It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
“na na na na na na na na, baby give it up , give it up , baby give it up !” petikan lagu dari KC and sunshine band itu aku nyanyikan ketika aku mulai bangun di pagi hari , aku berusaha untuk tetap menjalani hari seperti biasa ini sudah hari ke lima sejak kejadian terbunuhnya abimanyu, dan belum ada ancaman sama sekali , mungkin karena aku sudah ganti no hp, ayolah mungkin itu lebih baik aku tak mengetahui hal tersebut, jam sudah menunjukan jam 5:30 , masih teralu pagi aku bangun tapi sepertinya otak ku menjadi lebih brengsek pada hari minggu,langit masih berwarna biru kegelapan , dan ku menuju balkon untuk melihat keadaan pagi hari , aku melihat di seberang , kamar dananjaya sudah menyala juga, telinga aku menjadi lebih sensitive ,dan merasa lagu yang aku putar bisa saja membangunkan tetangga , aku mematikan tape ku dan lagu itu masih berputar juga aku menatap heran seakan aku ini orang bodoh, aku melihat ke luar balkon , ternyata dananjaya memutar lagu yang sama dengan apa yang aku putar, aku padahal aku mulai berpikir yang macam macam seperti paranormal activity , aku sih orang nya paranoid , jadi wajar , hal seperti itu membuat ku berpikir melebih lebih kan , prasangka ku sangat besar , itu juga yang di bilang kakak ku seiring semakin dewasa nya aku , aku mulai bisa menepis prasangka tersebut, aku melihat dananjaya keluar hanya menggunakan celana boxer ketat yang mempertontonkan tonjolan nya dan menyalakan rokok, lalu dengan gaya sok selengean nya dia tak terlihat seperti gay tapi malah seperti gigolo tante tante girang , handphone nya berdering dan dananjaya mengangkatnya , sangat editorial sekali seolah dia berada di reality show, dari gaya dan gerak tubuh terlihat sangat lelaki , hei memangnya dia apa ?, lelaki kan? Kenapa aku berbicara ngawur ya? “pagi pagi sudah telanjang, jeleme buduh !” kata ku , entah kenapa ketika aku melihat dia , ada rasa benci dan penasaran akan dirinya, dia terlihat misterius dan aku tahu dia menyembunyikan sesuatu, celana boxer ketat nya sangat mahal tersebut karena aku melihat celana tersebut minggu lalu di toko retail dan melihat tag harganya adalah 500.000 rupiah dan itu sudah termasuk diskon 30% untuk satu celana tersebut , aku penasaran untuk bungkus kelamin saja sampai segitunya, kata ku “darvin !” suara itu seperti menyambar ku dan aku menoleh ke belakang ketika aku mulai masuk ke dalam kamar , dananjaya melambaikan tangan kepada ku dan aku mengangguk saja lalu masuk , karena pikiran yang aku tata untuk hari ini sudah rusak sepagi ini karena melihat dananjaya dan prasangka yang semakin membesar tersebut.
Aku keluar kamar dan mengetuk pintu kakak dan ternyata dia sudah keluar dengan pakaian rapi , “wow, kakak mau kemana ?rapi sekali ” Tanya ku dan kakak ku menggoda ku dengan menggoyangkan dada yang berukuran 37 D tersebut ke depan ku , “arisan pagi booo” kata kakak ku lalu memoleskan lipstick berwarna peach di bibirnya dan rambutnya di sisir ke kiri dan memberikan penjepit hingga rambutnya tetap berada di samping kiri “wow kakak warnai rambut kakak ?, kok aku gak nyadar ya ?” Tanya ku dan kakak ku tersenyum “ihhh kamu nyadar juga, kan kemarin cat nya di salon , kamu aja yang gak nyadar” kata kakak ku , warna rambut nya biru dongker tersebut membuat kulit putih nya lebih terang dan bersih , “ehh ya tadi kakak lihat kamu cuek banget sama dananjaya, jangan lah begitu, jenguk dia gih kasian juga lihat dia, ngurus ortu sendiri , eh ya nanti kamu bilang terimakasih juga sama dia ya ?, kamu gak inget bingkisan nya itu, eh ya tadi aku bongkar tu bingkisan sumpah kayaknya dia gak lihat isi bingkisan nya deh , soalnya selain rokok, kakak lihat kondom juga !, aneh banget gak sih ?, dia Cuma lihat gede nya doang” kata kakak ku nyeroscos , “kakak kenapa peduli sama tu orang ?” Tanya ku “ya, kasian aja, kamu gak lihat ekspresinya ketika kamu cuekin ? merbel merbel gitu” kata kakak ku”merbel?” Tanya ku lagi “MERana gemBEL, MERana gemBEL” kata kakak ku menjelaskan dan aku hanya tersenyum kecil “kak, kalau aku ke sana , yang bagus bawain apa ?” Tanya aku mencoba mencari tahu kenapa kakak ku menjadi agak care sama dia “mending kamu bawain …” kakak ku terdiam lalu menatap ku “kamu mau ngetes kakak kan ?, ayo !” kata kakak ku dan akhirnya ketahuan juga, kakak ku satu satunya orang yang gak bisa di bohongi di keluarga ku “jujur deh, menurut kakak kamu tu teralu jaga jarak ama danan, boleh sih jaga jarak mungkin karena dia menyebalkan , tapi jaga jaraknya harus halus juga dong , jangan terang terangan gitu, slow and move” kata kakak ku, dan aku mengangguk agak setuju.
