BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Gara-gara Email!

124»

Comments

  • @adamx iya bagus kak..
  • @adamx @lulu_75 @greensun2 Makasih :)

    @Kristal_air Yang Giovan sama Alega itu dari cerita aku yang lain. Bukan dari Dirty Little World waktu aku. Liat aja thread buatanku, judulnya SWEET PAIN. Itu cerita baru, tapi pake nama dari DLW :D
  • owwghh.. oski-doski mbak @Meong24, segera meluncurr kesana...wkwk
  • kalo ada cerpen atau one shoot atau apalah2 yg pendek, lebih baik jadi satu di sini. kek thread antologi mas abiyasha. gampang nyari ndak kececer. cuma saran.
  • @adamx Aku ngetiknya soalnya di hape, jadi maklum. Bisanya ngepost dikit-dikit.
    Kalo dari laptop, pasti aku juga mau gabungin jadi satu. :3
  • kamu salah paham. maksudku bukan satu sekaligus selesai jadi tapi kalo ada cerpen baru, warung atau threadnya ini aja. 1 thread isinya cerpen2 atau one shoot kamu.
  • Masih kurang sih sebenarnya :D


    Jadi cerita ini ada hubungannya sama Alega CS.
  • @adamx Kalo kayak gitu malah kasihan yang baca. Harus ngubek2.

    @3ll0 Emang ada.
  • kasih hyperlink atau daftar isi. *selewat
  • bagus ceritanya tapi cuma dikit huhuhu
  • Ceritanya bagus!! ringan dibacanya
    ayo berkarya lagi ts!!
    next story, aku dimention ya kakak ;)
  • @Dhina24 Kalau mention gak janji ya :D
    Makasih.
  • Meong24 wrote: »
    Aku menarik diriku, menatap dalam ke mata pak Wisnu. Mengsyukuri kehidupan tidak warasku yang membawa aku jadi bisa bersatu dengannya. Sosok yang aku kagumi dan aku sukai.

    "Saat pertama kali baca email kamu, aku kaget, lho," ucap pak Wisnu memecah keheningan sok romantis di antara kami.

    "Kaget kenapa?" tanyaku.

    "Karena ada hantu yang ngirimin email," selorohnya nampak menahan tawanya. Aku merengut. "Habis itu aku cari-cari informasi soal pemilik email itu, dan tahu dari pak Restu, kalo alamat email itu punya kamu," terusnya bercerita.

    "Hm. Pantesan. Dulu pak Restu pernah suruh kumpulin tugas lewat email, sih. Sa—aku mau aja ganti sebenarnya, tapi kontaknya udah terlanjur kesimpan di sana semua." ujarku.

    Pak Wisnu tertawa pelan. "Tapi kalo bukan karena email hantu itu, kita gak mungkin bisa begini kan?"

    "Iya. Gara-gara email aku, kita akhirnya bisa jadian!" aku berseru senang. Pak Wisnu mendekapku penuh sayang.

    Aku serasa terbang diiringi hembus nafas kelegaan dan debaran kencang yang mengantarkan sukaku kepadanya hari ini. Kekhawatiran dan juga ketakutanku tidak berakhir nyata, justru terbalas indah yang tidak terduga-duga. Perasaan senang yang Heri maksudkan ternyata ada benarnya.

    Aku menjauhkan wajahku, tersenyum dan kemudian mempertemukan kedua belah bibir kami untuk kesekian kalinya.

    Aku ingin memanfaatkan waktu berduaan kami saat ini. Tidak masalah kalau harus sembunyi-sembunyi di luar sana, yang terpenting, kami sudah saling memiliki.

    *-Epilog-*

    "Wisnu?"

    Mendengar nama kekasihku terpanggil, Arta dan aku menoleh ke samping dan mendapati dua sosok cowok yang asing tak asing di mataku. Sepertinya salah satu dari mereka aku kenal, tapi siapa, ya?

    "Bian?"

    Dan begitu Arta menyebutkan namanya, barulah aku ingat. Dia ini si Bi. Drummer keren dari BMW—Bless My Way, band yang pernah menjadikan kekasihku ini vokalisnya.

    "Ngapain lo di sini?" tanya si Bian itu dengan senyuman lebar di bibirnya. Aku melirik Arta yang nampak sedang menatapku lekat-lekat.

