It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Met berkarya bro. Mantion aku lg ya lau update
Aku duduk mengelap keringat didahiku. Kejadian kemarin membuatku agak lelah, untung tamu sudah agak sepi.
"Lov! Itu yg kemaren temen lo semua?" tanya Restu sambil menyodorkan susu hangat kepadaku.
"iya Res! Emang kenapa?" tanyaku balik.
"gak apa-apa sih! Tapi yg cewek itu lho! Cantik banget, mana seksi lagi. Apa laki-laki keren yg ada disampingnya itu pacarnya ya? Eh iya! Itu rambut asli ya? Masa warna mata sama rambutnya pink." tanya Restu heran.
"hahaha... Res... Res... Kalo ada cewek bening lo langsung jereng tuh mata. Trus Madhu mau lo kemanain? Iya itu rambut aslinya. Dan namanya Foni, laki-laki yg ada disampingnya adalah kakaknya."
"bener? Kenalin dong!"
"jangan Lov! Si Restu emang gitu kalo ada cewek bening." sela Awan ketika baru duduk disampingku.
"jangan gitu lah Wan! Emang lo doang yg doyan cewek sexy. Gue juga mau kali! Dan tentang Madhu, gue gak ada hubungan sama dia. Gue cuma temenan aja."
"gue gak suka cewek Res!" ucap Awan lirih, kami hampir tak mendengarnya.
"lo bilang apa tadi Wan?"
"ah! Bukan apa-apa kok."
"udah ah Res! Ntar kalo ada waktu gue kenalin. Eh! Udah ya, ada tamu tuh. Gue layanin dulu." ucapku lalu menyeruput susu sebentar yg diberi Restu tadi.
Ternyata Michu, Foni dan Srega yg datang. Aku tersenyum manis pada mereka.
"mau pesan apa Tuan dan Nyonya yg terhormat?" ucapku membungkuk. Mereka hanya tertawa pelan.
"udah ah Lov! Kamu kira kita Raja dan Ratu, udah cepetan kami pesan apa saja yg enak dari tempat ini." ucap Foni.
"baik Nyonya!" aku segeqa beranjak dari mereka. Belum sempat aku melangkah, aku berbalik lagi menghadap mereka. "eh tapi! Kalian dapat uang dari mana mau pesan makanan, dan ini baju kalian bagus gila. Pasti mahal ya?" tanyaku memperhatikan pakaian yg mereka kenakan.
"kamu lupa kalau kami adalah sebangsa peri? Mudah bagi kami mendapatkan uang." bisik Foni lagi.
"asal jangan nyuri ya! Kalo kalian mudah dapetin hal seperti itu. Kenapa kemaren nyampe ngabisin uang bulananku?" ujarku kesal, mereka hanya tertawa ketika aku berlalu dari hadapan mereka.
"Lov! Itukan cewek yg kemaren? Kenalin dong!" rengek Restu ketika aku membuat menu yg mereka minta.
"duh! Ntaran aja ya Res. Ini gak liat lagi sibuk, bantuin kek. Malah ngeliatin doang."
"janji lho ya!" Awan, Restu dan aku langsung membuat menu pesanan tiga peri itu.
Beberapa menit kemudian menu sudah siap. Kami bertiga mengantarkan menu kemeja mereka.
Restu terlihat seperti cari muka didepan Foni, sedang Srega memperhatikan Awan dengan sangat intens. Awan terlihat tak nyaman dengan tatapan Srega. Srega sadar kalo tatapannya diketahui, dia segera memalingkan wajahnya.
"Kak! Bukannya laki-laki yg tadi keturunan 'Sablak Kilat'?" tanya Srega pada Michu setengah berbisik ketika Awan dan Restu sudah kembali ke dapur, sedang aku kembali lagi mengantarkan minuman pada mereka.
"iya!" jawab Michu singkat. Mendengar jawaban singkat Michu, Srega langsung terdiam. Srega tau! Jika kakanya menjawab singkat, berarti Michu tidak suka dengan orang itu. Tapi kenapa Michu tak suka pada Awan? Padahal mereka kan belum mengenal Awan, lagian Awan kan baik.
-
Sudah jam 22:05 aku baru keluar dari tempat kerjaku. Tadi Awan menawariku memboncengnya, tapi aku menolak karna tiga peri itu bilang akan menungguku.
Benar saja! Mereka tengah berbincang sambil tertawa duduk dikursi dibawah pohon. Aku hampiri mereka.
Sebuah panah melintasi wajahku hampir saja kena hidungku, kira-kira satu centi dari hidungku ketika melewati wajahku. Bahkan angin bekas panah melesat tadi masih aku rasakan.
Michu segera sigap melesat kearah dibalik pohon disebrang jalan asal panah yg melesat tadi. Srega dan Foni langsung menghampiriku.
Seorang manusia. Tidak bisa dibilang manusia juga, karna tubuhnya pendek, ada sayap kelelawar serta wajah menyeramkan belepotan darah pada wajahnya. Sedang diseset oleh Michu, mungkin tadi dia sudah menghajarnya. Mungkin tak akan ada yg melihat seseorang ini, mengingat sudah hampir tengah malam.
Tiba-tiba seseorang yg diseret Michu langsung bertaburan seperti pasir. Michu berjalan tenang kearah kami.
"dia sudah aku lenyapkan! Dia suruhan Nyai Wireng." Nyai Wireng? Apakah Nyai Wireng adalah wanita yg tempo hari pernah kesini itu?
Kilat tiba-tiba menyambar ketika Awan melewati kami dengan kecepatan maximal sebuah motor, sontak saja kami berempat terkejut.
Ada apa sebenarnya antara Awan dan peri-peri ini?
@jacksmile @Adi_Suseno10 @WYATB @SteveAnggara @bagastarz @DoniPerdana @cute_inuyasha @Tsu_no_YanYan @Widy_WNata92 @3ll0 @lulu_75 @jerk_am @kikyo @Agova @RegieAllvano @Akucintakamu @Adhika_vevo @4ndh0 @dafaZartin @hyujin @animan @Adiie @soratanz @Arie_Pratama @rezadrians @d_cetya @nakashima @hehe_adadeh @arifinselalusial @doel7 @balaka @jeanOo @amir_tagung
Kangen Andra nih, update yg itu donk
@3ll0 diumpetin :-D
@Tsu_no_YanYan hahaha, Andranya besok ya :-D;-)
Thanks @hyujin :-D