BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

REASONS TO LOVE A NERD LIKE ME

191012141540

Comments

  • hi. it's abub here.
    maaf ya kalau misalnya gue sampe minggu depan ga update dulu. maaf banget. soalnya lagi ukk disini. jadi mau ga mau gue harus mentingin itu dulu. kalau kalian penasaran dengan lanjutannya, kalian bisa check langsung di wattpad di link yang udah gue kasi di halaman pertama. atau searching aja di google dengan keyword "REASONS TO LOVE A NERD LIKE ME" . Buat yang milih buat tetap nunggu updatean gue (thank you), bersabarlah ya? gue bukannya ngga nulis. gue masih nulis. cuman nyicil karena waktu gue beneran kesita. sekali gue minta maaf ya....
  • Gpp koq mbah, aku msh setia nunggu koq #IketAbubDiRanjang, yang semangat aja ya UKKnya.. Sini cipok dulu :*
  • minta mention dunk ts' ceritanya menarik nie..suka bgt cerita teenlite base high school terutama luar negri gt..thank's @abdulfoo
  • Ayo scotty cemangadh bwd dapetin Vincent hehe
  • hmm, berharap bgt klo si taylor bisa balikan sama scotty..
    klo critanya dbkin gtu gmn y ending haha
  • tetap di tunggu ceritanya ...
  • Chapter 21: Battle Of The Bands

    Ruang auditorium sekolah mendadak menjadi sangat ramai dan heboh. Dimana mana banyak orang, murid dan guru guru sama saja, semua minuman bertumpah ruah di seluruh poster yang sudah didesain sedemikian rupa oleh Olive. Aku merasa agak kesepian berjalan sendirian disini, dan juga semua orang sibuk dengan dunia mereka sendiri. Sepanjang hari, Olive mengurus semuanya dari hall untuk segala sesuatunya malam ini, tapi alu memutuskan untuk pulang ketimbang bermain main di sekolah.

    Aku sudah mencoba semua pakaian yang cocok untukku. Tapi akhirnya, aku memutuskan untuk menggunakan kemeja hitam berkerah pendekku dan juga jeans. Pintar dan kasual. Aku memang ngga punya fashion sense, tapi kuharap pakaianku ini dapat diterima. Apa yang biasanya orang orang pakai ke acara seperti ini? Aku sudah menyemprotkan parfum yang selama ini kusimpan hanya untuk acara penting ke tubuhku. Parfum ini dulu kupakai pada saat upacara pemakaman ayahku beberapa tahun yang lalu dan botolnya masih sama penuhnya seperti saat itu sekarang. Mungkin ini waktunya untuk memakai parfum ini untuk kenangan indah lainnya.

    Aku meraih sebuah gelas yang berisi orange juice dari sebuah stand dibakangku lalu mencari kursi yang kosong. Kursi depan sudah penuh meski masih 30 menit lagi sebelum acara dimulai. Aku lalu melihat 2 orang yang kukenal sedang melambaikan tangannya padaku. Aku lalu menyipitkan mataku, memastikan siapa mereka lalu sadar kalau itu adalah Fritz dan Mindy! Mereka berdua terlihat berbeda! Aku kemudian menghampiri mereka yang duduk beberapa baris dari panggung.

    "Hey Scotty!" Ujar Mandy dengan ceria. Dia merapikan rambut merahnya, meluruskannya dan itu tampak sangat pantas baginya. Sedangkan Fritz memakai kemeja dengan trousers combo serta rambut yang telah dilapisi gel melambai dengan malu malu padaku.

    "Hey Guys!" Sapaku. "Aku tak menyangka kalian berdua ada disini!" Itu benar. Aku sama sekali tak menyangkanya. Selain di Dungeon Adventure Club, mereka tampak tak pernah bersosialisasi sebelumnya.

    "Kita HARUS datang untuk menyaksiskan Vincent main" kata Mandy dengan senyum lebar. "Waktu di D.A.C dia sangat baik dan ramah.. aku tak pernah mau datang kemari sebelumnya,.. tapi mendengarnya main membuatku berpikir.. Oke. Kenapa tidak?"

    Fritz mengangguk setuju. Wow! Sepertinya klub penggemar Vincent Hunter mengalami kemajuan! Yah.. jika dia nggak peduli sih kalau akan dijuluki King Of Nerds nantinya.

    "Boleh ngga kalau aku duduk dekat kalian?" Tanyaku.

    "Tentu!" Pekik Mandy, Fritz lalu mengosongkan kursi disebelahnya. Saat ku duduk, kusadari kalau mereka berdua sedang mengenggam tangan masing masing.

    "WOAH! Tunggu!" Aku lalu menunjuk jariku pada tangan mereka. "Kalian berdua... kapan?!"

