It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Andi POV
Eh, udah giliran gue ya. Oke, jadi gini. Tadi itu, si pak Parno dateng katanya dia minta pendapat gue tentang beberapa konsultan PR yang ikut tander di proyek gue Banyak banget sumpah berkasnya mereka. Padahal mah yang gue liat cuma proposal, company profile, sama porto folio mereka aja. Kalo yang lainnya mah administratif lah ya, bukan ranah gue lah buat ngintip-ngintip.
Setelah selesai limaperusahaan, tapi gak ada satu pun yang menarik buat gue. Rata-rata konsepnya hampir sama, gak ada yang menarik. Sekarang gue lagi buka konsultan keenam. Wait, My-PR Consultant? Kayaknya ada temen gue yang kerja disana.
Gue pun membuka company profile mereka, dan kaaaaan benaar. Ada Senior Manager - Crissis Communication Specialist yang gak asing lagi namanya sama gue. Bayu Aditya Bersahaja. Disini tulisannya kalo dia cuma nanganin kasus perusahaan yang sedang mengalami krisis.
"Pak, saya sudah milih yang saya rasa bagus nih Pak." Jawab ku ke pak Parno
"Waaah, muwantab, emang gak salah saya minta kamu buat milih. Belum sampai tiga jam, kamu wes dapet yang pas. Sing ndi toh le sing uwapik konsep e menurut kamu?" Tanyanya. Emang, gak tau kenapa gue udah dianggap kaya anak sendiri sama si pak Parno. Katanya dia sih kerja gue bagus, tapi gue gak pernah menjilat atasan loh ya. Karena seseorang yang berarti pernah nasehatin gue untuk terus profesional.
"Sing iki loh Pak. Sing My-PR. Kalau yang lain cuma ngandelin analisis SWOT buat dasar acuan planing nya, tapi konsep untuk implementasinya gak jelas. Nah, kalau si My-PR mereka langsung sepaket Pak, planing awal mereka pake SWOT, implementasi branding mereka akan gabungin konsep 4Ps dan Marketing Mixed. Mereka juga akan evaluasi dengan brand analysist dan ELM sebagai pijakan planing berikutnya. Jadi pak, kalo dalam bayangan saya, mereka bener-bener bikin sustain brainding untuk pariwisata Indonesia." Jelas gue ke pak Parno
"Wes ta lah, wes mumet aku. It is beyond my thinking (dengan logat jawa). Jadi kamu segera aja lah ketemu sama mereka." Perintahnya.
"Siaaaap paaak!"
**
Setelah dapet approval dari pak Parno tiga hari lalu, hari ini gue mau ketemu sama orang dari My-PR. Namanya sih Pak Yusak, gue gak tau sih orangnya gimana. Harusnya sih fashionable ya walaupun udah berumur. Namanya juga orang PR. Jadi gue gak boleh kalah lah, wkwkwk.
Gak mau di cap gak modis selayaknya PNS jaman bokap gue, akhirnya gue mencoba berpenampilan cukup all out hari ini. Sepatu hush puppies, kemeja stanly-adams slim fit warna hijau muda, celana jobs slim fit, jam tangan guess, dan tablet melengkapi fashion gue untuk ketemu pak Yusak di brunch meeting hari sabtu ini.
Gue dan pak Yusak janjian jam 9.00 di sebuah tempat berkonsep bakery and casual daining. Nama tempatnya Pand'Or, ada di daerah jl. Wijaya. Gue ini orangnya ontime, kecuali lagi sama pak Parno, karena jamnya sangat karet.
Sambil menunggu pak Yusak, gue pesen Vol au Vent, Smoked Salmon Salad, dan satu Strawberry Energizer. Vol au Vent disini beda dengan di tempat lain, disini tuh puff pastry yang didalemnya ada isian prown, ayam, dan kacang polong. Terus disajikan dengan saus béchamel. Sedangkan strawberry energizer sendiri itu jus sebenernya, cuma campuran jus nanas, strawberry, pisang, dan youghurt. Namanya sih brunch meeting. Tapi gue belom sarapan booos, lapeeer. Hahaha.
"Eh, pak Andī sudah dãtãng rúpãnyà." Sapa Pak Yusak.
