It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Bang raja nya masih str8 ternyata,,, hehe
Apa pengalaman pahit bersama wanita bisa merubah laki2 str8 menjadi gay..??!!!
lanjutt gan storynya intersting ..
yang sering kesana, kalo beruntung bisa ketemu saya... haha
Sejak pertemuan pertama kami, pada akhirnya kami semakin akrab dan sering keluar mencari makan atau sekedar bertemu selepas kesibukan kami bekerja. Berbagai macam tempat makan kami coba, dan hal lucu bagi kami, ketika bersaing saling menunjukan tempat makan yg menurut kami lumayan enak untuk dikunjungi. Menurutku pribadi, robet adalah orang yg sangat menyenangkan, dan aku sendiri sangat senang bisa mengenal robet sedekat ini. Satu hal yg paling kuingat adalah ketika dia menegur caraku mengajak makan lewat pesan chat.
“Raja: bet... besok makan di pamulang ya? aku yg bayar..”
“robet: hmmmh... koh, boleh tidak, kalau ajak makan tak usah pake embel-embel bayar?”
“raja: loh, maksudnya bet?”
“robet: ya kalau mau makan ya cukup ajak makan aja kohhh. Bukan soal bayar, yg penting bisa makan bareng kan”
Aku begitu kagum dari cara robet berpikir, padahal pikiran umumnya temanku, kalau mau diajak makan harus ada embel-embel gratisnya. Seperti saat ini aku menemani marta untuk merayakan ulang tahun salah satu teman kantornya yg minggu lalu batal karena temannya berhalangan hadir di salah satu tempat makan daerah BSD Square. Aku sendiri datang karena aku janji mau menemani marta, karena teman-temannya membawa pasangan mereka masing-masing dan disinilah aku sekarang. (setidaknya aku bisa makan gratis)
Tempat kami makan saat ini, cukup sering ku kunjungi dengan sahabat-sahabatku dirumah, karena selalu ada live music disini. Malam ini cukup ramai juga pengunjungnya, kami sibuk mengobrol berbagai macam hal tentang pekerjaan kami dan kadang melemparkan lelucon untuk kami tertawakan bersama, sampai satu pesan masuk mencuri perhatianku.
“robet: kohhh... lagi keluar sama teman rumah?’
“ raja: bukan bet, sama teman kerja”
“robet: sama pacarnya koh?”
“raja : bukan, ini teman baik. Obet gak keluar sama debby sama yg lain?” (debby ini teman dekat robet yg pernah dia suka, katanya)
“robet: tau nih kohh... ini nunggu kabar juga”
“raja: oh begitu... nanti aku chat lagi ya”
“robet: oh iya kohh... maaf obet ganggu ya. obet mau minta saran, besok obet kerumah ya? yayaya”
“raja: ok, sampe ketemu besok bet”
Setelah menutup obrolan kami, aku jadi sedikit penasaran apa yg ingin ditanyakan obet, selain rasa penasaran aku juga berpikir mulai perhatian dengan anak ini. (Harusnya aku ajak keluar dia malam ini)
***
Keesokan harinya sesuai keinginan obet ingin minta saran dan bertemu, aku meminta dia langsung datang selepas ibadah minggu sore, seperti biasa aku tidak langsung pulang dan menghabiskan malam dengan para sahabatku. “oh sombong sekarang jarang kumppul.” Pukulan kecil mendarat di kepalaku dari si kempot .(nama aslinya edi tapi karena kurus dan kempot, kami memanggil dia kempot) “tau nih bang, kmana aja?” di ikuti kevin si gopul berbadan besar dan yohan si bolang karena selalu memakai topi kemanapun dia pergi. (padahal baru juga seminggu kami tidak ketemu)
“senin sampai jumat aku kan kerja, Cuma kemarin ada janji keluar sama teman kerja. Toh hari ini kita juga pasti kumpul kan?” aku mencoba menjelaskan dengan diplomatis,aku sendiri tahu mereka mengerti dan hanya basa basi saja. Kami tertawa bersama lalu segera beranjak ke rumah kevin, agar lebuh leluasa, karena saat kami berkumpul biasanya suara tawa kami yg gaduh bisa jadi masalah.
Rumah kevin hanya beberapa langkah dari gereja kami, tapi kami tetap harus mengambil motor kami dan memindahkannya ke rumah kevin. Baru sampai parkiran ponselku berbunyi dan ternyata dari robet.
“Robet: koh robet sudah dekat rumah ko raja nih depan komplek griya, rumah ko raja sebelah mana?”
