BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Step by Step ( update 50 ) tamat +《 Spesial Tiar-kesibukan di suatu minggu pagi 》

145791041

Comments

  • lulu_75 : aq qra cwe haha

    Tsu_no_YanYan : gmn y jelasinx. jd klo g kburu d post, tulisannya bakal ilang. jd kyk ngereload sndri. kykx emng opminx. tp cm ada 2 tipe opmin d playstorex. yg lmyan cm ini. yg satux lola bngt.
  • Waaah gegara Ita ya Hanhan entar beloknya? :))


    Bisa² Hanhan ama Vio entar.
  • lanjut dunk
  • keren...2.....
  • gaswat HahHan ntar lagi jadi belok!
  • Awalnya nonton bokep gay itu panas dingin trus gemetaran Kalo sekarang masih gemetaran sedikit
  • waah udah mulai kebayang2 nih si hanhan. hahaha
    gw kira td vio sukanya sama ronni. ehh gak taunya tiar.
    hanhan sama jemmi apa ronni nih?

    @3ll0 mau doong dimention juga ell
  • ih kok seru sih, ni mah kesukaan bgt, bikin gemes, lanjut kak
  • Whaaa, bagus ceritanya
    Titip mention ya hehe
  • belum dilanjut?
  • edited September 2015
    9

    Dengan ragu aku memasuki rumah yang baru aku singgahi. Rumah sederhana dengan dinding yang belum di cat serta lantai yang masih berupa aspal kasar (cor2an??). Ruang tamunya juga nampak sederhana, hanya ada 1 meja yang tengahnya retak dan sofa yang sudah sobek dibeberapa bagian.

    "Sorry rumahku jelek," Yongki terlihat membawa segelas minuman untukku.

    Es teh.

    Tau minuman kesukaanku dia hahaha...

    "Oh rumahku juga jelek kali Yong," sahutku sebelum meminum satu teguk.

    "Mau pinjem yang mana? Aku punya dua. Satu dari sekolah yang satu beli diluar."

    "Dua-dua nya deh."

    "Oh ya udah aku ambil dulu."

    Sosok Yongki pun menghilang di balik pintu yang catnya sudah mengelupas. Itu kamarnya.

    Rumah itu nampak sepi. Katanya ayah Yongki sedang menarik becak, sedangkan ibunya sudah meninggal saat melahirkannya. Dan ini semua membuatku WOW. Aku sama sekali nggak punya gambaran seperti ini tentang sosok Yongki. Yang ada dipikiranku dia ini hidup mewah di rumah besar bak istana modern, banyak asisten rumah tangga yang melayaninya dan...dan...itu semua hilang dalam sekejap. Ya aku sih nggak kaget, nggak terlalu sih. Aku juga heran kenapa aku nggak kaget. Tapi mungkin karena aku sudah melihat sisi lain Ronni dan Vio.

    "Nih," Yongki meletakkan dua buku ekonomi dia atas meja.

    Aku selamat. Aku membutuhkan ini.

    "Kenapa di antara kalian berempat cuma kamu yang paling rajin?!" tanyaku saat melihat isi buku itu sudah penuh dengan jawaban.

    Big smile...

    Aku dapet bonus.

    "Karena mereka bertiga males."

    Hahaha...

    "Ya udah aku pamit dulu," pamitku sebelum meminum habis es tehku.

    Saat aku mau beranjak dari dudukku aku melihat sosok yang aku kenal masuk kedalam rumah.

    "Ngapain ke sini?" tanya Yongki.

    "Jahatnya. Emang aku nggak boleh ke rumahmu gitu?!" Niko cemberut.

    Ekspresi yang nggak pernah aku lihat sebelumnya.

    Cowok itu terdiam saat melihatku.

    Smile...

    Dia memalingkan muka.

    Brengsek...

    "Aku pulang ya," pamitku sekali lagi.

    "Oh oke...oke hati-hati," sahut Yongki.

    Saat keluar dari rumah Yongki aku samar-samar mendengar Yongki memarahi Niko. Aku mengerucutkan bibirku saat melihat Yongki berjongkok dan membetulkan tali sepatu Niko. Berfikir.

