It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
***
'Tertegun ku memandangmu
Saat kau tinggalkanku menangis
Bodohnya ku mengharapmu
Jelas sudah tak kau pedulikan cintaku...
Mestinya tlah kusadari
Betapa perih cinta tanpa balasmu
Mestinya tak kupaksakan
Bila akhirnya kan melukaiku...
Mungkin ku tak akan bisa
Jadikan dirimu kekasih yang seutuhnya mencinta
Namun kurelakan diri
Jika hanya setengah hati
Kau sejukkan jiwa ini...
Ku hanya terus berharap
Suatu hari kau mampu sadari
Tiada yang bisa mengerti
Seperti ku setulus hati mencintamu..
Mestinya tlah kusadari
Betapa perih cinta tanpa balasmu
Harusnya tak kupaksakan
Bila akhirnya kan melukaiku..
"Setengah Hati" Ada band
***
"Ini kopinya bang...silahkan diminum..,"
Satria yang senyum senyum tak henti memandangiku yang sedari tadi tertunduk di kursi tamu tersentak,menoleh ke arah Mahesa yang meletakkan dua cangkir kopi ke meja dengan mulutnya.
"Oh eh iya bang thanks..oh iya ini pasti art km yg km bilang dulu ya sayang?"
Satria bergantian menatap kekasihku dan diriku.
"Kenalin bang gw pacar Ananta hehe,"
Satria mengulurkan tangan,tapi lalu cepat tersadar bahwa mahesa tdk memiliki tangan.
Aku tak berani bergerak sedikitpun dari dudukku.
"Em..makasih ya bang udah ngelayani pacar gw selama ini,"
Oh tidak.
Ini ga boleh dibiarkan.
"Bang..dia..dia bukan ART ku..,"
Tergagap aku membuka suara.
"Huh? Ohh maaf bangg kira art ananta,apa ini rekan kerjamu yg srkang satu kontrakan sama kmu sayang?"
Aku diam beberapa saat.
Tidak mampu menjawab.
"Okelah kalau gitu,boleh tinggalkan kami berdua sebentar bang? Gw pgn bicara sama pacar gw,"
Kuangkat kepalaku hati hati.
Kulihat kekasihku berlalu meninggalkan ruang tamu.
Tuhan,aku melukainya.
Melukainya!
"Miss u honey!"
Aku yang masih memandang punggung Mahesa dengan sedih,dikejutkan dengan lumatan Satria pada bibirku.
Lelaki itu dengan berapi api mengulumi bibirku dengan ganas.
Aku kaget sekali,mataku bersirobok dengan mata Mahesa yang menoleh mendengar decapan lidah Satria saat melumat bibirku.
Takkan pernah kulupakan tatapan mata kekasihku itu menyaksikanku berciuman dengan lelaki lain di depan matanya sendiri.
"Bang!!! Apa apaan sih!"
Kudorong tubuh Satria dengan marah.
Hatiku sesak sekali.
"Sayang? Why? I miss you Ananta!"
"Bukan gini caranya! Ada orang lain disini bang!"
Aku mengusap bibirku benci.
Kutahan tangisku yang hampir tumpah.
"Hahaha malu yaaa ,ah ngapain mikirin orang lain,selama kita ga merugikan mrka terserah kita mo ngapain,lagi kamu ga pernah ada waktu buat ketemu abang! Yaudah abang buntuti km kemarin plng kerja ke kontrakanmu ini,biar abang bisa datang langsung nemuin km,abang rindu setengah mati tauk!"
Aku tak mendengarkan perkataan Satria,pikiranku dipenuhi dengan ekspresi kekasihku beberapa saat tadi.
Dadaku betul betul sesak.
"Sayang kamu ga kangen abang?"
"Sayang?"
"Ta!"
Satria yang kesal melihatku melamun dengan mata memandang kosong ke arah dimana aku bertatapan dengan kekasihku tadi,mendekap tubuhku erat erat.
"Kamu udah ga sayang abang Ta?"
Desis lelaki tampan itu ditelingaku.
Belum aku sempat menjawab,Mahesa tiba tiba masuk lagi ke ruang tamu.
"Ta,abang keluar dulu,mo ke jakarta...,"
"Aa..ap..apa bang? Kemana?"
Kukibaskan dekapan Satria kasar agar menjauh dari tubuhku.
