BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Lelaki dipinggir Jalan (Tamat)

2456727

Comments

  • Gk sbar kelanjutannya, ditunggu mention nya bg.....*kedipin_mata

  • Hrs di tamatin bro jangan ngegantung

    Good job bro
  • Kan jodoh.......ketmu lg mereka...cie cie cie
  • Jodoh tuh
  • Nitip mention ya. Ceritanya sepertinya asik
  • By.Army
    Part.4

    "Ohhh ok ok.." Seruku dengan langsung membuka pintu dan langsung berpose nakal. Tapi yang didalam kamar itu adalah dosen Ikbal...
    "Hah.... Kamu......." Kaget Pak Ikbal. Sementara aku terdiam karena melihat Pak ikbal yang hanya menggunakan handuk hotel. Tubuhnya sangat indah. Putih sixpac tinggi waw... ini adalah postur tubuh model pikirku. Aku menggelengkan kepala untuk menyadarkan pikiranku.
    "Iya..." Jawabku dengan senyum nakal menggoda. Lalu aku menhampiri pak Iqbal. Aku sudah tak peduli kalau nilai jelek nanti atau bahkan tak lulus. Entah kenapa... aku ingin naklukin pak iqbal. Apalagi dia tampan. Lagi pula aku harus profesional dalam bekerja. Mau orang dekat sekalipun dia kan sudah booking saya.
    "Kok gugup...??" Tanyaku dengan menyentuh wajahnya lalu turun ke postur badannya.
    "Menjauh... jangan dekati saya..." Seru Pak Iqbal.
    "Waw.. pak iqbal... masi akting ya...? Padahal pak ikbal sendiri yang booking.. saya..." Seru ku dengan duduk diranjang.
    "Booking???" Gumamnya bingung.
    "Iya pak ikbal udah booking saya kan.? Bayar 1 juta pula..." Seru ku menerangkan yang terjadi.
    Pak Ikbal terdiam bingung. Seolah dia bertanya ada kesalahan. Tak lama ada sebuah HP berbunyi. Ternyata itu HP pak Iqbal.
    "Hallo bal... gimana... enak gak orangnya...?" Seru sang penelpon.
    "Apa...? Jadi bapak yang nyuruh orang masuk kamar saya...?" Tanya pak Ikbal dengan nada tinggi.
    "Iya... Pak biasa kok... spesial buat Pak Iqbal karena udah terima bisnis saya..." Jawab sang penelpon. Pak Ikbal langsung menutup telp nyya. Mungkin dia marah karena tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Tak lama Pak Ikbal menatapku dengan tajam. Aku pikir dia akan memakai ku hehehe. Tapi nyatanya salah.
    "Saya minta kamu keluar..." Seru pak Ikbal menyuruhku keluar dari kamar Hotel.
    "Yakin??" Tanyaku dengan melepas 2 buah kancing kemejaku. "Udah tanggung lohh pak... pak ikbal juga kayanya udah tegang yang bawah..." Seruku kembali dengan senyum devil dan menaikan alisku.
    "Saya minta anda keluar..." Gumamnya kembali dengan nada tinggi.
    "Serius....?" Tanya ku kembali.
    "Saya serius... cepat..." Seru pak ikbal yang kulihat mencoba sabar.
    Aku menarik nafas. kupasangkan kembali kancing kemeja ku. Lalu aku berdiri.
    "Oke... saya keluar pak ikbal. Tapi...." Seruku yang terhenti.
