It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
.
.
Tiga hari sudah aku tak bertemu Kevin. Sejak kejadian malam itu, entah kenapa ia seperti menghindari ku. Dan aku juga ngak mau ketemu dia dulu.
Hari ini adalah hari terakhir ku MOS. Hubungan ku dengan teman teman baru ku juga berjalan baik.
Hubungan ku dan kak Azka juga makin dekat.
Bahkan selama Aku dan Kevin saling menjauhi kak Azka lah yang antar jemput ku sekolah.
. . .
"Makasih ya kak. ." aku berikan senyumku pada kak Azka. Setelah aku sukses turun dari motor Ninja nya.
"iya. . Ardi tunggu bentar.!" cegah kak Azka saat aku hendak pergi.
"iya kak. . Ada apa?".
Tanya ku
"Nih ambil . Kamu belum sarapan kan!?. ." kak Azka menyodorkan kotak bekal pada Ku
"apa ini kak?" kata ku sambil membuka tutupnya.
"hehehe. . Makasih ya kak. ." ujarku tulus. Karna kak Azka memberi ku Roti Lapis yang isinya Keju sayur dan telur ceplok.
"iya . You're welcome." balasnya.
Aku berjalan berdampingan dengan kak Azka yang ngotot mengantarku ke kelas.
Karna memang sebelum MOS di mulai kami belajar 1 jam'an dulu.
"makasih ya kak." kataku setibanya aku di pintu kelas ku.
"Bilang makasih satu kali lagi dapat piring cantik." gurau nya padaku.
"Hehehe"
"yaudah kakak ke kelas dulu ya." kata kak Azka sambil mengacak rambut ku.
"kaak jangan di berantakin!! " protes ku padaNya.
Kak Azka cuma nyengir kayak kuda.
Setelah Dia menghilang di balik tikungan.
Saat aku berbalik hendak masuk ke dalam kelas.
Rupanya Kevin sudah berdiri di depanku dengan tangan di dalam saku celana nya.
"Kita bicara di belakang sekolah aja. Jangan di sini" usul ku padanya.
Kevin cuma mengangguk.
Setelah kami sampai di taman.
Cukup lama kami cuma saling bertatapan.
Aku takut melihat mata nya.
Sepertinya dia sangat marah pada ku.
"Aku minta maaf sama kamu. Masalah kemaren itu, aku ngak bermaksud bertindak kurang ajar sama kamu. " ujar Kevin mulai membuka suara.
"Mmm. Mm ya ngak apa pa kok.
Aku juga udah maaf'in kamu kok." gugup ku menjawabNya.
Aku ngak nyangka Kevin bisa bertindak sedewasa ini.
Aku kagum pada
"Berarti kita udah baikan kan?
Dan hubungan kita udah kembali seperti semula kan? "
tanya beruntun Kevin padaKu.
Aku cuma membalasnya dengan anggukan dan terseyum pada Nya.
Tapi aku merasa ada yang mengawasi kami.
Setelah aku cilingak cilinguk aku tak menemukan apa apa.
. . .
Saat ini Aku, Andre , Andien dan Friska sedang makan di kantin.
Mengobrol sana sini.
Dan kami memutus kan untuk kembali ke kelas. Untuk menjutkan MOS terakhir.
"hei. . ntar pulangnya bereng aku ya"
ujar Kevin dengan merangkul pundak ku.
Setelah aku ingat ingat tadi kak Azka ngak bilang mau pulang bareng.
"Ok" jawab ku singat.
Aku dengar teman temanku di depan kami tertawa dan bisik bisik ngak jelas sesekali melihat kami di belakang mereka.
"Apa guys kalian lihat lihat. . Ngak pernah lihat orang pacaran ya . Heheh Auuwwwhh
sakit beb" kevin mengaduh. Karna dia seenak jidatnya ngomong seperti itu.
Kalau ada yang denger gimana. Atau teman teman ku menganggab itu serius.
Bisa bisa terkenal akt di omongin satu sekolahan.
Huff jangan sampai tuhan.
"Biarin. Sapa suruh ngomong sembarangan." kesal ku pada nya saat aku duduk di kursi ku.
"sana sana pergi ke kelas mu. Udah mau masuk nih.!" usirku. Karna kalaw dia masih di sini hidupku ngak akan tenang.
