BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Story: Try Again

1121315171820

Comments

  • udah seperti itu kenapa ga jadian aja....?
  • derry kasian kena semprot mulu
  • sepertinya ada kesalahan dalam penulisan nama.. @JNong
    ( “Dan harusnya kau tidak berbohong padaku!” Abi
    berteriak di depan wajah Erga, menunjuknya dan
    menatapnya dengan kemurkaan yang nyata.)
  • edited May 2015
    -
  • jiahahaha seru seru,,, derry udah khawatir mereka udah saling bawa golok,gak taunya yg dikhawatirin malah udah mesra.
  • jiahahaha seru seru,,, derry udah khawatir mereka udah saling bawa golok,gak taunya yg dikhawatirin malah udah mesra.
  • jiahahaha seru seru,,, derry udah khawatir mereka udah saling bawa golok,gak taunya yg dikhawatirin malah udah mesra.
  • saling cemburu,tapi mereka belum menyadari ada cinta yang tumbuh dihati mereka berdua...
  • What the-!

    Reaksi pertama Farid saat melihat apa yang Gio dan Abi lakukan: melotot hingga bola matanya nyaris melompat. Minggu pagi itu ia langsung menuju rumah Gio ketika merasa amat sangat bosan di rumah, sekalian mencari sarapan gratis. Kekasih sejatinya, cinta sehidup sematinya, ayang Lia-nya yang cantik bagai dewi Yunani itu sedang sibuk dengan tugas akhir. Lagipula sudah seminggu ia tidak bertemu dengan sahabat urakannya itu.

    Ia tidak heran jika melihat Abi sudah berada di sana, karena kemungkinan Gio menjemput Abi, atau Abi menginap di rumah Gio. Sudah menjadi hal yang wajar baginya. Abi dengan kaos Gio yang kebesaran dan hanya celana bokser sudah menjadi hal yang biasa. Meski sebenarnya ia amat penasaran apa yang kedua pemuda tanggung itu lakukan semalam. Sungguh hubungan mereka bikin gemes.

    “Abi, Gio mana?” tanya Farid pada Abi yang tengah menonton acara TV. Ia mendudukkan dirinya di sofa.

    “Emm… tadi dia lagi mandi.”

    Farid melirik jam dinding yang menunjukkan angka 7. “Mandi? Sepagi ini?” Ia melirik Abi dan menatapnya lama. “Katakan jujur padaku, apa yang kalian lakukan semalam?”

    Abi menoleh cepat padanya dengan kerut bingung di keningnya. Hingga ketika ia menyadari maksud pertanyaan Farid, matanya mengerjap cepat. Ia melempari Farid bantal sofa dan enggan untuk menjawab. Tapi Farid tertarik untuk menggodanya “pasti terjadi sesuatu.”

    “Sepagi ini kau sudah berada di sini, mencari sarapan gratis?”

    Farid menoleh ke arah tangga dan Gio sudah berada di ujung tangga, tampak segar dalam balutan pakaian rumah. “You know bangetlah.” Cengir Farid, yang dibalas dengan dengusan geli Gio. Pemuda yang menguncir rambutnya ke belakang itu menjatuhkan mata pada Abi. Ia menghampiri pemuda itu dan duduk di sebelahnya. “Mau sarapan apa, Bi?”

    “Emm, terserah sih.”

    “Bagaimana kalau nasi goreng?” Farid menyarankan.

    “Bagaimana kalau nasi goreng, Bi?” Gio menelusupkan jemarinya di rambut Abi hingga aroma sampo menguar. Oh, ia selalu suka melakukannya.

    Semfuck! Farid mendengus, merasa iritasi dengan tingkah mesra pasangan tanpa status jelas itu. Sudah ada gebetan, sahabat ditendang. Luar biasa, Gio! Jadi Farid yang merasa terabaikan memilih diam, cemberut. Dan tidak ada yang peduli.

    “Boleh saja.”

    “Oke.” Gio mencium singkat bibir Abi, lalu beranjak pergi.

    Wait for a minute! What the hell is going on!? Farid melotot. Dagunya terjatuh hingga mulutnya terbuka lebar. Ia tidak sedang mengalami halusinasi, tidak melihat fatamorgana atau tidak sedang bermimpi, bukan? Gio mencium Abi di bibir, dan Abi tampak biasa saja? Oke, apa yang telah ia lewatkan?

    “Tadi… kalian berciuman, kan? Abi, katakana padaku kalau aku tidak berhalusinasi.”

    Abi menggumam, memberikan jawaban yang ambigu padanya.

    Farid berdiri, berseru lantang. “Demi apa, kalian berciuman! Astaga!” Ia menjambak rambutnya. “Apa yang tengah terjadi sebenarnya?”

    “Hah? Tidak ada kok.”

    “Tidak ada bagaimana? You’re fucking kissing!

    “Kau dan Lia juga ciuman kan?”

    “Tapi bukan disitu letak permasalahannya, Abi.” Farid menghempaskan pantatnya kembali ke sofa, lelah karena frustasi. “Sebenarnya sudah sejauh mana hubungan kalian?”

    “Hah? Apanya sejauh mana? Seperti biasa kok.”

    Bangke. Yang ditanya malah memberi jawaban yang tidak berbobot. Bikin Farid kesal. “Terserahlah,” dumelnya. “Tunggu, jangan-jangan kalian sudah—“

    Ucapannya terputus ketika bantal sofa mendarat di wajahnya dengan kasar.
  • Maaf atas typo sebelumnya, agak sulit buat diedit.
    Lalu, maaf juga karena gak bisa balas komentar.

    @3ll0 @Tsu_no_YanYan @balaka @JimaeVian_Fujo @lulu_75 @harya_kei @Cute_inuyasha @pyromaniac_pcy @Bun @meandmyself @Toraa @Zeva_21 @Pradipta24 @Asu123456 @akina_kenji @littlemark04
    Maaf jika ada typo.
  • waaah kemajuan nih hubungan Abi-Gio.udah maen kecupan pagi².
  • udah saling kecup2 O.O , hts yang mesra, kapan di perjelasnya ini hubungan
  • Jadian blom sih? Udah donk ya~ udah aja sih~~

    Pj donk pj!! *colekjidatNong* eh salah *colekdaguAbi* ;))
  • oh my ... romantis ... dan kasihaaan Farid ...^^
  • What the.....hahahha bagus @JNong ceritamu itu...hehe
Sign In or Register to comment.