It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Yang idealnya gua review, adalah yg gua tonton. Biar punya pendapat valid sendiri. Buka begitu? @sombremaut
Cuma belum kepengen aja @inibudi
Dalam daftar film berikut ini dibuat sangat subjektif ya. Berdasarkan selera aja. Dan ada beberapa film yang memang saya saksikan di bioskop, ada juga hasil copy-download dari temen yang suka nonton juga. Beberapa diantaranya sangat keren. Tapi memang sepanjang 2016 saya ga terlalu banyak nonton film di bioskop. Dan satu hal lagi, urutan ini bukan berarti peringkat ya. Berikut adalah urutannya ;
1. Captain America : Civil War
Film “keroyokan” superhero ini mulai dari akhir 2015 udah kenceng banget soundingnya. Jadi ya.. mau ga mau kebawa pingin nonton juga. Dan ternyata hasilnya ga mengecewakan. Dalam sisi teknis sendiri, sound editing dan mixing juara. Apalagi kalo sempet nonton di bioskop yang menyediakan fasilitas Dolby Atmos. Dari segi cerita, ga ada yang spesial sih.
2. Deadpool
Kembali lagi dengan film superhero. Cuma kalo yang ini, rada nyeleneh. Konten ceritanya sebenernya ga spesial banget. Cuma castnya emang unik, Ryan Reynolds. Setelah Green Lantern flop di pasaran, kemudian dia balik lagi jadi superhero untuk Deadpool. Dan mungkin sampe saat ini baru dia aja yang bisa jadi peran utama superhero di film DC dan Marvel. Untuk rilisan di Indonesia sendiri, banyak di sensor karena banyak mengandung adegan yang lumayan “gore”. Selebihnya, ya lumayan. Ryan Reynold bahkan masuk di nominasi di Golden Globe 2017.
3. The Jungle Book
Bukunya saya suka. Penulisnya saya suka. Dan filmnya…keren. Film ini yang lumayan berhasil dari segi adaptasi buku menurut saya. Si tokoh utama yang seperti “monolog” karena hewan-hewannya dibuat dalam versi CGI. Dan pengisi suara yang ga bisa dianggap sembarangan. Ini termasuk dalam film anak-anak yang wajib tonton di 2016.
4. Fantastic Beast and Where to Find Them
Yang spesial dari film ini adalah momennya. Karena dengan sangat tiba-tiba teman baik saya telepon untuk minta “movie date”. Setelah sebelumnya ngopi dan ngemil mahal di coffee shop Pondok Indah Mall, kemudian lari-larian karena takut telat masuk ke teather. Untuk film ini sendiri, saya memaksa diri saya untuk melepaskan pemikiran bahwa “this is another version of harry potter”. Karena dari segi konten sangat berbeda. Plot yang menarik, aktor dan aktris yang juara jadi senjata buat film ini dan juga (apalagi selain) dunia sihirnya J.K. Rowling. Rasanya saya akan tetap menunggu karya lanjutan untuk menggenapi film ini.
5. Hail, Caesar!
Ini adalah salah satu sutradaya yang saya tunggu, Ethan dan Joel Coen. Dengan humor khasnya yang kering, cenderung satir membuat film ini layak tonton. Barisan castnya bukan sembarangan. Hampir semua adalah aktor aktris papan atas Hollywood. Josh Brolin, George Clooney, Tilda Swinton, ScarJo, Jonah Hill dan ada “long time collaborator”, Frances McDormand juga yang lainnya. Untuk yang sekarang, bercerita mengenai seorang kepala produksi teknis di salah satu studio yang mengerjakan suatu film epic. Yang menarik adalah banyak “sindiran-sindiran” dalam bentuk implisit di dalam film ini. Membuat film ini salah satu yang patut di tonton di 2016.
6. Sully
Ga salah saat saya pernah bilang bahwa Tom Hanks merupakan salah satu aktor Hollywood terbaik yang pernah dimiliki Hollywood. Di tahun ini ia menjadi Captain “Sully” Sullenberger dan aksi heroiknya mendaratkan pesawat di Sungai Hudson. Script adaptasi yang disutradarai oleh Clint Eastwood ini sangat memiliki ciri khasnya yaitu heroisme. Teknik editing yang keren juga andalan film ini. Duet dengan Aaron Eckhart juga pas. Sully mungkin akan menjadi tiket emas lagi untuk mendapatkan posisi di Oscar 2017.
