It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@Llybophi hehee iyaa ituu salah ketik, gak fokus sih hmm makasih yaa bang ntar aku edit kok
btw entar bakal ketahuan di pov nya Fajar wahahaaa *Fajar Muncul dari kayangan*
@Abdulloh_12 adek siapa ?
Emang situ berapa umurnya ?
@QudhelMars 16 hehe pisss \/
@Aurora_69 maafkan Fajar yaa kak hehe
@Abdulloh_12 makasih lohh yaa anda baik skali.. triple love buat anda wahahaaa
“Raffa, jangan lupa kunci pintu yaa!” kata Ibuku sedikit teriak sambil mengeluarkan motor dari teras rumah.
“Iya Bu!” sahutku sedikit teriak. Adik perempuanku pun berjalan mengampiri ibu tidak lupa memakai sepatu sekolah.. dan kemudian ibu menstater motor lalu pergi dari rumah mengantar adik perempuanku sekolah.
hmm hari ini adalah hari pertama aku sekolah di SMA 10 (sebut saja SMA 10). Aku berharap sekolahku yang baru ini lebih baik dari sekolah lamaku yang sebelumnya terdapat anak-anak elite.. sekolah lamaku terbilang elite dan sangat mewah karena SMA 2(sebut saja SMA 2) adalah sekolah swasta dan aku pun sekolah di SMA 2 di-biayai oleh pemerintah karena prestasi ku.. dan jujur saja aku sakit hati jika bersekolah di SMA 2 tersebut namun ada seseorang yang membuatku betah bersekolah di SMA 2 yaitu Dimas dan Rini, mereka adalah sahabat terbaikku di sekolah dan mereka juga lah yang menyuruhku pindah dari sekolah itu karena mereka tahu jika aku tidak menyukai SMA 2 lebih tepatnya anak-anak yang selalu menghinaku dan keluargaku, rasa sakit itu pun muncul lagi.. huuh. Raffa kamu harus melupakannya!!
Sekarang udah pukul 7 pagi, waktunya aku berangkat sekolah! pasti bagian kesiswaan di SMA 10 sudah menungguku karena sebelumnya aku dan ibuku sudah bertemu dan berbicara tentang sekolah tersebut. Aku pun keluar dari rumah tidak lupa mengunci rumah lalu berjalan keluar dari gang dan menunggu angkot.. huuh cukup lama angkot tidak ada ber-lalu-lalang. Sekitar 10 menit menunggu barulah angkot datang dan tentu saja mas-mas tukang angkot mengetahui kalau aku sedang menunggunya hehe aku pun masuk duduk di-kursi depan dan mas-masnya tau kalau aku sekolah di SMA 10! Waaah segitu populernya kah SMA 10? Mungkin saja karna seragam yang aku pakai ini karena terdapat bet beertuliskan SMA 10 hehe.
“Raffa.. ibu berharap kamu tidak terlalu dekat dengan teman-teman barumu jika sekolah nanti, pilih teman yang sama!”
“maksud ibu?” aku bingung mendengar perkataan ibuku. Maksud dari teman yang sama itu apa?
“ibu tidak mau kamu selalu merasa tertekan karena ulah-ulah mereka! Apa kamu tidak ingat ketika bersekolah di SMA 2?” tanya ibu sambil mengulek-ulek bumbu.
“Raffa berusaha mencari teman yang terbaik seperti teman Raffa yang dulu.. Dimas dan Rini”
“dua teman sudah cukup!” kata ibu menghentikan aktivitas menguleknya.
“dan ibu berharap kamu tidak pernah membawa teman-temanmu kemari” lamunanku pun makin lama makin hilang karna seseorang menepukku.
“Dek!.. udah sampai!” rupanya mas-mas tukang angkot yang menepuk bahuku.
“e-e-eh iyaa mas.. ohh sudah sampai yaa” akupun gelagapan waktu itu.
“berapa mas?” tanyaku yang hendak membayar angkot.