"Baru saja kok Pak, oh iya, sekalian pak pesan apa?" Tanya gue.
"Ah, tàk ūsáh lãh pãk. Sâyà, mexican coffee sājã cukūp làh" jawabnya.
Sekitar satu jam kami ngobrol kesana kemari, namun masih belum sampai pada topik pembahasan. Mungkin gue nih kayaknya yang harus mulai bicara.
"Begini pak Yusak, saya bisa memenangkan perusahaan bapak dalam tender kami. Tapi pak.." jelas gue yang belo selesai tapi sudah dipotong
"Aaaah, itū rūpãnyà. Pak Àndì īni másih múdà tapì sudáh lihai rupanyã" katanya sambil mengeluarkan amplop putih panjang.
Sejenak gue bingung kenapa begini, sepertinya dia salah paham. Pas gue liat, lumayan juga Bos, sekitar USD 1500 ada kali tuh. Nah, yang gini nih yang bikin KKN di Indonesia susah diberantas. Gue PNS berwenang, gue gak minta apa-apa, tapi malah dikasih uang biar perusahaan dia gue menangin tendernya. Pokoknya, selama masih ada tradisi uang entertain dan uang undertable dari pihak Swasta, jangan harap KKN di pemerintahan bisa hilang. Siapa sih bos yang gak mau dikasih yang enak. Gue yakin lah, 90% orang akan nerima dikasih cuma-cuma gitu. Tapi gue gak gitu sob, inget, gue profesional.
"Waduh, pak Yusak. Sepertinya bapak salah paham nih. Yang saya maksud bukan ini pak." Jawab gue sambil mengembalikan uang tersebut.
"Sudah lah pak Andi, gak usah dikembalikan. Jika memang kurang wangi, nanti bisa saya kasih lagi kopinya." Jawabnya memaksa, khas banget orang swasta kalau ketemu pejabat.
"Pak, kalau bapak gini, saya malah bisa membatalkan proposal tender perusahaan bapak loh." Jawab gue yang diikuti raut mukanya yang sangat kaget.
"Lalu? Maunya bapak gimana?" Tanyanya mulai serius dan kehilangan logat bataknya.
"Saya rasa konsep yang perusahaan bapak berikan sangat bagus. Tetapi, saya tidak suka dengan person in charge yang bapak usulkan untuk proyek ini. Saya sudah mencari dan meneliti data dari setiap karyawan terbaik di perusahaan bapak. Hasilnya, saya hanya tertarik kepada satu orang, Bayu Aditya Bersahaja." Jelas gue
"Jadi, pak Andi mau saya menunjuk Bayu semagai PIC proyek ini, dengan demikian saya bisa menang tender?" Tanyanya.
"Tapat sekali pak." Jawab gue singkat.
"Tapi pak, Bayu itu spesialisasinya adalah crissis communication pak." Balas pak Yusak masih dengan wajah heran.
"Iya, saya tau, tetapi, melihat record Bayu, saya yaki dia mampu untuk ini." Jawab gue.
"Baik lah Pak Andi, saya akan minta Bayu untuk jadi PIC. Tapi benar lolos ya pak!" Tegasnya
"Gampang pak, bulan depan kita ketemu lagi, sekaligus dengan pak Parno, atasan saya, untuk membahas ini, sekaligus kontrak kerja kita." Jelas gue.
"Siaaaap pak, 86. Hahaha." Katanya mulai santai kembali.
"Tapi pak, saya mau ini jadi rahasia kita berdua saja, jangan ada yang tau, bahkan Bayu sekalipun." Jelas gue.
Sayang, akhirnya setelah lima tahun, kita akan bertemu lagi.
ini sudah update.
buat yang lain, tolong respon komentarnya ya
Lanjut lanjut
Bayu POV
"Nuuuuus, Pinuuus..! Tolongin gue Nuuus...!" Pinta gue sambil sedikit terisak melalui telepon.
"Iya, iya, emaangnya ada apa Bay? Kok lo sampe kaya nangis gitu?" Jawab Pinus.
"Dia nus... dia.. dia muncul lagii.." jelas ku singkat.
"Dia..? dia siapaa?" Tanyanya
"Lo dimana sekarang? Bisa ke apartment gue? Gue gak sanggup jelasin lewat telepon" jawabku.
