Hi gays,
I am Santogoliat, 29 yo, i've been member of this forum since 7 years ago but just a silent reader. I like writing about my experience, but i always keep it for myself because i think that my story is not worth to share. But for this story i decided to share in this forum, i dont know, i just want to share.
This story is my experience how i met with a guy, special guy for me. Why i said special because after all this time i can feeling the something i never felt before. Yes previously i am a whore, cruising new guy, already met so many gays, but i never feeling like this, i don't call it LOVE or kind of that, because i still learning meaning of LOVE, true love. So let the story tell about it.
Hope all of you like my story and i am sorry if my technical writing is not good, still learning, and because of that i really appreciate advice or suggestion from all of you.
Thank you.
Santogoliat
Comments
Dia mengatakan dirinya tidak begitu pintar memulai sebuah percakapan, dan sedang di kantor menunggu sesuatu, padahal itu adalah hari sabtu. Aku pun membalas chattingannya dengan seadanya saja, menjawab apa ada nya apa yang ia tanyakan.
Namun lama kelamaan chattingan kami berlanjut ke cerita tentang pengalaman masing masing, sampai akhirnya kami bertukar ID Line untuk memudahkan percakapan. Aku sangat senang chatting dengan dia, sering dia mengatakan kata2 godaan, dan yang paling buatku senang adalah undangan dia untuk main ke kotanya dan tinggal bersama dia. Aku sangat senang mendapat undangan seperti itu, karena baru kenal kok udah kayak dekat banget ya. Namun aku juga berfikir apa yang tidak bisa dikatakan dalam dunia maya. Hanya semu belaka.
Berusaha menganggap itu semua biasa saja. toh nanti juga bakalan menghilang sendiri. Namun jujur ada juga perasaan dalam hati kalau berharap itu adalah benar adanya., dia adalah orang yang baik. Bisa dijadikan teman dekat. Aku banyak berharap kalau pertemanan kami tetap lanjut dan selalu ngobrol seru seperti awal2 ini.
Namun semuanya ternyata hanya angan2 belaka. Beberapa hari setelahnya dia mulai jarang membalas chattinganku dan akhirnya menghilang. Galau juga saat itu tidak mendapat kabar lagi darinya. Mencari cari, selalu mengirim pesan, dan selalu berharap akan dibalasnya. Aku mengatakan kepada diri sendiri kalau ternyata dia sama saja dengan yang lainnya. Tapi walaupun begitu entah kenapa aku terus saja berfikir kalau dia akan datang lagi. Jadi aku tetap menyapa walaupun chattingan itu jarang dibalas.
Kadang-kadang dia balas juga, namun dalam jangka waktu yang sangat lama sekali. Sampai akhirnya aku mengetik ini sudah 3 hari dia tidak ada balas chattku. Aku tidak tahu apa kesibukannya sehingga ia tidak membalas pesanku. Tepatnya aku tidak tahu apa alasannya menghilang begitu saja di saat aku yang sudah berharap banyak. Sedih, galau, kecewa, namun aku tidak menyalahkan siapa siapa, aku hanya menyalahkan diriku sendiri karena begitu gampangnya memasukkan orang baru seperti itu ke dalam perasaanku. Orang yang belum jelas siapa, hanya bermodalkan chatting beberapa hari saja sudah bawa bawa perasaan.
Sekarang aku mencoba menjalankan nalarku lagi, tidak mikir macam-macam lagi dan tidak mengharap apa-apa lagi, kalau dia muncul ya syukur kalau tidak ya memang seperti itu dianya.
Dan beberapa hari kemarin, 3 kali pagi dia kembali muncul dan menyapa pagiku. Senang ya pasti namun aku berusaha untuk bersikap biasa saja dan membalas seadanya saja. Dan ya seperti biasa dia hilang kembali. Dia tidak akan pernah melanjutkan percakapan yang sudah aku kirim, kalau dia chatting lagi pasti hanya menyapa saja tanpa menyinggung apa yang sudah aku bilang atau aku tanya sebelumnya.
Aku harus menyadari itu, aku tidak boleh jatuh lagi ke dalam perasaan yang begitu berharap.
