BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

The warmth of winter

1192022242527

Comments

  • "Ada apa? Tumben kau meneleponku" kataku dengan menggunakan earphone. Tanganku tetap menulis tanpa terganggu pembicaraanku antara aku dan editorku

    "Aku hanya ingin bertanya padamu apakah kau benar-benar memiliki hubungan dengan leader skyblue?"

    Sungguh ini bukan pertama kalinya ada orang yang menanyakan hal itu. Aku menghjela nafas kemudian menghentikan kegiatan menulisku "aoa berita itu sudah tersebar di seoul"

    "Yeah... Sbenarnya udah lama" jawabnya ragu. Meskipun manajemen S,.S entertainment sudah memblok berita itu dan mengatakan kalau semuanya hanyalah berita bohong. Tapi aku ingin menanyakannya secara langsung"

    Aku menarik nafas " dengar ya, itu hanyalah gosip yang terlalu di lebih-lbihkan. Aku dan keith tak memiliki hubungan apapun. Hbungan kamipun hanyalah kebetulan smata. Jadi tolong jangan tanyakan hal-hal yang tak pnting sperti itu lagi! Kau kan tau kalo aku tak suka dengan artis manapun! Paham?!"

    "Iya ya, aku tau. Aku hanya mau memastikan saja" katanya yang sudah menduga jawabanku

    "Ngomong-ngomong kapan kau akan kembali ke seoul?"

    Untuk beberapa detikaku tak menjawab

    "Giel?"

    "Aku tidak tau"

    "Ahh... Aku tak suka jawaban itu" keluhnya

    "Akuningin kau cpat datang ke sini. Tapi yah jika emg kau mau tinggal di sana slamanya juga aku tidak memaksamu. Hanya saja setidaknya datanglah kesini untuk mengunjungiku"

    Aku tertawa pelan mendengar lelucon murahan itu

    "Kenapa tidak kau saja yang datang ke sini untuk mengunjungiku?"

    "Akh.. Aaku terlalu sibuk di sini. Aku emang ingin mengunjungimu tapi pekerjaanku tak mengizinkannya. Kau tau kan pekerjaanku sangat berat jadi aku tak punya wktu" kilahnya dengan nada yang melebih-lebihkan

    "Hmmm. Kau tak berubah. Slalu aja mncari alasan" timpalku smbil trsenyum.

    "Oh ya aku hampir lupa. Spertinya mulai hari ini aku takkan mengirimkan cerpen lagi"

    "Kenapa? Kau tak berencana berhenti menjadi penulis kan?" Terdengar nada khawatir dari kalimat itu

    "Tentu saja tidak, mana mungkin aku berhentibjadi seorang penulis"

    "Lalu?"

    "Aku ingin menulis novel ke 5 ku"

    "Wooow itu berita bagus. Aku akan menunggunya. Jangan lupa untuk mempersembahkannya ke editormu yang selalu setia mengedit karyamu ini"

    Aku tertawa pelan "aku tak janji. Di novel ke 3 dan ke 4 ku. Aku sudah mempersembahkannya untukmu kan? Jadi untuk saat ini aku ingin mempersembahkannya untuk yang lain"

    "Yang lain?!" Nada curiga mulai terdengar dari suaranya

    "Kau tak perlu tau"

    "Ah... Aaku paham ini pasti sperti novel pertama mu itu kan? Kau akan mengangkat kisah hidupmu lagi?"

    Aku tersenyum "ya"

    Harus aku katakan. Yang tau rahasia tentang novel pertamaku itu hanya editorku. Dia tau kalau novel pertama itu adalah berdasarkan kisah hidupku saat berada di jepang, juga kisahku dengan takuto

    "Ok baiklah aku mengerti aku harap kau tidak membuat kisah yang sedih lagi kali ini"

    "Ya... Kuharap juga begitu" ucapku sambil melamun

    "Ummm... Oh aku hampir lupa. Novel pertamamu itu sekarang masuk urutan pertama di bookcube! Novel itu sudah merajai seluruh chart penjualan tertinggi lagi. Selamat ya"

    "Benarkah? Ya, terima kasih" meskipun aku sudah menulisnya sejak beberapa tahun yang lalu. Novel itu tetap saja eksis dan terus di cetak ulang. Apakah orang-orang sangat tertarik dengan kisah hidupku yang menyedihkan itu?

