BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

LOVE ME LIKE YOU DO

18911131432

Comments

  • @Bun ide lgi klelep buat cerita yg satu mkx jdi ga bisa lnjut hehe ;)
  • @Bun ide lgi klelep buat cerita yg satu mkx jdi ga bisa lnjut hehe ;)
  • ok deehh @yeniariani moga2 yg ini ga kelelep ya idenya.. #berenang kali kelelep..hehehe
  • PART-6

    Aku merasa ada seseorang yang menindih tubuhku. Setelah mataku terbuka benar saja, Nathan sudah berada diatas tubuhku. Aku berdesis antara jijik dan menyukai yang dilakukannya padaku. Tangan Nathan meraba bagian dadaku dan memainkan lidahnya didalam mulutku, entah setan apa yang merasukiku hingga aku hanya mendiamkannya. Aku dengan sangat sadar malah membalas perlakuannya.

    Permainan yang dilakukan Nathan semakin menggila dan membuat ku menjerit seolah meminta lebih darinya. Aku baru sadar kalau tidak ada pakaian yang menghalangi kami, aku bertelanjang bulat diatas ranjangnya. Aku memang gila dan aku suka kegilaanku ini tapi ada bagian dalam diriku yang menolak ini semua, mungikinkah itu akal sehatku.

    Mataku terpejam menikmati sensasi yang ada ditubuhku karena perlakuan Nathan, kini Nathan sudah berani meraba selangkanganku membuat aku agak terkejut karena dia meremas bagian paling pribadi milikku.

    “Nathan,” Suara ku tertahan.

    “Kita harus selesaikan ini dulu, kita bisa bicara nanti.” Suara Nathan terdengar tak sabar dan aku bungkam. Aku tak ingin dia berhenti, karena aku sungguh menyukai caranya menyentuhku.

    Aku menekan kepala Nathan semakin menikmati kulumannya di daerah sensitive ku, Aku mendesah nikmat hingga Nathan mengangkat kepalanya dan tersenyum lebar kearahku. Aku menatapnya dengan penuh damba, aku mencintainya.

    Nathan mengambil bantal yang ada didekat kepalaku dan menaruhnya dibawah pinggangku. Aku melihat ia yang menatapku dengan tatapan yang baru kuketahui artinya yaitu tatapan cinta yang sudah lama ia tahan, aku tak ingin ia menahannya lagi. Aku ingin ia mengeluarkan semuanya sekarang.

    “Bilang kalau sakit,” Aku mengangguk menanggapi perkataan Nathan, Aku menutup mataku siap merasakan sakitnya. Aku tersentak kaget saat kurasakan benda asing itu memasuki tubuhku.

    “Ahh,,” Rasanya perih banget, seolah tubuhku terbakar. Nathan menatapku dengan raut khawatir, dia memundurkan tubuhnya ingin membatalkan hal yang akan dia lakukan padaku tapi aku menahan pinggangnya dan dengan tatapanku aku menyuruhnya melanjutkan semuanya.

    Perih itu kian terasa tapi sekarang ada rasa lain yang mengiringnya. Inikah yang rasanya nikmat? Rasanya seolah membuatku melayang dan aku tidak ingin Nathan berhenti.

    Aku merasa tubuhku mengejang dan entah akan ada sesuatu yang menyembur dari kejantanan ku, aku mencoba menahannya tapi semakin kutahan semakin hal itu mendesak ingin keluar. Aku merasa terdesak dan aku merasa tubuhku bergetar seolah ranjang itu membalik tubuhku.

    “Aaooowwww,,” Suara lengkinganku terdengar memenuhi isi kamarku. Aku meringis mendapati tubuhku tergeletak mengenaskan di lantai dekat ranjangku. Dengan susah payah aku bangun dan terduduk dipinggir ranjangku.

    Aku kaget setengah mati karena mendapati cairan yang tak asing di selangkanganku, aku mimpi basah dengan sahabat ku. Oke aku memang sudah gila, bangsat. Aku berdiri dan mondar mandir dikamarku, ini tidak normal., kenapa Nathan yang ada didalam mimpiku, Aku sudah mulai tidak waras disini. Mungkin ini karena kemarin aku sudah baikan sama Nathan yang membuat aku terlalu bahagia hingga mimpiku jadi aneh, ya itu memang alasan yang logis. Sial sial sial.

    ***

    Aku menggigit kuku jariku, mimpiku tak bisa kulupakan begitu saja. Sialan, mimpi itu membuat ku uring-uringan. Aku benci diriku. Aku memakai jaketku dan tas selempenganku, ku turuni tangga dan sedikit tersentak karena mendapati Nathan sudah duduk tenang di sofa ruang tamu. Kenapa aku grogi gini yah?

    Aku menghampirinya yang sudah memasang senyum lebarnya, Gingsulnya terlihat jelas disana. Aku suka dia tersenyum, What? apa yang kukatakan tadi. Aku menggeleng-geleng mengeyahkan pikiran sialan itu.

    “Kamu baik-baik saja?” Nathan menatapku khawatir. Aku tercengang karena sentuhan Nathan terasa berbeda sekarang. Aku menarik lenganku yang tersentuh tangan Nathan.

    “Aku baik, ayo nanti kita terlambat.” Aku mengalihkan pandanganku dan berjalan mendahului Nathan yang masih terlihat bingung dengan tingkahku yang aneh. Aku sedang mengalami olahraga jantung sekarang, karena dari tadi jantung ku seolah berdetak lebih cepat dari biasanya. Aku benci dalam artian tak sebenarnya dengan detakan jantungku ini.