Ada satu percakapan yang membuatku tahu tanggal ulang tahunnya, dan setelah mengetahuinya aku berfikir keras kado apa yang kira-kira akan berikan ke dia. Ide yang langsung muncul saat itu adalah melukis gedung kesukaannya di Jakarta. Aku pun mulai menggambar untuk persiapan itu. Sampai akhirnya aku menemukan ide yang lebih baik lagi untuk dia, membuat video foto dengan latar beragam view yang ia sukai ditambah dengan caption-caption yang berhubungan dengan ulang tahun dan pertemanan.
Aku tetap berniat akan mengirim video yang sudah aku buat itu walaupun kelihatannya dia sudah tidak ingat aku lagi karena tidak pernah lagi chatting selama beberapa hari bahkan minggu.
Sampai di kosan aku semangat 45 menelfon dia pakai Line juga, Cuma berbicara sebentar dan dia bilang drop no hp nanti di telfon. Aku dengan senang hati drop nomorku dan sangat berharap akan segera ditelfon. Namun ya seperti biasa tidak ada tandatanda lagi setelah itu. Aku kembali mengingatkan diriku sendiri untuk tidak terlalu baper sama dia, karena akan membuat galau sendiri. Akupun melanjutkan aktivitasku, mandi dan segala macam setelah kutunda karena menunggu telfon dari dia. Ternyata setelah mandipun tidak ada notifikasi dari dia.
Aku berusaha untuk cuek saja dan melakukan aktifitas lain. Menahan diri untuk tidak terlalu berharap akan ditelfon lagi karena sudah tahu tipikal dia bagaimana. Sampai akhirnya setelah beberapa jam tiba-tiba hp ku berdering dan ada telfon masuk dari nomor yang tidak ada namanya. Dan ternyata adalah dia. Senang pasti, kemudian dengan semangat aku berbicara ke dia, eh tiba-tiba cuma beberapa menit saja sambungan pun putus. Karena aku saat itu sudah aktivasi talk mania, aku pun telfon balik karena aku mikir dia juga memakai nomor Telkomsel, aku tidak begitu teliti memeriksanya. Akhirnya aku telfon dia, dan kita ngobrol sampai setengah jam karena telfonnya terputus. Aku mikir itu karena dia mematikan atau gangguan sinyal, namun ternyata setelah aku cek karena habis pulsa. Aku salah mengira kalau dia juga menggunakan Telkomsel dan ternyata tidak, dan saat aku nelfon itu menggunakan pulsaku, bukan dari menit talk mania yang aku aktifkan. Aku menceritakan apa yang kurasakan kepada dia, bagaimana aku bertemu orang2 dari kota dia di jalan, bagaimana sekelilingku kok banyak yang tersangkut dengan daerahnya. Kita tertawa membahasnya. Aku merasa lega sudah menyampaikan apa yang kurasakan, tidak nyesek lagi. Kemudian setelah itu aku berniat menunggu sampai tengah malam untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada dia. Karena besoknya adalah ulang tahunnya. Aku sudah mempersiapkan gift kepada dia, sebuah video foto gedung yang katanya favoritnya dengan backsound lagu yang katanya favoritnya juga. Waktu dulu saat bahas tanggal ulang tahun, aku langsung kepikiran mau ngasi gift apa sampai akhirnya terfikir untuk buat video seperti itu.
Aku menunggu sampai jam 00.00 untuk mengucapkan ulangtahun dan mengirim video itu. Suatu pekerjaan yang sangat jarang sekali aku lakukan, aku bahkan tidak ingat saat ulang tahun siapa terakhir kalinya aku menunggu sampai tengah malam hanya untuk mengucapkan ulang tahun. Jangankan nunggu sampai tengah malam, mengucapkan ulang tahun kepada teman di FB saja sudah jarang kulakukan. Aku merasa aneh sendiri dengan diriku namun tetap saja ada rasa bahagia melakukannya. Walaupun rada sakit kepala karena biasanya tidak pernah tidur telat seperti itu tapi aku tetap setia menunggu sampai akhirnya tibalah waktunya. Tepat jam 00.00 aku mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya dan mengirim video itu sebagai kadoku. Aku tahu bahwa dia tidak akan membaca saat itu juga tapi ya aku tetap saja melakukannya. Aku juga coba chat dia via whatsapp, karena setelah aku save no nya aku cek dia punya whatsapp juga. Tidak ada harapan sebenarnya tapi tak ada salahnya mencoba. Bahkan sampai sekarang whatsapp ku itu tidak ada respon. Kemudian setelah mengirim ucapan itu aku memutuskan untuk tidur karena mata sudah berat sekali sebenarnya menahan kantuk. Sejak tahu bagaimana tipikalnya aku tidak terlalu berharap kalau dia akan merespon itu semua. Yang pasti aku sudah melakukan apa yang sudah menjadi niatku.
