It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
giensa.blog.com/konsep-kebutuhan-dasar-manusia-menurut-maslow/
kalo udh paham, ane jamin ente ga akan se'naif ini & ga bakal mau bahas2 lg soal beginian.
Yakinkah pikiran lo bukan korban dari pemikiran heteronomatif saja dari pesan keluarga atau lingkungan lo supaya jangan berhubungan seks sebelum sah? Ya ga salah sih, tapi selama sistem yg ada masih diskriminatif dan ga berpihak pada homo juga ya pintar-pintarnya lo aja 'mencari cinta' lo itu.
Beda.
Kalau cinta, harusnya sih yaaaaa murni pake rasa. Cinta itu ya yang dirasakan antara kedua belah pihak. Kenapa harus nunggu halal? Kenapa harus nunggu dilegalkan pernikahan? Nikah itu apa sih? Ikatan yg didokumentasikan dan disetujui banyak pihak? Kenapa untuk ngesex harus nunggu hubungan lo disetujui sama orang orang di luar lo dan pasangan lo?
Akhirnya tergantung pemaknaan lo sama cinta kan? Buat gue sih, cinta itu membebaskan. Bebas itu sendiri adalah ketika gue bisa mengekspresikan cinta pada pasangan gue dengan cara apa pun yg kami sukai tanpa perlu persetujuan orang (atau yg bukan orang).
Bukan berarti menentang pernikahan. Selama hal itu berarti ekspresi kebahagiaan kami, ya ga masalah. Yang jelas gak akan pernah jadi syarat untuk berhubungan sex.
Banyak yang bilang "bedain cinta sama napsu".
Bedanya di mana? Napsu itu cuma nurutin tegangan tinggi. Sex ya cuma sebatas "apresiasi fisik", udah itu aja.
Kalau pake cinta, apresiasi fisik diikuti sama apresiasi psikologis atau apresiasi perasaan.
Gue sih pas msh belum pernah ngesex mempermasalahkan hal yang sama. Cuma mau having sex sama yg gue cintai.
Ketika nyobain, even cuma ONS, gue bisa menghargai sex. Selama sex, gue merasa gue dibutuhkan dan "dihargai". Dapet apresiasi.
Cuma sementara? Ya trus kenapa? Setidaknya gue pribadi masih nangkep ada sisi positifnya.
Pengen yg lebih sih iya, tapi gak terus bikin gue menganggap rendah sex bahkan dalam hubungan singkat satu malam.
Tergantung gimana partner memperlakukan gue ketika berhubungan sex.
After sex, kalau lanjut berhubungan baik, gak juga ga masalah.
Gak terus baper dan nganggep tubuh gue dijadiin alat doang.
Ts nya juga ya