It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@Aurora_69 siap, bos
@lulu_75 lu yg nyium, Jim? *tanya Jimmy
BAGIAN #2
Pelajaran pagi ini berlangsung seperti biasanya. Nggak terlalu menyenangkan juga nggak terlalu membosankan. Tadi ada ulangan fisika, dan itu pun sukses berkat nyontek sama Tasya. Aku dan Jimmy, juga sama anak - anak cowok yang lain mau makan siang di kantin. Sambil makan, kita ngobrol ngalor ngidul. Beberapa kali ada yang nyeletuk soal pesta ulang tahun Mario. Bahkan perkara aku mabuk pun juga di ceritakan. Entah kenapa, saat menceritakannya itu, terasa kayak ada sesuatu yang ditutupi. Walaupun aku nggak tahu, hal apa yang perlu ditutupi. Tapi, ngerti kan maksudku itu?
"Haii, semua"sapa seorang cewek ceria. Cewek itu berambut panjang dengan seragam sekolah yang tampak asing. Aku mengenali cewek itu!
"Ica? Kok lu kesini?"celetukku kaget. Jimmy pun kurasa sama terkejutnya sepertiku.
"Haha.. jadi lu mau ngusir cewek cantik, nih?"kata Ica dengan nada centilnya.
Entah sengaja atau nggak aku melihat Ica menggoyangkan dadanya -yang bersaing sama semangka-
Aku menangkap tatapan mesum cowok - cowok disekitarku. Juga isyarat mata Jimmy yang berarti Ica-mencari-mangsa- yang sudah kutebak dari awal.
"Tumben lu kesini, Ca"tegur Jimmy.
"Abis, males di kelas. Nggak asyik"kata Ica.
"Emang, kamu sekolah dimana?"tanya seorang cowok
"Di Bintang Persada"sahut Ica. Dan mulai lah Ica menebar jurus flirting mautnya.
Cewek kayak Ica itu nggak begitu sulit buat punya pacar. Cantik, pinter, lucu-bahkan kadang norak. Dan yang pasti, berdada besar. Mana ada cowok normal yang gak tergiur coba. Mungkin aku dan Jimmy jadi pengecualian. Kalo nggak, mana mungkin kita jadi sahabat kayak gini? Aku udah pasti nggak tertarik sama 'semangka' dan Jimmy,-
Tunggu, Jimmy kan normal!
Kok dia nggak tertarik sama Ica? Jangan - jangan?
Nggak mungkin. Jimmy punya banyak pacar cewek dan mungkin aja Ica itu bukan tipenya. Tapi bukannya semua pacar Jimmy itu ber'semangka'?
Pikiranku mulai melantur. Tapi aku jadi cukup tertarik sama pemikiran ini. Mustahil seorang cowok dan cewek yang normal itu bersahabat. Kecuali dia sama sepertiku atau,
Jangan - jangan?
@Aurora_69 haha mungkin si Jimmy lebih suka melon
@lulu_75 berubah gak ya?
BAGIAN #3
Sepulang sekolah aku langsung menyerbu dapur untuk makan siang.
"Alfa, sudah pulang kamu"tanya ibuku.
"Udah, bu"sahutku singkat. Aku membuka tudung saji dan mencomot telur goreng dan tumis kangkung di piringku.
"Nggak ada ayam, bu?"tanyaku.
"Ibu masak kok ayam tadi. Lho, emang sudah abis, ya?"tanya ibuku bingung.
"Yah, masa abis?"sungutku kecewa.
"Pasti di habisin kakakmu ayamnya"kata ibuku. Aku terlonjak kaget saat ibu bilang kakak ada di rumah.
"Si tiang listrik di rumah?"tanyaku semangat. "Dia dimana, bu?"
"Ada di kamar kamu"
Aku segera masuk ke kamarku. Aku bahkan lupa kalo aku mau makan tadi.
"Oi, tiang listrik, kapan lu balik?"kataku sambil membuka pintu kamarku. Aku melihat seorang cowok jangkung tengah memakai dalaman. Astaga, dia bahkan nggak berusaha menutupi dirinya. Aku mengalihkan pandanganku.
"Kemarin sore"sahutnya cuek. Tipikal sekali. Aku masuk ke dalam perlahan.
Tiang listrik itu kakakku. Namanya sebenarnya Delta. Tapi dari kecil biasa aku panggil tiang listrik, soalnya dia itu jangkung kayak tiang listrik. Aku duduk di pinggiran kasur. Kak Delta selesai berpakaian.
"Baru pulang sekolah?"tanyanya padaku.
"Iya. Katanya lagi dua minggu baru pulang"
"Gue bolos"
"Hah?"
"Jangan ngomong sama ibu atau bapak. Diem aja"
"kakak ngapain sih bolos?"tanyaku lagi.
"Abis males gue kuliah. Materinya nggak ada tantangannya"sahutnya sambil memainkan handphonenya.
"Ohh"sahut lemah.
"Kemarin lu kemana?"tanyanya.
"Kemarin, gue nginep di rumahnya Jimmy"
"Oh.. ngapain kamu nginep disana?"
"Oh, itu.. kemarin kan mamanya Jimmy pergi keluar kota. Jadi, aku kesana sekalian main"kataku bohong. Nggak mungkin kan aku ngaku kalo aku kemarin mabuk? Bisa - bisa dicincang aku sama bapak.
"Ohh.. kalian nggak ngapa - ngapain, kan?"tanya Kak Delta selidik.
"Apaan, sih,kak. Kita nggak ada apa - apa, kok"jawabku. Kak Delta cuma mengangkat bahu. Sejak aku ketahuan nyimpen foto - foto cowok shirtless-tanpa baju-(untung foto - foto yang bugil udah aku hapus semua)di hapeku pas SMP, Kak Delta jadi selalu curiga padaku. Terutama sekali pada Jimmy. Kak Delta nggak terang - terangan menuduhku gay. Dia mungkin curiga, tapi dia nggak tolol untuk mengadukanku pada ibu atau bapak.
"Ya, siapa tahu"sahutnya cuek. Aku terdiam.
"Tadi ada yang sms lu ngajakin main futsal"kata Kak Delta.
"Futsal? Kok kakak tahu?"
"Hape kamu ketinggalan di kamar"
"Oh, aku kira ketinggalan di rumah Jimmy"sahutku.
"jam berapa kamu kesana?"
"Jam 4"
Kak Delta tak menyahut.
"Feeling gue nggak enak. Hati - hati lu disana"katanya lalu merebahkan dirinya disampingku yang terdiam hening.