“untuk adek 1000 sajalah” kata mas-mas angkot sambil menepuk bahuku lagi. Aku pun jadi gak enak..lalu akupun membuka pintu angkot dan menaruh uang 3000 di kursi angkot dan buru-buru menutup pintu angkot. Braak!! Udah aku tutup hehe.
akupun berjalan memasuki kawasan SMA 10. Ini kah SMA 10? Tapi aku hanya melihat jalan besar saja. Dimana sekolahnya? Aku pun mendongak ke-atas terdapat tulisan gapura selamat datang di SMA 10 dan SMA 7.. ada dua sekolah? aku pun buru-buru masuk ke-jalan tersebut terlihat ada beberapa siswa lain yang lewat memakai motor mereka dan ada juga yang turun dari mobilnya. Apa mereka tidak telat? Ohh rupanya mereka adalah siswa SMA 7 hehe, ternyata benar terdapat 2 sekolah di samping kiri adalah SMA 10 dan sebelah kanan SMA 7 (sekolahnya terpisah yaa cuman satu jalan besar ajaa tuk memasuki kawasan sekolahannya hehe). Aku pun memasuki kawasan SMA 10, memasuki pintu gerbangnya.
“Dek! Dek Raffa!” terdengar suara yang aku dengar.
“Dek! Disini” aku pun celingak-celinguk. Dimana manusianya? Rupanya pak Hari ada di-atas! ruangan apa itu? Aku pun memperhatikan tulisan “Headmaster Room” ohh ruang kepala sekolah.. kok aku baru liat yaa? Ohh iyaa kan sebelumnya aku masuk lewat samping hehee.
“ikut bapak!” kata pak Hari (kesiswaan SMA 10)
Aku pun mengikuti pak Hari, rupanya aku di bawa ke ruang dewan guru..
“naah.. ini bu anaknya” kata pak Hari sambil memegang bahuku.
“lama sekali!.. ini sudah jam berapa mas?” hah? MAS? Aku kah yang dipanggil mas atau pak Hari?
“ibu gimana toh, maklumin saja anak baru.. kan prossedur sekolah memang seperti itu toh” terang pak Hari.
“whatever!” sambil mengibas-ngibaskan tangannya. “mas.. ikut saya!” kata ibu misterius dan aneh itu. Aku pun mengikuti langkah ibu-itu..mungkin aku mau dibawa ke kelas.. huuh akupun deg-degan berjalan melewati be-berapa kelas dan akhirnya sampai! Apa aku ikut masuk ke dalam kelas? Akupun masuk ke dalam kelas dan ibu misterius itupun duduk di meja guru.
“silahkan perkenalkan dirimu mas” sambil duduk dengan sopannya. Aku pun menghadap ke-arah siswa-dan-siswi didalam kelas itu. Banyak tatapan yang sangat misterius waktu itu.. ada yang senyum-senyum, ada yang melotot dan ada pula yang menopang dagunya dan diaa duduk sendiri. Apa aku duduk di situ saja yaa? dan di ujung kanan terdapat cewek yang duduk sendiri jugaa atau aku duduk di situ saja??
“perkenalkan nama saya Rafa Angkasa Putra panggil saja Rafa, saya pindahan dari SMA 2 dan mohon kerja samanya yaa teman-teman, terimakasih!” kataku sedikit gugup.. huh aku gugup bgini yaa!
“oke, silahkan duduk! ada duaa kursi yang kosong, terserah kamu mau duduk sama siapa” kata ibu misterius itu. Aku pun tersenyum kepada ibu mistersius itu dan berjalan ke-arah kiri.. hmm lebih baik aku duduk sama cowok itu saja. Diaa pun menatapku dengan heran.. hehe mungkin dia mengira aku mau duduk sama diaa.. emang iyaa sih
“boleh aku duduk di sini?” tanyaku ke cowok yang duduk dibangkunya. Di samping kirinya bangku kosong.. aku ragu diaa duduk sendiri.
“boleh”
“thanks” sahutku sambil duduk dibangku kosong.
“hi kenalin guaa Nanda” kata seorang cewek dengan senyuman lebarnya menjulurkan tangannya ke-arah kuu.. hmm dia manis
“mbak, kenalannya nanti saja! atau mbak mau kenalan sama saya saja?” sahut ibu guru di depan dan cewek itupun membalikan badannya ke posisi semula mengadap papan tulis.
Huuh aku harus berani memperkenalkan diriku dengan teman sebangku-ku saat ini.. 1 … 2 … 3
“nama kamu siapa?” tanyaku ke cowok itu.
