BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tentang Dia

12346

Comments

  • sedihnya ... tapi itu yang terbaik ...
  • edited December 2016
    lonte
  • omin wrote: »
    Loe nelpon lagi.. Kayak biasanya..
    Entah dari nomor siapa kali ini..

    Tapi ga kayak biasanya, kali ini telpon ga gw tutup saat dengar suara loe.

    "hei.."
    "ya.. kenapa..?"
    "kangen ndut.."
    "..."
    "kok tumben telponnya ga ditutup?"
    "udah ya.."
    "boleh ketemu ga..?"
    "ga"
    "bentar aja.. temenin cari laptop ntar malem ndut.. aku ga ngerti mana yang bagus.."
    "emang yg biasa kemana..?"
    "dipake adekku.."
    "Ga bisa.. Aku musti ke XX"
    "Tempat siapa..?"
    ".."
    "Kamu lg deket ama seseorang yah.."
    "iya"
    "oh..."
    "udah ya.."
    "..."
    *klik*

    Mudah2an dia bisa move on..

    Duhduhduh jd dianya yang gak move on yaaa... Hahaha.
  • ga juga bro, kamu harus tunggu cerita bagian yuda pov
  • Waw... Speachless denai da...
  • Kamu tahu Yud, Bali selalu menjadi kota romantisku..

    Kota yang mampu membangkitkan kenangan terindah..

    Oh.. Tapi jangan GR dulu Yud, bukan tentang kenangan kita di sini yang pingin aku paparkan padamu malam ini.

    Kalau tentang itu, sudahlah yaa. Cukup jadi piringan hitam rusak dan berdebu yang tidak bisa diputar lagi. kwkwkwk

    Ini kisah tentang dia Yud..

    Masih ingatkah kamu Yud, Dia yang kusebutkan saat itu di telpon?

    Dia yang membuatku mau berkomunikasi lagi denganmu, walau sesaat.

    Kali ini akan kuceritakan padamu betapa istimewanya dia.

    Kedekatan kami diawali oleh keisenganku (seperti biasa).. Hahaha..

    Kalau dipikir-pikir.. kami sebenarnya sudah saling tahu cukup lama.

    Tapi entah mengapa baru bisa bertemu sebulan yang lalu. Mungkin itulah yang dinamakan jodoh. #dorr

    Yaaa tepat sebulan yang lalu. 14 Oktober 2016.

    Sebulan yang.. Kamu simpulkan saja sendiri setelah mendengar ceritaku..

    Pertemuan pertama kami bisa dibilang salah satu hari paling bahagiaku di tahun ini Yud..

    Senyumku begitu sumringah malam itu saat kami berjabat tangan. Cukup erat..

    Bukan hanya senyumku sih.. Tanganku juga ikutan 'sumringah'. Jika kamu tau maksudnya. Hahaha..

    Entah apa yang mendorongku begitu genit even pada pertemuan pertama kami. Jemari2 jahilku begitu lincah menggaruk-garuk pundaknya, sesekali mengusap punggung, ataupun meraba-raba pinggangnya.. Bahkan kalau tidak ingat kalau saat itu kami sedang di tempat umum, sudah kucipok saja dia.

    Tak ubahnya seperti kucing laper disodori ikan asin. hahahaa

    Entahlah Yud. Aku juga ga tau kegilaan apa yang menghinggapiku malam itu. Biasanya aku cukup sopan saat bertemu orang baru, meskipun orang tersebut menarik hati. Sama sekali tidak terpikir olehku kalau dia bisa saja merasa dilecehkan atau bahkan tidak menyukaiku. Nekat bangetlah pokoknya. Hahaha

    Malamnya bisa ditebak aku tidur dengan senyum-senyum sendiri.

    Tak butuh waktu lama bagi kami untuk menjadi dekat. Thanks to kenekatanku kalau sudah ada maunya.

    Esoknya langsung kuajak ketemuan. Esoknya lagi pun demikian.. Bener-bener kejar tayang..