"iya iya. . , eh ini apa.
Kamu bawa bekal. . Tumben"
kata Kevin yang dengan seenak nya mengambil kotak tersebut lalu di bukak nya.
"Waaahh. . Enak kayak nya. . Bagi ya?" ujar nya.
"eh eh ngak ngak. " tapi terlambat sudah . . Kevin sudah menyendok nya dan memasuk kan kedalam mulut Nya.
"mmm enak" ujarnya dengan mulut penuh.
"Kau ni. . Kak Azka ngasih nya buat aku" ratap ku.
Wajah kevin langsung berobah merah.
"Owh . .ini dari dia" ujarnya datar lalu berbalik melangkah meninggalkan kelasku. Dengan membawa kotak tadi.
Saat aku hendak mengejarNya di pintu Kevin dan kak Azka saling berhadapan. Saat kak Azka melihat kepada ku . Aku cuma menunduk kan kepala dan kembali duduk di bangku ku.
"Mati aku. , bodoh bodoh" ratap ku dalam hati.
. .
Saat kami sedang bermain ria.
Kak Azka selalu menatapku tajam dengan tatapan yang ngak bisa ku tebak.
'Ini semua gara gara kevin. . . Kevin sialan'
.
.
"kak aku minta maaf ya. . Aku ngak bermaksud memberikannya pada Kevin. Dia yang ngambil seenaknya" kataku saat aku sedang mintak tanda tangan kak Azka. Saat ini dia hanya duduk sendiri di bawah pohon.
"Kakak kecewa sama kamu. . Kakak buat itu buat kamu . . Bukan untuk teman Mu itu"
aku cuma tertunduk mendengarnya.
Aku tahu gimana perasaan kak Azka sekarang . Tapi aku ngak ada maksud melakukan ini.
"aku benar benar mintak maaf kak" ulangku.
"ya. . Kakak maafin" jawab kak Azka sambil terseyum.
"hehe makasih ya kak". .
Aku senang kak Azka tak begitu marah pada ku. . Syukur lah.
"oh ya kak. Nanti aku pulang nya sama Kevin ya" izin ku pada kak Azka.
"huh. Pulang sama dia? Hmm yaudah" jawabnya.
Aku menyodorkan buku suci ku pada kak Azka untuk dia tanda tangani.
.
.
.
Lanjut
Setelah aku mendapatkan tanda tangan kak Azka.
Kini cuma tinggal satu orang lagi.
Aku takut bertemu dengannya.
Aku ngak berani menemuinya.
"Dy udah dapat semuanya belum?" tanya Andre pada ku.
"Belum nih. Tinggal satu lagi" jawab ku.
"sama dong . . Aku juga tinggal satu lagi. . Yang tinggal cuma kak Riri" ujarnya
Kevin berlari menghampiri kami.
"Pacar mu tuh. . Hahaha" goda kevin sambil berlalu di hadapan ku.
"enak aja." protes ku.
"huuff dah dapat semuanya beb. ?" tanya kevin saat sudah berada di dekat ku.
Dengan nafas yang ngos ngosan.
"kamu budek ya. Jangan panggil beb beb lagi" lama lama aku kesel juga sama dia.
"iya ya maaf. Gimana dah dapat semuanya?" ulangnya
"belum masih tinggal satu lagi" ujarku lesu padanya.
"aku juga tinggal satu lagi. Kamu tanda tangan siapa yang belum?" tanya Nya.
Kevin merebut buku suci dari tangan ku, dan melihatnya.
"Owh tinggal si brang. . Eh Dia yang belum" aku sudah bisa menebak maksud Kevin tadi.
Kevin sangat membenci Dia, Kevin juga tau tentang Aku dan dia.
Nama yang bertengger urutan Nomor 2 yang berjabatan Wakil ketua OSIS.
"Yaudah kita mintak sekarang sama dia."
ujar Kevin dan menarik tangan ku.
Aku melihatnya di kerubuni banyak siswi yang mintak tanda tanganya.
Jantungku berdetak sangat kencang, aku takut menemuinya.
Saat kami sudah berada di dekatnya kira kira 3 meteran. Sekilas dia melihat ke arah ku.
"Mana buku mu. Biar aku yang mintak. Kamu tunggu di sini." ujar Kevin
Kevin sudah berdiri di depan Nya sekarang.