"Ke kontrakan lama,mau silahtutahmi ke pak haji Mail..maaf bang saya ga bisa nemenin,"
Mahesa mengangguk hormat pada Satria.
"Nginep kan disana?soalnya gw mo tidur disini malam ini, hehe "
Oh Tuhan.
Lancang sekali Satria.
Dimana dulu dia bersekolah.
"Bang!"
Kubentak dia keras.
"Oh iya silahkan,saya nginep disana kok,mari bang,Ta..,"
Tanpa memandangku lelaki yang begitu dipuja rudi sahabatku itu berlalu meninggalkan aku dan satria.
"Baangg kok gitu sih,itu temen aku bang jgn seenaknya kyk gitu!"
Sepeninggal Mahesa aku berseru gusar .
"Ah sayang kamu tambah ganteng klo marah2,bikin sange hahaha"
Satria tanpa meminta persetujuanku langsung mengangkat tubuhku,digendongnya aku keluar dari ruang tamu dan membawaku ke kamar ku.
Dihempaskannya tubuhku ke kasur,lalu ditindihnya badanku,diciuminya seluruh wajahku dengan brutal.
Lelaki itu begitu merinduiku.
Malam itu,untuk pertama kalinya aku tidak menikmati cumbu rayu lelaki pujaanku.
Sama sekali tidak kurasakan surga kenikmatan disetubuhi lelaki dambaanku.
Hatiku perih memikirkan kekasihku,mahesa.
Apa benar dia pergi ke kontrakan lamanya di jakarta.
Bang kenapa tidak kau hajar saja aku dan satria.
Sikap hormatmu pada satria dan diammu terhadap kekurangajaranku mengkhianatimu justru sangat memedihkan hatiku bang.
***
'Aku hanya bisa terdiam
Melihat kau pergi dari sisiku..
Tinggalkan aku seakan semua yang pernah terjadi
Tak lagi kau rasa...
Masih adakah tentang aku dihatimu
Yang masih kau rasa
Mudahkah bagimu untuk hapuskan
Semua kenangan
Bersama denganku
Tak pernah sedikitpun kubayangkan
Betapa hebat cinta yang kau tanamkan
Hingga waktu beranjak pergi
Kau mampu hancurkan hatiku
Ada yang hilang dari perasaanku
Yang terlanjur sudah kuberikan padamu
Ternyata aku tak berati untukmu
Berharap kau tetap disini
*Ada yang hilang # ipank
***
Aku tidak tidur semalaman.
Tak dapat kupejamkan mata sedetik pun mengingati kekasih yang kuremukkan hatinya.
Rasa bersalah begitu kuat mbelenggu batinku.
Nyatanya pun kehadiran sosok sempurna yg begitu kurindui sebulan terakhir ini tak mampu tepiskan resahku.
Aku merindukannya,tapi bukan dengan cara seperti ini.
Menghancurkan hati orang lain.
Orang lain itu adalah kekasihku sendiri.
Aku pikir semua akan berakhir hari ini,saat lelaki yang kuresahkan sepanjang malam itu pulang ke kontrakan pagi ini.
Aku pikir lelaki yg kupatahkan itu akan mengemasi barang2nya lalu pergi meninggalkanku disini.
Aku pikir lelaki yang kuremukkan itu akan menghujaniku dengan berbagai makian kasar karna kelakuan bejatku.
Yang terbayang dikepalaku adalah adegan kekasihku memaki Satria dan berteriak bahwa aku adalah kekasihnya.
Yang terpikir di benakku adalah adegan kekasihku berseru pada Satria dan mengatakan ' jangan rebut pacarku,bangsat!'
Tapi semua yang kupikirkan tak terjadi.
Semua berjalan normal seperti hari2 biasanya di dalam kontrakan ini.
Mahesa yang memang sudah memiliki kunci duplikat kontrakanku ini masuk ke dalam entah pukul berapa.
Yang pasti saat aku bangkit dari ranjangku aku sudah menciumi bau masakan dari arah dapur.
Jantungku terpacu lebih cepat,terlebih saat kulihat pintu kamar sedikit terbuka.
Berati kekasihku itu sempat melongok ke dalam kamar.
Dan menyaksikan tubuhku dan satria telanjang dalam satu selimut.
Dengan berjingkat jingkat aku melangkah ke dapur.