Besok paginya aku mencoba telfon dia untuk mengucapkan langsung selamat ulang tahun. Tapi tidak diangkat, ya sudah kalau begitu, mungkin dia sibuk. Akupun melanjutkan aktivitasku walaupun tak bisa di pungkiri kalau pikiranku masih sering mengingat dia. Dia sering melintas dalam pikiranku.
Sampai akhirnya menjelang sore sekitar pukul 3an ada notifikasi pesan Line baru, aku cek dan ternyata dari dia. Akhirnya dia membalas pesanku juga. Saat pertama aku rada takut dia tidak suka akan apa yang aku buat itu. Aku mengacaukan gedung dan lagu favoritnya. Aku minta maaf duluan kalau aku merusak 2 hal yang dia sukai itu. Namun ternyata tidak, dia mengatakan kalau dia sangat menyukai videoku itu dan berterima kasih sudah membuatnya. Katanya sih dia hampir menangis melihatnya. Kemudian dia meminta dikirimkan video dengan resolusi yang lebih bagus, akupun mengiakan walaupun belum yakin apa aku bisa membuatnya atau tidak. Aku pun mencoba coba tools membuat video untuk menaikkan resolusi video tersebut. Sebenarnya kalau aku lihat di hpku videonya cukup bagus, mungkin karena sudah di kompres via Line jadinya dia menerimanya tidak seperti yang aslinya. Aku mencoba beberapa aplikasi tapi ternyata tetap sama saja tidak ada perubahan. Sampai akhirnya aku mencoba fitur di Youtube. Aku upload video tersebut dan mencoba apa yang bisa dilakukan di Youtube. Cek sana sini akhirnya aku dapat fitur yang aku inginkan dan menghasilkan video yang lebih baik lagi.
Saat dia meminta untuk dikirimkan video dengan resolusi lebih baik dia minta dikirim via email. Dan dia pun mengirim alamat emailnya. Saat membaca alamat emailnya itu otakku otomatis langsung ‘teriak’, akhirnya aku mendapatkanmu. Akhirnya aku menemukanmu. Karena aku tahu akan menemukan apa dengan alamat email itu. Dan benar saja, setelah memasukkan nama yang ada dalam alamat email itu kedalam mesin pencarian, muncullah apa yang aku inginkan, semua akun sosial media dia. Aku cek satu per satu, mulai dari instagram, twitter, soundcloud. Aku senang sekali membaca semua itu. Tak sabar rasanya untuk stalking semuanya. Mengetahui dia lebih jauh.
Aku mengecek foto di instagramnya dan dari sana mengetahui aktivitasnya. Dan secara tidak sengaja juga menemukan info lain di komentarnya, misalnya menemukan no hp nya yang lain, tahu apa profesinya dan di mana dia bekerja. Aku hanya berguman sendiri mengetahui semua itu. Aku tidak langsung heboh akan semua informasi yang kudapatkan. Aku hanya berfikir sedikit banyak aku tahu tentang dirinya, dan aku tidak perlu konfirmasi, biarlah dia yang memberi tahu sendiri tentang dia. Aku tetap pada prinsipku untuk tidak mengusik kehidupan pribadinya walapun aku sudah tahu.
Aku pun melanjutkan untuk mengedit video itu menjadi lebih baik lagi sampai akhirnya aku mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Aku pun mengirim video tersebut dan memberi tahu dia kalau aku sudah mengirimnya. Seperti biasa aku tidak berharap akan segera direspon. Setelah itu aku melanjutkan stalking di media sosialnya. Aku cek twitternya, kelihatan kalau dia jarang ngetwit, Facebooknya juga tidak begitu informatif, namun itu sudah cukup bagiku mengetahui sedikit tentang dia.
