It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@d_cetya liat nanti aja kak.. Hehe
@Widy_WNata92 gak semuanya gay kok, -_-
@Arie_Pratama Sama2
hwaaahhhh salah sebut nama gw @3ll0 huhuhuu,, kebanyakan baca story yg namanya mirip" hix *tutup muka pake daun
makasih penjelasannya. jd bisa disimpulkan arsya suka sama rio?
Ngga donkz~~~
Bisa jadi... Tapi belom tau juga, yg tau cuma Arsya, ts dan Tuhan ;;)
ah aku nyimak aja dulu deeh. Masih meragu/? sama perasaan para tokoh. @lava masi SMA kah?
*
Rio Pov
' Kenapa harus mogok segala sih!? '
Aku menatap motor yang sudah menemani ku 2 tahun ini dengan penuh kesumat.
Setelah tadi pagi bangun kesiangan, sempet kepeleset di kamar mandi hingga dahiku agak terluka, terus di omelin Kak Arsya karena bubur yang harusnya ku hangatkan malah ku buat gosong.
Dan sekarang tiba-tiba aja ni motor mati tanpa sebab.
Padahal bensinya full !
Ku lihat jam tanganku yang sudah menunjukan pukul 06:50 dengan gusar.
' Berarti 10 menit lagi jam masuk sekolah! Sial! '
Ku sebarkan tatapanku melihat sekitar yang entah kenapa terlihat sangat lenggang.
Tak ada Taxi ataupun Angkutan umum yang lewat di sekitar sini.
' kenapa sih hari ini gue sial banget! '
Ku acak-acak rambut ku dengan kesal.
Kupastikan sekarang ini penampilanku pasti sangat berantakan.
Lalu ku lihat di kejauhan ada motor berwarna hitam - yang entah kenapa terasa familiar bagiku - yang melaju ke arahku.
Si pengendara yang memakai jaket berwarna biru, helem berwana hitam, tas hitam di punggungnya dan celana bahan dengan warna yang sama dengan yang ku kenakan.
Ku pastikan dia satu sekolah dengan ku.
Orang itu menghentikan motornya tepat di sebelah motorku.
Aku masih menatap orang itu bingung.
" Motor Lo kenapa yo? "
Tanya orang itu, masih dengan helem melekat di kepalanya.
Aku tak menjawab pertanyaan.
Dan malah masih memperhatikannya dengan seksama.
Seolah sadar, kenapa aku tak menjawab, orang itu membuka helemnya dan memperlihatkan wajahnya.
Mata ku membulat terkejut saat sadar siapa orang di depanku ini.
Orang itu menumpukan sikunya di helem yang ia letakan di body motornya, lalu menatapku intens dengan senyuman tipis di bibirnya.
' Ught! Kenapa dari sekian banyak orang di kota ini. Harus dia yang sekarang ada disini! '
Dia Kenda. Kenda Martin Damastya.
Seseorang yang sempat membuat ku begitu mendambanya, seseorang yang mengajarkan ku pahit dan manisnya cinta, seseorang yang ku coba hapus sedikit demi sedikit di hati ku.
Hubungan kami berakhir 5 Bulan lalu dan dengan cara yang tidak baik-baik saja.
Tak perlu ku katakan alasan kenapa kami putus karena itu cukup menyakitkan untuk ku ingat.
" Motor Lo mogok yo? "
Aku meliriknya sekilas.
'Setelah gue susah-susah coba nggak bertatap muka sama dia selama 5 bulan ini. Kenapa hari ini gue harus ketemu sama dia! Shit! '
" Keliatannya gimana? " kataku ketus.
Dia beranjak dari motornya dan berjalan kearah motorku. Dia berjongkok dan melihat-lihat motorku. terlihat memeriksa sesuatu.
" Kayanya ini ***** rusak deh yo. Harus di bawa ke bengkel nih. "
(Author: aku gak ngerti soal mesin motor. makannya aku sensor saat kenda nyebutin mesim motor rio yang rusak )
Aku hanya menghelanafas berat mendengar perkataanya.
" Ya udah. Biarin aja motor Lo disini, nanti gue suruh orang bengkel buat ngambil motor Lo. Sekarang Lo ikut gue aja. Lagian bentar lagi bel, kita bisa telat. " kata Kenda sambil menatapku lekat.
Aku mentapnya gusar.
" Ck. Gak usah deh. Gue mending nyari taxi aja. "
" Udah lah ikut gue aja. " katanya memaksa sambil memegang tangan ku erat. Ini yang sejak dulu paling aku tak suka dari Kenda. Dia pemaksa.
" Gue bilang gak usah! Lo duluan aja sana. "
jawabku sambil melepaskan tangannya.
" Udah deh yo. Nurut aja, apa susahnya sih. "
katanya masih memaksa.
Aku menatapnya kesal.