7. Alice Through the Looking Glass
Film ini mungkin hanya menjadi pelengkap dari seri sebelumnya. Tapi yang buat saya jatuh cinta dengan film ini adalah filosofi dibaliknya. Bahwa ternyata yang terlihat baik tidak sepenuhnya suci dan yang terlihat jahat ternyata memiliki alasan untuk itu. Dilihat dari barisan castnya, film ini menambah Sacha Baron Cohen untuk peran sebagai Time. Dan saya rasa merupakan pilihan tepat. Walaupun Tim Burton hanya menjadi produser untuk film ini, tetapi tone dari filmnya masih sangat berasa. Paling tidak, ini adalah film keluarga yang lumayan untuk 2016.
8. Miss Peregrine’s Home for Peculiar Children
Ini dia comeback-nya Tim Burton yang saya tunggu. Film dari adaptasi buku ini sesuai dengan ekspektasi saya dan “sangat Tim Burton”, dengan make-up, visual effect juga plot yang menarik. Film fantasi ini juga membuat saya bernafas lega bahwa akhirnya tidak memakai Johnny Depp dan Helena Bonham Carter di barisan cast. Asa Butterfield sudah lumayan “naik tingkat” dengan memainkan peran di film genre dark fantasy ini. Samuel L Jackson juga pas memerankan tokoh antagonis film ini. yang menjadi daya tarik utama film ini untuk saya adalah Eva Green yang terlihat sangat flamboyan.
9. The Magnificent Seven
Sebenarnya saya tidak menyukai film denga setting “western” atau koboy-koboy-an. Apalagi film ini merupakan remake dari yang pernah diprodukdi di tahun 1960. Dan juga hasil adaptasi dari salah satu karya fenomenal Akira Kurosawa The Seven Samurai. Banyak prasangka buruk sebenarnya sebelum menyaksikan film ini. tetapi saat saya menyaksikan, film ini merupakan salah satu favorit saya di 2016. Walaupun ceritanya klise, tetapi Antoine Fuqua berhasil menyajikan remake dengan rasa kekinian. Walaupun di beberapa hal terdapat sesuatu yang sepertinya dipaksakan. Tetapi secara keseluruhan, film koboy ini merupakan film yang bisa dinikmati berulang-ulang.
10. Captain Fantastic
Drama keluarga ini pernah dibahas di post sebelumnya. Jadi saya hanya akan membahas secara general saja. Film ini adalah salah satu drama keluarga yang wajib ditonton di 2016 menurut saya. Banyak pesan yang tersirat didalamnya. Banyak pelajaran yang bisa dipetik di dalamnya. Dan para pemerannya yang total untuk film ini membuat film ini menjadi kuat. Mari kita lihat peruntungan Viggo Mortensen di Oscar 2017 melalui film ini.
11. Imperium
Waktu diberikan copy film ini dari teman saya sangat skeptis. “The Harry Potter Boy” sekarang main thiller? Setelah Woman In Black dan Horns sangat mengecewakan buat saya. Hanya December Boys yang lumayan menarik, selebihnya tidak mengesankan. Tetapi di 2016 ini dia kembali dengan film yang diluar dugaan untuk saya. Mulai dari Swiss Army Man yang sangat absurd tetapi “heartwarming” dan Imperium ini, yang menurut saya sangat jenius. Paling tidak dia berhasil keluar dari image “Harry Potter” yang selama ini disandang olehnya. Melalui film yang sangat intens mengenai Neo Nazi ini juga dia berhasil membawa perspektif mengenai gerakan White Supremacy yang sangat masif. Film ini salah satu yang wajib disaksikan di 2016 karena menyediakan pandangan yang berbeda. Dan juga kita dapat melihat proses kedewasaan si Harry Potter Boy.
12. Ada Apa Dengan Cinta 2
Ini dia film Indonesia yang paling ditunggu warga masyarakat Indonesia di 2016. Penonton yang tumbuh di era Cinta dan Rangga waktu SMA diajak kembali untuk baper di film ini. menariknya dari AADC2 ini adalah kita diajak untuk melihat Cinta dan Rangga yang dewasa dari perspektif mereka dan individunya. Saya sih menganggap kisah cinta sebagai bumbu pemanisnya, tetapi bagaimana si Cinta dan Rangga memandang hidup baik dari “sudut pandang” mereka sendiri maupun dari kebersamaannya. Pada akhirnya, film ini berhasil membuat penonton merasakan CLBK. Yah… salah satu film Indonesia fenomenal ya.