    Wajah Mandy memerah. "Hmm.. ehmm.. waktu Vincent datang ke D.A.C dan ceramah Fritz waktu itu.. itu sangat keren dan aku tak bisa menyembunyikan perasaanku lagi.. lalu.. kukatakan saja padanya..."

    Wajah Fritz juga memerah. Dia tetap diam tapi genggaman tangannya Mandy semakin kuat. Aku kemudian memberikan senyuman terlebarku pada mereka. "Kalian berdua selamat yaaa!"

    Apa ini garagara kekuatan seorang Vincent? Rasa kepercayaan diri dalam diri kami mendadak muncul sejak dia muncul di hidup kami. Mandy selalu menyukai Fritz. Aku juga berharap kehidupan romansaku juga akan berakhir bahagia...

    Kemudian, lampupun diredupkan dan Olive berjalan ke atas pentas. Dia tampak cantik dengan gaun itu. Dia lalu mengambil microphone dan menyapa penonton.

    "Selamat malam, Havensdale! Selamat datang di malam Battle Of The Bands!"

    Semua orang lalu bersorak sorai. Senang rasanya mendengar kehebohan ini. Biasanya Auditorium cuman dipakai untuk acara acara membosankan seperti seminar ataupun menyambut tamu. Senang rasanya bisa berada disini malam ini.
    Saat semua sorak sorai sudah, Olive kemudian kembali bersuara menjelaskan detil acara.

    "Tadinya, ada banyak sekali band dan kami kemudian menyeleksi 5 diantaranya untuk tampil malam ini. Dia akhir acara, kami akan meminta voting dari kalian, penonton tercinta untuk satu band yang akan menjadi pemenang. Lalu, akan kami jumlahkan dengan nilai yang diberikan oleh dewan juri. Berikan sambutan yang meriah untuk juri kita!!!"

    Kami kemudian menoleh pada sebuah meja yang ada di atas panggung dimana ada 3 orang yang tampak profesional sedang melambaikan tangannya pada kami. Acara ini diadakan di beberapa sekolah terkenal di kota ini, dan setiap malamnya mereka mendatangi satu persatu untuk mendapatkan pemenang. Olive lalu membacakan profil masing masing juri. Dua orang pria yang bekerja masing masing di stasiun radio lokal dan label musik, dan juga seorang wanita yang merupakan jurnalis musik.

    Setelah Olive mengatakan semua informasi yang kami butuhkan, pertunjukanpun lalu dimulai. Ia menyapa penonton sekali lagi.

    "OK. Tanpa basa basi lagi, mari kita sambut penampil pertama kita. Dia terdiri dari Harry Coates, Jez Fullham dan Dave Wattman. Semuanya berasal dari Year 10. Mereka bilang musik mereka dipengaruhi oleh Arctic Monkeys, Snow Patrol dan The Strokes... mari kita sambut, UNCHAINED!!!!"

    Penonton menggila saat tiga orang yang masing masing membawa gitar dan juga drum naik keatas panggung. Kemudian mereka menyanyikan musik yang energetik. Mereka bermain dengan sangat bersemangat. Kami semua lalu berdiri dan bertepuk tangan mengiringi permainan mereka. Bahkan beberapa cewek juga ikut menyanyi!

    Aku gak pernah tau ada band seperti ini sebelumnya. Selain Snow Patrol, aku tak kenal dengan band yang tadi Olive sebut sebagai pengaruh musiknya. Sound-nya "UNCHAINED" benar benar keras dan memekakkan, tapi aku masih suka kok. Kupikir mereka benar benar keren, aku bahkan juga ikut bernyanyi dibagian chorusnya. Aku agak kaget kenapa aku bisa sampai ikut bernyanyi juga, padahal mereka ngga sekeren Alexis dan juga Vincent. Lagu lagu 'The Night Birds' berbeda dari lagu mereka.

    Saat mereka sudah selesai, Olive langsung naik ke atas pentas dan langsung memanggil penampil selanjutnya. Namanya "Cherry", terdiri dari 3 gadis berambut pirang yang akhirnya kusadari adalah temannya Taylor. Aku ngga yakin apa mereka masih bisa disebut sebagai band atau tidak, soalnya yang mereka lakukan hanya bernyanyi dan juga menari mengiringi musik. Selain itu juga,lagunya juga ditulis dengan buruk dan susah diingat. Aku berdiri dan ikut bertepuk tangan dengan sopan (hanya untuk menghormati), padahal aku ingin sekali mereka cepat selesai. Sementara itu dibelakang panggung, beberapa cewek tampak berteriak teriak seperti sedang menyaksikan konser Britney Spears saja. Kulihat dari wajah Cherry, mereka seperti merasa sudah kayak superstar saja. Kuharap semoga kepopuleran mereka tak mempengaruhi voting untuk Vincent nanti!

