It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
True to oneself means doesn't have to follow what other people wants you to do when you don't want to.
True to oneself means you can say "NO" when people presses you to follow the "normal" path (dating or getting married to a woman, having kids etc) without having to provide any reasoning.
You don't have to provide any reasoning if you're unmarried and not dating a woman even if you're already 40 years old.
It's your life, not anybody else's. Your life is none of their business. The question to ask is to those people who urged you to follow what they want you to do to be "normal".
"Emangnya kalo gw nikah sama nih cewek, biar gw (terlihat seperti) jadi lelaki normal, dan ternyata didn't work out, elo mau tanggung jawab?"
Wesehhhh sesepuh forum klo keluar bijaknya pada ganteng2 yaw ommmm
Makasih banyak buat yg udh komen positif sekaligus membangun.Saya sekalian mo pamit,bukan krna saya malas akibat serangan nyinyir kalian,tapi saya memang kurang punya cukup waktu untuk main disini.Kerjaan saya banyak untuk ngerampungin hutang2 keluarga.Saya hrus kerja ekstra keras untuk masa depan yg lbih baik.Semangat ya buat kalian yg juga lg membangun masa depan.Thanks
Yang setia, dan bisa dipercaya.
Mereka kalo dapat pacar itu asyik dikentot terus dibuang bagaikan sampah.
Kan abis asam, sampah dibuang.
apa2 dibawa serius
i do understand this pretty much
and coming out is just one of the example, thus i said "misalkan"
thanks to notice that i was sso silly and stupid. i highly appreciate this
the main reason i said aaaaallllll those crap is just one
the thing called "family"
ada gay yang w tau bisa bebas mengekspresikan dirinya karena ortunya openminded, contoh mas xxx
ada gay yang w tau bisa mengekspresikan dirinya setelah sempat diusir segala oleh ortunya, contoh si xxx
ada gay yang w tau akhirnya bisa mengekspresikan dirinya setelah keluarganya meninggal, contoh om xxx
dan ada juga gay yang harus "terpaksa normal" karena keluarga, contohnya..
sayangnya keputusan besar semacam pernikahan ga cuma berdampak oleh kita, tapi juga keluarga.
ada lagi pressure dari orang2 sekitar ke keluarga. cemoohan, gunjingan, etc. kayak live sinetron hidayah. yeh, it does exist in certain neighbourhood
makanya w bilang satu keluarga dan keluarga yang lain itu beda-beda, keadaan beda, lingkungan berbeda, strata sosial beda, jumlah anggota keluarga beda, keadaan keseluruhan keluarga besar beda, etc. ga bisa semua dipukul rata. ga bisa semuanya harus "true to oneself".
you might be feel okay and confident about your decision, but what about your family? bisakah mereka tahan dan rela atas dampak dari keputusan yang kita buat demi "be your true self"? bisakah diri sendiri tahan dari dampak yang datang ke keluarga?
seseorang yang w sayang pernah bilang gini: "jadi orang yang independen, setelah itu baru bisa bebas berekspresi"
bisakah? i dont think so. personally i CANT sever my family relationship just for gay shit. but its me, not you or you or even you, at least until ive lost all of my family
im just somewhat distrubed to people who just like "youre a gay. dont marry to that gurl. ffs. so weak .. i pity you" so easily karena kita nggak tau apa2 tentang orang itu
dan tentunya w juga ga encourage semua gay yg w kenal untuk menikah sama memek, karena w nggak tau apa2 tentang orang itu.
cuma bisa kasih saran untuk mempertimbangkan plus minus jangka panjang-pendek dari keputusan besar yang bakal diambil
dan ucapan "good luck" yang ga berarti apa2,
you know your life, you lead your life, you decide your life
-me, april 2017
sorry that i dont have editor to proofread it lmao
Habis manis sepah dibuang, nulis aja gak bener, pasti hidup mu asem banget ya?? lol
Ayo tetap bersemangat walau debar membakar dada