It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Siapin tisu besok . Hahaha
Dtnggu bnget klanjutanny
Dri jdulnya sih kyknya sad ending nih...
Jadi penasaran...
Kok aku nangkepnya si rahman cuma butuh lo saat pengen curhat masalah yg dihadapinnya.
kalo lg seneng aja lupa.
@lulu_75 @yansah678 @yirly @lovelyozan @cibro
@kim_hae_woo679 @zick_perzon @gelandangan
@aurora_69 @delayedbanks @gry02 @soshified @josiii
@hendra_bastian enjoy..
Sepulang sekolah gwe langsung menghempaskan badan gwe ke kasur, lelah sekali rasanya.
Apalagi pikiran gwe yg kacau balau, ditambah keputusan gwe untuk mengatakan perasaan gwe malam ini ke Rahman.
Gwe coba sms Rahman.
'Man, ada waktu entar malam'
Sms dibalas.
'Ada'
'Oke, nanti malam kita keluar ya'
'Iya, tapi agak malaman ya, jam-jam 9an ya.'
'Wokeh'
Sebenarnya gwe gk terlalu byk berharap klo Rahman akan mau keluar malam ini, tapi ternyata dia mau, wah.. kesempatan bagus.
Toni belum juga minta maaf ke gwe, Sialan! Pas waktu papasan dia cuma cuekin gwe aja. Ah.. Biarin lah, setidaknya gwe tau sifat aslinya.
Gwe coba mendengarkan radio, gwe coba untuk mencari saluran yg menyuguhkan musik pop, yah.. I got it.
'Hari ini ku akan menyatakan cinta.
Nyatakan cinta..
Aku tak mau menunggu terlalu lama.
Terlalu lama..'
Lagu dari vierra-terlalu lama itu mendengung di telinga gwe, sungguh sangat kebetulan yg tepat, gwe hanya tersenyum.
Gwe lanjutkan dengan mendengarkan lagu-lagu lain yg tak kalah enak.
21.11
"Put!"
"Ya!"
Wah, gwe lihat Rahman, memakai jaket berbahan jeans. Maskulin sekali..
"Langsung nongkrong atau makan dulu?"
"Makan dulu lah Man, gwe sengaja gk makan tadi."
"Oh.. Oke!"
Kami berjalan ke warung bakso langganan kami.
Seperti biasa Rahman menghabiskan makanannya dengan cepat, kalah lagi gwe~
Selesai makan kami langsung keluar, dan tujuan kami adalah tugu kota.
Jantung gwe deg-degan, gwe berusaha mengendalikan diri.
Huuuhh~
Gwe membuang nafas perlahan.
Perlahan gwe mulai tenang.
"Man.."
"Ya.."
Dia melihat gwe dengan senyumannya, ahhh.. Gwe semakin tidak tenang dan hampir mengurungkan niat. Tapi gwe mau malam ini semua jelas.. Agar tak menjadi beban pikiran gwe lagi.
"Gwe mau bilang sesuatu, tapi lu jgn marah apalagi jijik sama gwe.."
"Apaan sih? Bilang aja. Gpp."
Gwe tarik nafas, pelan..
"Kayaknya gwe suka sama lu Man.."
Gwe mengatakan itu tanpa melihat wajahnya melainkan melihat ke arah bawah.
"Ahahahah, gwe juga suka kok sama lu.."
"Maksud lu Man?"
"Kita bersahabatkan dengan alasan saling suka, jadi kenapa jadi masalah"
Dia masih mengelak, gwe akhirnya memperjelas. Gwe memalingkan wajah ke kiri, sedangkan dia berada di kanan gwe.
"Hmmm, gwe..gwe..lebih dari suka sama lu Man..sayang mungkin..cinta..mungkin.. Gwe tau pasti lu bakalan jijik sama gwe, lu bakalan pergi ninggalin gwe.. Maaf.. Gwe ngecewain lu.!"
Dia terdiam agak lama, gwe hanya diam tak berani melihat ke arahnya sambil menggigit bibir gwe.
Tiba-tiba..
"PUT, APAPUN YG TERJADI GWE AKAN JADI SAHABAT LU SELAMANYA"
Katanya sambil menepuk pundak gwe, haaaaa~ gwe lega.
Ternyata dia tak melepas ikatan kami, kami akan tetap bersahabat, dan sebenarnya gwe juga udah siap jika dia menolak gwe, cuma gwe belum siap saat dia meninggalkan gwe.
"Janji?"
Kata gwe sambil tersenyum ke arahnya.
Dia mengangguk.
Dan akhirnya kami pulang, sepanjang perjalanan kami hanya diam, perasaan gwe campur aduk, mulai dari merasa bersalah, lega, senang, sedih, kecewa.. Semua jadi satu.
_____________________________________
But.. He lied! He's a liar, he's a big liar!!
Sejak saat itu dia gk pernah datang ke rumah gwe lagi..
Nomor hpnya sudah tak aktif lagi..
Facebooknya juga tak aktif lagi..
Gwe datang kerumahnya, namun kata adiknya tidak ada dirumah..
Padahal gwe yakin dia dirumah, karena motornya dirumah..