“guaa Raffa” sahut cowok itu singkat.. aku pun kaget mendengar perkatannya.. namanya sama denganku!
“ehh, yang bener ni?”
“iyaa” aku harus berteman cepat dengan teman sebangku-ku.. sebenarnya aku juga takut. Huhh.
“hadap sini dong” dan diaa pun menghadap ke-arahku.. hmm apa aku bisa berteman denganmu? Namun wajahnya mengingatkanku! DIMAS! Secara dekat seperti ini iaa sangat mirip sekali dengan DIMAS. Akupun melihat bet-namanya.
“ohh namamu Raffael, bukan Raffa” kataku yang memperhatikan betnya.
“jadi aku manggil kamu apa? Raffa?” tanyaku
“iyaa” sahutnya sambil kembali melihat papan tulis.
“salam kenal yaa” kataku dengan beraninya dan sedikit gugup menjulurkan tanganku ke-arahnya, iaa pun menerima perkenalanku ini.
“iyaa salam kenal juga” kata diaa sambil tersenyum.
Aku pun menikmati pelajaran pertama di kelasku.. rupanya ibu misterius tadi mengajar pelajaran bahasa inggris, pantas saja tampilan ibu itu sangat mencolok dan misterius dan ibu itu memakai kaca mata hitam yang iaa sangkutkan di atas kepalanya, seperti dipantai saja hehe.
Aku pun menikmati pelajaran kedua dan pelajaran ketiga dan yang paling nikmat adalah saat ini.. saat istirahat yeeeeeay
“emm mau ikut ke kantin?” tanya cewek itu.
“boleh” sahutku.
“yuuuk capcus” kata cewek itu sambil berdiri, berjalan dan ingin keluar dari kelas.
“Fael gak ikutan?” tanyaku. Aduuh keceplosan diriku ini T.T kenapa bisa birbirku berucap seperti itu. Haduuh..memang awalnya aku hendak memanggil iaa dengan sebutan Fael saja, tapi kenapa terucap sekarang haduuh Raffa.
“nama guaa Raffa, bukan Fael” cetusnya.. tuh kan! Salah ngomong nih aku.
“hah? Apaan? Fael? Hahahaaa!” cewek yang bernama Nanda itu pun tertawa mendengar sebutan Fael.
“boleh juga tuuh eluu di panggil Fael” sambungnya.
“whatever” jawab cowok itu dan dia pun berdiri kemudian berjalan melewati aku dan akhirnya pergi dari kelas. Mungkin dia gak suka perkataanku tadi. Aku pun menunduk.
“udah jangan di-ambil pusing. Si Raffa emang bgitu.. yuk ke-kantin” kata Nanda sambil merangkulku. Dia baik apa sifat kamu seperti RINI??
Kami berduapun berjalan keluar dari kelas lalu belok ke-kanan.. hmm dimana yaa kantinnya? Ternyata sekolah lamaku dengan sekolahku yang baru ini gak jauh berbeda, dilihat dari kelas, lapangan, pintu masuk sekolah dan fasilitas-fasilitas lainnya sangat persis dengan sekolah lamaku tapi yang membedakan hanya bangunannya.. bangunan sekolah ini tingkat 3. Aku pun memperhatikan ke-atas karna aku penasaran dengan di-atas itu hehee.
“hei, kenapa?” tanya cewek yang bernama Nanda.
“ituu ruang kelas yaa?” tanyaku sambil menunjuk ke-atas.
“iyaa bener.. di lantai tiga itu ruang kelas 1 terus di lantai 2 itu ruang kelas 2” sambil menunjuk ruang-ruang kelas di-atas. Aku menganggukkan kepalaku.. jadi seperti itu.
Kami terus berjalan menuju kantin, jaraknya cukup jauh dari kelas dan terlihat tulisan kantin IPA.
“eluu mau makan apa?”
“aku gak makan, cuman mau nyemil aja hehe” kataku sambil nyengir-nyengir. Kami berdua masuk ke-kantin dan duduk di deretan kantin yang menjual mie ayam.