    "Nge-date," jawabnya santai. Aku mendesis padanya.

    Ini kan di tempat umum, kenapa berani sekali dia membawa-bawa perihal kencan kami ke permukaan? Di depan orang lain lagi.

    "Oh. Jadi ini ya si Yuhan gebetan lo itu?" Bian menatap aku dan Arta bergantian, membuat aku mengerjap heran. Dia kok sudah tahu namaku?

    "Iya. Ini orangnya." ujar Arta seraya mengusap-ngusap rambutku sebentar. Matanya lalu beralih tatap pada satu sosok cowok imut seumuranku yang cuma diam saja menonton kami. "Novan, gimana kabarnya?" tanyanya ke arah cowok itu.

    Cowok imut itu menekuk wajahnya, kemudian tersenyum. Ternyata dia memang benar-benar imut. Setara dengan Heri lah imutnya. Imut-imut biadab.

    "Gue baik. Lo kapan maen ke studio lagi?" tanya Si imut Novan ramah apa adanya.

    "Gue sibuk kerja lah, Nov," jawab Arta sembari terkekeh.

    "Gak yakin lo kerja total, apalagi sekarang udah punya pacar," seloroh Bian menggoda yang sepertinya sudah mengetahui kebenaran Arta. Seketika saja wajahku menghangat.

    "Gini-gini gue mengutamakan totalitas, ya. Tanya sama Yuhan, kapan sih kami ada main mesra di sekolah?" tutur Arta menanggapi.

    Aku mendelik tajam pada Arta. Batinku berseru meresponnya; Sering banget kali. Arta kan nafsuan orangnya. Aku malah pernah nyaris di telanjangi saat kami berdua mojok di toilet guru. Dasar pembohong.

    "Eh, lo berdua udah selesai belum?!" seruan nyolot yang terdengar tak jauh dari tempat kami, menolehkan kepala kami secara hampir bersamaan ke sumbernya. Seorang cowok berwajah lumayan judes menatap sebal ke arah kami, di sampingnya ada cowok tinggi yang terlihat sedang berdiri rapat dengannya.

    "Iya, bentar!" si Novan balas berseru. Tangannya lalu memegangi tangan Bian. "Yuk, Bi!" ajaknya.

    "Kalo gitu kita pergi dulu, ya. Kapan-kapan boleh lah triple date," ujar Bian sebelum berlalu pergi bersama Novan. Meski tangan mereka jadi harus saling melepaskan.

    Eh, sebentar...

    "Bian sama Novan itu pacaran?" tanyaku. Arta mengangguk pelan. "Oh. Pantes aja." komentarku. Aku lihat Bian, Novan dan dua cowok lainnya berjalan beriringan menapaki rerumputan di taman ini. "Terus, yang dua lagi siapa?" tanyaku masih ingin tahu.

    Arta mengerutkan keningnya. "Kalo gak salah cowok yang teriak ke sini tadi itu namanya Alega, sempet mau dijadiin pengganti aku di BMW tapi dianya nolak. Nah, cowok yang bareng dia itu sahabat Bian, kakak si Novan, namanya @Giovan. Pacarnya Alega," aku tercengang mendengar penjelasan darinya.

    Dunia ini memang semakin tidak waras. Sekarang pecinta dan pasangan sesama jenis ada di mana-mana. Sungguh luar biasa. Ya, aku juga tahu kok kalau kami termasuk di dalamnya.

    "Ya udah, yuk! Jadi gak habis ini main perahu-perahuannya?" tanya Arta menyadarkanku.

    Aku ngenyir. "Ya jadi lah." setelah itu aku dan kekasihku melanjutkan kencan romantis kami.

    Minggu adalah hari di mana kami bisa kencan secara total begini, sebab Arta mendapatkan jadwal liburanya. Seperti sekarang. Tapi aku sih tidak keberatan, yang penting aku dan dia bisa berduaan.

    *END*

  • Mah god gemes bgt ceritanya, kalau di jadiin cerbung pasti seru ya ampun suka bgt cerita model begini, manis dan romantis, keren pokoknya
  • wow keren....senengnya yuhan, ternyata guru yang di sukainya udah lama suka padanya..
Sign In or Register to comment.