Sang penyiar episode 1
Pilot : Short Message Service
Hai, perkenalkan….nama ku, I Gusti Agung Darvin aranda , gua adalah anak ke 3 dari 4 saudara, aku lahir di keluarga menengah keatas, sebenarnya aku bingung mulai darimana , mulai dari aku saja deh…..heheheheh, menurut orang aku ini sok kecakepan , tapi emang bener kok, aku cakep, tentang tinggi ,aku tinggi sekitar 174 (nanggung banget) , dan jujur untuk orang bali itu lumayan pendek, karena ayah ku tingginya 186 dan ibu ku 178 , jadi ya begitulah aku yang paling pendek di rumah dan di lingkungan sekitar aku termasuk biasa saja, hari ini hari senin, dan perkuliahan paling sibuk terjadi hari ini, aku kuliah di salah satu perguruan tinggi yang terkenal di bali , di lorong kampus aku banyak sekali melihat orang yang berlarian karena mencari kelas , dan ada juga yang memaki maki dosen , “cicing pletan !, dosene nto !, madekang pang lilig montor !” dan aku hanya bisa elus elus dada mendengar perkataan kasar dari kakak tingkat tersebut yang kurang lebih artinya “anjing !, kontol banget tu dosen !, gua sumpahin biar terlindas motor !” , dalam hati sih aku terkadang dongkol dengan beberapa dosen ,tapi kalau sampai nyumpahin seperti itu aku masih takut, takutnya sumpah tu balik ke aku, kan gak lucu aku sumpahin tu dosen lari telanjang di sekeliling kampus tahu tahu aku yang lari telanjang ke liling kampus , “Darvin !, woooooe keriting tunggu !” dan langkah ku terhenti lalu melihat ke belakang .
Seseorang yang setinggi 185 cm berlari seperti galah mendekati diri ku,ya tuhan aku seperti hobbit di sampingnya , dia adalah Indra Agra , teman baik ku, “ehhh arab tai!” kata ku menyapa nya, indra adalah teman ku dari semester 1, hingga sekarang aku mengambil jurusan Bahasa inggris , penampilan indra saat itu lumayan membuat ku heran, tumben tumben nya dia memakai jaket kebesaran , biasanya selalu fit di badan “kenapa loe ?” Tanya ku ke indra “cacar air aku dar !” kata nya dan Jreng jreng jreng jreng !, aku sontak terkejut dan menjauh beberapa centi dari nya “sudah sembuh tinggal keringin luka doang !” kata indra dan aku mengangguk pelan , indra adalah anak dari pemilik fitness center di denpasar, tak heran walau dia kurus , tubuhnya terlihat proposional dan tegak , dengan hidung mancung dan rambut lurus di ikat ke belakang, bola matanya coklat pucat dan membuat ku tak yakin dia orang bali asli, sampai suatu saat aku beranikan diri bertanya spesies apa dia (kurang ajar), “ibu aku orang bali, dan bapak ku orang Australia” , dan aku akhirnya mengerti kenapa dia terlihat sedikit berbeda dari orang bali kebanyakan , ya mungkin gen bali nya lebih dominan sehingga masih terlihat seperti Indonesia, tapi jika di perhatikan lebih , baru tahu bedanya .
“kamu tahu tidak , sekarang di kelas pak dananjaya kita uas , kamu sudah belajar ?” Tanya indra dan aku tersenyum meremehkan “belajar ?, belajar untuk orang yang lemah !, seorang darvin tak usah belajar” kata ku jumawa, dan indra menatap ku dengan tatapan yang bisa di artikan “brengsek kau !” dan aku sudah tau arti tatapan tersebut , dan masuk ke ruang 2.4 di kelas ribut “ada apa ya ?” Tanya ku ke malina , korti kelas ku “sang penyiar mengungkap scandal di campus lagi” kata malina dan aku melotot kegiranngan “yang bener ?, biasanya dia bongkar kasus 2 minggu sekali” kata ku dan malina menggelengkan kepal tanda tak tahu menahu , lalu aku melihat ke sumber kerumunan , apa yang sang penyiar ungkap, dan ternyata di selebaran Koran bali post tanggal 2015-05-31,di sana terlihat sebuah berita dengan tajuk yang membuat ku terkejut “Dekan fakultas ***************** Univesitas *********** , tertangkap menggelapkan uang 4 milyar dan memasukan nya ke rekening istri simpanan nya” dan aku terkejut sang penyiar semakin gencar membabat para kriminal di kampus ini .