Pagi harinya aku ke dapat ijin mengendarai mobil ibu ku , dan mencoba membeli sebuah bingkisan atau parcel , atau ,apalah namanya itu , dan ketika aku melewati pusat kota aku lurus ke barat dan ada upacara adat, sepertinya ada pengabenan (acara kremasi) masal , dan aku memutar arah menuju selatan lalu aku sengaja memperlambat mobil ku lalu melihat sebuah galeri seni yang baru di buka , “Kusanda art gallery” nama yang cukup unik untuk kota ini , dan aku berpikir melihat sekarang tanggal muda, kenapa tidak membelikan dananjaya barang seni saja, mungkin kalung ?, atau barang yang dia bisa pakai ?, setidaknya aku mencoba jadi teman nya , aku rasa tidak sulit toh kita dulu berteman baik , dan aku turun dari mobil ku, pohon jepun yang sangat besar seperti tangan yang mencakar keluar menyambut ku bagai gerbang ke sebuah tempat yang berbeda , dan bunganya gugur bagaikan tetesan darah yang mengalir dan jatuh ke kolam dekat gallery tersebut , kolam ikan tersebut sangat indah dan aku melihat berbagai dekorasi khas bali , “pasti orang bule nih yang punya” kata ku “selamat datang, apakah anda ingin melihat lihat ?” seseorang berseragam menyapa ku dengan ramah , wanita itu memakai sanggul di kepalanya,kulitnya yang coklat itu terlihat tersenyum ramah ,seakan menyapa ku “mari aku antar” kata wanita tersebut yang aku perkirakan berumur 35 tahun , lalu aku di bawa ke dalam dan melihat berbagai lukisan dan barang tertata rapi di sana , aku lalu mengitari gallery tersebut dan melihat dengan seksama“nama mbak siapa ?” Tanya ku dan mbak tersebut menjawab “ratnasari , adik sendiri sendiri?” Tanya nya lagi “aku darvin” kata ku dan mata ku tertuju pada lukisan yang belum selesai dan di tutupi kain “itu lukisan siapa ?” Tanya ku dan ekspresi mbak ratna terlihat sedikit berubah, “ohhh itu lukisan salah satu pelukis gallery ini, belum selesai” katanya dan “boleh aku melihat?” Tanya ku dan tatapan mbak ratna terlihat sedikit ragu “oh, jika tidak boleh juga tak apa” kata ku “eh boleh kok dik darvin” kata mbak ratna dan berjalan agak cepat dan aku mengikutinya , di sibak nya kain yang menutupi lukisan tersebut dan alangkah terkejutnya aku melihat aku yang ada di lukisan tersebut, lukisan tersebut memperlihatkan aku sedang berjalan dengan memegang setangkai mawar menunggu di sebuah restaurant , nafas ku tercekik dan aku berusaha untuk tetap tenang dan aku mengingat hari dimana aku menunggu riska tapi tak kunjung datang dan akhirnya dia membatalkan kencan kita, tapi siapa pelukis itu ?, Tanya ku dalam hati “mbak, mbak sudah tahu kan bahwa aku yang di lukis di dalam lukisan ini ?” Tanya ku dan mbak ratnasari terlihat enggan memberi tahu “siapa pelukis lukisan ini mbak ?” Tanya ku berusaha untuk meyakinkan mbak ratna memberi tahu siapa nama pelukis itu “saya ingin berterimakasih dengan dirinya mbak , saya ingin membeli lukisan ini jika sudah selesai” kata ku dan mbak ratna tersenyum senang “pelukisnya adalah seorang yang sangat pintar, dia memilki senyum yang indah dan sangat ramah kepada semua orang” kata mbak ratna “ini alamat pelukis itu, anda bisa berterimakasih dengan nya” kata mbak ratna tersenyum senang “tapi kenapa mbak ragu ketika aku bertanya nama pelukis itu ?” Tanya ku lagi “pelukis itu selalu berapi api jika melukis mu dan selalu menyelesaikan lukisan nya dengan senyuman , mbak sempat bertanya siapa yang dia lukis, dia tak mau menjawab dan hanya tersenyum dengan tatapan sedih, dan mbak berasumsi adik adalah orang yang menyakiti dirinya, tapi kelihatan nya adik tak tahu dia, jadi sepertinya pelukis tersebut hanya terbawa suasana saja dan tak tahu nama adik” kata mbak ratna dan aku pun tersenyum menatap lukisan yang belum jadi tersebut “ya, lukisan yang sangat indah” kata ku “aku akan ke alamat yang di tuju untuk sekedar berterimakasih dengan nya” kata ku dan bersalaman dengan mbak ratna lalu pamit pergi .