" Nggak usah Maksa. oke? Gue gak minta bantuan Lo. Jadi gak usah Repot-repot nolongin gue. "
" Tap-- "
Ucapannya terhenti saat sebuah mobil berhenti di sebelah kami.
" Rio? Ngapain Lo disini? "
' Thanks god.. '
Aku tersenyum cerah saat melihat Ricky turun dari mobilnya.
Sedangkan raut wajah Kenda berubah sulit ku artikan.
" Motor Lo mogok yo? "
Tanyanya. Aku hanya menganggukan kepalaku, lalu memandangnya memelas meminta bantuannya supaya bisa terbebas dari Kenda.
" Ya udah ikut gue aja. Biar motornya nanti orang bengkel yang ambil. " katanya sambil memegang tanganku dan membawaku kearah mobil nya.
Ricky seolah tak mengacuhkan Kenda. dia melewatinya begitu saja tanpa menyapanya sama sekali.
Kenda pun hanya diam tak mencoba mencegah atau pun menghalangi kami. Dia duduk di motornya, menatap ku dan Ricky tajam.
Aku sempat meliriknya sebentar tapi langsung ku buang pandangan ku, dan aku pun masuk ke dalam mobil Ricky.
Sampai mobil Ricky melaju pun, Kenda masih diam di tempatnya. memandang kami dengan tatapan yang sulit ku artikan.
Entah kenapa meski hubungan kami sudah berakhir 5 bulan lamanya. Aku tak bisa memungkiri kalau aku masih sering kali merindukan dekapan hangat dan sikap lembutnya padaku dulu.
Dan pikiran itu selalu terlintas setiap kali aku bertatapan muka dengannya.
Dan kalau begini aku takut tak bisa move on darinya. Arrggh!!
" Hufft.. " ku hela nafas lelah.
' Jika sudah bicara tentang perasaan, rasanya memang sangat membingungkan bagi ku. '
_
"Ngapain Si Kenda sama Lo tadi?"
"Hah?" Aku tersadar dari lamunanku, saat Ricky yang dari tadi fokus menyetir mengeluarkan suaranya.
Ricky melirik ku sebentar lalu fokus ke jalanan lagi.
"Lo ngelamun yo?"
Aku menatap Ricky salah tingkah.
"Hehe, S-sorry deh. Eh? Tadi Lo nanya apa?"
Ricky melirik ku lagi.
" Kenapa si Kenda bisa sama Lo tadi? " mendengar pertanyaanya yang berhubungan dengan Kenda membuat ku lelah.
" Oh. Nggak apa-apa kok. Dia cuma gak sengaja lewat tadi. " jawabku malas.
Ricky tak berkata apapun saat mendengar jawabanku.
" Eh iya. Tumben jam segini Lo belum di sekolah Rick? Lo kesiangan juga? "
Ku perhatikan penampilan Ricky yang ternyata tak sesempurna biasanya. Penampilan agak berantakan tak jauh beda denganku.
Jarang sekali Ricky se tidak tertib ini.
Ayah Ricky seorang Jendral dan yang ku tau Ricky selalu di tuntut melakukan apapun dengan sempurna oleh Ayahnya. Tak boleh ada sedikitpun cacat di dirinya, Ricky bilang itu yang selalu di bilang Ayahnya.
Dan karena itu lah sifat Ricky agak kaku. Dia tak pernah mau berbuat hal-hal yang menurutnya tak pantas. Ia selalu bersikap elegan bak bangsawan Inggris.
Bahkan dia bicara 'Lo-Gue' pun harus kami paksa habis-habisan dulu.
" Ya gitu deh. Semalem gue salah ngatur jam weker gue malah ke pukul 06:30, bukannya 05:30." Aku terkekeh mendengal alasan Ricky yang sungguh konyol bagiku.
" Gue kira semalem Lo gak bisa tidur gara-gara mikirin gebetan Lo itu. " kataku mengejeknya.
" Yang itu bener juga sih." jawabnya tiba-tiba.
" Eh?! " aku menatap tak mengerti, jadi tebakan ku tadi benar? Ricky mikirin orang yang dia suka semalaman.
Tiba-tiba saja kurasakan ada cubitan kecil di hatiku. Ugh.
Ku tundukan kepalaku lemas.
" Menurut Lo Amanda itu gimana yo? " tanya Ricky tiba-tiba.
Aku menatapnya bingung.
" Hah? Amanda? Siapa tuh? "
" Itu loh, gadis yang kemarin mau daftar jadi anggota Osis ke gue di kantin itu. "
Aku menatap Ricky kesal.
Sementara Ricky meliriku beberapa kali.
Terlihat menanti jawabanku.
" Biasa aja tuh. Ngapain Lo tanyain soal Cewek ke gue sih?, seharusnya Lo tanyain Alfa kalo soal nilai Cewek. " jawabku ketus sambil menatapnya kesal.
" Oohh.. " hanya itu tanggapan Ricky dan setelahnya dia malah tersenyum tipis sambil menatap lurus kedepan.