    ***

    "Oh dia emang kayak gitu. Niko itu manja," kata Ronni saat kami sedang duduk dikantin, "suka kalau dilayanin. Kalau udah gitu Vio pasti ngamuk-ngamuk. Ya cuma Yongki yang mau ngeladenin dia."

    "Kalau kamu?"

    "Aku?? Nggak mau lah. Buat apa?! Ya sesekali sih kalau Yongki lagi nggak bisa atau emang butuh dua orang buat ngelayanin dia."

    Tuan muda.

    "Pernah waktu bilas setelah selesai renang dia minta dikeramasin. Aku sama Vio langsung kabur. Aku nggak mau jadi pusat perhatian gara-gara anak manja satu itu. Malu-maluin. Untung ada Yongki."

    Hahaha

    Ronni yang doyan anime, Vio yang sifatnya buruk, Yongki yang ternyata anak orang susah lalu Niko uang manja. Kok mereka ini unik ya.

    "Oh ya, aku ada game baru nih. Main berdua yuk nanti," ajak Ronni.

    Aku langsung terdiam. Ingatan tentang bf gay langsung itu terlintas sangat jelas di otakku. Gesekan antara dua tubuh, gerakan yang....., rintihannya.

    "Han?"

    Aku mengedipkan mataku beberapa kali.

    "Aku nggak bisa. Ada urusan."

    "Hmm...kamu kok nggak mau main ke rumahku lagi? Apa karena Ita?"

    "..."

    "Udahlah biarin aja. Nggak usah dipikirin. Dia emang gitu. Lagian dia juga udah aku marahin kok."

    Aku menatap Niko.

    "Jangan diambil hati. Aku tau kamu pasti jijik. Tapi anggap aja itu sebagai ilmu pengetahuan."

    "Ilmu pengetahuan kepalamu!"

    Aku menatap Vio yang sudah berdiri dibelakangku dan Ronni. Ada Tiar di sampingnya.

    Hehehehehe....

    Aku cengengesan menatap Tiar yang kini melotot ke arahku.

    "Aku masih nggak bisa ngelupain kamu peluk-peluk aku gara-gara Ita menyandra boneka plastikmu."

    Aku langsung menatap Ronni dan Tiar menatap Vio.

    "Itu bukan boneka plastik. Itu cewek cantik!!"

    "Plastik tetep plastik."

    "Bedaaa!!"

    "Peluk-peluk??" desisku tanpa sadar.

    Ronni menatapku.

    "Ah itu, Ita yang nyuruh. Aku tepaksa. Ita nyembunyiin Miku ku. Aku disuruh bikin fs sama Vio kalau mau Miku balik ke aku."

    "Dan kamu mau?" kini Tiar yang bertanya ke Vio.

    "NGGAK!! Dia maksa. Dia menjamahku tanpa ijin," Vio melotot ke arah Ronni.

    Cowok berbadan besar itu mengusap tengkuknya.

    "Itu kan kejadiannya udah lama. Aku juga udah minta maaf sama kamu."

    "Mendingan adikmu kamu rehab. Sekalian kamu juga rehab," dengus Vio.

    "Ron...aku jadi semakin yakin kalau aku pasti sibuk terus dan nggak akan ke rumahmu lagi."

    Ronni kembali menatapku.

    "Kita temen bukan sih?!"

    "Temen tapi rumahmu itu berbahaya hahaha... Aku lebih memilih untuk melindungi tubuhku daripada harus kerumahmu."

    "Aku merasa jadi penjahat kelamin."

    Hahahaha...

    Mataku menangkap sosok Jemmy yang melintas. Dia juga melihat ke arahku. Aku langsung memanggilnya dengan isyarat tangan. Bocah itu mendekat.

    "Kok tetep rame ya," kata Jemmy saat melihat penuhnya kantin.

    "Udah lagu lama," sahut Tiar.

    Hahaha...