Kantinnya sangat besar! Aku heran dengan sekolah ini.. sepertinya sekolah ini jauh lebih elite dibandingkan dengan sekolahku yang lama.. lalu dari mana ibuku membayar uang sekolahku ini? Apakah dibantu Paman dan Bibi lagi..aku harus bertanya ke-ibu!.
“haii Nanda” lamunanku seketika menghilang mendengar suara seseorang. Dia bersama cewek.. apa itu pacarnya? Aku pun menundukkan kepala karna adanya kehadiran Fael (aku sebut Fael aja yaa hehe)
“haii beib, emm kenalin nii, ini pacar baru guaa!” aku terkejut mendengar perkataan cewek yang duduk disampingku ini. PACAR? Mungkin dia becanda kali yaa hehe.
“bo’ong banget dah, ewwwwh” kata cewek itu.
“yeeee gak percaya, ehh Raffa, duduk sini napa” kata Nanda. Aku masih tertunduk waktu itu.
Raffa!! Kamu harus buka suara. Dan ingat kata ibuu! Dua teman udah cukup!
“kamu marah yaa aku manggil kamu dengan sebutan Fael?” aku masih tertunduk.
“hah? Fael? Ehh ini anak siapa sih Raff?” cewek yang duduk disamping Fael menjawab.
“dia anak baru Mis, baru masuk hari ini” kata Fael.
“maaf kalau aku buat kamu marah Raff”
“hmm, lain kali elu jangan ganti-ganti nama panggilan guaa, ngerti luu!” kata Fael dengan nada sedikit kesal. Aku jadi takut dengan dia.
“udaah udah ahh! yuuk pesan mie ayam sama ibu kantinnya” kata Nanda sambil mengibas-ngibaskan tangannya.
“buu mie ayam 3 yaa!” sambung Nanda sedikit teriak “emm Raffa mau makan apaa gak?” sambungnya lagi bertanya ke-aku.
“aku gak makan, kalian ajaa yang makan, aku minum ajaa!” jawabku sambil berdiri dan berjalan menuju ibu kantin tuk membeli teh-tarik da nada makanan favoritku tergeletak di kotak itu dan aku juga membelinya.
Aku juga sambil melirik-lirik ke-mereka berdua. Iaa dan cewek itu sepertinya berbicara sesuatu.
“ngomongin apaan sihh kalian berdua?” aku mendengar Nanda berbicara.
“kok cuman satu, punya kita berdua mana?” cewek yang duduk disamping Fael berkata.
“ambill sendiri nooh, males banget dah jadi perawan” aku sedikit tertawa mendengar perkataan Nanda hihi.
“ewwwh, dasar!” cewek itu berdiri lalu mengarah ke-ibu kantin (Es teh yang udah di taruh di-atas lemari kaca ibu kantin) dan iaa juga melihat ke-arahku sambil tersenyum hehe aku juga membalas senyumannya.
“makasih yaa Misca” kata Fael dengan senyumannya menerima es teh yang di bawakan cewek itu. Ohh jadi nama cewek itu Misca, kemudian aku kembali lagi duduk di sebelah Nanda dan membawa cemilan serta es teh yang aku beli.
“rupanya di sini luu, kabur olahraga luu!” aku mendengar suara cowok. Dan dia memakai seragam penjaskesor! Sepertinya habis pelajaran olahraga.
“guaa udah izin sama guru pplnya, soalnya dari tadi pagi guaa belum adaa makan” sahut cewek yang bernama Misca. Dan akupun baru sadar iaa memakai seragam penjaskesor juga hihi.
“cowok yang di samping eluu siapa Nan, pacar eluu kah itu?” kata cowok yang baru muncul itu. Aku sempat terbatuk mendengar perkataannya.
“eluu bener banget, dia …”
“ewwwh ngarep banget dah” cewek yang bernama Misca memotong perkataan Nanda.
Mereka berdua kemudian ber-adu mulut.. ya ampun cuman karna aku saja kah ini? Huuh.. sepertinya aku berdampak buruk bagi mereka. Dengan beraninya aku membuka suara.
“kenalin aku Raffa Angkasa Putra, aku anak baru di sini” sambil tersenyum mengarah ke cowok itu dan menjulurkan tanganku.