    "Tapi apa lagi...?" Tanya pak ikbal.
    "Duit gak bisa balik..." Jawabku dengan senyum.
    "Terserah cepat keluar..." Serunya yang agak naik suaranya.
    Namun aku coba mendekatinya pelan pelan.
    "Mau apa lagi kamu...?" Tanyanya tegang dan gugup.
    "Saya cuman mau bilang..." Seruku.
    "Bilang apa...?" Tanya pak ikbal.
    "Makasih..." Seru ku lalu ku cium pipi pak ikbal yang putih dan punya lesung pipit.
    "Bye..." seruku pamit. Kulihat pak ikbal terdiam. Aku buru buru keluar dari hotel. Saat diluar hotel aku baru sadar. Aku jadi nakal liar dan penggoda saat dekat dengan pak ikbal. Kenapa bisa seperti ini? Aku bingung.
    Aku coba telp ibrahim.
    Tut..... tut.....
    "Hallo don..." Suara ibrahim terdengar seperti mendesah.
    "himmm udah beres... belum?" Tanyaku.
    "Belumm baru juga enak... lo udah beres..?" Tanyanya balik padaku.
    "Udah..." Jawabku pelan.
    "Buset... cepet banget lo... gimana caranya bisa cepet lo... hebat..." Seru ibrahim yang memberiku pujian.
    "Hehehe..." Aku hanya tersenyum.
    "Ya udah lo balik duluan aja... Gua masih lama kayanya... atau lu mau ambil job mangkal juga gak apa apa Don" Seru Ibrahim.
    "Ok lah gua balik... kalau mangkal cape..." Jawabku.
    "Ya udah bye..." seru ibrahim yang menutup telpnya.
    Aku pun menyetop taxi untuk pulang. Dalam taxi aku kepikiran pak ikbal. "Tampan... tapi kok bisa ya... Ketemu terus. Apa Jodoh atau hanya kebetulan? Pasti cuman kebetulan...." Gumamku dalam hati.
    Tak lama aku sampai dikosan. Ada moge kayanya clien Yusron kemare malam datang. Aku masuk kulihat mereka sedang saling tatap sampai gak sadar aku datang.
    Aku diamkan saja dan masuk kamarku. Kasian kalau diganggu lagi falling in love yusron hahaha.
    Di kamar aku membuka smartphone ku. Ku buka Situs jual beli second. Nyari HP bekas kali ada Iphone. Tapi nyatanya gak ada jadi kusimpan HP dan lanjut untuk tidur.
    Pagi hari aku sudah siap siap untuk kuliah. Kulihat ibrahim baru balik.
    "Ehhh Don... lu enak bisa cepet balik..." Seru Ibrahim padaku.
    "Cepet... lah itu client dosen gua.. jadi gak jadi pake..." Jawabku dengan merapihkan baju.
    "Seriusan... loh...?" Tanya nya makin penasaran.
    "Iya... masa gua bohong..." Jawabku.
    "Pak ikbal itu...?" Tanyanya kembali.
    "Iya him... ikbal..." Jawabku kembali.
    "Wahhh jodohh loh... bener jodoh ini... tapi gawat..." Seru ibrahi ang diahiri dengan gawat.
    "Gawatnya...?" Tanyaku.
    "lo udah punya ikbal yusron udah punya moge... gua... belum... ada lo pada pasti cepet tobat... gua masih dipinggir jalan...hika hiks.." Seru Ibrahim.
    "Ngomong apa si lo jodoh jodoh... udah gua kuliag dulu bye..." Seru ku yang langsung kutinggalkan ibrahim dikamar.