Aku melewati jembatan yang terbuat dari batu dan melihat ikan koi menari dengan sangat indahnya, bunga jepun merah darah itu berjatuhan di kolam dengan menambah sebuah kelembaban dan sentuhan dingin di taman gallery tersebut, lumut yang mengitari kolam seakan tak pernah di urus atau memang tujuan nya seperti itu,dan aku melihat kartu alamat yang di berikan mbak ratna , ekspresi ku langsung berubah ketika membaca alamat tersebut “dananjaya?” kata ku terperangah karena alamat tersebut adalah rumah dananjaya, karena rumah kakak ku no 23 otomatis yang di depan nya no 24, mungkinkah dananjaya yang mengikuti aku ?, atau jangan jangan dia yang memberikan sms terror kepada ku?, dan yang terburuknya adalah pembunuh dua orang yang ada di kampus ?, aku seperti kebanjiran pikiran dan mulai merasa terkutuk sudah berada di dekatnya, aku mulai manata kembali pikiran ku dan menegakan kepala, “tetaplah berpikiran positif darvin aranda” kata diri ku memotivasi .
Aku pulang dengan tangan kosong , dan berjalan menuju tangga rumah , dan kakak ku datang dari dapur melambaikan tangan dan memberikan isyarat yang tak aku mengerti “diatas ada dananjaya sedang menunggu mu” kata kakak ku dan aku melotot tak percaya “ngapain dia di sana ?” Tanya ku “ih jangan kasar dong, dia datang nya sopan jadi kakak kasi masuk” kata kakak ku dan aku naik ke kamar tanpa mendengar penjelasan panjang lebar kakak ku, di luar kamar ku dananjaya sedang menunggu , “ngapain ke sini?” Tanya ku agak kasar dan membuat suara ku seperti batman, agar dia mengerti aku tidak mengharapkan kedatangan nya rasanya mlihat dia ingin sekali memukul dirinya, “ini untuk mu” kata dananjaya memberikan sebuah undangan , “taruh saja di sana !” kataku lalu masuk ke kamar tanpa memperhatikan dananjaya.
Aku bangun dan jam sudah menunjukan jam 3:40, “hari ini kuliah kosong jadi sepertinya aku masih bisa bernafas lega , aku beranjak dari ranjang ku dan merapikan nya seadanya lalu keluar dari kamar , aku membuka pintu dan terlihat di bawah pintu undangan yang dananjaya berikan kepada ku, “ Kusanda art gallery open house !” aku terkejut dananjaya memberikan itu ke padaku, aku merasa hal ini bisa menjadi topik dimana bisa memperbaiki hubungan ku dengan dirinya, setidaknya sekarang aku harus lebih berhati hati dengan dananjaya ,setidaknya hubungan ku dan dananjaya harus membaik, aku ingin tahu kenapa dia mengikuti ku.
Aku datang ke rumah dananjaya dengan membawa undangan tersebut, “ pagi om ?” sapa ku dan om dodi tersenyum melihat kedatangan ku “ahhhh, darvin..sini ayo masuk” kata om dodi dan akupun masuk “tumben ke sini, mau nyari danan nya ya ?” Tanya om dodi dan aku nyengir “iya om sudah lama gak main ke sini” kata ku dan aku lalu diantar menuju tangga dan om dodi menunjuk keatas “masih sama seperti dulu, sering sering main vin, kan danan nya juga dosen di tempat darvin kuliah , nanya nanya pr juga gak apa apa” kata om dodi dan aku tersenyum lebar , dan berpikir kelakuan jahat dananjaya yang memberikan ku nilai c pada semester satu bisa aku laporkan juga pada om dodi dan saat nya berbaikan dengan penguntit mu !, kata ku dalam hati.