“ohh anak baru, kenalin guaa Agus Ernanda Arta, salam kenal” kata cowok yang bernama Agus. Lalu diaa duduk di-sampingku.. huuh! Aku berharap apa yang aku lakukan ini benar, aku tidak bisa jika pura-pura jaim dihadapan orang-orang. Semoga mereka-mereka yang telah aku kenal ini adalah orang baik
“pindahan dari mana bro?”
“dari SMA 2”
“waaah! Itukan sekolah mahal” aku membalasnya dengan senyuman anehku.
“kok bisa pindah kesini?” aku tidak menjawab perkatannya. Dia pun menghela nafas lalu pindah duduk di-samping Fael.
“Fajar masih sakit yaa Raff?” Fajar? Siapa Fajar?
“ehh ehh, guaa coba VC Fajar lagi yaa” kata Nanda sambil memainkan hpnya.
“udah deh Nan.. Fajar lagi sakit mungkin sekarang dia lagi istirahat, elu malah mau ganggu” kata Misca. Mereka bicarain Fajar? Fajar itu siapa?
Mereka terus membicarakan seseorang yang bernama Fajar itu. Rupanya seseorang yang bernama Fajar itu lagi sakit (Cacar). Aku jadi penasaran siapa Fajar.
“Fajar itu siapa yaa?” tanyaku ke-mereka. Mereka pun langsung melihat ke-arahku.
“diaa teman sebangku guaa” kata Fael.. dia menanggapi perkataanku? Berarti dia udah gak marah?
“ohh jadi bangku kosong di sampingmu tempat duduknya Fajar?”
“hoo”oh” dan ternyata emang benar dugaanku. Dia gak mungkin duduk sendirian! Lagipula dia cakep, tinggi, dan kuning langsat gitu kulitnya. Aku pikir dia duduk sama cewek tapi ternyata salah justru cowok. Mungkin sahabatnya.
**
Aku pun heran saat ini, selama dua pelajaran setelah istirahat tidak ada guru yang masuk ke-kelas.
“guru pelajaran ini sering gak masuk ya?” tanyaku ke Fael. Karna dari tadi kami berdua diam tanpa kata.
“yaa bgitulah, mungkin karna dia sedang hamil besar, mungkin aja dia lagi melahirkan” kata Fael sambil memainkan hpnya.
“ohh yaa eluu kenapa bisa pindah ke sini?, bukannya sekolah lama elu lebih bagus yaa?” kata Nanda sambil membalikan tubuhnya menghadap ke-arahku.
*bel sekolah berbunyi*
“waah udah habis jamnya, waktunya pulang guaa, ehh guaa duluan yaa! dadah cowok-cowok cakep” Nanda sepertinya buru-buru. Dan dia pun tidak menagih jawabanku. Huhh untung saja.
“main nyelonong ajaa tu anak, ck!” Fael berdecak.
“diaa udah pamit, kamunya aja yang gak dengar” kataku sambil sibuk memasukan buku-buku ke-dalam tas.
“aku duluan ya” kataku yang sudah siap sambil membawa tasku.
“buru-buru amat juga luu, barengan keluar napa?”
“ya udah ayok cepetan” sepertinya dia sudah gak marah sama aku
Kemudian aku mengikuti langkahnya dari belakang tuk keluar kelas, sepertinya dia merasa aneh kalau aku ngikutin dari belakang hehe da nada beberapa siswa-siswi lain yang melihat kami berdua. Tapi tatapan mereka lebih fokus ke-arah Fael.
*sampai di lahan parkir*
Aku berjalan ke arah kanan sedangkan Fael ke-arah kiri. Aku terus berjalan hingga iaa memanggilku.
“ehh, eluu mau kmana?? Parkir motor kan di dareah sini, eluu bawa mobil??” sedikit teriakannya.
“ohh aku gak bawa motor, aku naik angkot” aku berhenti lalu mengarah ke-dia.
“yaa udah, ikut guaa ajaa, guaa sendirian!” kata Fael yang berjalan ke-arahku.
“gak usah Raff, lagian gak be helem, emang boleh?” kataku berusaha menolak. Apa jadinya jika iaa mengantar aku pulang?
“kan eluu pake seragam sekolah, lagian eluu duduk di belakang, guaa yang joki” kata Fael yang sudah berada di dekatku lalu iaa menggenggam tanganku.. haduuh gimana nih?