    Dikampus aku sarapan bubur dulu. Tak lama Ruslan menghampiriku.
    "Brow...." Seru Ruslan.
    "Hai juga bro...w" Jawabku.
    "Sarapan... nih.." Tanyanya.
    "Yoi..." Jawabku.
    Tak lama tiba tiba pak ikbal datang. Pak ikbal natap Ruslan dengan tajam.
    "Ada apa ini?" Tanyaku dalam hati.
    ...
    ..
    .

    To Be Continue...

    FansPage Facebook : Cerita cinta dunia pelangi
    Wattpad : @adminarmy
    blog : -
    Line : -

    Tag :

    @putrafebri25 @melkikusuma1 @cool_boys @o_komo @lulu_75 @Denial_person @amir_tagung @Agova @gravitation
  • Pa dosenx cemburu
  • Di tunggu kelanjutanya bro
  • Ruslan ya yg booking dony bwt ikbal......
    Gak sabar....lanjut.....
  • nitip mension juga, btw ceritanya keren....
  • Mntap.. colek aku ya klo da lanjutannya
  • Well, menarik dan nakal. Heheh,,, boty nakal. Eh, gue nitip mention.
  • Tak lama tiba tiba pak ikbal datang. Pak ikbal natap Ruslan dengan tajam.
    "Ada apa ini?" Tanyaku dalam hati.
    "Hai pak..." Sapa Ruslan pada pak ikbal.
    Pak ikbal hanya menjawab dengan senyuman. Aku pun ikut tersenyum. Makanan ku sudah habis duluan jadi kuputuskan untuk pamit.
    "Rus gua duluan ya...!!" Gumamku pada Ruslan yang melahap buburnya.
    "Oh.. iya iya..." Jawabnya. Aku pun memberi senyum pada pak ikbal menandakan pamit duluan.
    Aku pun berjalan disekitar kampus.. Aku tak ingin bergabung dengan mereka. Bukan apa apa. Karena aku hanya Lelaki dipinggir jalan. Jadi aku minder dan takut kalau kalau suatu hari aku keceplosan ngomong. Terkadang aku menangis. Kenapa tuhan tak adil padaku? Kenapa aku gak jadi orang kaya. Hheemmm... aku menari nafas.
    Tak lama jam pelajaran pertama pun dimulai. Yang mengajar bukan pak ikbal karena pelajaran pertama itu management bisnis. "Hua... " Seseorang disampingku menguap..
    Saat jam pelajaran ada pemandangan aneh yang kulihat. Ruslan seringkali menatap ku. saat ketahuan dia tersenyum padaku. "Adehhh..." Gumamku pelan. 'Kenapa tuh playboy natap gua terus... Apa dia tau gua lelaki dipinggir jalan.. ya...?' Tanyaku dalam hati.
    Saat pelajaran berahir semua mahasiswa keluar. Termasuk aku. Ruslan yang tadi menatapku. Kini sedang dengan kekasihnya Nita. Kutatap Ruslan dengan kekasihnya dengan tatapan tajam. Beberapa menit kemudian Ruslan menyadari kalau aku sedang menatapnya. "Gila..." Gumamku. Kututup wajahku dengan buku lalu pergi keluar kampus.
    "Orang orang dikampus pada stres... ahir ahir.. ini ngapain coba pada deket deket gua. Pan gua takut kalau ketauan lelaki dipinggir jalan... Achh..." Gumamku mengeluh pada diriku sendiri.
    Aku pun balik kekosan. Dikosan ada Yusron dan Ibrahim sedang berbincang bincang.
    "Cie... mahasiswa baru balik nie..." Seru Yusron pada Ibrahim.
    "Iya mahasiswa teladan tuh... Hahaha tapi nilainya anjlok..." Jawab Ibrahim dengan memakan kacang.
    "Liat liat mukanya cemberut kaya kacang rebus... digoreng pake mentega..." Seru Yusron kembali dengan ketawa.
    "Jangan lupa tambahin bawang... hahaha...." Lanjut Ibrahim yang sepertinya puas mentertawakanku.
    Aku menatap tajam mereka berdua. "Diam lo pada.. lagi stress... gua..." Jawabku dengan duduk di kursi.
    "Cie... bisa juga toh mahasiswa stress..." Gumam Ibrahim.
    "Bisa... lah kampreet..." Jawabku pada Yusron.
    "Kenapa Don.. ada yang ngganggu lo... Bilang gua Don." ucap ibrahim.
    "Cia... so pahlawan... suruh nangkap aya aja kagak bisa... hahaha..." Balas Yusron ke Ibrahim.
    "Hahaha..." Aku pun ikut tersenyum mendengar yusron.
    Malam hari kami ketempat biasa kami nongkong bertiga.
    "syron lu pan udah punya si moge ngapain lu ikut mangkal..." Tanya Ibrahim dengan bingung.
    "Gua disiruh pacar gua kesini... katanya mau ngedate... hehe.." Jawab Yusron dengan tersenyum.
    "Cia... emang lu serius ama tu orang sron..." Tanyaku.
    "Serius lah... Don... masa gak...." Jawab Yusron.
    "Aduh... Gua takut lo patah hati ntar..." Seru Ibrahim.
    "Gak apa apa gua siap kalau sampai terjadi... Tapi sebelum.. iru gua bakal ambil hartanya dan rumahnya... hahahaha..." Jawab Yusron dengan senyum devil.