Aku melewati ruang lantai dua melihat lukisan lukisan lukisan yang aku tak ingin pertanyakan lagi siapa yang melukis , tentu saja dananjaya, dan aku masih ingat kamar dananjaya berada di kiri samping halaman atas rumah , yang biasanya di pakai untuk berjemur, “selera yang bagus” kata ku melihat guci guci dari cina yang terlihat sangat mahal dan tergelitik di pikiran ku untuk mendorong guci itu sampai pecah dan mengatakan itu perbuatan dananjaya, huhhh anak anak sekali pikiran ku, aku mulai mengetuk pintu kamar dananjaya dan dananjaya membuka nya, tapi hanya sedikit, dia menatap ku dengan tatapan terkejut, aku memandang dengan tatapan yang aku ramah kan sedikit “boleh aku masuk?” kata ku dan dananjaya memperbolehkan ku masuk , mata ku tertuju pada sebuah canvas yang di tutupi handuk “mau ngapaian datang ke sini?” Tanya dananjaya dan aku menunjukan undangan tersebut “terimakasih atas undangan nya aku menghargainya” kata ku dan menunjuk lukisan yang tertutup itu “ini boleh aku buka?” dan sebelum dananjaya mengatakan jangan aku sudah menarik handuk yang menutupi canvas itu dan aku sangat terkejut, atau setidaknya pura pura terkejut lah melihat itu aku yang ada dalam lukisan dananjaya, aku menahan nafas dan menatap dananjaya “jadi,,ehm, kamu pura pura dingin ke aku tapi mengikuti ku ?, kamu memberi ku nilai c agar aku selalu ikut kelas mu ?, hahhhh !” aku berteriak ke dananjaya dan dananjaya tak bisa berkata apa apa, aku mendekat dan pikiran ku ter alihkan untuk beberapa menit , aku melihat lengan nya dananjaya dan rahang nya tajam seperti pemecah es, matanya yang coklat dan bibirnya yang terlihat tegang “karena aku mencintai mu” kata dananjaya dan aku hanya terdiam, diam ku ini sekarang berbeda, antara misi mengetahui siapa dananjaya , dan hubungan nya dengan sms tersebut,aku selalu mengambil langkah drastic dalam hidup ku , dan tak bisa kembali lagi, aku memilki keuntungan kecil dalam situasi ini, aku memiliki pilihan A : menjauhi dananjaya dan menyelidikinya secara diam diam atau B : menciumnya segera dan membuat dia dekat dengan ku sehingga aku tahu motif nya atau C : memukul dan menyiksanya lalu membuat dia mengakui semua kejahatan nya.
@lulu_75 @arieat @d_cetya @danze @arifinselalusial
@Zazu_faghag , @Wita , @Tsu_no_YanYan , @balaka
@D_Phoenix , @3ll0 , @hehe_adadeh @gatot_kece @Laruku
@totoS37
@doel7 @WYATB @cute_inuyasha @andre_patiatama
@ricko_syilendra
@blackorchid @Monster_Swifties @Tristandust @reza_agusta89
@agran @muffle @faisalrayhan
@MarchJulio @Tsunami
@aries18 , @Selena , @Duna , @sasadara , @4ndh0 , @agungrahmat @003xing @zakrie @jjk_mod_on @congcong @ckidung @klintu_darnyep @hendra_bastian , @chioazura , @denis_saputra @farizpratama7 @Guardia26 @jacksmile , @bagastarz , @doniperdana93 , @Sho_Lee , @lucifer5245 , @doniperdana93 , @bagastarz , @pokemon , @putrafebri25 THX for reading gaysss
Semoga selalu termotivasi menulis ya
Menarik. Banget
Itu ada tawaran opsinya ya? Pilih B deh
abisnya nanggung amat. darvin pilih tawaran yg mana tuh? b aja. tp mereka sepupuan. tp salut sama cinta danan ke darvin kayaknya tulus. aaaa pusiiiing
dah yang B je vin hukumannye
@agungrahmat : iya ia gak lama kok.
@Guardia26 : wowwww thx ya sudah baca, hahaha iya nih , harus pintar pintar jaga mood biar bagus nulis nya,hehehhe
@balaka : hahhahaha dananjaya di sini beda sifat nya yang di amerika sudah lebih dewasa di sini masih agak polos
@lulu_75 : heheheheh ...masih belum kok
@arieat : mau nya sih C :-S
@bagastarz : ok di lanjutkan