“gak ada polisi kan?” tanyaku mencari alasan.
“udaah gak usah takut”
“yook naik” kata Fael sambil menepuk kursi belakang. Apa kamu akan seperti DIMAS? Sosokmu mengingatkanku dengan DIMAS.
Kemudian aku duduk di belakangnya dan dia dengan lihainya membawa motornya pergi dari sekolah.. aku jadi memikirkan bagaimana jika ibu tau aku di-antar teman? Haduuh aku takut..
**
“ini rumah luu?” kata Fael yang menunjuk rumah di dekat kami berhenti. Aku harus jawab apa? Dan aku pun mengingat kata-kata ibu “dua teman cukup”. Fael adalah teman pertamaku dan teman keduaku adalah Nanda.
“bukan, rumah aku masuk ke dalam sana” aku gak mau berbohong dihadapan teman pertamaku.
“lah terus kenapa turun di sini? guaa anterin sampe kerumah eluu!”
“gak usah, aku mau mampir kesitu dulu” akupun tidak sdar telah berbicara seperti itu. Ahh! Sifatku memang selalu seperti itu..semoga saja Fael tidak mengikutiku kalau aku masuk ke gang kecil yang aku tunjuk.
Lalu aku pergi darinya dan tidak lupa mengucapkan terima kasih. Aku sempat sembunyi dari balik tembok di gang kecil. Aku takut jika Fael mengikuti ku dan untung saja dia tidak melakukannya. Aku berharap ibu tidak marah-marah lagi seperti hari-hari sebelumnya.
“ibu tau perasaanmu nak! Ibu tau! Kamu tertekan dengan ulah mereka..”
iyaa memang benar aku tertekan mendengar perkataan dan ulah mereka. Tapi di sisi lain aku sangat senang berada di sana. Disana ada DIMAS dan Rini. Sebelumnya aku tidak mempunyai teman dan selalu dihina… awalnya mereka hanya menghinaku saja namun lambat laun mereka menghina ibuku dan keluargaku. Aku gak terima jika ibuku di hina seperti itu. Akupun sempat adu mulut dan adu tinju dengan mereka. Saat itulah ibu mengetahui semuanya.
*tiiiiittttttttt*
“woiii, minggir! Emangnya ni jalan nenek moyang loo” lamunanku menghilang mendengar suara klakson dan ocehan orang itu. Lalu aku meminta maaf ke dia. Lagi-lagi aku melamun..
Kemudian aku berjalan terus hingga sampai di suatu kedai jualan. Ibuku berjualan
“nak! Sudah pulang? Gimana sekolah barunya?” tanya ibu yang menghampiriku. Aku menyambut ibuku dengan mencium tangannya.
“baik aja bu”
“udah dapat teman nak?”
“b-b-belum bu” aku terpaksa berbohong.
“looh, seharusnya kamu cari teman nak, gimana toh anak ibu ini?” sambil mencubit pipiku. Aku kaget bukan main.. apa ini benar-benar ibuku? Apa aku bermimpi?
“besok cari teman yaa! kalau perlu ajak kemari” seketika jantungku hampir copot mendengar perkataan ibuku!! Aku pasti bermimpi dan aku dengan spontannya menampar pipiku sendiri.
“Raffa! Kenapa kamu nampar pipimu sendiri?” tanya ibuku sambil memegang tanganku.
“gak papa bu” kataku sambil masuk ke dalam kedai.
Apa aku mimpi? Bukannya kemarin sore ibuku melarangku tuk membawa teman kerumah? Dan ibu tidak seperti pagi tadi! Pagi tadi ibu cenderung diam dan hanya berbicara jika seperlunya saja. Atau jangan-jangan rumor itu benar? Aku bingung bukan main waktu itu. Sementara ibuku sedang sibuknya melayani beberapa pembeli. Aku jadi lapar hehe.
“Raffa makan dirumah aja” kata ibuku yang melihat aku ingin mengambil nasi.
“Raffa pengen makan di-sini” kataku sambil tersenyum ke ibu.
“tapi adek Raffa sendirian, lebih baik makan disana aja bareng adek kan enak” benar juga. Adekku sendirian dirumah.