    "Gila... lo..." Gumamku.
    "Becanda... Don..." Seru Kembali Yusron.
    Tak lama kulihat seseorang turun dari mobil. Ternyata itu pak Ikbal. 'Ngapain dia ke sini?' Tanyaku dalam hati.
    "Ehh.. ehh.. itu dosen gua... tuh..." Ucapku pada kedua temanku.
    "mana... mana..." Tanya Ibrahim.
    "Itu... yang pake jas... " Jawabku.
    "Wah... ganteng Don...." Seru Yusron.
    "Ngapain kesini... Don tuh dosen...?" Tanya Ibrahim.
    "gak tau gua..." Jawabku bingung.
    "Ya pasti nemuin... mahasiswanya... lah... buat ikkeh ikkeh.." Jawab Yusron.
    Gua injak kaki yusron. "Aww..." Jerit Yusron.
    "Enak aja lo ngomong... dia orang baik..." Jawabku. "Ya udah pura pura ngobrol..." Pintaku.
    Pak Ikbal pun menghampiri kami bertiga.
    "siapa nieh..... cie... cie.." Seru Ibrahim dengan senyum senyum. sementara pak Ikbal menatapku dengan tajam.
    "Tatapnya... itu kaya didram drama... Co cweat banget....." Gumam Yusron dengan senyum.
    "Boleh saya bicara dengan Doni...?" Tanya Pak ikbal pada kami bertiga.
    "Oh... boleh dong..." Jawab Ibrahim. Semtara aku hanya diam mengunyah permen karet.
    "Ya udah kita pergi kesana yu him... biarin mereka berdua.. puasin ya... Don... bye..." Seru Yusron yang langsung pergi meninggalkanku.
    Aku kini hanya berdua dengan pak Ikbal.
    "Sini pak ikbal duduk..." Seruku yang menyuruh pak ikbal duduk dikursi jalan. Pak ikbal pun duduk disampingku. Posisi nya agak jauh jadi kudekati pak ikbal.
    "Ehem...." Aku pura pura batuk.
    "Ohh... Iya...Don... mereka teman teman kamu...?" Tanya pak Ikbal yang membuka percakapan.
    "Iya mereka teman teman saya...." Jawab ki dengan menggangguk anggukan kepalaku dan mengunyah permen karet.
    "Mereka selalu seperti itu.. baju yang kancinnya terbuka...?" Tanya pak ikbal kembali.
    "Iya..." Jawabku singkat.
    "Selalu ketawa seperti itu...?" Tanya nya kembali.
    "iya... Kenapa mas...?" Tanyaku balik sekarang. Pak Ikbal terdiam menatapku.
    "Pak Ikbal gak suka sama mereka?" Tanyaku lagi. Pak Ikbal menggelngkan kepalanya tapi tak menjawab.
    "kalau pak ikbal gak suka mereka berarti pak ikbal juga gak suka sama saya." Seruku dengan menatap wajah pak ikbal. "Saya juga sama kaya mereka. Pake baju sama, makan sama, ketawa bareng." Lanjutku.
    "Oh...." Jawab Pak Ikbal dengan menarik napasnya.
    "Kalau cuma mau ngobrol mending cari orang lain jangan sama saya. Waktu saya mahal kalau cuma buat ngobrol." Seruku yang langsung berdiri dan melangkahkan kaki. Tapi tiba tiba tanganku digenggam Pak Ikbal.
    "Berapa...?" Tanya Pak Ikbal.
    Aku tersenyum. "Katanya tadi waktu kamu mahal. Berapa?" Tanya Pak Ikbal kembali.
    Aku makin tersenyum. Karena melihat pak ikbal yang berani dan mau membayar.
    "Berapa yang bapak punya?" tanya ku pada pak ikbal.
    "Berapa pun yang kamu mau..." Jawab Pak ikbal. Waw... ini pertama kalinya seorang pria berkata seperti itu padaku.
    "Ok... kalau gitu kita cari tempat lain..." Seruku pada pak Ikbal.
    Lalu pak ikbal membawa saya ke sebuah hotel mewah dijakarta. Dan menurut ku hotel ini sangat mahal. Dan kami berada dilantai 20. Aku bisa melihat indahnya jakarta.
    Aku masuk kekamar pak ikbal pun sama.
    "Oke... mau langsung...." Gumamku dengan membuka satu kancing atasku.
    "Gak..." Jawab Pak ikbal.
    "Emmhhh mau mandi...?" Tanyaku kembali.
    "Gak..." Jawabnya kembali aneh nie guru.
    "Mau tidur...?" Tanyaku kembali.
    "Kamu tuh bisa diem... dulu gak...?" Tanyanya padaku kini.
    "Ohhh oke oke... tapi inget pak saya gak mau diiket iket kaya BDSM gitu... ya..." Pintaku.
    Pak ikbal menatapku tajam.
    ...
    ..
    .
    To be Continue
    FansPage Facebook : Cerita cinta dunia pelangi
    Wattpad :@adminarmy
    blog : -
    Line : -
    Tag @putrafebri25 @melkikusuma1 @cool_boys @o_komo @Denial_person @amir_tagung @Agova @gravitation @Kim_Hae_Woo679 @asik_asikJos @RifRafReis @okki

    Thanks buat komentarnya :) Makasih udah baca dan komentar :)
  • Mana lanjutan kisahnya?
Sign In or Register to comment.