It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Di istana kerajaan Sang Raja beserta Ratu juga seluruh pelayan kerajaan sedang mempersiapkan pesta besar untuk ulang tahun ke 18 putri Eliana, tiba tiba seluruh isi istana juga kota tempat rakyat kerajaan tinggal mendengar suara raungan mahluk yang menggema diseluruh negeri yang sangat memekakan telinga.
"Suara apa itu....?" kata Ratu dengan gemetar
Sang Raja pun lantas mengutus para Ksatria untuk memeriksanya, sesaat sebelum mereka bergerak muncul bola cahaya mendarat di dinding istana mereka semua sontak terkejut oleh sihir tersebut lalu muncul sebuah pesan di dinding yang terkena sihir tersebut.
Aku mendapatkan anak mu, kalau berani coba kau selamatkan anakmu kalau bisa, tidak ada yang bisa mematahkan kutukanku kecuali....... Enak saja Tak semudah itu kau mendapatkan caranya mematahkannya
Pesan itupun lama kelamaan memudar dan menghilang. Sang Ratu mulai menangis, Raja menenangkan sang ratu "PENGAWAAAL" panggil Raja kepada salah seorang pengawal
"Iya paduka Raja!!" pengawal itu menghadap Raja.
"Siapkan semua pasukan dan para Ksatria, kita serang istana yang terbuang di dalam hutan terlarang" perintah Sang Raja.
"Siap Paduka" pengawal itu berlalu.
"Putri kita sayang!!" ujar Ratu sambil teisak
"Tenang sayang, kita pasti bisa menolongnya" sambil memeluk erat Sang Ratu "kemana Erik sebenarnya" gumam Raja
Tak berapa lama semua prajurit sudah dalam keadaan siap, Sang Rajapun sudah memakan baju zirah perangnya. Sebelum pergi Ratu berada di sebelahnya Raja memandang cemas. Raja memberikan senyuman untuk menenangkannya "sayang semua akan baik baik saja" sambil menggenggam tangan Sang Ratu
Seorang prajurit berlari tergesa menghadap Raja dan ratu untuk melaporkan sesuatu "lapor paduka, seorang pelayan istana melihat Pangeran Erik dan Putri istana ketaman kosong dipinggiran kota lalu menghilang kata pelayan tersebut pada saat berbelanja"
'Jadi Erik bersama Eliana?jadi Erik juga ditawan oleh Penyihir itu atau mungkin Erik kalah oleh Penyihir itu, atau Erik ........ Aaaaarrrrh ' pikir raja berkecambuk mengenai semua kemungkinan, melihat wajah suaminya berubah gusar. Ratu menanyakan dengan cemas "ada apa sayang?"
"Ah tidak apa apa sayang. tenanglah, aku akan menyelamatkan mereka berdua. Prajurit mari kita serang istana itu" Sang Raja dan seluruh prajurit berangkat menuju istana yang terbuang di tengah hutan terlarang.