Kulihat lelaki cacat itu tengah sibuk mengaduk aduk nasi goreng di wajan penggorengan.
"Bang....,"
Lirih aku memanggilnya yang membelakàngiku.
"Abang disini sayang..,muach!"
Aku kaget merasakan tubuhku didekap dari belakang.
Satria memeluku dan mengecup kepala belakangku.
Tubuhku kaku seketika.
Mematung menatap mahesa yang kini menoleh ke arah kami.
"Sudah bangun? Ayo sarapan,ni udah siap nasgornya,maaf seadanya,"
Kekasihku menyunggingkan sebaris senyum yang malah meremukan hatiku!
"Abang pulang jam berapa kok udah nyiapin sarapan,kebetulan nih bangun2 laper ya sayang,temenmu baik banget deh,"
Satria melepaskan pelukanya padaku,beranjak menghampiri mahesa.
Dibantunya kekasihku itu menata piring dan gelas di meja.
"Ta,sini sarapan,"
Aku tersentak mendengar panggilan mahesa.
Dengan langkah gontai aku mendekati meja,lalu ikut duduk bersama dua lelaki yang kukenal lewat situs forum gay itu.
"Aku suapin ya sayang,"
Satria menyendok nasi lalu menyorongkannya ke mulutku.
Aku mengatupkan bibir dan menunduk dalam dalam,tak beranu menatap mahesa di depanku.
"Ayo dong sayang buka mulutnya,"
Satria tak menyerah merayuku.
"Mesranya kalian...sudah lama pacarannya?"
Aku terbatuk mendengar suara mahesa.
"Belum lama sih bang..tapi apa sih artinya waktu..gw cinta ananta bang,ga salah kan? "
"Ga,ga ada yang salah,selama itu membahagiakan kalian,ga ada yang salah dari cinta yg kalian jalin,"
Tenggorokanku tercekat.
Akan lebih baik jika mahesa memukulku saja daripda berkata sepwrti itu.
"Tuh denger sayang,tmn kmu aja dukung kita,"
Satria tertawa tawa tanpa tahu betapa sulitnya aku bernafas saat ini.
"Aku mandi dulu,udah mau jam kerja,"
"Tapi sarapannya belum habis sayang,"
"Udah kenyang,"
Aku berdiri dari kursi.
"Ntr biar kuantar km kerja ya sayang,"
"Ga usah,bang satria juga hrus balik jakarta buat kerja kan,"
"Engga ah,mo off aja,msih pgn disini sama kmu heheheh,"
"Ga gitulah lah bang kok seenaknya kerja main off,"
"I'm the boss in my job honey,biar diurus para bawahanku,demi kamu apa sih yg ga sayang,"
Satria bangkit,lalu mendekatiku.
Dikecupnya keningku lembut.
"Mandi bareng yuk!"
Lelaki rupawan itu mengerling kepadaku,dan tanpa aba2 dia langsung menggendongku keluar dapur,menuju kamar mandi.
Aku tak mampu menoleh lagi pada lelaki lain dibelakangku.
Terlalu takut dan terlalu sakit.
***
Aku pulang dari kerja pukul 5 sore dan air hangat untukku mandi telah disiapkan oleh Mahesa.
Begitupun selesai mandi lelaki itu sudah menyiapkan makan malam untukku dan tehtu saja untuk sattia juga.
Namun saat aku hendak memakan masakan kekasihku Satria mencegahku.
"Sayang ga usah mkn dirumah,abang pgn ngajak km dinner mlm ini ke luar,bang mahes maaf ya makan sendiri,gw mau bawa ananta makan malam diluar,"
"Ga mau ah bang,aku mo mkn dilrumah aja!"
Aku menolak ajakan satria mentah2.
"Harus mau,abang udah reservasi table di resto sayang!"
"Ga mau bang,aku mau mkn masakn bang mahesa!"
"gak! Harus mkn diluar!"
"Ga mau!"
"Pergilah Ta...jgn kecewain pacarmu...,"
Aku terdiam mendengar suara mahesa.
Rasanya lebih ingin ditampar daripda mendengar perkataan kekasihku itu.
@aurora_69
@riyand
@jjsssan
@tuink
@stevenbeast
@arifinselalusial (bro namamu horor dah,masa selalu sial )
done ep 33