    Kami biasa menjelajahi kota Jakarta dengan motorku. Kadang kami nonton bareng (yang diikuti dengan kegenitanku di kursi penonton tentunya). Atau kadang tidur bareng. kyaaa

    Aku paling suka kalau dia lagi ketawa Yud. Bunyi ketawanya lucu gitu.. Terus hal-hal kecil yang awal-awalnya bikin aku sebel, tapi lama2 ngangenin itu saat dia mengomentari apapun yang dilihatnya. Entah itu lampu jalanlah.. Iklan di billboardlaah.. Kadang kujawab aja sekenanya. Dan dia sepertinya seneng2 aja, asal ada komentar yang keluar dariku. Hahaha

    Belum lagi sifat 'ngeyel'-nya yang sering bikinku senewen. Sudah tau lagi batuk, masih saja minum es.. Dibilangin iya-iya aja.. Apalagi kalau ngidam pengen sesuatu.. Bersiap-siaplah untuk memutar otak bagaimana mencarikannya.

    Selanjutnya bisa ditebak, perasaanku padanya makin lama makin dalam.

    Perasaan yang awalnya cuma kesengsem, berubah menjadi sayang..

    Sayang yang membelengguku.

    Aku makin takut kehilangannya..

    Bayang-bayang masa lalu ditinggalkan saat rasa sayang sudah begitu dalam, mengajarkanku untuk hati-hati..

    Amat berhati-hati Yud..

    Jangan sampai jatuh lagi..

    Sayang yang membuatku menjadi sosok yang posesif, egois, mau menang sendiri, dan super childish.

    Masa lalu menempaku agar tidak boleh tunduk pada siapapun, apapun, bahkan perasaanku sendiri.

    Kehilanganmu salah satunya Yud.. Menempaku menjadi pribadi yang keras dan angkuh..

    Hanya percaya pada diriku sendiri.

    Sementara diriku bukanlah orang yang dapat dipercaya..

    Suatu ironi yang akhirnya menelanku sendiri.

    Aku dimakan oleh keangkuhanku.. Harga diriku..

    Tapi apa mau dikata.

    Memang demikianlah aku.

    Si angkuh yang dimakan oleh ke-Aku-annya sendiri.

    Bali, 14 November 2016
  • huihhh trit yg keren, bikin ngiri juga ❤
    kek cerita2 di boisetori atau wattpad tag homoh2an

    keren abis
    bikin terharu

    tapi cepet

    kek ejakulasi dini

    enak

    tapi segera

    :(

    nb : kasihan sama dia, dia cinta, lw jg cinta tp krn gengsi dan gamau terbagi akhirnya saling atit ati

    bg syong : biar menjadi kenangan, reza ft masaki ueda
  • Lembayung Bali cocok bang, I feel you so.
  • emang deh omin, ga ada kurusnya..
  • edited December 2016
    lonte
  • omin wrote: »
    Kamu tahu Yud, Bali selalu menjadi kota romantisku..

    Kota yang mampu membangkitkan kenangan terindah..

    Oh.. Tapi jangan GR dulu Yud, bukan tentang kenangan kita di sini yang pingin aku paparkan padamu malam ini.

    Kalau tentang itu, sudahlah yaa. Cukup jadi piringan hitam rusak dan berdebu yang tidak bisa diputar lagi. kwkwkwk

    Ini kisah tentang dia Yud..

    Masih ingatkah kamu Yud, Dia yang kusebutkan saat itu di telpon?

    Dia yang membuatku mau berkomunikasi lagi denganmu, walau sesaat.

    Kali ini akan kuceritakan padamu betapa istimewanya dia.

    Kedekatan kami diawali oleh keisenganku (seperti biasa).. Hahaha..

    Kalau dipikir-pikir.. kami sebenarnya sudah saling tahu cukup lama.

    Tapi entah mengapa baru bisa bertemu sebulan yang lalu. Mungkin itulah yang dinamakan jodoh. #dorr

    Yaaa tepat sebulan yang lalu. 14 Oktober 2016.

    Sebulan yang.. Kamu simpulkan saja sendiri setelah mendengar ceritaku..

    Pertemuan pertama kami bisa dibilang salah satu hari paling bahagiaku di tahun ini Yud..

    Senyumku begitu sumringah malam itu saat kami berjabat tangan. Cukup erat..

    Bukan hanya senyumku sih.. Tanganku juga ikutan 'sumringah'. Jika kamu tau maksudnya. Hahaha..