    Penampil ketiga yaitu beberapa cowok dari year 11. Musik mereka lebih plinky dan terdengar lebih elektronik. Tapi tak sekeren "UNCHAINED" sih, tapi cukup keren kok. Seenggaknya lebih bagus dari kehororran, "Cherry!!!". Mandy dan Fritz juga tampak bersenang senang. Mereka menari, dan tertawa, serta bertepuk tangan bersama sama. Kami tak pernah ikut dalam peristiwa peristiwa aneh di sekolah. Mungkin kami telah melewatkan banyak hal. Tapi saat ini benar benar menyenangkan!

    Ada jeda setelah penampil ketiga dan lalu lampu pun kembali dihidupkan. Kami merenggangkan kaki kami. Aku sudah tak sabar lagi ingin menyaksikan Vincent dan ini benar benar membuatku semakin tak sabar! Akhirnya aku memutuskan untuk berdiri dan mencari minuman.
    Aku melihat Taylor duduk di barisan belakang. Aku agak kaget melihatnya berada disini untuk menonton Vincent. Akhirnya aku mempercepat langkahku ke stand minuman agar tak bertemu dengannya, tapi sialnya aku malah bertemu dengan pacarnya.

    "Oh, hello Patricia" kataku saat matanya menangkap mataku. "Kupikir kau akan memboikot acara ini?"

    "Errmmh... teman temanku juga ikut bermain.. jadi aku tak mungkin mengecewakan mereka.."

    "Tapi bagaimana dengan prinsipmu?"

    Patricia lalu dengan marahnya membentakku, "Diam dasar tikus! Aku akan menyuruh semua orang untuk memvoting Cherry! Bukan si preman Vincent Hunter!"

    "Semoga berhasil..." balasku, mendorongnya kesamping agar aku bisa mengambil minuman. Dia menyipitkan matanya padaku dan segera berlari ke arah Taylor. Mereka berbisik bisik dan kemudian Taylor melirikku. Aku langsung menundukkan kepala. Ini adalah malam yang keren dan aku takkan membiarkan Taylor menghancurkannya!!!!

    Saat kembali, aku tak tahan untuk tak melihat lagi ke barisan belakang. Aku melihat Taylor mengekuarkan sebuah botol dan lalu menuangkan cairan bening ke gelasnya dan Patricia. Benar benar tak bisa dipercaya! Aku berencana untuk mengatakan ini pada Olive, anak dibawah umur minum minuman beralkohol. Tapi karena ini sudah sangat malam dan acara hampir selesai, aku akhirnya memilih untuk pura pura tak melihat.

    Aku kemudian kembali ke bangkuku dan mengobrol dengan Mandy dan Fritz. Lampu kembali diredupkan dan Olive kemudian naik ke atas pentas.

    "Kami masih punya dua penampil malam ini untuk kalian, Havensdale. Dan yang satu itu, merupakan campuran hebat dari indie, dan oldfashioned rock n rol"

    Jantungku mulai memacu. Yang berikutnya adalah Vincent. Aku yakin Vincent bakalan sama sekali ngga merasa khawatir atau deg degan, jadi akhirnya kuputuskan kalau dirikulah yang canggung untuknya.

    "Duo yang dinamik ini berisikam Vincent Hunter dan juga Alexis Mae, yang sama sama beradal dari second year of Sixth Forms. Mari kita sambut, THE NIGHT BIRDS!!!!!"

    Sebuah bunyi tabuhan drum yang telah di pre-recorded kemudian dibunyikan dari backstage. Semua orang bangkit dan bertepuk tangan. Clap. Clap. Clap, jantungku meledak ledak mengikuti irama ritmenya.

    "ARE YOU READY TO PARTY WITH US HAVENSDALE!!!????" Alexis kemudian melesat maju menuju pentas dari belakang panggung dengan gitar bass nya. Dan kemudian bunyi gitar yang lain muncul, dan lalu Vincent keluar dari backstage. Dia menggunakan jeans dan baju kaus yang di tutupi dengan jaket kulit. Dan rambutnya.. aku bahkan sampai tak bisa memalingkan mataku darinya. Bahkan tidak untuk satu detik.

    Mereka langsung membawakan lagu kesukaanku, Bruises. Vincent mengambil microphone dan kemudian menyanyi. Suara velvetnya menggema ke seisi ruangan. Aku tau lagu ini dan bahkan hafal liriknya. Aku sudah memutarnya berulang ulang setiap malam dirumah. Tapi mendengar Vincent menyanyikannya secara langsung, jauh lebih baik. Dia seperti.. benar benar bersungguh-sungguh dengan semua kata yang di nyanyikannya dan itu hampir membuatku menangis ditempat.