    "Baiklah kalo gtu... Ingat jaga kesehatanmu"

    "Hmm..."

    Aku melepas earphone dari telingaku.nsbenarnya aku tak terlalu peduli dengan smua penjualan itu. Tujuanku hanya untuk menjadi seorang penulis yang hebat, seperti apa yang kujanjikan pada takuto.
  • Sebelumnya untuk pembaca the warmth of winter gua minta maaf krna udah jarang up skrg d karena kan gua yg emg lg rada sibuk UN + LINE + NYARI COGAN -_-"
    Tp gua harap meskipun cerita ini bakalan mengalami kejarangan dalam up kalian tetap mau baca cerita ini :( skian dan maaf ya
  • yoi bro, mga un nya lancr n sukses. Kalau dpt cogan bungkusin atu ya buat q. Dikit bro, no clue
  • @kikyo hu um, thanks :) ini mungkin besok bakalan gua up lg hahaha
  • Mudah2an kumat lagi menghajar updatenya..ditunggu
  • itu Ragiel lagi ngobrol sama Zayn kah ...? makin dekat aja mereka berdua ...
  • @handikautama hahaha moga aja
    @lulu_75 dka lg ngobrol dengan editornya itu bukan zayn hahaha
  • meskipun nanti upnya lama tetep akan di baca kok, smangat un nya , lanjut ya terutama moment ragiel sama zayn hehe
  • novel ke 5 nya kasihin ke aku aja, biar aku yang jadi editornya lol...
  • novel ke 5 nya kasihin ke aku aja, biar aku yang jadi editornya lol...
  • Aku duduk di atas sbuah bangku taman. Taman ini jauh dari pantai. Tumbuhan yang tuimbuh di sinipun hanya maple dan beberapa tumbuhan yang lagi mengugurkan daunnya. Aku menyeruput cappucino hangat yang baru saja aku beli. Pandanganku mengarah pada aktivitas masyarakat yang ada di taman ini.
    Aku ingin tau apa yang sedang mreka kerjakan dan interaksi aoa saja yang ada di pulau shinki ini. Di pangkuanku sudah ada buku catatan kecil yang siap ku tulis. Aku kembali menyeruput cappucino sebelum kembali menulis.

    "Hei, kau sedang apa?' Sapa keith yang tiba-tiba muncul dan duduk di sbelahku

    Hampir saja aku menyembur minuman yang aku minum karena kaget

    "Apa yang kau lakukan?! Kenapa buat kaget gitu!" Omelku kesal

    "Owh... Kalau begitu aku minta maaf" nadanya terdengar sperti tak serius

    Aku mendengus melihat tingkah laki-laki itu yang seenaknya sendiri

    "Sedang apa kau di sini?" Ulangnya

    "Apa hubungannya denganmu?" Kataku ketus

    "Aku hanya ingin tanya" wajahnya terlihat polos seakan sperti tak pernah melakukan apapun.

    "Ngomong-ngomong kemarin apa yang kau lakukan dengan ethan?" Meskipun nadanya terdengar biasa tapi entah mengapa aku merasa seperti ada sesuatu yang terselip di dalamnya

    Alisku bertaut "apa? Aku dan ethan?!"

    Aku memutar otakku. Lalu ingatan saat pembuatan MV itu muncul sbagai jawabannya. "Tak apa-apa emangnya knapa?"