Baiklah aku memilih pilihan C : memukul nya dan membuat dia mengaku, aku sudah mengambil ancang ancang memukul pelipisnya sedangkan tangan kiri ku menggenggam kerah baju nya dan bersiap untuk memukul dananjaya, tapi seperti aku ingin melihat bibirnya sekali lagi, entah kenapa bibirnya sangat indah untuk di pandang , tak terasa aku terdiam sepersekian detik , aku kehilangan kontrol akan diri ku , aku tak tahu apa yang aku lakukan aku malah mendekati bibir dananjaya lalu mendorong leher dananjaya mendekat ke aku, aku mencium bibir tersebut dengan nafsu yang tak terkendali , lidah ku menyusuri semua rongga mulut nya dan terlihat tatapan mata dananjaya yang sangat terkejut tapi terlihat pasrah atas perlakuan ku, ohhhhh, tidak…tampaknya aku memikirkan pilihan C tapi otak ku yang seakan lebih pintar dari ku memilih pilihan B , tangan dananjaya bergetar dan aku menggenggam nya agar tangan itu diam , lalu aku melepaskan ciuman ku , melihat ke mata dananjaya, aku menghela nafas dan menepuk dada nya , “buat yang bagus lukisan ku”, hanya itu yang keluar dari mulut ku, dan menyadari aku telah memilih pilihan terburuk sekaligus ter aman dari ketiga pilihan ku , “kamu mencium ku ?” kata dananjaya gugup dan aku hanya terdiam , “aku pulang dulu, terimakasih atas undangan nya aku pasti datang” kata ku dan pergi menuju pintu keluar aku melihat undangan tersebut dan agak ganjil dengan nama KUSUNDA, dan aku berteriak kaget karena menyadari sesuatu ,sesuatu yang tak aku duga sebelum nya, mataku menatap balik ke dananjaya yang masih terdiam menatap aku mau pergi , “KUSUma araNDA ?” dan dananjaya tersenyum kecil karena aku mengetahui teka teki yang dia lakukan , dia mengambil nama belakang dirinya dan diriku untuk nama gallery tersebut , aku sangat tak menyangka dananjaya sampai segitunya pada ku , sepertinya otak ku telah mempengaruhi diri ku dan berlari menuju dananjaya dan menciumnya lagi , aku sedang dalam tahap tak bisa mengendalikan diri ku , otak ku di banjiri hormon nafsu yang tak terbantahkan, mungkin karena selama seminggu ini aku belum masturbasi atau melakukan “pengeluaran” ,entah kenapa semakin aku melihat dananjaya aku semakin menyadari betapa tampan nya lelaki tersebut , aku memeluknya dan mendorong pinggulnya agar mendekat dengan ku dan melakukan ciuman tersebut lagi , semakin aku mencium nya dananjaya terlihat sangat menikmati ciuman ku, walau aku tak memungkiri, dananjaya juga adalah pencium yang hebat , aku menikmati juga setiap centi bibir lembutnya yang kemerahan dan rongga bibir nya, bibir kami bersatu dan merasakan hangatnya bibir dananjaya, tepat di saat kami berciuman di balkon , ternyata kakak ku dari seberang menatap ku dengan tatapan terkejut dan menunjuk diri ku dengan marah menyuruh aku kembali ke rumah nya , aku yang begitu terkejut begitu kelagapan an mengakhiri ciuman tersebut , “ada apa darvin ?” Tanya dananjaya “nilai ku jadikan A+, dan aku tak mau ikut ujian mu !” kata ku lalu pergi secepat sonic , “om aku pamit dulu” kata ku dan mencoba tersenyum walau sudah terbayang setan dalam diri kakak ku akan keluar
Aku masuk ke kamar kakak ku dan kakak ku menerjang diri ku “apa yang kamu pikirkan?, berciuman dengan dosen , sepupu, dan uuhhh kamu homo !” kata kakak ku berusaha sok tegas walau terlihat dia kelihatan dia tak serius “tenang lah kakak, aku baru mengetahui, dananjaya telah mengikuti ku , dan aku curiga ia adalah yang membuat terror, aku berusaha menyelidikinya !” kata ku “lalu kakak tak di ikutkan ?” Tanya kakak ku “untuk apa kak ?” Tanya ku dan kakak menjambak rambut ku “kamu pikir kamu kuat , trus jika ternyata dananjaya buka pelakunya, kamu percuma mencium bibirnya dananjaya, “bagaimana jika dananjaya malah semakin suka dengan kamu apa yang kamu bisa lakukan, bilang ke dia ohhh danan ku yang homo, aku sebenarnya straight?” kata kakak ku semakin meracau .
Dananjaya mendial no hp seseorang “ ratna , terimakasih sudah bawa lukisan ku ke rumah, aku dan darvin sekarang mulai bisa dekat” kata dananjaya senang dan menutup telepon nya lalu membuka baju nya dan bersiap untuk mandi, dari kejauhan darvin melihat dananjaya dan tersenyum “semoga saja” kata darvin.