13. Setan Jawa
Ini memang bukan film komersil. Film garapan Garin Nugroho ini memang diputar sangat terbatas. Hanya 2 kali pemutaran. Di Theater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Film ini merupakan film bisu hitam putih dengan iringan musik gamelan live. Film yang dibintangi oleh Asmara Abigail ini bercerita dengan sedikit mistik, yaitu mengenai pesugihan. Ada yang menarik saat pemutaran film ini. Sebelum pemutaran film dimulai, ada ritual yang dilakukan dahulu oleh para pemusik juga ada orang yang mengelilingi ruangan dengan kemenyan yang dibakar, sehingga menambah suasana angker sepanjang film ini.
14. Suicide Squad
Yap… film ini juga sangat ditunggu mulai dari pertengahan 2015. Seluruh senjata marketing dikerahkan untuk film ini. Trailer film yang keren, cast yang dikenalkan mulai dari ComiCon dan banyak lagi. Kemudian saat trailer selanjutnya, diketahui bahwa Harley Quinn, Joker, Deadshot, Captain Boomerang, Killer Croc dan Amanda Waller yang ada di film ini. Mulai dari Jared Leto, Margot Robbie, Will Smith, Viola Davis, Cara Delevigne, Jai Courtney dan Jay Hernandez yang mengisi cast diantaranya. Tetapi yang membuat saya takjub saat menonton filmnya adalah Amanda Waller yang diperankan oleh Viola Davis. Sangat diluar dugaan. Bahkan lebih dari ekspektasi saya. Kualitas akting memang tidak pernah menipu. Selebihnya ya…. Lumayan untuk ukuran film anti-hero.
15. Don’t Breathe
Film yang terakhir ini merupakan suspense thiller terbaik di 2016. Suasana yang dibangun sangat terasa nyata. Film ini menyajikan plot yang berbeda dibanding suspense yang lain. Tidak disediakan adegan sadis di film ini tetapi justru hal tersebut yang menjadi kekuatannya. Barisan cast yang keren, bahkan saya sempat berfikir apakah Stephen Lang memang buta? Konyol memang. Tetapi itu karena penampilannya sangat menyakinkan. Selebihnya, silahkan nikmati ketegangannya ya.
Itulah seluruhnya list film terbaik di 2016 menurut saya. Selamat tinggal 2016, mari kita sambut film film keren yang lain di 2017.
Okuribito (Departures)
(Japan, 2008)
Dir : Yōjirō Takita
Lang : Japan
Menjelang tahun baru ini, saya ingin membahas film jepang berjudul Okuribito (Departures). Film yang memiliki tema unik ini, secara personal telah merubah perspektif saya mengenai banyak hal. Salah satunya adalah kematian.
Film ini merupakan dengan genre full drama ini memang memerlukan kesiapan mental untuk menontonnya. Bukan karena berurusan dengan kematian atau mayat sehingga membuat angker, tetapi muatan cerita yang kuat sehingga bisa membuat air mata mengalir karena terharu. Film ini bercerita mengenai seorang pemain cello yang bergabung di orchestra, tetapi kemudian kembali ke kampung karena dikeluarkan. Cerita kemudian adalah perjalanan Daigo Kobayashi yang memiliki pekerjaan sebagai perias mayat sebelum pemakaman. Disini konflik dimulai, dimana ternyata dia harus menghadapi tekanan budaya disana yang mengatakan bahwa berurusan dengan hal yang behubungan dengan kematian adalah tabu. Juga harus mencoba menguraikan perihal masa lalu dengan sang ayah.
Salah satu kekuatan di film ini selain ide cerita adalah disajikannya proses merias mayat yang merupakan sebuah ritual atau upacara penting, tetapi pekerjaannya sendiri harus melawan tekanan budaya. Bagaimana dia menghadapi itu semua, juga menghadapi istrinya, sehingga menjadi kombinasi cerita yang menarik. Ceritanya saya anggap sangat relate dengan keadaan di hampir setiap orang. Bagaimana mengahadapi tekanan budaya, apresiasi terhadap apa yang telah dilakukan bahkan juga bagaimana mengahadapi beban masa lalu.