Disisi lain Eliana memandang sedih Erik kakaknya yang terlelap. Mengusap wajah kakaknya dengan hati hati agar tak melukainya. 'Tenang kakak, aku akan cari cara untung mematahkan kutukannya sebelum mendapat ciuman dengan hati yang tulus dari seseorang' batin Eliana, dia pergi dari ruangan untuk mencari sesuatu apa saja diistana itu, istana yang terbuang ternyata istana megah lebih besar dari istana tempat Eliana tinggal, cuma kondisinya sungguh memperihatinkan tidak terawat, jadi terkesan kelam lembab kotor juga kental sekali berkesan mistisnya. Beberapa lama mencari eliana hanya menemukan banyak buku buku mantra dan sihir milik Penyihir jahat itu. Dibawa semuanya keruangan tempat kakaknya tertidur, 'mungkin buku ini berguna, bisa jadi ada mantra dan sihir yang bisa mematahkan kutukannya' pikir Eliana. Dari arah ventilasi ruangan tempat Eliana dan Erik berada muculkan cahaya biru berkilau melayang menujun mendekati Eliana, Eliana bersiaga terhadap apapun yang terjadi. Setelah sampai tepat di dihadapan eliana, sosok itu pun terlihat jelas bentuknya, ternyata sejenis Peri atau lebih tepatnya *pixie mendekati Eliana (*Pixie adalah peri anak-anak dengan rambut merah, ia memiliki sayap, hidung yang naik turun, telinga dan topi yang runcing, mereka juga biasanya menggunakan pakaian berwarna hijau daun. Mereka begitu paham tentang manusia, namun hanya menolong manusia yang berteman dengannya saja. Pixie ahli dalam mengerjakan dan membentuk bahan-bahan dari Logam. Debu dari hasil pekerjaan membentuk logam itu adalah suatu hal ajaib, maka itu pula ada istilah “debu pixie”. Pixie disebut juga Piskies atau Pigsies, mereka salah satu cerita rakyat dari dataran eropa, Skotlandia dan sekitar Inggris. Mereka disebut memiliki kemampuan menjadi kasat mata dan sangat bersahabat, mereka sangat sering bermain dengan anak-anak, walaupun begitu tetap berhati-hati dan sering bersembunyi sebelum menampakan diri, karena bisa saja mereka dalam bahaya, tidak semua manusia bisa menerima mereka.)
"Ppeeellllr pir pelrr wirll hirllll?/apakah kau yang mengalahkan Penyihir itu?" Pixie itu bersuara. Entah kenapa Eliana mengerti bahasa Pixie itu, 'mungkin karna aku berbentuk seperti monster saat ini' pikir Eliana. "Iya aku yang membunuhnya" jawab Eliana masih dengan suara monsternya namun Pixie itu mengerti.
Pixie itupun terlihat gembira sekali "kau menyelamatkan kami dari Penyihir jahat itu, selama ini tidak ada yang bisa melawannya di hutan terlarang ini" terangnya "kenapa kau terlihat sedih, tampak sekali dimatamu?" tanyanya.
Karena Pixie itu bertanya seperti itu, otomatis Eliana menengok kearah Erik terbaring, Pixie itunpun mengikuti kearah Eliana memandang "itu manusia!!" tunjuk pixie itu. Eliana mengangguk.
"Dia kakakku, aku dan kakakku dikutuk oleh Penyihir itu, sehingga aku berubah seperti ini waktu siang dan malam kembali ketubuh manusiaku tapi saat berbentuk manusia aku tak bisa keluar dari istana ini, sedangkan kakakku akan tetap seperti itu sampai mendapatkan ciuman dari cinta sejatinya" terang Eliana, Pixie itu menjadi geram
"Tenang aku akan membantumu" lalu terbang kearah Erik untuk melihatnya dari dekat "kakakmu tampan sekali ya, aku suka" ujarnya polos
Eliana hanya tertawa. "Siapa namamu? Aku Eliana, dan kakakku Erik" tanya Eliana.
"Aku Lexie" jawab Pixie itu namun Pixie itu teringat sesuatu "aku ingat aku kesini bukan tanpa sebab, aku kesini tadinya ingin mengabari Penyihir itu, tapi kulihat dia sudah mati, lalu aku berkeliling dan melihat kalian, aku mau memberi tahukan kalau ada sejumlah pasukan besar manusia menuju ketempat ini, sepertinya dari kerajaan dekat sini, mungkin sebentar lagi sampai hutan terlarang" terang Pixie
"Apaaa!!!" Eliana berteriak
"Hei jangan berteriak" gumam Lexie tak mengerti
"Lexie kenapa kau tak bilang dari tadi, mungkin mereka Ayahku" ujar Eliana
"Benarkah???" tanya Lexie bingung
"Lexie jaga kakakku" Lexie tak mengerti lalu mengangguk kemuian Eliana bergegas kearah para pasukan itu. Eliana masih agak kesulitan terbang karena ini bru pertama kali dia mempunyai sayap dan baru pertama kali terbang.