Oh ya, aku lupa memberi tahukan kalian tentang sang penyiar , dia adalah sosok misterius yang menyiarkan dan membeberkan bukti tentang tindakan kriminal dan scandal yang berada di kampus, dia membeberkan nya lewat Radio dengan frekuensi yang tak menentu , dan hari yang tak menentu juga, aku sudah lama berpikir bahwa sang penyiar adalah orang dalam di kampus atau dia adalah orang luar yang memilki banyak anak buah di dalam kampus, dengar dengar sih, katanya beberapa murid berprestasi di kampus , dan memilki iq tinggi tiba tiba menjadi lebih secret terhadap nilai nya dan aku berpikir bahwa mereka bisa saja telah bekeja sama dengan sang penyiar, “daripada kalian berunding tentang sang penyiar, Malina !, tolong bagikan test uas nya” suara berat itu menusuk telinga ku dan aku berbalik arah melihat sosok dosen killer dengan wajah seriusnya , sepupuku dan juga dosen tanpa belas kasih I Gusti Agung Dananjaya Arya Widhi Kusuma , dia menatap ku dengan serius “ayo duduk !, kok bengong lagi !” bentaknya pada ku , dia seorang penjajah, perampas hak kebebasan setiap mahasiswa, dan penghancur SKS , karena sebangga bangga nya mahasiswa , akan sirna jika melihat hurup C di sks mata pelajaran Grammar ke 2, dan Pak (bukan karena tua, tapi karena posisi dia sebagai dosen) dananjaya itu adalah dosen termuda di kampus ku , “duduk sesuai absen , jika ada yang menyontek bapak akan biarkan saja, tapi lihat nilai akhir siapa yang dapat nol, berarti dia yang menyontek, bapak akan umumkan siapa yang dapat nol !, di hadapan teman kalian dan selamat mengerjakan waktu 45 menit dari sekarang” kata pak dananjaya kepada semua mahasiswa nya , sungguh cara yang berat memulai hari kata ku dalam hati .
Jam kuliah pak dananjaya sudah usai dan semua keluar dengan muka seperti pulang dari pemakaman , aku melangkah kan kaki ku keluar dan “darvin bisa tunggu sebentar?” pak dananjaya memanggil ku dengan suara yang sangat datar seperti batman , “iya pak ada apa ?” Tanya ku padanya dan dia mengeluarkan secarik kertas yang aku kenal, yaitu lembar jawaban ku “nyontek sama siapa kamu?” Tanya pak dananjaya ke pada ku “bapak sudah periksa ?, apakah sama jawaban ku dengan jawaban orang lain ?, jika sama anggap saja saya menyontek” kata ku sangat getir , seenaknya saja dananjaya itu menuduh ku menyontek, aku berlalu dengan langkah yang besar, seperti berlari , dan ketika itu hp ku bergetar , “ohhh palingan dari indosat , terimakasih telah menjadi pelanggan indosat dan blab la blab la bla” kata ku mengoceh, dan aku buka sms tersebut dari no yang tak ku kenal “Gila harta, gila kekuasaan, dan gila kemuliaan , ambil bukti di lantai 3 ruang 5.8 fakultas matematika jam 8 malam” tulisan di sms tersebut aku mengerenyitkan dahi akan hal tersebut dan aku hapus saja karena menurut ku tak penting “sms nyasar, hari gini pake sms ? ,hp hitam putih iya !” kata ku tidak mau peduli, dan aku menaiki motor ku lalu pulang .
Keadaan rumah sangat sepi dan aku mengetuk batu yang ada di taman lalu memilih yang paling ringan, di sana aku menyembunyikan kunci cadangan dan membuka pintu rumah lalu melepas pakaian dan menggantinya dengan pakaian yang lebih melegakan daripada pakaian kampus, di kulkas sudah ada catatan dari ibu “hai darvin, kalau mau makan , di kulkas sudah ada sup buntut , tinggal hangatkan saja, ibu dan ajik ( kalau orang bali memanggil ayah itu ajik) , ada urusan penting, kalau danu pulang suruh dia makan juga” kata ibu ku dalam memo nya , “huuhh, makan sendiri lagi” kata ku .