Untuk segi teknis, film ini cukup clean. Scene yang disajikan pun tidak ada yang dirasa mengganggu. Dialog yang mengalir dan sedikit aroma humor terdapat di dalamnya. Untuk musik, Joe Hisaishi salah satu komposer Jepang favorit saya, menjadi composer untuk film ini. Di barisan cast, penampilan dari sang aktor utama Masahiro Motoki tanpa cela.
Film ini adalah film yang “humble and sweet”. Film ini mengalahkan unggulan dari Israel (Waltz With Bashir) di Academy Award 2009. Departures disini dapat diartikan apapun. Mungkin di film ini artinya adalah “berangkat” untuk ke kehidupan selanjutnya, maka dari itu, Daigo mempersiapkan sebaik mungkin. Tetapi apapun artinya, saya harap kita harus “berangkat” menuju tahun 2017 nanti untuk hal yang lebih baik.
Selamat Tahun Baru. *tiup terompet*
Gw pengen nonton tapi takut kecewa.
So far kalo gua kasih 8/10 lah.
@Johntravors
Pernah sekali liat filmnya... Di metro tv kalau ga salah..
Bagus filmnya, suka pas merias seorang shemale atau transgender yak? Lupa ..
Setelah hampir setengah bulan hiatus, sekarang saya kembali. Saat ini saya akan membahas mengenai lagu yang diproduksi untuk film atau yang telah diproduksi sebelumnya. Atau juga bahkan tidak ada di dalam film, tetapi ada di dalam kumpulan album soundtrack. Dengan segala hormat, saya menghindari memilih lagu dari film musikal. Tetapi sekali lagi, ini fanya fokus di sebuah lagu saja. Mari kita simak pilihannya ;
1. My Heart Will Go On – Celine Dion (OST Titanic, 1998)
Lagu ini akan selalu masuk kedalam pilihan. Merupakan salah satu OST paling laris sepanjang masa. Lagunya mudah diterima dan filmnya juga ga kalah keren. Lagunya sendiri merupakan bagian yang berdiri sendiri tetapi mengisi bagian cerita dari lagu. Lagu ini banyak juga menyabet penghargaan di berbagai ajang, termasuk Oscar.
2. Philadelphia – Neil Young (OST Philadelphia, 1993)
Tidak banyak lagu yang dapat membuat saya sakit hati, marah, terharu, tapi masih tersirat harapan didalamnya. Salah satu dari karya terbaik itu adalah milik Neil Young. Lagu OST untuk film yang berjudul sama ini merupakan salah satu karya terbaik di tahun tersebut. Suara vokal yang halus dan musik minimalis ditambah lirik yang sangat dalam maknanya membuat lagu ini merupakan salah satu pilihan terbaik yang ada di playlist saya. Filmnya sendiri merupakan salah satu peran terbaik yang pernah didapatkan dan dimainkan dengan apik oleh Tom Hanks. Di tahun 1993, lagu ini hanya kalah oleh Bruce Springsteen untuk film yang sama di Oscar.
3. I’ve Seen It All – Björk Ft. Thom Yorke (OST Dancer In The Dark, 2000)
Lagu yang mempunyai muatan lirik “menyakitkan” ini dinyanyikan oleh aktris dalam filmnya sendiri, Björk. Masuk di dalam album Selmasong, lagu ini mengundang Thom Yorke, vokalis Radiohead untuk kolaborasi. Dengan vokal yang ajaib baik Björk dan Thom Yorke, membuat aura lagu ini terdengar sangat “gloomy”. Lagu ini juga berhasil masuk di dalam nominasi Oscar kategori Best Original Song. Penampilan Björk sendiri di Oscar disebul oleh Billboard dimasukkan kedalam “Most Awesome Oscar Performance”peringkat Sembilan. Dan siapa yang bisa melupakan Björk dengan “Swan Dress”nya yang sangat mencuri perhatian malam itu.
