Lu sejak kpn sih jdi bencong bang?selama ini gue segan sama lu krna lu lebih tua dari gue,tp rasa hormat gue skrng luntur karna kerempongan lu nyampurin urusan orang lain!udah kyk banci aja!"
    "Fine gapapa lu katain gue ton,silakan katain gue sesuka lu,asal jangan fitra yg lu katai!!"

    Hening.Anton seakan kehilangan kata2.Pun aku sendiri yg mendadak diam gak bersuara.Kaget sendiri sama kalimat terakhir yg keluar dari mulutku.Gue APA APAAN SIH?

    .......
    Esoknya ketika kerja.
    Aku ketemu samsul siang itu saat dia nganter batagor pesenan risma,rekan sekantor ku.Ngeliat itu ob pikiranku langsung muter kenangan tentang fitra yg tertidur di pantry ditemani samsul.Betapa innocent nya muka fitra kala itu.Aku juga ingat saat dia nangis tanpa suara di pundakku waktu di parkiran kantor,yg disaksikan sama samsul juga.Ah samsul...eh fitra ding.

    "Woy mas sul,saya tolong beliin juga dong,gado2 satu ya,malas maksi keluar nih," Galih memanggil samsul yg masih berdiri di meja risma.
    "Jangan sul dong mas Galih,Sam gitu lho biar keren ," samsul protes sambil menghampiri meja galih.Semua yang dengar di ruangan kami ketawa.
    "Woy semprul,gue juga ya pesen kadal crispy seporsi," Anjar meledek sambil melempar kertas sampah yg digulung2 ke arah samsul.Samsul hanya cengengesan.
    "Sam,kalau udah sini bentar ya,"
    Aku juga gak tau kenapa aku ikutan manggil si ob yg katanya berasal dari solo itu.Samsul ngangguk lalu menyelesaikan urusannya dengan galih lebih dulu.Sesudahnya dia ke mejaku.
    "Nitip apa pak Zan? Tumben nih?"
    "Gak nitip apa2 kok,cuma kangen aja sama lu sul,"
    "Ha?"
    "Ayok sul makan siang sama saya,"
    "Ha?"
    "Mo makan apa?lu pengen apa sul?"
    "Ha?"
    Ha ketiga membuatku memasukkan gulungan tisu ke mulut samsul.Kesal.Kudorong tubuh ob yg kurus itu keluar dari kantor.Kuajak dia makan di resto agak jauh dari kantor.Dia menganga terus gak mingkem2 sejak dari kantor sampai restoran nusantara ini.Kalau sampai nanti dia gak bisa mingkem aku bersumpah mau masukin sepatuku ke dalam mulutnya.
    "Sul bisa mingkem gak lu?gue jejelin gelas juga nih,"
    "Ha?"
    "Hmm...ha he ha he aja dari tadi,"
    "Ha? Apa pak? Pak zanuar ada apa ya?"
    "Apaan? Ada apa piye maksutnya?"
    "Samsul gak lagi ulang tahun kok ditraktir makan pak?"
    "Geblek,mana ada yg ultah malah minta traktir,kebalik monyet!"
    "Nah trus kenapa pak zanu nraktir samsul makan?"
    "Pede amat lu sul,siapa yg bilang saya nraktir situ?enak aja,bayar sendiri lah,"
    "HAH? waduhhh saya cuma bawa duit 20 ribu e paaakk,duh gimana iniii udah pesen makanan nya ya pak?duh samsul balik ke ke kantor aja yaa," aku cekikikan lihat muka samsul yg beneran panik.Kok ya gampang amat ngerjain ob satu ini.
    Kemudian sepanjang kami makan hanya hening yg tercipta,entah lah aku juga sama gak mengertinya kayak samsul yg keheranan tiba2 kuajak makan berdua di restoran.Hanya karna ngeliat dia di ruangan tim ku tadi berhasil bikin aku mengenang peristiwa fitra bersama samsul,spontan aja aku langsung ngajak dia lunch keluar.Itu bukan gayaku,sumpah.