Danu adik terakhir ku dia kelas 2 SMA , anaknya sih agak berandalan, tapi sumpah otaknya tu gak kalah sama pemenang olimpiade , dia selalu juara umum 1 tapi tak pernah mau ikut kejuaraan olimpiade atau semacam nya , yang dia mau hanya mempereteli motor nya dan main game sepuasnya , kadang dunia tak adil juga, danu itu seperti tak butuh banget sama kepintaran nya , aku ketika aku masih menjadi anak terakhir di keluarga, hidup ku bahagia, lalu lahirlah danu, anak ke empat menggantikan posisi ku sebagai anak terakhir di keluarga, “danu please , minta otak loe sedikit aja” kata ku dalam hati melihat danu yang nyengir melihat aku makan sendirian “oohhh makan sendirian, mana punya ku !” kata danu dan aku menunjuk ke arah dapur “diatas kompor, sudah kakak hangatin” kata ku “ajik mana ?” Tanya danu dan aku menunjukan memo yang di kasi ibu , “ohhh, gitu tohhh,ehh tau kak, katanya sang penyiar berhasil membuka scandal di kampus kakak ya ?, kampus kakak gak beres banget sih” kata danu dan ucapan danu bagai jarum menusuk telinga ku , “kampus ku di bilang gak beres?” kata ku dalam hati dengan bergema seperti di film tapi aku menahan emosi ku dan tersenyum simpul “ya begitulah” kata ku lagi, “kakak sudah selesai makan , kumpulin piring kotor di tempatnya, nanti kaka sendiri yang nyuci, kalau sekarang kaka males nyuci” kata ku “wahhh beneran kak ?” Tanya danu “ehhhmmm” kata ku singkat.
Aku melihat ke cermin dan melihat ke semua bagian tubuh ku “aahggg, aku harus lebih sering fitness nih” kata ku dan memilin perut ku , “kok aku lebih berisi ya , sekarang?” Tanya ku pada diriku sendiri, lalu aku melihat photo ku dengan sepupu ku , dananjaya dan ingatan ku pun melayang sekitar 2 tahun yang lalu .
Aku masuk ke kamar yang sangat rapi, seperti suit hotel dengan lantai yang super dingin beserta ac yang terus menerus mengeluarkan udara dingin nya , aku menunggu beberapa lama lalu dananjaya datang dengan senyum di wajahnya “darvin aku mau kamu tahu sesuatu” kata dananjaya kapada ku dan aku menanggguk “teruskan?” kata ku semakin heran “karena kamu sepupu ku yang paling dekat, aku ingin terbuka kepada mu” kata dananjaya dan aku menangguk lagi “ada apa ?” Tanya ku semakin penasaran mendekati dananjaya “aku gay” kata tersebut menyambar jantung ku, saudar sepupu ku yang aku sayang ternyata gay?, bukan nya gimana , aku juga bisa di bilang 100% straight, Cuma mendengar langsung seorang lelaki mengatakan dirinya gay sangat mengejutkan bagi ku “ohhhhhh” hanya kata itu yang keluar, aku tak tahu mau bilang apa apa lagi, “aku cinta kamu dar !” jantung ku rasanya mau copot ketika dananjaya mengatakan itu , apakah aku harus senang ?, atau harus marah ?, karena hal tersebut membuat ku terlihat bodoh di depan nya “ahhhhh….” Aku tak bisa berkata apa apa selain tatapan takut dan terkejut dari mata ku dan aku berlari tunggang langgang karena terkejut “darvin!” teriak dananjaya dan sejak saat itu hubungan ku dengan dia renggang , dan dia mulai menutupi dirinya dan berubah sejak saat itu , aku tak menanyakan penyebab nya karena aku sudah tahu, aku juga tak menanyakan cara untuk memperbaiki hubungan aku dan dananjaya karena bukan aku yang salah kan ?, aku hanya terkejut dan shock.