    Sisa set mereka selanjutnya berisikan sisa lagu dari demo mereka dan juga sebuah cover dari band Green Day (pernah dengar namanya, tapi ngga pernah dengar lagunya). Aku terpukau dengan aksi mereka, bahkan Alexis juga terlihat sangat bersemangat. Suaranya mampu menyaingi kekayaan vokal Vincent. Mereka benar benar punya sesuatu yang hanya dimiliki merrka berdua dan juga kepercayaan diri yang tinggi didepan penonton.

    Saat lagu terakhir di putar, penonton semakin menggila. Semua orang yang menyukai mereka sekarang bahkan saling bersorak, bertepuk tangan, menyemangati dan bahkan yang lainnya. Aku melihat beberapa cewek yang berbisik , "betapa tampannya Vincent", dan cowok juga mengatakan hal yang sama tentang Alexis. Aku yakin, sebentar lagi mereka akan bertransformasi dari anak anak nakal menjadi pasangan paling dikenal di sekolah. Tak akan ada yang menyangka mereka akan menjadi sebagus ini.

    Aku merasa sedikit ngga enak dengan penampilan terakhir. Mereka adalah band folks dari Year 9. Musik mereka keren, penampilannya juga keren, hanya saja suara dari vokalisnya terlalu datar dan ngga ada ekspresi. Olive bilang pihak pemilik acara yang menyuruh untuk memasukkan mereka, sebenarnya sih Olive ngga mau. Aku kemudian ikut-ikutan saja bertepuk tangan, ya.. agar sopan kan? Sejujurnya, aku menghitung mundur waktu dimana pemenangnya diumumkan.

    Setelah penampilan yang cukup 'memuaskan' itu, lampu kembali dihidupkan dan kemudian Olive membacakan peraturan voting. Aku menoleh pada Mandy yang tersenyum dengan penuh harap.

    "OH MY GOD SCOTTY!! THE NIGHT BIRDS tadi keren BANGET!" pekiknya.

    "Aku tahu"balasku dengan keantusiasmean yang sama. "Aku tahu mereka akan tampil keren tapi aku tak tahu mereka akan SEKEREN ITU! Aku jadi terpukau!"

    Fritz mengangguk setuju. "Mereka benar benar musisi yang professional. Aku akan membeli lagunya nanti jika sudah ada"

    Saat kami sedang membicarakan betapa kerennya set mereka tadi, ponselku bergetar dan aku langsung membukanya dengan gemetar.


    'Jadi bagaimana menurutmu, Specs? Kau janji untuk jujur -V'


    Dengan cepat aku langsung membalasnya.


    'Amazing. Beyond amazing'


    Mandy sepertinya menyadari senyuman aneh diwakajahku, dan kemudian dia langsung mengintip ponselku. "Apa kau sedang bicara dengan orang yang sedang kupikirkan sekarang?"

    Sepertinya cinta monyetku jadi semakin jelas bagi orang orang di sekitarku. Aku kemudian tersenyum dan Mandy langsung mengeluarkan "cieeee" dari bibirnya.

    Ponselku bergetar lagi.


    'Ha. Thank you. Mau bertemu di atap? -V'


    Perutku mendadak jadi berbalik balik karena bahagia. Atap sekolah biasanya hanya boleh dipakai oleh beberapa siswa dan itupun terbatas. Tapi di acara seperti ini, atap dibuka untuk semua orang agar bisa mendapatkan angin segar. Dari sana kita bisa melihat pemandangan Havensdale malam yang indah. Aku langsung membalas pesan Vincent.


    'Pasti. Sampai ketemu disana'


    Ini pasti akan menjadi malam yang terbaik dalam hidupku!
  • Hi. It's abub here! Phew! Untung bgt tugasnya udah selesai. Meski ada yang masih belum tuntas sih. Tapi it's ok lah. So far dari kemarin gue baru bisa ngerjain 2 chapter. But ttp aja gue harus belajar. Jadi ttp sabar yaaa

    @adamy @Risqi @Bib_Ung @NanNan @harya_kei @Kirangan @ffirly69 @freeefujoushi @lulu_75 @Alvin21 @Rikadza @Rezadrians @JengDianFebrian @putrafebri25 @lucifer5245 @ardavaa @centraltio
  • Ayooo Vincent katakan ungkapan cintamu sama Scooty.. KATAKAAAN...KATAKAAAN...KATAKAAAN...!!!
  • wah mojok diatap ya
  • good job dude......
    it's amazing. beyond amazing......
  • good job dude......
    it's amazing. beyond amazing......
  • wow makin seru ... penasaran apa Vincen nembak Scotty ...
  • Aaa keren keren. Scotty skrng udh gk jadi pnakut lg, trtama ke patmerica.
  • Aaa keren keren. Scotty skrng udh gk jadi pnakut lg, trtama ke patmerica.
Sign In or Register to comment.