Beberapa jam kemudian Pinus tiba di apartment ku. Aku pun mulai menceritakan semuanya.
**
Beberapa Jam yang lalu
"Loh, Bayu." Tanya orang itu yang membuat tubuh ku gemetar, kaki ku pun lemas.
Satuhal, aku harus tetap profesional. Apa lagi disini ada pak Yusak dan pak kumis yang pasti menginginkan aku untuk berprilaku standar seorang profesional. Entah, apakah aku bisa tetap terkesan profesional, jika kaki ku tremor mendadak seperti ini. Lidah ku juga tiba-tiba kelu, dan pandangan ku sayu.
"Jadi Pak, Bayu ini satu fakultas sama saya. Saya juga pernah beberapa kali mengadakan proyek kampus bersama Bayu. Ya, saya sudan yah lah kualitas dia bagusnya dimana." Katanya berbicara seolah tidak terjadi apa-apa diantara kami
"Hooo.. tapi kamu milih My-PR bukan karena dia temen mu toh? Guawat lek awak mu milih karena ada temen mu. Iso-iso kenek pasal kamu." Jelas pak Parno
"Gak kok pak, saya malah baru tau kalo ada Bayu disini." Jelasnya "mungkin emang udah jodoh kali pak. Hahaha" tambahnya semakin membuat ku perih.
" jodoh Piye ton? Kalian podo lanang e loh. Ojok sampek yo kalian yang aneh aneh." Jawab pak Parno dengan nada tinggi
"Múngķìn bëgìnì Pãk. Máksūd si Ãndì, ķéméntrìãn dan My-PR yáng bérzõdõh" jawab pak Yusak. Aku masin belum dapat berkata-kata
Sampai akhir pertemuan pun aku lebih banyak diam. Ya, diam seribu bahasa.
**
"Ooh,.. jadi ada yang belom move on niiih ceritanyaaa...hahahahaha...." ledek pinus
"Apaan sih, orang temennya lagi galau lo malah neledekin... lo mah tega sama gue.."
Entah kenapa cuma sama si kunyuk satu ini gue bisa seperti anak kecil yang manjanya keluar banget. Contohnya kaya sekarang, dari tadi gue itu curhat sambil tiduran, kepala gue di pahanya dia. Dia kaya naluri kebapakannya keluar, rambut gue dielus-elus sepanjang sesi curhat.
"Mangkanya, udah ada gue disini lo masih aja lirik yang lain. Gak liat apa ada yang sempurna banget disini?" Jawabnya
"Hahaha, nah, karena lo terlalu sempurna itu Nus, kehidupan cinta lo gak boleh sempurna. Harus ada yang cacat lah walau sedikit. Hahaha" gantian gue yang meledek dia.
"Yeeee, tapi bayangin kalo gak ada gue, dulu lo gimana hayoo? Jadi mending mana gue apa Andi?" Tanyanya sambil mencubit hidung gue yang udah merah banget karena nangis tadi. Makin merah deh dicubit. "Aseeeem, komedonya nempel. Lo jorok banget sih, sampe ada komedo gini."
"Ya, maklum lah. Udah lama gak perawatan" jawab gie santai
"Yaudah, besok ke klinik si Retno yuk, kita perawatan. Memanjakan diri. Hahaha" ajaknya
"Yeeee, dasar binchunk. Dikit dikit perawatan eyimb.. hahaha" ejek gue
"Asu, paling besok lo yang ambil paket komplit. Halaaaah, muma deh lo"
"Hehehe. Nus, makasih ya." Jawab gue tiba-tiba serius
"Buat apa?" Tanyanya
"Kalo lo dulu gak ada, mungkin gue gak bisa kaya sekarang." Jawab gue sambil beranjak memeluknya
"Itu udah tugas gue Bay." Katanya
'I Love you Nus. Tapi lo terlalu baik dan sempurna buat gue. Gue janji akan ada di sisi lo terus, walau cuma sebagai sahabat' jawabku dalam hati
ini sudah update.
buat yang lain, tolong respon komentarnya ya
Tp karakter pinus agak mmbingungkan. Di awal pinus nya gak gay kan atau mungkin denial tapi di part ini confess telak ke bayu. . .
Lanjut