Perkuliahan pagi ini di lakukan di jam C-D dan semua mahasiswa seakan sudah lupa dengan kejadian kematian abimanyu, itu bagus sih jadi kita bisa belajar dengan tenang dan tak di rundung ketakutan, aku hanya memakai kaos putih berkerah pendek dan celana jeans belel , karena ini hari hari terakhir UAS , semoga si dananjaya menyelamatkan nilai aku di mata pelajaran grammar, “darvin !” aku tahu yang memanggil ku adalah indra ,tapi aku yang mengetahui itu tetap berjalan dan membirakan dia menyusulku , “ihh sekarang grammar , pak danan pasti buat soal yang susah” kata indra menggerutu “aku tak peduli, yang pasti aku punya perasaan aku akan selamat” kata ku tersenyum membayangkan ekspresi terkejut dananjaya ketika aku mencium nya , ahhhhh aku akan lulus grammar, memang seharusnya kan ?, aku berhak atas kelulusan tersebut , “kenapa senyum senyum sendiri vin?” Tanya indra aku semakin memperlebar senyum ku hingga memperlihatkan gusi ku “aku pasti lulus hari ini” kata ku , “yakin banget, sih?, sudah belajar ?” dan aku mengangguk saja, agar tak terlihat aku akan mendapat nilai A+, di depan ada dananjaya menggunakan blazer warna abu abu dengan slim jeans, dia begitu tampan jalan seperti mau mendekati ku , ohhhh dia semakin mendekat, senyuman nya semakin percaya diri , senyum itu melebar dan ahrrggggg meleset, ternyata dia tersenyum pada orang lain dan aku saja yang ke ge’er an dia akan menyapa ku, dia melewati ku tanpa menoleh kepada ku, “dasar homo brengsek !” kata ku dengan tatapan bengong “ihhh katanya pak dananjaya dekat dengan miss karina ya ?” kata seorang mahasiswi melewati ku dengan teman nya “ihh ya , katanya mereka date bareng loooo, dan pak dananjaya sudah lama suka sama miss karina, cocok banget deh 11-12 ganteng sama cantik anak nya pasti manis banget” kata teman satunya menimpali “ehhgggg mereka gak pacaran tahu, kalian jadi cewek jaga manner kalian jangan ngomongin orang doang , nilai kalian perbaiki , sudah bagus nilai kalian ? , mulut doang di beri pupuk otak kalian gak lebih gede dari dada kalian !” kata ku senewen , dan lorong kelas menjadi sunyi ketika aku mengatakan hal tersebut , dan kedua mahasiswi tersebut menatap ku dengan tatapan aneh “loe sapa nya pak dananjaya?” Tanya mahasiswi tersebut “GUA SEPUPU NYA!, puas kalian !” kata ku “ohh ya ya yang sepupunya yang gak lulus pelajaran nya pak dananjaya selama 3 semester itu ya ?, kasihan sekali ya ?” kata mahasiswa itu menimpali aku terdiam memikirkan malang nya diri ku tak pernah lulus ujian grammar “aku kutuk kamu dananjaya, brengsek gara gara kamu aku jadi bahan pembicaraan” kata ku dalam hati dan berlalu di ikuti oleh indra dengan iringan suara riuh mereka yang mengejek ku , ahgg kenapa aku peduli dengan dananjaya?, tidak, aku harus memang peduli dengan dia, jangan biarkan dia pacaran dengan wanita, dia harus aku selidiki dulu , dia harus jadi miliku dulu !, “kenapa peduli banget ama pak dananjaya ?” Tanya indra “dia sepupuku juga, aku gak suka ada orang yang ngomongin anggota kelurga ku!” kata ku ngeles lalu menuju kelas kedua hari ini karena kelas A-B kosong .
Aku duduk di belakang untuk ulangan hari ini, pak dananjaya sudah datang membawa test , terlihat sangat tebal , “darvin duduk di depan !” dananjaya dan aku menggelengkan kepala “aku mau nya di sini” kata ku dingin dan dananjaya menyeret banggku ku ke depan dengan kasar , aku terkejut dengan perlakuan kasar dananjaya , baiklah mata dibalas mata, jika itu permainan mu , aku tak tahu sebab nya dia menjadi brengsek seperti ini , aku akan beri perhitungan dengan mu brengsek , semua mahasiswa melihat ke aku dan aku tetap menegakan kepala , aku berusaha terlihat tak takut dengan dananjaya.
30 menit telah berjalan aku menulis jawaban pada lembar jawan yang telah di berikan , hilang sudah harapan mendapat A+ kata ku dalam hati , baiklah aku harus berusaha semampu ku,aku menulis jawaban satu persatu namun aroma busuk mulai tercium menusuk hidung ku, seperti aroma sesuatu yang tak ku kenal, di saat aku melanjutkan menulis jawaban , aku memperhatikan sekeliling kelas apakah ada yang mengalami sama dengan ku, tapi tak seorang pun terlihat tak nyaman seperti ku ,alangkah terkejutnya aku ketika tetesan gelap kemerahan menetesi lembar jawaban ku, aku menonggakan kepala ke atas dan “darvin hati hati !” suara dananjaya sangat keras dan aku di dorong nya ke samping , lalu plafon kampus roboh, semua berteriak ketakutan dan aku hanya terdiam dalam pelukan dananjaya, seharusnya aku panik tapi aku bisa merasa tenang di pelukan lelaki tersebut , dan baru aku sadari sesosok mayat ternyata jatuh menembus plafon kampus ,aku bergidik ngeri melihat mayat wanita telanjang dan mulutnya di sekap oleh satu buket bunga mawar merah , ya beneran satu buket 23 biji warna merah, aku tak bercanda, seakan mulutnya terbuka lebar dan tubuh nya di tetesi lilin serta tanpa kelopak mata, karena kelopak matanya di potong dengan asal asalan, tangan nya terikat dan aku mau menangis melihat hal tersebut tapi tak ku biarkan diri ku menangis di hadapan dananjaya “darvin kamu tak apa apa kan?” Tanya indra sementara aku masih dalam dekapan dananjaya, aku berusaha melepaskan dekapan tersebut dan bangun, kelas menjadi sangat ramai di datangi, “aku akan pulang!” tapi tangan danan jaya menggenggam lengan ku “tidak, sampai kamu memberi ke saksian ke polisi” kata dananjaya dan indra tak bisa berbuat apa apa lagi.
