BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

The Vintage & Evergreen Music Lounge

1568101119

Comments

  • edited July 2015
    ___tutup akun___
  • alfarros wrote: »
    -deleted--
    Yg sering diputer Air Supply, The Beetles, David Sahuleka, Westlife, Duncan James, Eternal, Jim Croce, Ronan Keating, Bon Jovi, Michael Bolton, Phill Collins, Chicago, Peter Cetera, Celine DIon, dll) ahahaaaaa banyak bgt tapi yg paling asik liriknya (berdasarkan music library gw) '80-'90an--deleted--

    Saya gak peduli jika nama penyanyi lain dalam daftar di atas salah sebut. Tapi, salah nyebut nama THE BEATLES, sama berdosanya dg nyebut panggilan yg keliru pada nama-nama rasul perjanjian lama. Haha.



    Udah lama juga gak coret-coret di thread ini. Ambil judul yg 'populer' dulu aja deh--kebetulan ada yg share cover version lagu ini di wall FB saya beberapa hari lalu.


    Que Sera, Sera (Doris Day)
    Lagu ini pertama kali muncul di film The Man Who Knew Too Much (Alfred Hitchcock, 1956). Meski saya lebih suka filmnya yg versi ori (versi tahun 1934), tapi film ini bisa menyamai ketenaran film lamanya selain karena bintang-bintang besarnya, juga karena kemunculan lagunya.

    Mungkin kebanyakan kita pernah melihat iklan Thailand yg menampilkan anak-anak berkebutuhan khusus menyanyikan lagu ini, dan beberapa dari kita mungkin akan menangis saat menyaksikannya. Namun, di luar hal ini, lagu ini banyak dikritik karena lirik-liriknya yang bernada pesimis--gambaran masa depan yang liar, tak terbayang, dan kepasrahan mengikuti arus.

    Yang harus diperhatikan adalah kronologis pembuatan lagunya, dibuat di era tahun '50-an, lagu ini menyerukan keputusasaan generasi muda Amerika, yang terhimpit oleh propaganda Perang Korea, sementara keterpurukan Perang dunia II belum usai, lalu disambung dg Perang Vietnam yang menjadi mimpi buruk orang Amerika di generasinya. Dalam suasana muram ini, justru lagu ini menjadi penglipur bahwa dalam ketidakpastian perang, semangat 'menyerahkan masa depan pada nasib' menjadi semacam optimisme baru.

    Dalam alunan c-major waltz yang ikonik, lagu ini begitu 'easy listening' sehingga covernya bahkan mudah ditemukan dalam berbagai bahasa seluruh dunia. Tak heran jika lagu ini menjadi signature song dari Doris Day--bahkan menenggelamkan lagu megahitsnya yg lain yg keluar 3 tahun sebelumnya, Secret Love.

  • Ahahaha ampun Oom @wing. Autotext *alah alesan

    *lalu puter piringan hitam
  • edited July 2015
    ___tutup akun___
  • @khieveihk maksudnya apa? Siapa? Aku polos, aku ga ngerti isi pikiranmu. Maaf :(

    Gw malah banyak ga ngertinya lagu2 yg di share di sini, hwahaha... Maklum bukan yg rajin ngisi music library... Tapi akhirnya nambah saat masuk trit ini. Thanks all
  • edited July 2015
    ___tutup akun___
  • Hwahahaha gitu toh @khieveihk maap ya bosen yg nongol anak ini lagi :D
    Atau jangan2 kami.. .. ah sudahlah :D :D :D
    Gw ingetnya pernah ramein trit Avatar Korra. Tapi ga lihat ada @wing di situ. Hmm entahlah
  • edited July 2015
    ___tutup akun___
  • edited July 2015
    ___tutup akun___
  • haha. Kenapa nama saya dilibatkan @alfarros @khieveihk ? Saya tidak berkelana ke banyak topik sih, jadi tempat mainan saya di forum ini cuma beberapa topik aja. Jadi komen-komen saya ya disitu-situ aja. Haha.
  • edited July 2015
    ___tutup akun___
  • edited March 2015
    Permisi om TS, mau apdet..