Keesokan harinya aku memarkir motor ku di area para satpam karena jika memarkir di area mahasiswa pasti akan rebutan , aku memasuki kampus seperti biasanya , dan aku tersenyum melihat bbm dari ibu ku katanya sudah transfer uang bulanan , namun keadaan kampus sangat kosong padahal sudah menunjukan jam 9 pagi , “gus, jani kampuse tusing melajah” kata tukang pel dan aku menanggguk aja dan keluar “aneh, kok tanpa pemberitahuan ya ?” Tanya ku dalam hati dan indra datang lalu menarik tangan ku “ada apa indra ?” Tanya ku , “enak saja narik narik tangan orang , mau ngajak kawin lari?” kata ku dalam hati “ada pembunuhan, di ruang 5.8 fakultas matematika!, makanya kita ke sana yuk lihat lihat !” kata indra dan aku sangat sangat terkejut mendengar hal tersebut karena kemarin aku mendapatkan sms yang menyuruh ku ke ruang 5.8 , aku mulai mengikuti indra ke fakultas matematika yang jaraknya 100 meter dari kampus ku , di sana telah ada banyak reporter dan wartawan yang meliput “bagaimana bisa masuk ?” Tanya ku “sing nawang be !” kata indra frustasi dan aku melihat juru berita kampus berbicara dengan salah satu saksi, dan aku berusaha menguping kesaksian saksi tersebut, dan alangkah terkejutnya mengetahui bahwa yang di bunuh adalah salah satu dosen killer di fakultas bahas inggris , yaitu bapak astrawan , dan dia mati dengan cara di gantung , bukan kepala nya tetapi kaki nya seperti daging sapi di toko daging , telanjang dan penuh darah, setelah mendengar kesaksian tersebut aku lalu menuntun indra keluar dari keramaian, ada reporter dari TV one, RCTI dan sebagainya “perasaan ku tidak enak indra, aku pulang dulu” kata ku dan indra menangguk “hati hati” kata indra dan aku mengangguk denganlangkah lunglai.
Ketika aku menyusuri jalan yang sangat ramai akan , dengan anak anak yang sok heboh , akan kematian dosen tersebut , dan semua teriakan , bahkan tangisan ( ada juga yang nangis kalau dosen ini mati) , sudah tak aku dengar , semua terasa sangat kebas, aku terus memikirkan sms tersebut , “hai, lelaki keriting” sapa seseorang yang aku kenal suaranya , dan ternyata dananjaya “ada apa pak?” Tanya ku dan dananjaya menggaruk kepalanya “sudahlah, ini sudah di luar kelas,kamu masih memanggilku dengan sebutan pak ?” Tanya dananjaya “ada apa ?” Tanya ku dan dananjaya mengeluarkan kertas ulangan ku di sana ada tulisan angka seratus “maaf aku mengira kamu menyontek” kata dananjaya kepada ku “ehhm, sudah biasa kok” kata ku mengambil kertas ulangan ku lalu pergi menjauh dari dananjaya.
@lulu_75 @arieat @d_cetya @danze @arifinselalusial
@Zazu_faghag ,
@Wita ,
@Tsu_no_YanYan ,
@balaka
@D_Phoenix ,
@3ll0 ,
@hehe_adadeh @gatot_kece @Laruku
@totoS37
@doel7 @WYATB @cute_inuyasha @andre_patiatama
@ricko_syilendra
@blackorchid @Monster_Swifties @Tristandust @reza_agusta89
@agran @muffle @faisalrayhan
@MarchJulio @Tsunami
@aries18 ,
@Selena ,
@Duna ,
@sasadara ,
@4ndh0 ,
@agungrahmat @003xing @zakrie @jjk_mod_on @congcong @ckidung @klintu_darnyep @hendra_bastian ,
@chioazura ,
@denis_saputra @farizpratama7 @Guardia26 hope you like my new story ..thx for reading..
Comments
@doel7 : wek wek wek...
@bagastarz : thx for reading yaaaa...
@jacksmile : ok ok...
@aries18 : iya orang yang sama dan orang yang sama di cerita devil within us klo belum baca sih..heheh
ini kan masih belum ada yang panas2nya yah
dipindah ke boystories aja gimana?
biar lebih banyak yang baca