Raja dan para prajurit berhenti tepat di perbatasan hutan terlarang, "aku akan menyelamatkanmu Eliana" gumam Sang Raja.
"Paduka apa itu!!!!!" tunjuk salah seorang Ksatria kearah langit dari arah hutan terlarang, semua mata pun tertuju kearah yang ditunjuk salah seorang ksatria itu. Makin lama makin jelas dan dekat hingga akhirnya mahluk itu mendarat tepat di depan mereka, mereka semua terkaget melihatnya, baru pertama kali melihatnya.
"Ayah ini aku, Eliana" mencoba berbicara Eliana, namun mereka tak mengerti apa yang di ucapkan, yang mereka dengar hanya raungan mengerikan dari monster menakutkan. Elianapun mencoba mendekat
Karna pikiran Raja sedang kalut jadi tidak berfikir jernih "Ini pasti ulah Penyihir itu, seraaang" perintah Raja, mereka semua menyrang Eliana. Eliana terbelalak "ini aku" panah meluncuk mengenai tubuh Eliana, karena keras jadi tidak berefek apa apa, terus menerus Eliana diserang, akhirnya mau tidak mau Eliana menyerang balik dengan perasaan sedih dan kecewa. Dikibas hingga terpental jauh beberapa prajurit, Rajapun ikut menyerang dengan pedangnya. Sesaat kemudian Eliana menyemburkan api dari mulutnya untuk memberikan batas dengan dinding api antara Raja dan Eliana. Tapi Sang Raja dengan nekad menerobos api itu dan berhasil melukai lengan Eliana menggunakan pedangnya, dengan berat hati Eliana menyabetkan ekornya ke Ayahnya. Rajapun terpental beberapa meter jauh kebelakang.
"Paduka kau tidak apa apa?" tanya salah satu prajurit.
"Aku tidak apa apa, hanya luka kecil" sambil mencoba bangkit dan ingin mengambil pedangnya kembali
"Paduka lebih baik kita mundur, mahluk itu terlalu kuat, lihat semua prajurit terluka, beruntung tidak ada yang mati" ujar sang prajurit
Raja melihat sekelilingnya "AARRRGGH SIAAAL" menghela nafas "ayo kita mundur"
"Semuanya mundur" teriak prajurit tersebut, mereka semua mundur pelan pelan, sedang Eliana hanya dapat melihatnya dengan perasaan sedih.
Eliana terbang kembali ke istana yang terbuang, sambil terus menangis. Lexie melihat hal itu mendekatinya, "kau tidak apa apa?" tanyanya meneliti seluruh tubuh Eliana "kau terluka, aku bantu sembuhkan" Lexie mendekatinya cahaya hijau seperti bubuk keluar dari tangan kecilnya dan menyembuhkan luka Eliana.
"Ayah tidak mengenaliku" ujar Eliana mulai menangis.
"Ya tentu saja kalau dengan wujudmu seperti ini" sahut Lexie polos. Eliana menunduk makin bersedih, melihat hal itu Lexie berkata "hei ada aku yang akan membantumu disini, juga kakakmu" hiburLexie
"Terima kasih Lexie"
"Dengan senang hati" ujarnya girang. "Hari sudah mau gelap tampaknya"
Tubuh Eliana bersinar dan berubah menjadi manusia kembali. Lexie mendekati Eliana dan terkagum "kau cantik sekali eliana, kalian berdua enak dipandang" Lexie terbang kesana kemari memperhatikan wajah Eliana.
Tiba tiba Eliana bangkis dan bergegas berlari menuju pintu keluar, Lexie mengikuti Eliana dengan bingung. Saat mau keluar Eliana tertahan sesuatu yang tak kasat mata. Dicoba berulang ulang tetap saja gagal. "Eliana apa kau lupa kalau kau tidak bisa keluar dari istana ini saat malam dan dalam bentuk manusiamu" Lexie mengingatkan.