Mereka berbincang sesuatu yang aku tangkap cuma "Kenapa lu yang mintak, kok bukan Ardy yang langsung mintak nya sama gue?" ujar Nya. Dia menatap ku. Tapi aku pura pura melihat ke arah lain.
"Ardy, kamu ngak bisa mintak sendiri, kenapa kamu nyuruh orang yang gak jelas seperti dia"
kata Nya
"eh. cuma tanda tangani doang susah bangat sih lu" aku tau sekarang Kevin sedang menahan amarahnya.
Aku berjalan mendekati mereka dengan jantung yang ngak menentu.
"Bi. . Bi bisa kak " aku sangat gugup berada di hadapannya.
Aku ambil buku ku yang sedari tadi di remas remas Kevin.
"Mana buku loe" tanya Nya pada Kevin.
Kevin pun memberikan bukunya pada Nya.
Dan Dia langsung menanda tangani.
"udah. Loe boleh pergi sekarang." ujarnya santai.
"heh. Gue tunggu Ardy dulu" jawab Kevin dengan tangan yang terkepal.
"kalau loe masih di sini gue ngak akan menanda tangani buku ini" tantang Nya . Aku ngak sadar kapan Dia mengambil buku itu.
"Loe . Benar benar ya. ." kevin maju untuk menghayunkan tinjunya pada Dia. Tapi secepatnya, aku ngak mau Kevin kena masalah.
"aku mohon, pergi bentar ya " ujar ku pada Kevin sambil memegang tangannya.
"NGAK" gertaknya
"aku mohon" Kevin cuma mengangguk.
"ini karna kamu yang mintak" ujarnya, lalu Kevin berjalan meninggalkan kami berdua.
"Apa kabar :-)? " ujar Nya pada ku.
Aku sangat gugup duduk di sampingnya
"Ba . Baik" jawab ku singkat.
Dan menunduk kan kepala dalam dalam.
Sekarang Dia sedang menanda tangani buku ku di dekat tabel namanya.
"Masalah waktu itu kakak mintak maaf, . Kamu udah salah paham.
Dia cuma teman kakak. Dia teman satu Les kakak. ." ujarnya pada ku.
"udah lah. . Kak Dio ngak usah mintak maaf. Yang udah terjadi biarlah berlalu" jawab ku saat aku sudah mulai bisa mengontrol diri ku sendiri.
Ups bersambung ke part 5
Banyak banget yang suka ama Ardi.
@Bun @ardavaa @alvin21 @moccaking @3ll0 @cute_inuyasha @balaka @Tsunami @raden_sujay @harya_kei @Different @muffle @AbdulFoo @kaka_el @Adamy @Unprince @Kristal_air @d_cetya @lulu_75 @4ndh0 @Cyclone @Vanilla_IceCream @Adityaa_okk @Tsu_no_YanYan @RenoF @arifinselalusial @Widy_WNata92 @Siciliennme @nakashima @Lonely_guy @Adiie @BangBeki @Rifal_RMR @Adi_Suseno10 @rone @animan @Roynu @mbush @CurhatDetected @SteveAnggara @Anne @zeva_21 @abyyriza @maendmyself @ArDewa @aldino_13 @andi_andee @Rikadza @octavfelix @nick_kevin @bianagustine @Wita @fian_gundah @kiki_h_n @rulliarto @jamesx @ffirly69 @littlemark04 @Akhira @myl @exomale @AgataDimas @pujakusuma_rudi @yo_sap89 @DoniPerdana @fauzhan @notas @diodo @DM_0607 @greensun2 @Adhika_vevo @LeoAprinata @uci @Majestys @nawancio @daramdhan_3oh3 @hehehehe200x @sonyarenz @RegieAllvano @Ndraa @arbiltoha @sicilienne @sunset @Arid_Pratama @gatotrusman @ragahwijayah_ @Polonium_210 @addaa @JengDianFebrian @rendra123 @keposiliro @abiDoANK @hendra_bastian @obay @DanniBoy @Putra_ina89 @edeum @kerr @joenior68 @hon3y @Asu12345 @Apa_Aja_Boleh
Ngk semua kok kak
sebenarnya aku lagi ngak enak badan. . Jd aku paksain aja buat cerita ini barusan.
Tp maksh ya dah mau baca.