Sesudah memberikan keterangan pada polisi aku diantar indra menaiki mobil nya , “ayo vin, tunggu apa lagi” kata indra dan aku melihat indra sudah masuk ke dalam mobil nya , bukan nya bagaimana, entah ada apa dalam diri ku, aku merasa sakit hati atas perlakuan dananjaya kepada ku , dulu dulu kalau dananjaya bersikap kasar dengan ku di kelas aku cuek aja, tapi kenapa sekarang berbeda, aku malah sakit ketika dananjaya seperti itu , kampus di liburkan selama 2 minggu guna penyelidikan polisi, dan mencari hubungan pembunuhan wanita yang tak di kenal tersebut dengan 2 pembunuhan lain nya, jam sudah menunjukan pukul 7 malam , kakak ku pasti menunggu ku , dan ketika aku mulai masuk ke daam mobil , aku melihat sosok dananjaya berjalan menuju motor ninja nya , dia menatap ku dengan tatapan simpati tapi aku langsung saja masuk tak memperdulikan nya , setidak nya dia akan tahu aku juga manusia, kamu baik aku akan baik “life is simple as your motherfucker clit !” kata ku dalam hati.
Sesampainya di rumah kakak ku di luar menunggu ku dengan khawatir , aku sudah memberitahukan nya tentang yang terjadi tadi pagi dan dari pagar kakak ku berlari dan memeluk ku “kamu dari mana ?” Tanya kakak ku khawatir “eh indra masuk ke dalam dulu” kata kakak ku hh ya boleh kak, kalau gak ngerepotin” kata indra dan masuk ke dalam rumah .
“kakak mu cantik ya ?” kata indra dan aku terkekeh mendengar hal itu , “jangan main main dengan kakak ku” kata ku dan indra tersenyum mesum “eh dek indra mau minum apa ?” Tanya kakak ku dan daindra dipersilahkan duduk “sudah indra air keran aja” kata ku dan kakak ku menjewer teliga ku “ish masak temen baik baik datang di kasi air keran” dan indra hanya tersenyum kecut “terserah kak diva aja” kata indra dan kakak ku ke dapur sebentar “kakak mu sudah menikah ya?” dan aku menatap indra dengan tatapan mengancam “kamu pikir dia punya rumah mewah segede ini dari sapa ? , ortu gue ?, ohh tidak tidak ortu gua gak seloyal itu memanjakan anak” kata ku “padahal aku mau loo jadi kakak ipar mu” kata indra “hah, kakak ipar” kata ku menyepelekan , hp ku bergetar dan satu sms masuk “darvin maafkan aku” dan aku tahu itu dari dananjaya tapi aku tak membalasnya , dan menghapus sms tersebut .
Dananjaya View :
aku menanti balasan dari darvin ,dan sangat gelisah bolak balik tak melihat ada led notifikasi , ahhg aku memang bodoh , bodoh dan bodoh, kenapa aku harus pura pura sok jual mahal tadi, bagaimana jika dia malah membenci ku ?, bagaimana jika memang dia sekarang benar benar mencintai ku?, dan bukan hanya jebakan agar mendapatkan nilai A+ , ya tuhan aku benar benar hancur jika dia tak membalas sms ku, apa yang harus ku lakukan ?, ahggggg brengsek !, bagaimana sekarang?, aku mencintainya tuhan, aku melihat ke luar menuju balkon , di sana darvin sudah mengantar sahabat nya siapa lah namanya indra agrea apa arga atau terserah, dari awal kelas aku sudah tak menyukai indra , dia seperti mahasiswa baik tapi aku benci dia, sepulangnya indra darvin mau masuk ke rumah nya lagi , “darvin” aku berusaha memanggilnya dan untungya pendengaran darvin peka, dia melihat ke aku dan aku mengisyaratkan permintaan maaf tapi dia terdiam dengan tatapan kosong dan malah menutup pintu nya dengan keras , ahrggggg darvin!