Eliana tersungkur dan menangis terisak sejadi jadinya meluapkan semuanya. Lexie mendekatinya mengusap air mata Eliana di pipi dengan tangan kecilnya. "Ingat kakakmu Eliana" Eliana lari kembali keruangan kakaknya. Melihat kakaknya tak bergerak. Menghela nafas lalu mendekatinya.
"Maafkan aku kakak, aku sampai lupa dengan kakak" dengan air mata masih mengalir "mulai hari ini aku akan tegar dan selalu menjaga kakak sampai ada seseorang yang dapat mematahkan kutukan kita"
Lexie mendekat ke Erik "Erik tenang saja ya, aku akan membantu Eliana disini"
"Makasih ya Lexie" ucap Eliana sambil tersenyum. Lexiepun tersenyum.
Di dalam istana....
Ratu cemas saat melihat mereka kembali dalam keadaan terluka semua.
"Bagaimana sayang selanjutnya, bagaimana dengan Erik Eliana?" tanyanya cemas.
"Aku tidak tahu dengan Erik. Tapi yang pasti sepertinya Eliana ada disana" ujarnya sedikit emosi
"Ya tuhan Erik, kenapa sih kamu selalu membeda bedakan Erik dan Eliana, mereka kan anak anak mu juga" ucap Ratu
"Karena Erik dulu penyihir itu lolos, dan karena Erik juga sekarang Eliana berada ditangan Penyihir itu, tak becus dia menjaga Eliana" Raja makin emosi
"Apa kamu tidak khawatir dengan Erik juga"
"Yang aku pikirkan sekarang Eliana, aku tak perduli dengan Erik" ucapnya dengan emosi memuncak dan....
PLAAAAAK...!!!!!!!
Sebuah tamparan mendarat di pipi Sang Raja, Rajapun terbelalak melihat Ratu marah sambil terus menangis "maafkan aku sayang" ujar Raja
"Jangan pernah bertemu denganku lagi kalau pikiranmu masih seperti itu!!!" hardik Ratu geram dan kemudian berbalik meninggalkan Raja yang terpaku disitu.
"Aaaaaaargggh" frustasi sambil menggebrak meja "PENGAWAAAAL" teriak Raja.
"Iya Paduka!"
"Sebarkan sayembara ke seluruh penjuru dunia, siapa pun yang berhasil menyelamatkan Eliana, akan aku berikan apapun, termasuk menikahkan anakku" titah perintah Raja
"Baik Paduka Raja"
istananya dimana tuh? mau ikutan
@octavfelix iya buy one get one
@Widy_WNata92 siap nanti di mantion
Setahun sudah sejak sayembara itu diumumkan, banyak pula kerajaan kerajaan lain yang mencoba menolong putri yang di sekap di istana yang terbuang, tapi tak satupun dari mereka berhasil masuk ke istana yang terbuang, semua berhasil terpukul mundur oleh Putri itu sendiri yang tak lain Eliana sendiri dibantu oleh mahluk mahluk mistis di hutan terlarang, selama setahun itu pula Eliana sudah mempelajari sihir dan mantra dari buku yang di tinggalkan penyihir jahat sebelumnya, sihir Eliana selama setahun belakangan ini menjadi kuat, maka dari itu banyak mahluk mistis yang tunduk kepadanya. Walau begitu cuma satu yang tidak bisa dia lakukan yaitu mematahkan kutukannya.
Malam malam Lexie terbang mendekat membawa bunga malam "ini Eliana bunganya" Lexie menyerahkannya
"Trima kasih Lexie, kau telah mendapatkannya, karna aku sudah bosan dengan penampilan istana ini yang terlihat suram" Lexie manggut manggut mendengarkan "bisa tolong buatkan diagram sihir dengan bubuk Pixie mu Lexie"
"Baikalah" Lexie terbang berputar melingkar membuat diagram sihir, sedangkan Eliana menyatukan bahan bahannya, "sudah Eliana" sambung Lexie
Eliana mengangkat kedua tangannya di depan dada dan merapelkan mantranya "hexaa astrilios crisalis magna kadabra diamond dust zetraaaa" diagram itu bersinar melesat keangkasa dan membesar diatas istana yang terbuang kemudian turun menyelimuti istana dengan perlahan, istananya berbuah berkilauan seperti berlian memancarkan cahaya di kegelapan malam, tidak terlihat suram dan gelap lagi tapi kelihatan putih bersih jernis bercahaya.