    Nathan menghentikan langkahku saat aku sudah berada di depan rumahku, aku menatapnya yang berdiri didepanku. Rambutnya yang berponi melambai tertiup angin pagi. Aku mengalihkan pandanganku kearah mana saja.

    “Aku tidak bisa berangkat bareng kamu, aku harus jemput temanku dan itu akan lama.” Kembali mataku menatap kearah Nathan dan kembali mendapat senyuman yang memperlihatkan giginya yang gingsul. Aku mulai takut dengan diriku sendiri.

    “Baiklah.” Ucapku pada akhirnya.

    Nathan meninggalkanku dengan aku yang masih terpaku menatap mobilnya yang sudah hilang di tikungan komplek. Siapa teman yang lebih penting daripada aku? Pemuda itukah? kurasa memang ya. Tanpa kusadari aku mengepal tanganku.

    ***

    Suara-suara aneh itu kembali terngiang ditelingaku. Aku merasa tak berpijak lagi didunia ini. Entahlah ada apa denganku sekarang. aku rasanya ingin berteriak agar orang-orang bisa merasakan sesak ku. Aku terlalu tak mengerti dengan perubahan hatiku.

    “Cal, lu tuli!” Aku mengerjap beberapa kali menyadari kalau sedari tadi Sandi mengoceh didepan ku. Aku tak bermaksud tak mendengar cerita dari sahabat ku ini tapi suara hatiku lebih mendominasi pikiran ku sekarang.

    “Jadi maksud lu, Riki mencintai Yesa? Gue rasa mereka cocok.” Itu komentar yang kuberikan atas cerita yang Sandi beritahukan padaku. Sahabat ku yang satu itu memang terlalu menutupi perasaannya walau memang aku tidak keberatan dengan hal itu hanya saja sekarang aku merasa tidak enak hati padanya karena menjadikan wanita yang dicintainya menjadi bahan taruhan, walaupun aku tak benar-benar menjadikannya taruhan.

    “Gue kaget pas tahu semua itu. Gue kira dia bakal marah sama lu tapi tahu-tahunya dia ikhlas aja soal hubunganmu dengan Yesa. Gue salut sama dia, dia baik banget.” Aku hanya mengangguk mendengar ocehan Sandi. Jika aku menjadi Riki tentu aku akan sakit hati.

    “Gue mau bikin mereka bersatu. Gimana menurut lu?” Ide itu muncul begitu saja dikepalaku, mungkin sedikit berbuat baik kepada sahabat ku akan membuat gelisahku sedikit teralihkan.

    “Gue setuju.” Timbal Sandi mengangkat jempol tanganya, aku hanya menyeringai.

    “Yaa udah gue mau ketemu Yesa dulu.”

    “mau ngapain?”

    “Mau jalanin rencana lah,” Aku bangun dari bangku ku menuju kelas satu yang ada dilantai bawah.

    Ku percepat langkah menuruni tangga dan tak sengaja berpapasan dengan Nathan disana, dia tersenyum kearahku yang dengan cepat kubalas. Jantungku kembali berdetak tak biasa. Ini hanya karena mimpi sialan itu.

    “mau kemana?” Tanyanya menghentikan langkahku.

    “Mau kekelas satu, kamu darimana?”

    “Habis pergi makan, ya udah aku naik dulu. bye” Oke hanya itu dan dia meninggalkanku. Aku seakan merasakan gamang yang tak kutahu artinya. Aku benci hal ini terjadi kepadaku.

    Dengan kesal aku menghentakkan kakiku dan berjalan meninggalkan tempat itu.

    ***

    NATHAN-POV

    Aku menaruh kembali bajuku ketempat semula, Aku tahu mungkin aku terlihat labil hanya saja aku memang tak bisa meninggalkannya. Aku mencintainya dan tak mungkin jauh dari duniaku. Hanya setengah saja baju yang tersisa didalam koperku. Tubuhku terasa gerah, aku harus mandi.

    Saat aku keluar dari kamar mandi aku tekejut mendapati dia sudah berdiri didepanku dengan tatapan dalamnya. Matanya yang coklat sungguh mampu membiusku, biarkan seperti ini, jangan buat tatapan itu beralih kemanapun. Aku ingin dunia berhenti disini.

    Dia tak ingin aku pergi, bukan karena mamaku atau siapapun tapi itu murni karena dirinya sendiri dan aku sangat menyukai kata-kata itu keluar dari mulutnya.

    ***

    NB:aku mau pakai satu pov aja, capek kalau dua pov soalnya seperti aku harus membagi diriku menjadi dua bagian dan itu akan terasa sulit.
  • hahaha Ical mulai tumbuh benih cinta nih, suka...suka...
    eh Ical ma Joi tuh sekelas g sih?
  • Gerah iuy kipas mana kipas hah hah hah
  • Wah... Ical ternyata jg suka sama Nathan..
  • ical abis baikan langsung mimpiin nathan ya.. hehe.. :D
  • Kok Nathan kesannya ngehindar setelah baikan ama Ical.


    Guyur aer dingin ke yang gerah @Wita :))
  • hahahaha...akhirnya ical mimpi basah sama Nathan...
    wiiih...mantap mimpinya hot banget ..
    mana si ical jd bot lg..weew..

    itu tandanya bakal ada benih2 cinta diantara mereka
  • @3ll0 surabaya tadi beneran gerah tw, tp sekarang mah udah semriwing anginnya *yaahhh basah deh gegara ello

    *sumpeh gw kira ukenya si atan gak tau'y ical yg jd uke hihi
  • 4 jempol saya kasih semua:)
    kerennnnnnnnnnnn
  • keren part ini, .... aq suka.
  • ternyata Ical mulai ada sesuatu ... harusnya Nathan mengungkapkan perasaannya pada Ical ...
Sign In or Register to comment.