    Pulang dari kantor aku tak langsung ke kos.Aku main ke rumah fatur, kawan lama,kawan kuliahku dulu.Dia teman nakal ku di masa2 kami menjalani kehidupan membosankan sebagai mahasiswa pada waktu itu.Dia patner bolos,patner berburu gadis2,patner mabok2an dsb.Hari ini aku kangen nakal sama dia.Dia tampak senang sekali kuajak ke club.Sampai tengah malam kami menghabiskan waktu dengan minum2 sampai teler.Pukul 2 aku diantar supir nya pakai mobil fatur ke kosku,seperti biasanya,sementara motorku akan diantar besok pagi.Entah aku mimpi atau gak,dalam ingatan ku yg tinggal sekian persen aku seperti dibantu fitra menuju kamarku.Dia yg bukain sepatu ku,mengendorkan dasi dan membuka dua kancing kemeja kerjaku,serta menyelimutiku.Dan dalam minimnya kesadaranku aku seperti menarik lengannya seperti mau kurengkuh ke dalam dekapanku,tapi dia menolak.Dia hanya membenarkan letak selimutku lalu keluar dari kamarku.Setelah itu gelap.

    Paginya kepalaku terasa pusing sekali,khas orang sehabis mabok berat.Aku putuskan untuk absen ke kantor,aku minta tolong anjar untuk menghandle pekerjaanku hari ini.Lagian ngapain sih semalam aku pake minum2.Biasanya aku ke club dan mabuk itu hanya setiap akhir pekan,dimana minggunya libur jadi aku gak perlu repot ijin alpa kerja.Entahlah kemarin rasanya pikiranku ruwet,bawaanya pengen mabok aja.Aku lihat jam di ponselku menunjukan pukul 11 siang.Lapar men.Tapi malas keluar,kepala juga berat gini.Bikin mie instan aja kali ya yg praktis.Aku toh punya stok mie instan di lemari makanan ku.Maka berbekal indomie goreng aku keluar kamar menuju dapur.Langkahku masih terhuyung karna menahan sakit kepala,bahkan hampir menabrak pintu dapur kalau saja tangan seseorang gak sigap nangkap tubuhku.Fitra....Bak adegan dalam sinetron recehan kami pandang2an.(gue sempet gak percaya waktu zanu cerita bagian ini,
    kata gue adegan kayak gtu only on drama at tv,tp zanu misuh2 katanya itu beneran kejadian wkwk).

    "Bang?hati hati...pusing ya bang?bang zanu mau kemana?" Fitra menuntunku ke kursi di pojokan dapur,didudukannya aku disana.Aku diam menurut,macam orang linglung.
    "Ini fitra lagi bikinin abang sarapan,bentar lagi kelar,"
    "Abang siapa?anton?buat anton?"
    "Bukan bang,bang antom gak pulang kok sejak dua hari kemarin,"
    "Kemana?"
    "Gak tau bang,mungkin tidur di kos temennya.Biarin aja lah mungkin dia udah gak betah fitra recokin terus.Fitra emang gak tau diri,terlalu ngeribetin hidup bang anton....dia pasti kesal,gak nyaman....,"
    "Jadi itu sarapan buat siapa?buat gue,yaudah sini buruan gak usah banyak bacot,"
    Aku memaksa tubuhku untuk bangun dari kursi lalu mendekati fitra,aku gak tahan dengar suara sedihnya itu,sumpah.
    "Eh eh jangan bang,biar fitra aja yg nyiapin,udah bang zanu duduk aja,bentar bang biar fitra taruh di piring dulu," fitra menuntunku balik ke tempat dudukku.Aku diam memperhatikannya menyiapkan piring dan gelas.Setelah kelar dia menyerahkan paket sarapan berupa nasi goreng telur dadar beserta irisan sosis,tomat,kol dan segelas teh panas ke tanganku.Rasanya gak karuan.Aku...
    "Bang? Ini dimakan,maaf kalau seadaanya ya,cuma ini yg bisa fitra lakukan," aku termangu mangu memandangi piring dan gelas di hadapanku.Ada perasaan...apa ya ini...sesak?gue kenapa lebay gini ya? Tp sumpah baru kali ini aku ngerasa hatiku sesak oleh perhatian orang lain.Hubungan asmaraku dengan gadis2 hanya soal ranjang,persetan ketika mereka berusaha membangun romantisme denganku dengan masakin aku saat aku ke tempat mereka,perasaanku hanya biasa saja karna bagiku yg penting service mereka di ranjang memuaskan,itu udah cukup.