Beberapa jam kemudian dia membalas email ku itu mengucapkan terima kasih, dan lagi-lagi mengatakan kalau itu sangat berarti bagi dia. Aku membalasnya dengan datar saja sambil mengatakan mengunggu kenyataan hug yang dia berikan. Hahaha. Iseng tapi berharap. Aku tidak memungkiri itu. Kemudian aku crosscheck pesan Line yang aku kirim, dia belum membacanya tapi sudah membalas emailku. Dugaanku saat menemukan nomor hpnya yang lain kalau dia punya dua hp dan hp yg dia gunakan untuk Line kepadaku itu adalah kategori hp yang jarang disentuh semakin kuat. Tapi aku tidak begitu memikirkannya, karena memang aku juga belajar untuk tidak terlalu memikirkan prasangka seperti itu. Cukup mengatakan kepada diri sendiri ya kalau memang begitu ya begitulah dia.
Setelah itu sampai beberapa hari berikutnya dia ada beberapa kali chat, tapi ya tetap seperti biasa, sekedar menyapa dan akan membalas kembali sapaan baik kita beberapa lama kemudian, bahkan beberapa hari kemudian. Aku sudah memberi tahu diriku kalau begitulah dia adanya. Ya aku berusaha untuk menerima, aku memberi pengertian kepada diriku sendiri.
Dan tadi malam aku lebih menyadari apa yang terbaik yang harus aku lakukan kepada diriku sendiri agar tidak terkungkung dalam pengharapan seperti sebelumnya. Ya biarkan saja semua terjadi dengan jalannya, tidak perlu memaksakan memikirkan ini itu, semua akan ada jalannya masing-masing. Aku memotivasi diriku sendiri akan itu. Dan benar saja, saat malamnya aku bisa tidur lebih nyenyak dan bangun pagi lebih segar dan akhirnya kepikiran melanjutkan tulisan ini.
Semua akan berjalan sesuai jalannya masing-masing. Tak perlu ada yang dipaksakan.
ia ceritanya bahasa Indonesia kok. Thanks sudah membaca
yeahh... good point.. dari sikapnya memang begitu dan dari segi profesi juga mendukung..
Ceritanya sudah selesai di laptop, tinggal upload per bagian... hhehehe
Semalam saat aku pulang dari luar ketemu teman sampai dikosan sudah jam 10. Setelah beres-beres aku makan nasi goreng yang kubeli sebelum ke kos karena aku merasa lapar. Sambil makan aku nonton serial favoritku eposide terbaru yang ku download dan sambil bbman dengan beberapa temanku yang dari tadi juga bbman. Kemudian aku mengecek update BBM Feed, ada update terbaru dari dia, ganti dp dan status baru. Aku menahan diri untuk tidak mengomentarinya. Padahal biasanya aku langsung gatal kalau ada update dari dia, apalagi update ini menapilkan foto wajahnya yang cukup jelas.
Pagi ini aku tetap memperhatikan update dia semalam, tetap menahan diri untuk tidak mengirim pesan, tapi akhirnya aku ‘like’ juga fotonya tersebut. Aku ga berharap dia memperhatikan itu. Aku juga sering terpancing untuk membuat dp atau status untuk menarik perhatiannya, namun aku sadar itu tidak ada gunanya karena sangat kecil kemungkinannya dia ada waktu memperhatian itu dan mengomentarinya. Soal chattingan saja sering kali dia tidak begitu memperdulikan apa yang aku bilang. Dia cuma membalas apa yang menurut dia penting.
Aku tidak tahu sampai kapan aku bertahan untuk tidak nge-chat dia. Akupun sering bingung sendiri atas diriku kenapa aku buat rumit sendiri hanya urusan chat dengan dia. Terlalu banyak pertimbangan dan bawa perasaan jadinya sibuk sendiri.
(It takes one to know one )
really? semoga bukan orang yg sama. hahaha.. but this is truly my experience...
bahkan aku sendiri pun tak mengerti apa yg kurasakan di saat itu. hahahahaha