Dia, Penari yang Hebat!
Bagian I
Aku akan terus menari, terus dan terus, sampai ajal memjemputku..
Bip Bip ...! BIP BIP...!
Beker Berisik! Tanganku Meraba-raba meja di sebelah ranjang untuk meraih jam itu dan mematikan alarmny. Kulihat Jarum Panjang menunjukan pukul 8. Ah, masih pagi. Aku masih bisa tidur lagi. lima menit kan lumayan. Kucoba memejamkan mata, dan aku kembali terlelap...
Jord...! kamu ngak sekolah hari ini?!!
Mataku langsung membuka. Suara Mama memang luarbiasa. Getarannya bisa langsung membuka kelopak mata.
"Bentar lagi, Ma!" Kataku sambil menutupi wajah dengan bantal.
"Ini sudah setengah sembilan!"
"Apa?! Setengah sembilan?!" Ah sial, tadi Gw lupa menghidupkan kembali alarmku. Gw harus tiba di sekolah jam 9. Buru-buru gw melompat dari tempat tidur, mandi secepat kilat, bawa baju ganti, dan memasukan buku pelajaran ke tas, aduh dimana sepatu baletku? Ah, sebodo amat. Daripada gw telat sekolah.
Cepat-cepat gw keluar kamar dan menemui mama di meja makan.
"Ma, anterin aku dong, please. Kalo naik bus, ngak bakal sempat nih," mohonku pada mama,.
"Hah! Kamu ini tiap hari selalu begini. Mama bisa telat ke kantor juga nih!"
"Makanya mama beliin juga mobil buat aku donk kesekolah?!"
"Kamu ini selalu ugal-ugalan di jalan, dan mama tidak suka!!"
"Yauda deh ma, ayo donk ma, Jam pertama Matematika nih, Ma. Gurunya killer..."
"Yasuda, ayo Cepat! Hah untung Kahlil sekolahnya tinggal jalan kaki. Kalau jauh kayak kamu juga, bisa pusing Mama."
Masih sambil ngomel-ngomel Mama mengantarku Kesekolah dengan mobilnya.
Saat gw tiba didepan gerbang sekolah, kulihat banyak murid lain yang masih mengobrol didepan kelas masing masing, gw berlari secepat kilat menuju kelasku.
Jangan sampai gw dimarahi si guru killer.
Ah, waktunya pas! Kedatanganku kekelas hanya selisih beberapa detik dengan Ms.georgie.
"Gila lo, Jord. nyaris banget elo tadi!" Kata Rikie, teman sebangkuku
"Iya, Amin... Amin.. Selamat...."
Jam pertama mulus kulalui. Kini masuk jam kedua.
"Lho kok elo ngeluarin buku biologi, Rik? Abis ini kan Sejarah," tanyaku pada Rikie.
"Aduh , Jord, masa lo ngak hafal-hafal jadwal pelajaran Sejarah,?"
"Wah kacau! Berarti Gue salah liat jadwal. Sekarang hari selasa kan?"
"Salah woi! Sekarang tuh senin. Baru juga libur kemarin, masa udah ngakk inget ini hati apa?"
"Oh sial! Gue salah bawa buku. Untung hari selasa dan senin jam pertamanya sama. Tapi gue ngak basa sepatu buat Character Dance nanti."
"Ssst...! Jangan sampai ketahuan guru kalo elo ngak bawa," Rikie memperingatkanku. "
"yauda, ntar lo pinjam punya gue aja. Gue ada cadangan. Sekarang jangan berisik. Tuh, guru biologinya uda dateng."
Ngak salah gue memilih Rikie sebagai teman sebangku. Anaknya memang penuh perhatian dan setia kawan.
Oh ya, gue belum cerita. Namaku Jordan, usiaku hampir 18thn. Sekarang gue duduk di kelas 12 La Grande Ballet School atau LGBS
LGBS adalah sekolah khusus mempersiapkan murid-muridnya untuk menjadi penari ballet profesional. Tapi selain ballet, kami juga mendapatkan pendidikan layaknya disekolah umum lain, karena para murid di LGBS juga di persiapkan untuk bisa masuk Ke Universitas Umum.
Tidak semua lulusan LGBS ingin menjadi penari profesional. Orangtua kami memasukan kami kesini karena sekolah ini terkenal berdisiplin tinggi dan berkualitas baik. Gue sendiri belum yakin apakah setelah lulus nanti. Akan mencari Ballet Company ataukan mahasiswa biasa.
Tak terasa , pelajaran Biologi Berakhir. Setelah istirahat Pertama, kami lanjut ke pelajaran berikutnya, yaitu Sejarah balet. Pak Andreas, Guru Sejarah Balet, sudah duduk manis di kursinya.
"Baik, anak-anak. Sekarang kalian buka bab dua, Jordan tolong baca halaman 36,"kata Pak Andreas.
Comments
Wkwkwk loh kok tau lagi project hahaha
Pasti lo ada di grup bf line kan ?
Di tunggu yah mass" lagi progress
Namanya juga cerita tentang ini mass