Darvin View :
aku membuka baju ku dan dan menggantinya dengan piyama yang aku telah siapkan tadi pagi, jam sudah menunjukan pukul 11 malam , aku mengambil hp ku dan mendial nomor riska , dan telpon itu diangkat oleh seorang lelaki, aku terduduk diam dan menutup telepon itu “sudah ku duga ada lelaki lain” kata ku dan melempar hp ku ke seberang ,belum ada beberapa menit handphone ku berbunyi lagi , aku mengangkat nya segera “privat number ?” aku mengerenyitkan dahi tak tahu siapa yang memilki nomor tersebut , “halo?, kamu terlihat tampan menggunakan piyama warna biru tersebut” jantung ku berdegup kencang ketika orang yang aku ajak bicara tersebut tahu warna piyama ku “ehhm,siapa kamu?” Tanya ku berusaha terlihat tenang karena seseorang sedang memperhatikan gerak gerik ku dan aku melihat sekeliling kamar ku mencari ada sesuatu yang bisa di pakai untuk mengintai seseorang , aku menyadari hari aku sedang di intai , aku berusaha tetap tenang dan orang itu tertawa lagi “hahaahhaa, coba kamu lihat di depan pagar rumah mu” kata orang tersebut dan menutup telepon nya , aku melihat ke luar jendela sebuah kotak besar sebesar kardus tv tabung ,takut ?, jelas aku takut, hidup ku lebih dari terror sekarang ini.
“duhhh kakak mau di bawa kemana nih ?” Tanya kakak ku merapikan lingerie nya dan aku menyeretnya ke luar menunjukan kotak besar tersebut “itu kak, apa itu ?” Tanya ku ketakutan dan aku masih melihat dananjaya di atas kamar nya mengawasi kejadian di bawah , lalu kakak ku dengan cepat mendekati kotak tersebut dan membukanya secara perlahan , kakak ku terdiam untuk sementara waktu dan dia menatap ku dengan tatapan kosong “kamu harus jelaskan ini dik” kata kakak ku, dan penasaran dengan apa yang di maksud kakak ku aku mendekat ke kotak itu lalu melihat satu box bunga mawar merah beserta potongan tangan berisi cincin dan di tangan tersebut terselip sebuah kartu “aku membunuh untuk mu, tak kubiarkan mereka menyakiti mu” isi dalam surat itu membuat ku bingung “aku harus jelaskan apa?, yang aku harus jelaskan adalah, aku tak tahu siapa pengirim nya, kita lapor polisi sekarang kak !, aku tak takut kak , aku takut” kata ku dan kakak ku melihat ketakutan dalam mata ku dan memeluk ku dengan erat, “kita akan mencari tahu siapa yang melakukan ini” kata kakak sambil mengusap ngusap pundak ku dalam pelukan nya , aku sudah tak melihat dananjaya di jendela lagi tapi jendela kamar dananjaya di biarkan terbuka, aku tak memikirkan itu sekarang, yang aku pikirkan adalah
terror ini cepat selesai.
Aku kembali ke kamar ku, dan masih ada waktu 15 menit untuk datang nya polisi , aku melihat sekeliling kamar ku dan ,mencari ke semua sudut kamar ku, hasilnya nihil , “darvin aku tak suka dengan boneka beruang tersebut,boneka tersebut seperti mengeluarkan cahaya merah pada matanya terkadang di malam hari , kamu yakin akan berikan boneka itu ke riska ?” perkataan indra tentang boneka yang aku belikan untuk riska membuat ku tersadar “ya boneka itu” kata ku dan mengambil boneka dengan sigap lalu merobek nya dengan sekuat tenaga ku , alangkah terkejut nya aku menemukan sebuah alat perekam suara dan kamera pengintai , aku mengambil perekam tersebut dan menenggelamkan nya ke bak mandi lalu aku ambil kembali dan mengantongi nya untuk sementara waktu.
Aku ke balkon guna meredakan amarah ku , dananjaya ternyata masih mengamati ku dari seberang , aku hanaya bisa terdiam menatap nya sampai aku melhat sosok bayangan di belakang dananjaya hendak menusuk dananjaya “dananjaya AWAS!”.
@lulu_75 @arieat @d_cetya @danze @arifinselalusial
@Zazu_faghag , @Wita , @Tsu_no_YanYan , @balaka
@D_Phoenix , @3ll0 , @hehe_adadeh @gatot_kece @Laruku
@totoS37
@doel7 @WYATB @cute_inuyasha @andre_patiatama
@ricko_syilendra
@blackorchid @Monster_Swifties @Tristandust @reza_agusta89
@agran @muffle @faisalrayhan
@MarchJulio @Tsunami
@aries18 , @Selena , @Duna , @sasadara , @4ndh0 , @agungrahmat @003xing @zakrie @jjk_mod_on @congcong @ckidung @klintu_darnyep @hendra_bastian , @chioazura , @denis_saputra @farizpratama7 @Guardia26 @jacksmile , @bagastarz , @doniperdana93 , @Sho_Lee , @lucifer5245 , @doniperdana93 , @bagastarz , @pokemon , @putrafebri25 , @Guardia26 THX for reading gaysss