“Raja: kamu lurus dari depan komplek, rumahku di pinggir jalan raya. sebentar aku pulang ya”
Aku segera berpamitan dengan sahabatku dengan alasan mengganti baju dan janji akan kembali lagi. Lima menit aku sudah sampai dirumah dan mengarahkan robet, letak jalan menuju rumahku. “mudah kan jalannya?” aku tersenyum menyambut kedatangannya dirumah. Robet membalas senyumku dan menjabat tangan ku. Aku mempersilahkan dia masuk, tapi robet ingin kami mengobrol di depan rumah saja, agar lebih nyaman. “tunggu ya bet,aku ke dalam sebentar.” Aku menarik badannya untuk duduk lalu masuk kerumah, mengambil minum,camilan, dan ganti baju.(sesuai janji izin pulang harus ganti baju)
Setelah berganti pakaian aku segera kedepan membawa minum dan camilan untuk robet. “maaf lama ya bet, ini silahkan jangan malu-malu ya” meletakan makanan dan minuman tepat di depannya. “yah si kokoh segala repot-repot, makasih ya” tanpa basa-basi langsung mengambil makanan yg ku sodorkan. (brengsek ini pasti lapar sepertinya) “jadi kenapa bet, kemarin katanya mau minta saranku?” aku mengambil posisi duduk dengan wajah penasaran. “tidak apa-apa koh, Cuma kangen ketemu koh raja” tertawa kecil, sambil tetap mengunyah.(apa maksudnya ini anak ngomong begini) “jangan bercanda, udah bikin kokoh penasaran juga” aku memukul pelan kepalanya. Tapi dia malah melemparkan senyum sambil tetap makan, lalu mulai menceritakan maksud kedatangannya. Jadi saat ini robet berpikir untuk mencari pekerjaan di bidang marketing property, dan ada satu peluang yg ditawarkan oleh kenalannya. Satu hal yg membuat dia bingung adalah saat ini dia sudah mendaftar kuliah, jika mengambil pekerjaan sebagai marketing property akan sangat sulit menjalankannya sambil mengikuti kuliah. Aku sendiri berpikir memang tidak mudah karena pekerjaannya sekarang sebagai marketing sebuah perusahaan lem kaca jauh lebih tepat karena jam kerjanya hanya sampai jam 4 sore, jadi pulang kerja dia bisa mengikuti kuliah. Aku mencoba memberi beberapa solusi dan soal keputusan nanti dia yg akan mengambil keputusannya. “kalau obet serius mau di property tidak apa-apa, toh kamu kan masih harus tes masuk dulu. Coba ikut tes, tapi jangan keluar dari tempat kerja sekarang. Kalau lulus koh raja pasti support yg terbaik, dan kalaupun tidak lulus kamu tidak boleh kecewa dan tetap sama rencana awal, kuliah Ok?” kesimpulanku agar dia tidak terlalu pusing memikirkan hasilnya. “bener ya koh, nanti bantuin ya tes sama siapin lamaran kerjanya! Yayaya” (sial, anak ini selalu tahu cara minta tolong tanpa ditolak)
Selepas kami mengobrol, aku mengajak robet ke rumah kevin karena tadi aku sudah janji akan kembali. Lagipula robet juga kenal dengan para sahabatku, jadi akan lebih menyenangkan bisa berkumpul bersama. Sampai di sana kevin, edi dan yohan awalnya heran karena melihat robet ikut denganku, karena memang sebelumnya aku tidak cerita kalau kami dekat dan sering pergi bersama.(takut mulut mereka lebih parah dari presenter infotaiment). Robet hanya bisa tersenyum, lalu bertanya tentang kabar para sahabatku, dan pada akhirnya kami menghabiskan waktu bersama sampai larut malam. “bet besok kerja kan? Sudah jam 11 malam, kita pulang ya!” aku menunjukan jam tanganku sementara yg lain masih asyik mengobrol dan main game di ponselnya. “iya koh, rumah obet lumayan juga, di, vin, yoh. Aku pamit pulang ya!” beranjak pergi menuju motornya. Aku mengikuti robet menuju motornya menunggu dia bersiap pulang. “hati-hati ya bet... sampai rumah ping ya!!!” aku tersenyum sambil menepuk pundaknya (aku jadi mengikuti kebiasaannya setiap kami berpamitan)
“Ok koh, inget janji besok ya mau bantu buat lamaran kerja” meninggalkan senyum manisnya sebelum pergi. (hah manis? perasaan apa pula ini)