    Entah apa yang mendorongku begitu genit even pada pertemuan pertama kami. Jemari2 jahilku begitu lincah menggaruk-garuk pundaknya, sesekali mengusap punggung, ataupun meraba-raba pinggangnya.. Bahkan kalau tidak ingat kalau saat itu kami sedang di tempat umum, sudah kucipok saja dia.

    Tak ubahnya seperti kucing laper disodori ikan asin. hahahaa

    Entahlah Yud. Aku juga ga tau kegilaan apa yang menghinggapiku malam itu. Biasanya aku cukup sopan saat bertemu orang baru, meskipun orang tersebut menarik hati. Sama sekali tidak terpikir olehku kalau dia bisa saja merasa dilecehkan atau bahkan tidak menyukaiku. Nekat bangetlah pokoknya. Hahaha

    Malamnya bisa ditebak aku tidur dengan senyum-senyum sendiri.

    Tak butuh waktu lama bagi kami untuk menjadi dekat. Thanks to kenekatanku kalau sudah ada maunya.

    Esoknya langsung kuajak ketemuan. Esoknya lagi pun demikian.. Bener-bener kejar tayang..

    Kami biasa menjelajahi kota Jakarta dengan motorku. Kadang kami nonton bareng (yang diikuti dengan kegenitanku di kursi penonton tentunya). Atau kadang tidur bareng. kyaaa

    Aku paling suka kalau dia lagi ketawa Yud. Bunyi ketawanya lucu gitu.. Terus hal-hal kecil yang awal-awalnya bikin aku sebel, tapi lama2 ngangenin itu saat dia mengomentari apapun yang dilihatnya. Entah itu lampu jalanlah.. Iklan di billboardlaah.. Kadang kujawab aja sekenanya. Dan dia sepertinya seneng2 aja, asal ada komentar yang keluar dariku. Hahaha

    Belum lagi sifat 'ngeyel'-nya yang sering bikinku senewen. Sudah tau lagi batuk, masih saja minum es.. Dibilangin iya-iya aja.. Apalagi kalau ngidam pengen sesuatu.. Bersiap-siaplah untuk memutar otak bagaimana mencarikannya.

    Selanjutnya bisa ditebak, perasaanku padanya makin lama makin dalam.

    Perasaan yang awalnya cuma kesengsem, berubah menjadi sayang..

    Sayang yang membelengguku.

    Aku makin takut kehilangannya..

    Bayang-bayang masa lalu ditinggalkan saat rasa sayang sudah begitu dalam, mengajarkanku untuk hati-hati..

    Amat berhati-hati Yud..

    Jangan sampai jatuh lagi..

    Sayang yang membuatku menjadi sosok yang posesif, egois, mau menang sendiri, dan super childish.

    Masa lalu menempaku agar tidak boleh tunduk pada siapapun, apapun, bahkan perasaanku sendiri.

    Kehilanganmu salah satunya Yud.. Menempaku menjadi pribadi yang keras dan angkuh..

    Hanya percaya pada diriku sendiri.

    Sementara diriku bukanlah orang yang dapat dipercaya..

    Suatu ironi yang akhirnya menelanku sendiri.

    Aku dimakan oleh keangkuhanku.. Harga diriku..

    Tapi apa mau dikata.

    Memang demikianlah aku.

    Si angkuh yang dimakan oleh ke-Aku-annya sendiri.

    Bali, 14 November 2016

    Senang baca bagian awal dan tengah.
  • omin wrote: »
    Kamu tahu Yud, Bali selalu menjadi kota romantisku..

    Kota yang mampu membangkitkan kenangan terindah..

    Oh.. Tapi jangan GR dulu Yud, bukan tentang kenangan kita di sini yang pingin aku paparkan padamu malam ini.

    Kalau tentang itu, sudahlah yaa. Cukup jadi piringan hitam rusak dan berdebu yang tidak bisa diputar lagi. kwkwkwk

    Ini kisah tentang dia Yud..

    Masih ingatkah kamu Yud, Dia yang kusebutkan saat itu di telpon?

    Dia yang membuatku mau berkomunikasi lagi denganmu, walau sesaat.

    Kali ini akan kuceritakan padamu betapa istimewanya dia.

    Kedekatan kami diawali oleh keisenganku (seperti biasa).. Hahaha..

    Kalau dipikir-pikir.. kami sebenarnya sudah saling tahu cukup lama.