    Keith menatap lurus kedepan memperhatikan turis yang sedang berlalu lalang. Tapi pikirannya sperti sedang brada di tempat lain "tidak" jawabnya stengah mlamun.

    Aku mengernyitkan dahi 'ada apa dengan orang ini? Apakah dia slah makan?'

    Aku tak mengerti dengan sifat keith yang sbenarnya. Ia sperti seseorang yang memounyai alter ego. Saat pertama kali vertemu dengannya kupikir dia adalah orang yang ceria sperti matahari. Meskipun aku pernah melihat matahari itu meredup dan kadang terlihat sangat menyebalkan sperti memiliki sisi yang berlainan dan sekarang... Apa lagi?

    "Apakah ethan mengatakan sesuatu padamu?" Tanyanya masih stengah melamun

    Aku menggeleng "knapa?"

    Keith tak menjawab

    Aku menghembuskan nafas berat dan kembali melanjutkan aktifitasku tanpa memperdulikannya lagi.

    "Kau tau dulu ethan itu memiliki seorang pacar"

    Alisku saling bertaut. Sbenarnya kmana arah pembicaraan ini? Aku tak mengerti

    "Ethan sangat menyayanginya. Slalu menyempatkan stiap waktunya untuk orang itu" pandangan keith masih menerawang

    "Bahkan kami kadang merasa repot sndiri karena dia yang slalu menomorsatukan pacarnya daripada pekerjaannya. Itu jugalah yang membuatku kesal. Kau taukan kalo tugasku ini sbagai seorang leader dalam band ini jadi smua ini adalah tanggung jawabku"

    "Aku jadi berpikir apakah semua orang yang mempunyai pacar juga begitu? Tidak peduli dengan apapun kecuali dengan orang yang ia puja. Kadang aku muak melihat mreka. Dan berharap mreka cepat putus" ia menghembuskan nafas berat

    "Tapi penderitaanku sbagai leader yang harus mengurus ethan yang slalu melarikan diri langsung menghilang tanpa bekas saat mengetahui kalau pacarnya meninggal pada kecelakaan lalu lintas"

    Aku langsung berhenti menulis. Jari-jariku mulai terasa dingin

    Keith tersenyum kecut "pada saat itu aku tak tau ekspresi apa yang harus ku keluarkan. Apakah aku harus senang atau sedih. Aku hanya diam terpaku saat mengetahui berita itu. Menatap ethan yang terpuruk di hadapanku." Keith kembali tersenyum getir "aku benar-benar jahat ya?"

    Aku tetap diam. Mulutku terkunci rapat. 'Knapa ia menceritakan ini kpadaku?' Tanpa aku sadari aku terus mematung pada kondisiku. Bahkan aku sampai lupa bagaimana caranya untuk bernafas karena trlalu terkejut

    "Aku tak tau knapa..." Suaranya tercekat

    "Aku benar-benar tak mengerti... Tapi pada saat aku menguasai diriku sndiri dan menggunakan akal pikiranku aku merasa sangat bersalah" pandangannya yang terus menatap ke deoan kini sperti merasakan kepedihan yang tak aku pahami.

    "Stelah kejafian itu ethan jadi bersikap dingin ke smua orang tapi meskipun begitu ia tetap berusaha ramah pada fansnya. Tapii..." Ia menoleh ke arahku

    "Aku tak mengerti kenapa... Saat aku melihatmu kemarin. Ethan sperti menatapmu sperti ia menatap orang itu kekasihnya yang telah mninggal dunia. Shingga aku smpet kaget mlihat kejadian itu dan mnurutku..."