    Jemmy langsung mengobrol asyik dengan Tiar dan Ronni. Sedangkan Vio duduk di depanku. Aku memperhatikan Jemmy. Rasanya dia jadi jarang kumpul sama temennya. Dia lebih sering nimbrung ke tempatku.

    Dia juga udah nggak pernah berkelahi. Ya menurutku itu bagus. Aku nggak suka sama orang yang sok-sok'an.

    "Anu...ini...Han."

    Aku menatap cewek yang tiba-tiba datang ke tempatku. Dia langsung meletakkan sesuatu di mejaku dan berlari menjauh.

    Aku melihat surat itu. Membacanya. Anak-anak langsung menggodaku. Mereka ikut membaca isi suratnya. Tiar terutama. Aku tetap cuek bebek. Cewek itu memberiku surat cinta.

    Aku menatap cewek yang sudah berada jauh dariku. Dia juga menatapku. Aku tersenyum sambil mencium surat itu. Dia langsung kegirangan.

    "Apaan coba maksudnya itu?! Gitu bilang nggak playboy," sindir Tiar.

    "Aku cuma mau godain dia aja. Nggak ada maksud lain," aku membela diri.

    Ronni tertawa, sedangkan Vio terdiam dan hanya menatapku sinis. Nampaknya Vio tidak menyukaiku. Jemmy juga terdiam.

    "Dia anak kelas 10 kan?!" tanya Tiar.

    "Iya," sahutku.

    "Terus mau kamu terima apa kamu tolak?" tanya Ronni.

    "Tolak."

    Aku melihat Jemmy tesenyum samar.

    "Kapan kamu mau nolak dia?? Suratnya mau kamu bales??" tanya Ronni.

    "Ngomong langsung. Ya kapan-kapan juga bisalah."

    ***

    Pulang sekolah ini aku janjian pulang bareng Jemmy. Sekalian kita mau makan. Tapi karena hari ini aku giliran piket, terpaksa aku dan dua temanku lagi harus membersihkan kelas dulu. Tiar? Dia sudah pulang duluan. Sudah lebih dari dua minggu dia pacaran sama Vio. Nampaknya mereka baik-baik saja. Mereka cocok. Ya mereka nggak pernah pergi kencan berdua. Tiar selalu ngajak aku dan Vio ngajak Ronni atau Yongki. Mereka nggak pernah kencan berdua. Malu-malu kucing mungkin haha...

    Setelah semua pekerjaan beres, aku langsung berjalan menuju tempat parkir.





    ~ Author Pov ~
    Di tempat parkir Jemmy dengan setia menunggu kedatangan Hanhan. Dia duduk di atas motornya sambil melihat ke arah lapangan. Tiba-tiba dia mengangkat tangan kirinya. Melihat gelang yang melingkar di sana. Meraba gelang itu. Bibirnya tersenyum sebelum mencium gelang itu. Seorang pemuda yang datang dari kejauhan melihat semuanya. Dia hanya terdiam. Hanhan terdiam menyaksikan Jemmy dengan tingkah lakunya. Sorot matanya datar. Mukanya juga datar tanpa emosi. Dengan perlahan dia mulai menjauh dari tempat itu. Hanhan pergi. Dia meninggalkan Jemmy begitu saja. Hanhan pulang dengan naik angkot. Sedangkan Jemmy masih setia menunggu kedatangan Hanhan. Bahkan sampai sekolah mulai sepi. Sampai sekolah mulai kosong. Jemmy masih menunggu.






    ~whoami~
    Sbb br update. adikq msk rmh skt n br plng sabtu mlmx. aq udah capek bngt. cz jaga mlm n pgix kerja. btw ada yg tw penyakit sinusitis? Apa itu bsa kambuh? Apa ada larangan tertentu? Mknan misalx? Y dokterx sih blng gpp..cm aq kok ragu.
  • moga cepet sembuh adiknya @whoami88 [-O<
  • Aduhh kasian Jemmy :(
  • Gimana sih HanHan.... Kasihan Jemmy.. cemen banget loe... he he...
Sign In or Register to comment.