    Tapi entah mengapa baru bisa bertemu sebulan yang lalu. Mungkin itulah yang dinamakan jodoh. #dorr

    Yaaa tepat sebulan yang lalu. 14 Oktober 2016.

    Sebulan yang.. Kamu simpulkan saja sendiri setelah mendengar ceritaku..

    Pertemuan pertama kami bisa dibilang salah satu hari paling bahagiaku di tahun ini Yud..

    Senyumku begitu sumringah malam itu saat kami berjabat tangan. Cukup erat..

    Bukan hanya senyumku sih.. Tanganku juga ikutan 'sumringah'. Jika kamu tau maksudnya. Hahaha..

    Entah apa yang mendorongku begitu genit even pada pertemuan pertama kami. Jemari2 jahilku begitu lincah menggaruk-garuk pundaknya, sesekali mengusap punggung, ataupun meraba-raba pinggangnya.. Bahkan kalau tidak ingat kalau saat itu kami sedang di tempat umum, sudah kucipok saja dia.

    Tak ubahnya seperti kucing laper disodori ikan asin. hahahaa

    Entahlah Yud. Aku juga ga tau kegilaan apa yang menghinggapiku malam itu. Biasanya aku cukup sopan saat bertemu orang baru, meskipun orang tersebut menarik hati. Sama sekali tidak terpikir olehku kalau dia bisa saja merasa dilecehkan atau bahkan tidak menyukaiku. Nekat bangetlah pokoknya. Hahaha

    Malamnya bisa ditebak aku tidur dengan senyum-senyum sendiri.

    Tak butuh waktu lama bagi kami untuk menjadi dekat. Thanks to kenekatanku kalau sudah ada maunya.

    Esoknya langsung kuajak ketemuan. Esoknya lagi pun demikian.. Bener-bener kejar tayang..

    Kami biasa menjelajahi kota Jakarta dengan motorku. Kadang kami nonton bareng (yang diikuti dengan kegenitanku di kursi penonton tentunya). Atau kadang tidur bareng. kyaaa

    Aku paling suka kalau dia lagi ketawa Yud. Bunyi ketawanya lucu gitu.. Terus hal-hal kecil yang awal-awalnya bikin aku sebel, tapi lama2 ngangenin itu saat dia mengomentari apapun yang dilihatnya. Entah itu lampu jalanlah.. Iklan di billboardlaah.. Kadang kujawab aja sekenanya. Dan dia sepertinya seneng2 aja, asal ada komentar yang keluar dariku. Hahaha

    Belum lagi sifat 'ngeyel'-nya yang sering bikinku senewen. Sudah tau lagi batuk, masih saja minum es.. Dibilangin iya-iya aja.. Apalagi kalau ngidam pengen sesuatu.. Bersiap-siaplah untuk memutar otak bagaimana mencarikannya.

    Selanjutnya bisa ditebak, perasaanku padanya makin lama makin dalam.

    Perasaan yang awalnya cuma kesengsem, berubah menjadi sayang..

    Sayang yang membelengguku.

    Aku makin takut kehilangannya..

    Bayang-bayang masa lalu ditinggalkan saat rasa sayang sudah begitu dalam, mengajarkanku untuk hati-hati..

    Amat berhati-hati Yud..

    Jangan sampai jatuh lagi..

    Sayang yang membuatku menjadi sosok yang posesif, egois, mau menang sendiri, dan super childish.

    Masa lalu menempaku agar tidak boleh tunduk pada siapapun, apapun, bahkan perasaanku sendiri.

    Kehilanganmu salah satunya Yud.. Menempaku menjadi pribadi yang keras dan angkuh..

    Hanya percaya pada diriku sendiri.

    Sementara diriku bukanlah orang yang dapat dipercaya..

    Suatu ironi yang akhirnya menelanku sendiri.

    Aku dimakan oleh keangkuhanku.. Harga diriku..

    Tapi apa mau dikata.

    Memang demikianlah aku.

    Si angkuh yang dimakan oleh ke-Aku-annya sendiri.

    Bali, 14 November 2016

    Senang baca bagian awal dan tengah.
  • Duuhh terus kelanjutannya gimana kaakk???
  • hati yg sedang berbunga, cinta yg sedang bersemi, haruskah berakhir kini?
Sign In or Register to comment.