    "Ah... Spertinya kau terlalu berlebihan" potongku cepat

    "Aku dan ethan tak ada apa-apa. Kmarin aku hanya mrasa tak enak badan dan ethan menemukanku. Jadi kupikir wajar saja kalo sperti itu"

    Spasang alis keith saling bertaut. Aku yakin ia pasti mrasa aneh dengan sikapku yang mulai gugup. Aku tak tau apa yang ada di dalam pikirannya skrang. Tapi tiba-tiba saja ia menyunggingkan segaris senyum tipis

    "Kuharap memang begitu." Desahnya lalu kembali mengarahkan pandangannya ke jalan

    "Aku tak ingin pekerjaan kami kembali terganggu karena masalah sperti itu" tambahnya dengan nada dingin

    Aku memperhatikannya dengan ekspresi kesal bercampur marah "mnurutku itu wajar" kataku sambil kembali mnulis.

    "Memangnya kau sndiri tak oernah jatuh cinta? Jangan terlalu egois" akubtak pedulinapakah kata-kataku ini terdengar kelewatan atau tidak karena aku memang sedang dongkol padanya

    "Tidak" jawab keith datar seraya menghentikan tanganku yang sedang mnulis

    "Aku tak pernah merasakan hal yang sperti itu"

    'Apakah hatinya itu terbuat dari batu sampia ia tak pernah jatuh cinta?'

    Aku meletakkan pulpen di atas buku catatanku dengan kasar. Menimbulkan suara lumayan keras yang membuatnya menoleh "lalu kau pikir di dunia ini hanya untuk pekerjaan sperti itu?!!" Aku tak bisa meninggalkan suaraku yang mulai meninggi. Aku bisa melihat ekspresi bingung yang ada di wajah keith tapi aku mau meminta maaf skarang

    "Apakah kau pikir dunia itu tak membutuhkan cinta?!!! Apakah kau pikir manusia itu adalah robot shingga tak bisa mncintai?! Jadi cinta para penggemarmu itu kau jadikan apa?! Hanya pajangan untuk mencari uang?!" Aku menarik nafas panjang berusaha untuk mengendalikan diri

    "Camkan ini baik-baik keith!" Suaraku kini berubah menjadi desisan

    "Smua penggemarmu itu telah memberikan cintanya yang paling besar untukmu. Mreka sangat mencintaimu.. Bahkan terlihat sangat bodoh dengan cinta itu.. Tapi apakah kau hanya menanggapinya dengan pura-pura baik sperti itu?" Aku mulai melipat tanganku dan bersikap meremehkan

    "Dugaanku ternyata benar! Smua selebritis itu sama aja! Memuakkan!!!"

    Hatiku benar-benar kesal dengan orang ini. Aku tak ingin lama-lama berada di dekatnya. Itu hanya akan membuat alergiku kambuh.
    Cepat-cepat aku membereskan smua barangku dan memasukkannya ke dalam tas

    "Aku harap kau memikirkan dengan baik perkataanku ini keith!" Desisku tajam

    "Selamat siang!" Tanpa berpikir panjang aku langsung pergi meninggalkannya. Stidaknya aku masih bisa mncari tempat lain untuk menulis novelku baruku

    Aku tak habis pikir ternyata pemikiranku dulu tentangnya itu smuanya salah besar! Ia sama skali tak mirip dengan matahari. Ia seperti serigala berbulu domba!

    'Apa yang ada di dalam pikirannya itu hanyalah uang dan kesuksesan'

    Aku sndiri smpai tak habis pikir ternyata sifat asli keith sperti itu. Sperti seorang panjahat yang bersembunyi di balik wajah polosnya. Aku yakin saat ia datang di aoartemenku dengan wajah oenyesalan itu hanyalah sandiwara yang ia mainkan dengan sangat sempurna. Tujuan utamanya itu hanyalah mengembalikkan reputasinya dan kembali mencari uang sebesar-besarnya. Mungkin baginya fans itu hanyalah sumber mncari uang, shingga ia harus memainkan peran palsu di hadapan orang yang memujanya 'dasar brengsek!'
  • sepertinya Ragiel pernah punya pacar artis ya ... trauma banget kelihatannya ...
  • Keith cemburu tuhh.......sama zayn ajj yah ragiel x
Sign In or Register to comment.