It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"Juna, ini nomer gue. Simpen ya Rio."
Jiahh langsung SMS. Udah aku duga.
Terus aku bales: "hehe. Oke."
Segera aku beringsut dari tempat tidur menuju ke luar.
"Bu?" Aku memanggil Ibu. Tak ada jawaban. Aku berjalan ke ruang tamu, mengintip ke luar lewat jendela. Motornya Ibu gak ada. Mungkin lagi keluar.
Aku langsung menuju ke ruang makan dan membuka tutup saji. Puah! Kosong! Aku tutup lagi, barangkali akan banyak makanan kalo dibuka lagi, pikirku. Terus aku buka lagi.
Tetep gak ada! Padahal laper!
Akhirnya aku masak mie. Tiap hari makan mie. Kata nenekku dulu, sering makan mie bikin usus keriting. Jiah, gak tau bener apa ngga, EGP. Yang penting kenyang!
Abis mandi, sore-sore gini enaknya nongkrong di depan rumah. Ya, siapa tau ada yang lewat terus bisa diajak kenalan, gitu. Hehe. Di luar banyak anak-anak kecil lagi main. Dengan dandanan khas sore mereka: rambut masih basah, badan wangi, muka dan lehernya penuh bedak. Memang, emak yang baik.
Dari kejauhan, aku lihat ada sesosok remaja tinggi, keluar pintu gerbang rumah. Lalu ia menaiki motor MegaPro-nya.
Ia menyusuri jalan rumahku. Dan ternyata....
"Lho, Jun, kamu rumahnya di sini?" Orang itu menghentikan motornya.
'Kak Rio! Nyasarnya kok sampe sini-sini??'
"Kak Rio habis dari mana?"
"Oh, habis dari rumah tanteku nganter barang. Tuh, yang di deket masjid. Itu rumah tanteku,"
"Tante Bela yang jualan baju itu? Itu tantenya kak Rio?"
"Iya, itu tanteku,"
"Wah, baru tau gue. Abis ini mau ke mana, Kak?"
"Mau main ke rumah teman. Ikut?"
"Ah, nggak ah, kalo aku keluar, ntar Ibu gak bisa masuk rumah."
"Oh, ya udah deh. Gue duluan, ya. Bye!"
"Bye, Kak! Ati-ati!"
Dia langsung tancap gas. Mataku mengawasi motor itu hingga hilang di tikungan.
"Aaaaaaaaah Junaaa!" Aku berteriak gila sambil lompat-lompat masuk rumah. Kaya orang abis dapet duit jatuh dari langit aja.
"Jun, ternyata tante Bela itu ya Jun, tantenya kakak ganteng itu Jun! Wah kalo gitu, dia bakal sering nganter-nganter stok ke rumah tante Bela!! AAAAAAIII!" Aku berbicara sendiri di depan cermin. Sumpah kaya orang gila. "Aaaaw my God, berkah apa lagi yang Juna terima? Berkahmu sungguh besar, ya Allah!" Aku mengusap mukaku dengan kedua tanganku.
Lanjuuutttt,,,
@3ll0 eh iya ketinggalaaan =D maaf yeeh
@all dopost sih apa?
#Kyaaaa ... si didi red kga d mention )
Liat cerita paling awal. Ada tanggal 11 Juli 2011
Masuk kosan, aku segera menghempaskan tubuhku ke kasur tipis itu. Maklumlah kosan sederhana dengan ruang 3x3 meter.. Cukup gedean lah.
O, iya. Aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Rio Adi Pratama. Aku kelas XI-IPA 6. Orang asli Makassar. Tapi aku pindah ke kota X, karena tempatnya sejuk dan nyaman.
Tiba-tiba terlintas di pikiranku. Aku coba SMS Juna.
"Hai Jun."
"Ya?"
"Lagi ngapain?"
"Mmmm.... Lagi belajar. Emg knp?"
"Cie elah rajinnya malem2 gini belajar tidur sana,"
"Ntar belum ngantuk. Kk sendiri lgi ngp?"
"Ini baru pulang dari rumah temen."
Belum ada balesan. Sambil nunggu balesan aku main ke kamar sebelah.
Tok! Tok! Tok!
"Yud?" Aku menyapa anak sebelah. Gak ada jawaban dari dalem.
"Yudi belon pulang." Teriak Sandro dari kamarnya. Kamarnya sebelahan sama aku.
"Ke alun-alun kali,"
"Oh, yaudah. Thanks ya!"
Sampe keesokan paginya, belum ada balesan.
---