Gwe merasa gila, bodoh, ceroboh..
Hancur.. Pokoknya hancur..
Rasanya gwe pengen teriak, nangis.. Ha.. Tapi semua sudah terjadi.. Gwe yg menyebabkan ini terjadi, kebodohan gwe lah penyebabnya.
Setelah 1 tahun terlewati, gwe tetap mencari jejaknya, hingga pada suatu hari, gwe jumpa dengan Rizka. Dia sedang jalan-jalan di alun-alun.
Gwe menanyai tentang Rahman, dan Rizka bilang kalau mereka sudah putus.
Gwe minta nopenya dan dapat.
Gwe sms Rahman, kalo gwe ini Putra.
Tapi tak dibalas! Gwe coba telpon, tapi gk pernah diangkat..
Seminggu kemudian gwe gk nyerah, gwe coba telpon lagi..
Diangkat!
"Halo.."
"Halo"
"Ini siapa?"
Jadi dia tak menyimpan no hp gwe? makanya dia tak tau bahwa gwe Putra? Dan Oleh sebab itu dia mengangkatnya?
"Gwe Putra."
"Oh, lu Put, okedeh gwe ke rumah lu!"
Ha? Gwe belum minta apa-apa. Tapi di sudah bilang gitu.
Akhirnya dia datang, dengan penampilan yg berbeda. Dia terlihat semakin tampan dan dewasa, senyumnya yg tak berubah, kini dia mengendarai motor besar. Terlihat jelas kesuksesannya..
Sepanjang jalan dia hanya bercerita tentang dirinya..
Dia mengatakan bahwa dia punya pacar baru, teman baru.. Dan katanya dia datang ke club malam.
Gwe terkejut dan hanya diam saja.
Bahkan sekalipun dia tak menayai tentang gwe, bahkan hanya menanya kabar.
Dia.. Dia.. Bukan Rahman gwe yg dulu.
Dia mengatakan bahwa pernah dibilang gay sama seseorang dan dia mengatakannya persis di hadapan gwe.
"Ada orang Put, yg bilang gwe gay, langsung gwe hajar dia."
"Iya ya.. Hehehe"
Gwe kalut, dia sudah berubah..
Berubah sekali..
Tega sekali dia mengatakan itu kepada gwe, padahal jelas gwe ini gay! Ha~ gwe merasa tersiksa sekali.
Ternyata sekarang dia sudah menjadi model untuk pakaian-pakaian yg dijual di sebuah Mall.
Gwe senang dia sukses~
Alhasil, kami hanya menghabiskan 2 jam saja. Dan kami berpisah.
Setelah itu gwe sms dia.
'Simpan no gwe ya Man!'
Dia jawab.
'Y'
Singkat! Hu~
Dan dia kembali berbohong, nomor telponnya tak aktif lagi! Dia juga sudah pindah sekarang.
Kami hilang kontak sampai sekarang.. Rahman, teganya..
____________________________________
Rahman..
Aku membencimu, benci dengan kenangan indah kita dulu, benci dengan saat-saat bersamamu, benci dengan semua perkataanmu!
Rahman..
Aku tahu kau meletakkan perasaanku ditelapak kakimu, tapi kau tak tahu bahwa perasaan itu masih bediri indah di singgasana hatiku.
Rahman..
Apa salahku? Haruskah kau pergi hanya karena aku menyatakan perasaanku? Haruskah kau berjanji dan mengingkarinya? Haruskah sekejam itu?
Rahman..
Perbuatanmu ini membuatku trauma, trauma dalam memilih sahabat, trauma jatuh cinta pada orang yg salah, trauma pada perbuatan baik orang, trauma pada kata-kata indah.
Rahman..
Jikalau kau memang tak ingin bersamaku, kenapa kau mengatakan itu, kenapa? Apakah kau ingin aku semakin menderita?
Jika pun kau tak mungkin jadi kekasihku, setidaknya berilah aku kesempatan untuk menjadi sahabatmu seperti dulu.
Rahman..
Apakah kenangan indah kita dulu hanya seekor kupu-kupu indah yg hanya belalu didepanmu? Tak adakah arti yg tertinggal?
Yah.. Mungkin!
Aku.. Hanya ingin berterima kasih atas kebahagiaan dan penderitaan yg kau beri.
Aku tak menyalahkanmu jika kau pergi, aku hanya menyalahkanmu atas janji yg kau ingkari.
~END~
__________________________________
Haaaa~
Akhirnya selesai..
Terima kasih teman atas apresiasinya..
Semoga kalian semua bisa mengambil pelajaran dari apa yg saya ceritakan ini.
Kurang lebih saya minta maaf.
Once again.
Thank you.
Never mind i'll find someone like you lol
or even better than you XD
Itu aja sih
Jujur ke Rahman soal perasaan km itu udah bagus menurut aku.
Tapi kamu pasti udah tau gimana perasaan dia ke kamu, he's not love u back. Terlihat dari tingkah dia sehabis malam pengakuan km, esok hari dia ngilang.
Trus ketemu lg, dia ngilang. Kenapa km harus berharap, berharap, dan berharap.
Let go.