Disisi lain di istana kerajaan. Raja masih bersedih karena putrinya belum kembali dan Sang Ratu tidak mau berbicara dengannya sejak saat itu, "Paduka Raja, terjadi sesuatu di hutan terlarang, sepertinya tepat di istana yang terbuang"
"Apa?" Raja pun berlari di balkon istana dan melihat cahaya jauh dari arah istana yang terbuang "apa yang terjadi, semoga kalian baik baik saja disana" gumam Raja cemas
Diistana yang terbuang....
"Wah istana ini jadi lebih indah, aku menyukainya" ujar Lexie gembira melihat sekeliling.
Eliana tersenyum melihat Lexie begitu gembira terbang kesana kemari "andai kau bisa melihatnya kakak" memandang kearah kakaknya.
"Wah wah tempat bercahaya, aku menyukainya" ucap sesosok mahluk yang dikenal dengan *Elf melihat dengan antusias seperti Lexie (*Elf adalah makhluk yang lahir dari mitologi Jerman. Elf biasanya berwujud manusia dan biasanya mempunyai tugas sebagai dewa kesuburan, biasanya dalam penggambarannya Elf adalah seorang pria muda atau wanita muda yang sangat cantik yang tinggal di hutan dan bawah tanah. Mereka digambarkan dengan keistimewaan yaitu hidup abadi dan kekuatan sihir.) aku hanya membalasnya dengan tersenyum.
"Hmmm kalian curang tidak mengajaku mendekorasi ulang istana ini" sambung makhluk lain yang biasa dikenal dengan *Dryad (*Dryad adalah makhluk legendaris dari mitologi Yunani. Menurut mitologi Yunani, Dryad merupakan makhluk, atau semacam peri, yang menghuni tumbuh-tumbuhan, berwujud wanita. Dalam bahasa Yunani istilah serupa, drys, berarti pohon oak. Dari kata ini timbul pengertian mengenai Dryad yakni kaum Nymph yang hidup dalam tumbuh-tumbuhan. Istilah tersebut sering dipakai untuk menyebut kaum Nymph yang tinggal dalam pepohonan secara umum. Karakter Dryad dari mitologi Yunani muncul dalam kisah fantasi The Chronicles of Narnia sebagai spirit berwujud wanita yang berasal dari pepohonan.)
Lexie terbang mendekat kearahku dan berkata kepada kedua makhluk itu "golas, drin kalian terlambat hihihi". iya Lexie si Pixie juga Golas si Elf dan Drin si Dryad mereka Peri Peri yang membantuku menjaga kakakku serta mengajarkan beberapa sihir mereka ditambah sihir dari buku Sang Penyihir hingga menjadikan Eliana Penyihir yang terkuat di negeri ini.
" kalian apakan istanaku" sebuah sosok seperti gas muncul dihadapan kami berempat tapi mereka sudah terbiasa dan tak kaget lagi dengan kehadirannya.
"Pergilah, kau sudah tidak bisa apa apa" usir Golas
"Fufufufu kasian sekali ya, dulu kau berkuasa tapi sekarang?" Drin menimpalinya
"Hihihi benar lebih baik kau pergi penyihir, kau kan sudah mati" ucap Lexie
"Aku tidak terima" ucapnya
Dengan geram Eliana menatapnya tajam dan penyihir itu ketakutan "lebih baik kau tak usah bergentayangan di dunia ini lagi, aslaka virdam vector azraath" dihempaskan Penyihir itu menghilang dari dunia ini "tidaaaaaak" teriak Penyihir itu lalu menghilang.