    Let’s Face The Music and Dance (1936)

    Ditulis Irving Berlin untuk film Follow the Fleet, dimana di film tersebut dinyanyikan oleh Fred Astaire dengan teatrikal bersama Ginger Rogers. Saya sendiri karena pertama tahu lagu ini yang versi Nat King Cole, jadi lebih suka dengan versi beliau. Beberapa penyanyi lain yang pernah remake lagu ini: Tony Bennett, Ella Fitzgerald, Frank Sinatra, Natalie Cole, dan terakhir ada duet antara Tony Bennett dan Lady Gaga.

    Saya selalu kasih poin lebih ke lagu dari genre apapun yang bernuansa begini, yang, apa ya bahasanya, bukan mengagungkan, tapi merayakan. Nah, iya, lagu yang merayakan music. Saya sendiri nemu lagu ini juga karena tertarik sama judulnya, dan pas buka, bener, tidak ada beban apa-apa, tidak ada konflik atau drama yang over, pesannya jelas; ayo nyanyi dan dansa!

    Versi Nat King Cole:


    Bagian favorit saya:
    There may be trouble ahead
    But while there's moonlight and music and love and romance
    Let's face the music and dance

  • When I Fall In Love (1952)

    Kalau jatuh cinta, itu seperti apa sih?

    Mungkin lagu ini memberikan salah satu jawaban dari pertanyaan diatas. Cinta yang merupakan satu perasaan, abstrak, sulit dikuantifikasi, tentu berbeda-beda bentuknya bagi tiap orang. Walaupun cinta yang dimaksud di lagu ini adalah cinta antara sepasang kekasih, jelas ia juga relevan pula bila diasosiasikan pada cinta ke orang tua dan sahabat atau mungkin ke suatu hal, karena lagu ini memberikan kita gambaran kalau kita jatuh cinta, itu akan selamanya, akan seutuhnya, dan blah blah blah yang intinya tidak main-main lah.

    Cinta dan kepatuhan seorang istri kepada suaminya dan sebaliknya, orang tua ke anak dan seutuhnya, seorang negarawan kepada negaranya, atau saya kepada Whitney Houston. Hehe..

    Lebih jauh lagi, mungkin pertanyaan pertama tadi, bisa dilanjutkan dengan pertanyaan lanjutan:
    Berapa banyak dari kita yang cukup beruntung untuk menyadari kepenuhan hati kita dalam mencintai sesuatu atau dicintai sepenuh hati?

    Ok tidak perlu tambah jauh lagi ngelanturnya. Lagu ini direkam pertama kali oleh Doris Day di tahun 1952. Beberapa nama beken yang pernah remake lagu ini: Nat King Cole, Rick Astley, Celine Dion ft Clive Griffin. Saya sendiri, seperti lagu sebelumnya, tetep lebih nyantol ke versi NCL dan saat ini sedang menunggu dan berdoa dapat mendengarkan Michael Buble membawakan lagu ini dan lagu-lagu NCL lainnya, kelak. Amiiin!

    Nat King Cole – When I Fall In Love

  • edited July 2015
    ___tutup akun___
  • @lightsaber kamu nonton film Follow the Fleet juga? Film ini dibintangi oleh Rogers-Astaire, ratu dan raja film musikal pada masanya (dan hampir gak bisa tertandingi lagi sampai skrg)--dan kolaborasi dg sutradara Mark Sandrich (salah satu pioner yg mentransisikan antara drama musikal broadway ke dunia layar lebar. Meski gaya film Sandrich gak istimewa, tapi trio ini sangat populer. beberapa judul lain dr kerjasama trio ini yg layak dilirik adalah Top Hat (1935) dan Shal We Dance (1937). Bahkan sebenernya dua film ini lebih bagus ketimbang Follow the Fleet.
Sign In or Register to comment.