Aku menatap tak mengerti senyuman Ricky.
' kenapa dia senyum-senyum sendiri gitu? Mulai gila kali ya ni anak. '
Selanjutnya kami sama-sama sibuk dengan pikiran kami masing-masing.
Sampai ku lihat gerbang sekolah kami sudah di depan mata.
Dan disana sudah ada iblis berwujudkan guru termengerikan di seluruh sekolah, berdiri disana menatap bengis kearah kami.
Aku merinding melihat Pak Agus - Guru konseling sekaligus kedisiplinan- menyeringai tajam saat mobil Ricky melaju melewatinya dan berhenti di parkir khurus mobil. Ku lihat jam tangan ku.
Pukul 07:10.
Kami terlambat 10 menit dan itu cukup membuat ku gusar.
" Kita telat 10 menit. Gimana nih? Bisa mati kitu Rick." kataku mendramatisir.
" Yah mau gimana lagi." katanya menatap ku sambil menghembuskan nafasnya dengan berat.
" Ya udah. Yuk turun."
Aku baru akan membuka pintu mobil.
Tapi tiba-tiba kurasakan tanganku di pegang dan di tarik pelan mendekat ke arah Ricky.
" Tunggu dulu yo.. "
DEG!
Aku membulatkan mataku saat jarak ku dan Ricky hanya berpaut 10 cm.
Ricky menatap wajahku lekat, lalu tangannya terulur ke wajahku dan menyentuh keningku. Tepat di lebam yang agak membiru bekas benturanku dengan lantai kamar mandi tadi pagi.
" Ini kenapa yo? Kening Lo kok bisa lebam gini. " katanya pelan sambil mengelus keningku lembut.
Kurasakan wajahku memanas.
" Ng-nggak apa-apa kok Rick. C-cuma ada kecelakaan kecil di kamar mandi, tadi pagi. " jawabku yang entah mengapa ikut memelankan suaraku.
Ricky semakin menatap ku lekat. Ia hentikan elusannya di keningku, lalu malah meletakkan tangan nya di sisi wajahku membuat wajahku agak mendongak padanya.
Tubuh ku kaku. Aku tak tau apa yang harus ku lakukan. Yang kurasakan hanya debaran cepat jantungku yang tak bisa ku kontrol.
Wajah Ricky perlahan mengikis jaraknya denganku.
Entah kenapa Refleks ku tutup mataku saat jarak wajah kami sudah benar-benar tipis.
Cup..
Selanjutnya ku rasakan kecupan lembut di... keningku.
Tiba-tiba saja ada rasa hangat yang menyebar di dadaku saat Ricky melakukan itu.
Rasanya begitu tulus dan menenangkan.
Setelah beberapa saat Ricky melepaskan kecupannya di keningku.
Ku buka mataku dan tatapanku langsung bertubrukan dengan mata Ricky yang juga tengah menatapku lembut.
" Semoga itu bisa buat kening Lo cepat sembuh ya? " kata Ricky pelan sambil melukis senyuman indah yang baru pertama kali ini ku lihat terlukis di bibirnya.
Aku tak mersepon perkataannya dan malah terus metapanya.
Ricky mengelus pipiku sebentar, memberikanku senyuman itu lagi, lalu membuka pintu mobil dan keluar dari mobilnya.
Sementara aku masih terpaku di tempatku duduk dengan wajah yang masih terasa panas.
' Ricky memang sulit di tebak dan penuh kejutan '
-TBC-
#nangisterharu
Aku sengaja buat perasaan masing-masing karekter disini belum jelas, biar kalian penasaran.. Kekeke
#pasangwajahmisterius
#ditimpukpanci
Oh, ia di part ini muncul karakter baru.. Maaf kalau buat kalian makin pusing..
Aku panggil ~
@Tsu_no_YanYan
@3ll0
@Yuuki
@Arie_Pratama
@Wita
@Centaury
@lulu_75
@kristal_air
@cute_inuyasha
@balaka
@4ndh0
@d_cetya
@Cylone
@DoniPerdana
@Widy_WNata92
@Unprince maaf sebelumnya gak ke mension kak.. :')
silahkan~
#senyumkalem
Hmm gue-aku, kamu-lo... Ts kalo nulis lo selalu l-nya dikapital ya.. Jadi 'Lo'..., sedangkan kalo nulis 'gue' dan 'aku' g sama a-nya gak dikapital... Kenapakah? L itu begitu spesialkah? Btw, huruf kapital nyempil di tengah2 kata tuh gak boleh loh, kecuali menyatakan 'nama', entah nama orang, nama tempat, nama negara.... Bener gak boleh loh~ #menerawangingetbukuyangduludicoret-coretguru
'Di', 'Ke' dan 'Ku'-nya coba dipelajari lagi ya ts
Lanjuut^^/
Ah iya, tokohnya banyak yaaa. Suka salah inget x//D atuhlah fokus yang bener-bener utama pendukung plotnya. ._.v