    Tapi ketika fitra melakukan hal sederhana ini,hatiku merasakan sensasi yg berbeda.Terlebih saat fitra ikut duduk bersamaku menemani aku sarapan.Dia mengambil kursi yg jauh lebih pendek karna hanya itu yg tersisa lalu dia duduk dibawah kursiku yg lebih tinggi.Dia gak makan krna udah sarapan,dia hanya minum air putih sambil menemaiku makan.Aku makan dalam diam diatas dia.Dari atas aku bisa melihat kepalanya,rambutnya yg hitam gelap agak mengombak.Aku pernah melihat anton membelai kepala ini.Mengacak rambut ini.Tanpa sadar tanganku bergerak ke kepala fitra.Nyaris saja kusentuh kepala itu,saat kudengar fitra terisak!
    "Fit?lu nangis?heh,lu kenapa??"
    Fitra gak nyahut,suara isaknya pelan tapi bahunya brguncang agak kencang.Aku spontan memegang pundaknya,kugoncangkan pundak dia sambil terus bertanya.Tapi fitra malah makin menjadi nangisnya.
    "Fitra juga gak mau begini bang..fitra gak mau...tapi semua udah terlanjur...fitra tau ini salah..fitra tau udah nyakitin kak hasna...fitra tau udah ngancurin segalanya...fitra tau udah ngerusak bang anton...,"

    Aku dekap dia dari atas kursiku.Silakan nilai aku apa saja men,tapi hanya ini satu2nya hal yg bisa kulakukan saat ini.Gak ada yg lain.
  • PN33

    Seperti yang sudah2,setelah drama di dapur itu berlalu dan anton pulang pada akhirnya setelah beberapa hari,mungkin kangen sama silit fitra,si banci sialan itu toh nyatanya riang gembira lagi.Dia kembali pada aktivitasnya melayani sang raja.Membabukan diri atas nama cinta.Aku berhasrat sekali untuk bully dia karna hal tsb,tp kemudian aku teringat tudingan dito soal kecemburuan.Shit.Aku gak cemburu kok.Aku hanya merasa dipermainkan.Loh?Aku berusaha mengabaikan rasa kesalku yang sama sekali tak beralasan itu.Ini semua gak ada hubungannya sama lu zan,kenapa lu ngerasa kesal,marah?

    Tapi kemudian terjadi sesuatu yg membuatku lalu menyadari satu hal,bahwa tudingan dito benar adanya!Malam itu aku ngerasa gerah di kamar,meski ada kipas angin besar di dalamnya.Jam menunjukan pukul 11 malam.Aku keluar kamar berniat cari angin di taman belakang.Aku membawa serta rokok kesayanganku.Sambil menyalakan rokok aku duduk di kursi yang dibelakangnya merupakan jendela kamar anton dan fitra.Baru saja mengepulkan asap pertamaku,telingaku mendengar suara2 seperti orang merintih dan mendesah2.Jelas,itu suara orang ngentot.Aku menghela napas panjang,sudah tahu dan sangat yakin itu adalah suara anton dan fitra yg pasti sedang bercinta di dalam kamar mereka.Benar kan apa kataku dulu,anton hanya pulang saat dia rindu silit adik pacarnya itu.Tanpa sadar tanganku mengepal.Dadaku mendadak bergemuruh,sperti siap memuntahkan luapan emosi yg memuncak.Aku benci keadaaan ini! Aku memejamkan mataku rapat rapat,entah biar apa.Tapi malah bayangan anton yg sedang kenikmatan ngentot fitra muncul di pejaman mataku!Asu!

    "Anjing,enak bgt silit lu dek,bener2 bikin kontol gue keranjingan!haaahhh lemess guee....sana bikinin gue kopi....," suara anton.Bajingan! Gigiku gemerutuk denger perkataan dia.Aku bangkit masuk ke dalam,berharap ketemu fitra yg pasti  ke dapur membuat kopi permintaan anton.Benar saja,aku papasan sama dia di depan pintu dapur.Aku lihat dia berjalan perlahan dengan langkah2 yg aneh,seperti kesakitan.Aku menelan ludah.Aku teringat saat anwar memasukan paksa kontolnya ke lubang pembuangan fitra dulu.Tanganku mengepal lagi.

    "Berhenti...berhentilah...,"
    Entah kenapa kata itu yg keluar dari mulutku saat fitra menuang gula ke dalam gelas.Fitra menoleh kaget.Ditatapnya aku dengan nanar.Aku mendekat,dekat sekali di hadapannya.Tingginya yg hanya se dadaku membuatnya harus menengadah untuk melihat wajahku.Mungkin dia melihat kilat kemarahan di mataku,makanya dia lalu menunduk,gak berani menatapku lagi.
    "Bisa lu hentikan kebodohan itu?lu bukan perek yg hanya dibutuhkan saat bajingan itu haus layanan lu,lu bukan tempat buat muasin nafsu binatang dia doang...hargai diri lu sendiri..apa lu gak sayang sama diri lu sendiri?....," Men,apa lu tau bahkan suara gue bergetar ngucapin kalimat2 itu.Bahkan ada rasa sesak dan sakit yg memenuhi rongga dada gue saat ini.Kupikir aku akan memakinya,menghinanya,mengatai dia dengan kata2 sampah seperti yg sudah2.Tapi ternyata bukan.Aku melakukan hal yg berbeda.