4. Love Will Tear Us Apart – Joy Division (24 Hour Party People, 2002 & Control, 2007)
Yap,… saya mendengarkan post punk. Heheh bagian dari masa putih abu-abu yang menurut saya lumayan “rebel”. Yang menarik dari lagu ini selain Ian Curtis dan cerita dibalik Joy Division, lagu ini juga dipakai untuk film yang berbeda dalam kurun waktu hanya 5 tahun dan dari perspektif dan konsep yang berbeda juga. Dan keduanya berkesan untuk saya. Lagu ini juga banyak di cover oleh band dan vokalis band keren mulai dari Paul Young, Fall Out Boy, Nouvelle Vague sampai Gavin Rossdale. Lagu ini juga masuk kedalam peringkat 179 “500 Greatest Song Of All Time” dari majalah Rolling Stone di tahun 2004.
5.You & Me Song – The Wannadies (OST Romeo+Juliet, 1996)
Lagu ini memang di produksi jauh sebelum saya tahu, tahun 1994. Tapi saya mulai mendengarkannya saat menjadi bagian dari OST Romeo+Juliet di tahun 1996 dan langsung menjadi lagu “sing along”. Dengan melody yang catchy, juga lirik yang romantis terkesan cheesy tapi juga sangat dekat dengan keseharian membuat lagu ini sangat pas didengarkan dengan pasangan. Apalagi lagu ini juga cukup merangkum bagian dari kisah cinta Romeo dan Juliet.
6. Rainbow Connection – Kermit The Frog (OST The Muppet Movie, 1979)
Mungkin ini lumayan tidak biasa, tapi saya suka karakter dari Kermit. Dan lagu ini memberikan rasa nyaman sendiri buat saya. Dengan vokal khasnya, Kermit bernyanyi dengan tulus. Liriknya yang universal, dijadikan banyak anthem untuk charity sampai hari ini.
7. The Moon Song – Karen o ft. Ezra Koenig (OST Her, 2013)
Selain di Yeah Yeah Yeah, Karen O juga mengisi OST untuk film Where The Wild Things Are yang gak kalah keren. Tapi untuk komposisi yang ini, ajaib buat saya. Duet dengan Ezra Koenig membuat lagu ini jadi semakin romantis, tapi tidak terdengar cheesy. Paling tidak, saya lebih suka versi rekaman daripada versi film yang dinyanyikan oleh ScarJo dan Joaqim Phoenix.
Untuk list di bawah ini, saya akan memasukan lagu produksi dalam negeri. Sama dengan kriteria diatas, masih tetap menghindari lagu yang diproduksi untuk film musikal. Berikut adalah pilihan saya :
8. Ada Apa Dengan Cinta? – Melly Goeslaw ft. Eric (OST Ada Apa Dengan Cinta?, 2002)
Yap film dan lagunya yang mungkin tidak akan bosan jika didengarkan terus menerus. Lirik yang puitis, kualitas vokal yang mumpuni dan cerita dari filmnya yang sangat dekat dengan kehidupan remaja pada umumnya. Yang tu,buh di generasi 90an pasti paham banget dengan kisah cintanya Cinta dan Rangga ini. Yang lumayan fenomenal adalah film ini merupakan film dengan jumlah penonton terbanyak setelah “mati suri”nya film Indonesia. Lagu ini juga mendapatkan penghargaan Lagu Terbaik di ajang Anugerah Musik Indonesia 2002.
9. Jablai – Titi Kamal (OST Mendadak Dangdut, 2006)
Lagu ini pernah menjadi anthem di hampir semua tempat. Ya semua tempat. Di terminal, di stasiun, lagu pengamen di bis, tempat makan, tempat nongkrong dan pastinya masuk di dalam playlist hp saya. Selain plot film yang ringan, lirik lagunya juga sangat simple, tersirat curhat. Waktu menyaksikan film ini di Plaza Senayan 21 (belum renovasi jadi XXI), merupakan salah satu tempat nonton yang harganya paling mahal waktu itu. Saat saya cerita kepada teman, dia sampai bilang,”buat nonton film yang ga seberapa kerennya, elu sampe ke Plaza Senayan? Hebat!”. Dan tidak lama kemudian 21 Plaza Senayan berganti konsep menjadi XXI dan jauh lebih mahal dari sebelumnya. Hahaha.
Yap segitulah list saya buat hari ini. Sengaja dibuat tanggung, supaya nomer 10 nya bisa diisi oleh masing-masing readers, sepakat? Silahkan isi nomor 10 menurut kalian. Sementara itu, saya masih mau lanjut nonton film yang masih banyak harus dilihat. See you….