It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Para murid- murid bernafas dengan lega karena mereka telah berhasil munguasai jurus tingkat pertama dari ilmu karang merah.
Begitu pula Sedanu rata tersenyum bangga melihat keberhasilan para muridnya.
"Kalian telah berhasil menguasai tingkat pertama, aku bangga pada kalian, terutama kamu Jaka. Sekarang aku akan peragakan jurus kedua. Tentu kalian pernah melihatnya tapi belum begitu menyerapnya dengan baik!" tuturnya.
Sedangkan Jaka perkasa ikut dibarisan para murid lainnya dan bersiap- siap menghafal jurus- jurus yang bakal diperagakan oleh gurunya.
Sedanu rata berdiri tegak ditempat, lalu kakinya dihentakkan, tiba- tiba tubuhnya melayang dan keluar dari pendopo padepokan menuju kehalaman, turun dengan lincahnya dihadapan para muridnya.
"Perhatikan dengan baik- baik, jangan sampai ada yang terlewatkan!" jelas Sedanu rata.
Mata para muridpun memandang dengan seksama kerah guru mereka, mula- mula berdiri dengan tegak seperti jurus pertama.
"Ingat, pusatkan tenaga dalam kalian salurkan kekedua lengan. Jika pikiran kita masih kacau tidak mungkin akan bisa melakukannya untuk tingkat yang kedua ini nantinya" pesannya masih dihadapan para muridnya yang memperhatikan setiap gerak tubuhnya.
Kini tubuh Sedanu rata bergetar dalam posisi berdiri, dan getaran itu menjalar ketangannya mulai dari ujung jari lalu naik keatas dan kini telah berubah merah. Dengan cepat ia pun menghentakkan kaki kanannya.
Tubuhnya melesat keatas serta melayang, lalu berputar- putar dengan cepatnya dan berhenti.
Kemudian bersalto tiga kali sambil memainkan jurus- jurus tingkat kedua.
Sementara para muridnya melihat dengan seksama dan berdekak kagum.
Selanjutnya Sedanu rata menghentakkan kedua telapak tangannya yang terbuka, sepertinya ia telah mendorongkannya dengan kuat, dua sinar merah melesat keluar dan menghantam tanah.
Salam penuh kasih buat:
@lulu_75
@Adi_Suseno10
@DoniPerdana
@Arie_Pratama
@abyyriza
@adinu
@dhina26
@erickwen1
@nakashima
@DafiAditya
Terima kasih!
kelanjutannya dari 'ROMANSA DESA'
Dan setelah semua sirap, Sedanu rata berdiri tegak ditempatnya dan peluh memenuhi seluruh tubuhnya,,,
"Ayo sekarang lakukan seperti apa yang telah aku peragakan tadi" perintahnya dengan tenang.
"Baik guru,,," ucap para murid serentak.
Kini mereka telah bersiap- siap untuk melakukan jurus- jurus gerakan yang telah diajarkan oleh gurunya.
Sedangkan Mahesa sakti sendiri sibuk didalam dapur tiba- tiba saja tanah yang dipijaknya bergetar.
"Pasti ulah guru! getaran sampai disini, tenaga dalam yang cukup tinggi dengan mengajarkan tingkat yang kedua, luar biasa. Sebenarnya aku ingin latihan, tapi pekerjaanku belum ada yang selesai, bagaimana ini? apa aku coba melakukan seperti ikan- ikan itu, hmmm,,, sepertinya tak ada salahnya aku mencobanya. Tapi kalau ada yang melihatnya bisa gawat! lebih baik akan aku lindungi dulu tempat ini, kalau tak ingin ada yang melihatnya" gumamnya, berpikir.
"Sekarang sudah aman. Lebih baik aku cepat- cepat melakukannya, supaya tidak ada yang curiga!"
Mahesa sakti pun lalu berdiri dan dengan cepat memejamkan matanya kembali, lalu meluruskan lengannya kedepan dan menarik telapak tangannya serta memusatkan pikirannya, dan tiba- tiba tubuhnya bergetar dengan hebat, lalu sinar kemerahan muncul dari telapak tangannya, perlahan merambat sampai sebatas pundak, kemudian duduk bersila lalu menyatukan telapak tangannya dan disatukan didepan dadanya.
Sinar kemerahan berubah menjadi terang, lalu menjalar keseluruh tubuhnya, membuat tempat itu kini menjadi berwarna merah terang, sampai- sampai asap putih berubah menjadi merah pula, lalu matanya terbuka.
"Aku harus melakukannya dengan cepat!" ucapnya, agak gugup lalu berdiri dengan cepat memperhatikan keadaan setempat yang berubah menjadi merah semua akibat dari pacaran sinar merah ditubuhnya.
"BERSIH DAN RAPI!"
Tubuh Mahesa sakti berputar!
Sinar merah membersit keluar bagaikan merambat dengan cepat, dan semuanya terkena dari cakupan sinar yang yang membersit tadi, seketika tempat itu menjadi bersih dan rapi, kini Mahesa sakti bernafas dengan lega.
"Sekarang pekerjaanku sudah selesai semuanya, dan tempat ini telah menjadi rapi seperti biasanya serta bersih lagi!" matanya diedarkan.
"Aku harus cepat- cepat menghilangkan pengaruh ini" desahnya khawatir, dadanya berdebar takut, takut ketahuan.
Lalu dengan cepat pula Mahesa sakti duduk bersila tanpa membuka matanya untuk menghilangkan pengaruh asap putih dan serta merta kembali telah leyap tanpa bekas seperti semula.
$$$$$$$$$
(Bersambung,,,,)
Salam penuh kasih buat:
@lulu_75
@Adi_Suseno10
@DoniPerdana
@Arie_Pratama
@abyyriza
@adinu
@dhina26
@erickwen1
@nakashima
@DafiAditya
@Rivaldo_Nugroho
Terima kasih!