    Sampai paginya aku terus memikirkan kejadian semalam.Aku gak bisa konsentrasi bekerja.Otakku terus memaksa memutar suara erangan anton,rintihan fitra,kata2 anton setelah puas menggauli calon adik iparnya,dan juga teguranku pada fitra di dapur.Aku pusing.Aku harus ngentot.Aku kudu mabok.Untungnya ini malam minggu.Maka disinilah aku sekarang.Di motel bersama sandra.Aku membuat perempuan seksi itu kewalahan krna terjangan  buasku diranjang.Ada semacam kemarahan,gusar dan tak terima yg menguasai hatiku saat menggarap lobang memek sandra.Bukan sama perempuan ini,tapi dengan anton.Well,aku sendiri juga heran kenapa aku musti marah karna dia?Bahkan saat aku sedang berkegiatan nikmat bersama wanita.Anjing.

    Esok siangnya aku harus melihat sendiri kemesraan anton yg tanpa malu diumbarnya di depanku dan Dito di sumur.Aku kelar berak dan dito barengan sama fitra sedang nyuci baju saat anton muncul bawa selimut kotor.
    "Dek ini kok ga dibawa,lupa ya,nih dicuci sekalian ya," anton menaruh selimutnya di ember cucian.Fitra mengangguk dan tersenyum manis.Baru begitu saja dadaku sudah gak karuan.Apalagi ditambah anton menowel dagu fitra yg langsung senyum senyum malu.Ditambah lagi pakai acara mengacak acak rambut fitra.Aku lihat dengan jelas,ada kebahagian di raut adik hasna itu..aku termangu di depan wc,kali ini bukan karna eek kepending,tapi karna....aku merasa...ada rasa sakit...melihat senyuman fitra atas perlakuan manis anton,lelaki yg dicintainya....
  • Dari author

    Karna ini kisah dari pihak kedua yang gw tuliskan sebagai perantaranya,disini gw ingin sedikit menjabarkan keadaan tokoh utama yaitu zanuar dari kacamata gw sebagai penulis.
    Sebagaimana kita tahu para plu yg tadinya straight dan berbelok krna satu dan banyak hal,pasti sangat sulit bagi mereka menerima keadaan diri sndri yg  tiba2 menyimpang.Lain hal nya seperti gay yg memang dari awal sudah pure gay(dari dirinya sendiri sejak remaja bahkan sd sudah memiliki rasa suka dengan sesama jenis,bukan krna akibat pelecehan,karna baper dengan cinta yg diberikan lelaki lain dsb).Contohnya penulis sndri alias gw bro.Gw belok bukan krna siapa2,gw dari smp udah terobsesi sama adik kelas baru pas mereka mos dan dia itu sama kelaminnya sama gue.Itu yg gw mksut gay pure dari diri sndri.

    Orang2 plu dengan latar belakang seperti itu cenderung lebih bisa menerima keadaannya,gak terlalu drama menolak kelainan orientasi seksualnya,seperti gay yg awalnya straight kemudian terjerumus ke dunia pelangi,mayoritas sangat menolak keras untuk mengakui penyimpangannya.

    Yah,seperti tokoh yg gw kisahkan disini,zanu yg merupakan teman kos teman gue di komunitas gay,yg gak punya basic homo sedikit pun di kehidupan dia sebelumnya.Bahkan dia seorang hetero yg sangat gemar bercinta dengan lawan jenis.Jadi wajar dia membantah,menolak,membenci dsb pada awal2 kesadaranya bahwa dia masuk dunia plu.

    Nah makanya gw sebenernya bingung gimana mau bikin part dimana zanu denial parah saat dia mulai menyadari ada yg salah dalam dirinya,dimana dia menolak menerima hatinya sendiri yg mulai terus terusan mikirin fitra,yg adalah sama2 lelaki seperti dirinya.Dimana dia marah pada dirinya sndri karna merasakan hal2 ganjil seperti kangen,kawatir,mencari cari sosok lelaki yg dulunya dia bully tsb.Gw bingung karna gw sndri gak ngalamin itu,gw gak pernah ngerasain denial sampai sekarang.Menulis kisah orang hanya berbekal dari cerita dia tanpa kita mengalaminya sendiri bukan hal gampang ternyata.Waktu dia cerita fase fase dimana awal2 dia denial,gw jujur banyak gak percaya nya.Kenapa? Krna dengernya tuh seperti drama bgt men,percaya deh bro wkwk.