“nih, bawa bungkusannya” kata ibuku yang menyerahkan bungkusan. Pasti lauk jualan hehe aku pun tersenyum lebar meraih bungkusan dari ibu. Kemudian aku pamit dengan ibuku dan mencium tangannya lalu meraih sepeda yang bertengger di samping kedai. Sepeda yang sering aku pakai ketika mengantar adek masih kelas 1 SD hehe.
**
“dek! Buka pintunya!” kataku sambil mengetok-ngetok pintu rumah
“iyaa kak” sahutan adekku dengan teriakannya. Pintu mulai terbuka dan 1 …. 2…. 3…
“tadaaaaaa” kataku sambil memeperlihatkan bungkusan yang di kasih ibu.
“asiiiiik, adek laper nih kak” sambil mengusap-ngusap perutnya.
“makan sepiring berdua yaaa” kataku masuk kedalam rumah sambil merangkul adekku. Adekku gak beda jauh umurnya sama aku hehe. Kemudian adekku mengambil 2 piring, 2 gelas dan 2 sendok. Waktunya makan nyaaaam
Dengan lahabnya kami berdua makan hehe, karna buatan ibuku memang enak maka dari itu ibuku berjualan hehee.
“kak”
“huum apa?”
“habisin dulu makannya baru ngomong” sambungku yang menyuruh adekku tuk diam.
“udah habis” kata adekku. Aku menggeleng dan iaa termanyun hehe langsung aja aku cubit pipinya. Adekku cantik menurutku sih
Selesai makan kami malah diam-diaman hehe mungkin karna perut udah penuh jadi malas beraktifitas bicara
“tadi mau ngomong apa dek?”
“ibu udah gak kumat lagi yaa?”
“huuussssh. Gak boleh gitu!” kataku sedikit membentak adek.
“habisnya pagi tadi adek merasa takut dengan ibu”
“tapi pas adek pulang mampir ke-kedai ibu udah gak kayak pagi tadi” sambung adekku. Aku tidak merespond perkataan adekku. Justru aku menanyakan adek pulang kerumah dengan siapa? Dia menjawab di antar sama ibu.
“terus yang jaga kedai siapa?” tanyaku mengahlikan pembicaraan.
“tadi ada bibi”
“oh yaa??” rupanya bibi ada mampir di kedai.. hmm kapan aku bisa bertemu bibi? Atau aku kerumahnya saja?
“kak!” sambil menepuk tanganku.
“apaa?”
“jawab!”
“jawab apa dek?” tanyaku pura-pura bego
“ahh bete ahh!” kemudian dia pergi dari meja makan kemudian aku tertawa namun Bisa-bisanya adekku berkata seperti tadi! Rupanya rumor itu sampai ketelinga adekku sendiri. Apa itu benar??
**
Saat ini aku sedang berbaring dikamarku dan tidak lupa ada adekku yang manja ini ikut masuk ke-kamarku..
“kak!”
“apa?”
“kakak udah punya pacar?” tanya adekku sambil memeluk setengah badanku. Posisi kami berdua saat ini sedang baring di kasur.
“pacar?” aku mengulang perkataan adekku.
“iyaa pacar”
“lagi gak mau pacaran” kataku berbohong. Sebenarnya aku sangat ingin memiliki pacar. Tapi.. apa ada yang mau sama aku?
“ahh! Kakak mah jawabannya pasti begitu.. bete ahh!” diaa pun bangun dari baringnya kemudian keluar dari kamarku hehee dasar masih ANAK SMP
Kemudian aku membayangkan kejadian di sekolah tadi, bertemu dengan Fael dan Nanda aku merasa mereka seperti DIMAS dan RINI! Apa mereka berdua akan tetap berteman denganku jika mereka tau kehidupanku yang sebenarnya?? Semoga saja seperti itu
selamat membaca Raffa pov (Raffa Angkasa Putra )
No komen buat sekarang, secara doi tak de.
@lulu_75 iyaa dia dekat dengan Dimas
@awi_12345 hmm semoga saja yaa Raffa kecil di-hargai diskolah barunya.
@QudhelMars ntar ada bagian flashbacknya Dimas dengan Raffa kecil
@Aurora69 mentang-mentang gak ada Fajar hahaa entar ada kok povnya Fajar.. tunggu aja yaa kak hihi