    Tapi krna zanu sndri minta gw buat gak mengekspos bagian2 dimana dia denial yg lumayan keterlaluan,maka gw gak akan nulis part tsb.Jadi kalau ada yg ngerasa kok zanu yg tadinya seorang straight bisa cepet bgt prosesnya jadi belok.Kok dia gak ngalami denial2 seperti cowok2 gay yg awalnya sangat yakin kalau dirinya itu normal.Zanuar mengalami itu bro,bahkan parah.Ada kejadian dimana dia nyiksa fitra(secara fisik) hanya krna dia gak terima terjerumus ke dalam dunia gay,dia selalu beranganggapan penyimpanganya disebabkan oleh fitra.

    Tapi jujur gw juga takut kalau harus ngepost bagian itu.Gw takut ada yg bully zanu setelah baca part dimana zanu denial.Gimanapun gw adalah kawan dia dan dia baca semua komen kalian,gw gak enak kalau nantinya ada yg gak suka sama perlakuan kasar dia ke fitra pada masa awal denialnya,lalu berkomentar pedas ngatain dia.

    Jadi maaf bro kalau nanti gw agak persingkat bagian zanu denial,oke?
  • Wahaha langsung diem zanu di serang dito haha. Pro banget ya.

    Btw berarti umur zanu skrg udh masuk pala 3 dong?? Njir matang sekali. Udh married kah?

    sekarang 31 dia bro,belum merit kok,kan pengenya kawin lari sama fitra wkwk
  • Mention gw bang, mention!! Wkwk. Pingin deh ketemu sama bang Zanu, bang Anwar, sama bang Anton, sama semua deh yang terlibat sama cerita ini, termasuk lu bang yang nulis ceritanya juga wkwkwk

    wkwkwkwk makaseh banyak ya bro,wah udah pada ganti personel tuh kos kosan mesum wkwk kan itu kisah beberapa tahun yg lalu,bisa jadi udah pada kawin hahaha
  • Aseeeekkk
  • Suka ama ceritanya, titip mentionnya bang! Haha

    oke bro thx yau
  • Isak wrote: »
    Aseeeekkk

    jangan karna girang trus sempak lu lepas gitu broo
  • Natgeo wrote: »
    Nunggu updatetan @JustRick85 sambil nonton India nakusha dan madhubalaa wkwkwkwk

    wkwk apaan tuh bro madubalabala
  • Siapp bro, ga perlu terlalu detail kok ceritanya. Yg sepatutnya emg bisa di share aja yg menurut kalian perlu. I know rasanya org denial itu kaya gimana karna gua salah satu korban org yg denial #curhat haha. Btw seriuss zanu baca komen2 disini? Mau say Hi sama zanu haha. Semangat ya broo lanjut ceritanya. Ini yg ditunggu2 dr kemaren wkwk
  • Berhenti....berhentilah!!!, ini benar dia bilang gitu??,aku ngebayanginnya kayak lagi nonton di teater
  • wkwkwkwk udh gw bilang gw diceritain aja gak percaya brooo,drama banget mereka,pdhl tampang zanu gak ada pantas2nya melow drama macam itu,tapi itulah cinta...cinta bisa bikin orang arogan yg tadinya gengsi tinggi bisa luluh,cinta bisa bikin orang sombong menjdi lembut
  • Siapp bro, ga perlu terlalu detail kok ceritanya. Yg sepatutnya emg bisa di share aja yg menurut kalian perlu. I know rasanya org denial itu kaya gimana karna gua salah satu korban org yg denial #curhat haha. Btw seriuss zanu baca komen2 disini? Mau say Hi sama zanu haha. Semangat ya broo lanjut ceritanya. Ini yg ditunggu2 dr kemaren wkwk

    wah lu juga ngalamin masa denial ya bro,susah kah?
  • fase denial memang paling menguras hati dan perasaan...haha.. lanjut bang @justrick85 semangat nulisnya
  • Fase denial adalah hal yg paling menyebalkan yang pernah aku alamin juga cuman yah alhamdulillah aku gak smpe yg drama banget kyk Zanu wkkw (peace zanu) akhirnya zanu mulai kesem sem sama fitrah hahahha
Sign In or Register to comment.