BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Unforgettable Love

1235725

Comments

  • semangat sampai tamat ya. thanks kaktsu @tsunami
  • sudah mulai akrab dan dekat mereka berdua ...
  • permen k*ssnya dipilihin dulu ga tuh? ntar dpt tulisan yg ga enak lg.. *niat bgt* :p
  • love you :-* @Tsunami tapi nickname yang itu sudah kadaluarsa...

    story nya ajib ts, mensen ane..
  • kaka_el wrote: »
    love you :-* @Tsunami tapi nickname yang itu sudah kadaluarsa...

    story nya ajib ts, mensen ane..

    @kaka_el u elul ?? Ckckckck maap salah sebut

    #nembaknya ga berseni ente gan :P
  • ga perlu minta maaf @Tsunami ... apa sih yg ga untuk ente..

    #kecup @Tsunami :-* dikening aja


    maaf ts merusuh dilapakmu.. sekali lagi jangan lupa mention ane..
  • Mention bang :D
  • Nitip mention ya kak klo update :)
  • Bagi yg mau d mention bilang aja ya, and yg udh bosen juga bilang biar nanti ga ak gnggu dengan mention2 hehe...

    Panggilan-panggilan:

    @Tsunami @ryanadsyah @lulu_75 @3ll0 @arifinselalusial @d_cetya @4ndh0 @Adamx @kaka_el @Tsu_no_YanYan @dafaZartin @Cyclone

    Waktu berlalu begitu cepat, hingga tak terasa sudah memasuki bulan April. Hari-hari kujalani dengan kegiatan rutin layaknya seorang siswa SMA. Hanya yang menjadi pembeda ialah selalu ada alasan bagiku untuk terus menjalani hari dengan semangat.

    Dialah alasan bagiku bersekolah hanya untuk sekedar dapat berjumpa dengannya. Dialah alasan bagiku untuk selalu tersenyum disaat pesan-pesan nya selalu datang menghibur sepanjang waktu. Dialah alasan bagiku untuk sembuh dikala aku tergeletak sakit, dengan perhatiannya yang selalu mencemaskan kondisiku. Ya, dialah semangatku...

    ****

    Tidak henti-hentinya jari jemariku menari diatas tombol hp membalas chat, khususnya dari William.

    "Wil, katanya lu ikut olimpiade Matek ya?"

    "Iya. Tau dari mana?"

    "Si mister Syukur tadi ngomong ke gw. Lagian juga kan si Bunga ikut"

    "Bunga bukannya Fisika?"

    "Iya, tapi kan sama-sama mister Syukur yang handle"

    "Oh gitu.... Besok nih gw ada latihan, bisa pulang sore banget"

    "Mau gw tungguin?"

    "Hah ngapain? Ga usah lah, lu kan ga ada urusan. Nanti nunggunya bisa sampe 2 jam"

    "Gpp x, gw juga ga ada kerjaan"

    "Udah ga usah. Lu mending istirahat aja di rumah"

    "Beneran?"

    "Iya (emot monyet)"

    "Ok deh nyet (emot monyet)"

    "Ngaca woi"

    "Asem. Udah berani lu?"

    "Ga deh. Ampun kakak (emot monyet nutup mata)"

    Oh iya buat info kalian aja, akhir-akhir ini memang ntah kenapa aku dan William suka memakai emoticon bergambar kepala monyet yang ada di Whatsapp, hingga akhirnya menjadi kebiasaan dan trademark kami. Teman-teman dekatku seperti Bunga dan Novi sampai menjuluki kami 'Monkeys Brother' — emang kurang ajar mereka. Tapi bukannya merasa terhina, justru sebaliknya aku dan William merasa senang dan berterima kasih atas julukan itu. Hahaha memang pasangan aneh kami ini.

    Selain itu pernah juga suatu kali saat aku dan William sedang jalan bareng, dia kepo buka hp ku dan baca-baca chat disitu. Entah apa tujuannya, sampai dia memergoki ku dan ngambek.

    "Apaan nih? Kok nama gw Willy di contact lu?"

    "Iya abis lebih lucu. Lagian kan suka-suka gw mau di kasih nama apa dong?"

    "Ih tapi kan nama gw William bukan Willy" jawabnya sambil manyun.

    "William kepanjangan, Willy lebih praktis" ujarku tak mau mengalah.

    "Oke fine kalo gitu" kulihat ia membuka hp nya dan mengutak-atik sesuatu.

    "Mau ngapain nih anak?" tanyaku dalam hati.

    "Sip dah beres" ucapnya.

    "Abis ngapain lu?"

    "Ga ngapa-ngapain kok"

    Karena rasa curigaku yang besar segera saja ku rebut hp miliknya yang tergeletak di atas meja dan membuka contactnya. Saat kulihat contactnya...

    "What the....! Apaan nih! Nama gw kok jadi Steffy?! Ganti ah!" ucapku setengah teriak.

    "Ahahahaha...." kulihat ia tertawa puas sampai mukanya jadi merah gitu. Asem!

    "Jangan tawa ah, cepet ganti apaan nih nama cewek" rengekku.

    "Lah anggep aja ini nama sayang gw ke lu, Steffy" ucapnya jail.

    "Sayang peyang lu ma. Cari yang lain napa yang lebih macho"

    "Ngak ah. Pokoknya ini Steffy udah bagus"

    "Nanti kalo orang baca chatnya gimana? Masa nama Steffy tapi picture cowok?"

    "Biarin aja hahahaha..." tawanya lagi.

    Aaaaaaaa!! Apa ini karma ya gara-gara ganti nama orang seenaknya. Tapi kan boleh dong aku bikin nama sendiri buat William a.k.a Willy, toh namanya masih serupa dan LAKI! Ga kek nama yang dia buat. Huaaaaa..... (nangis bombay)
    Jadilah mulai hari itu fix nama contactku di hp nya menjadi Steffy, walaupun udah aku ganti tetep aja dia balikin lagi kesemula. Ya itukan emang hp nya dia, hanya bisa pasrah. Hiks...

    ****

    Saat ini aku tengah menikmati jam istirahat dengan tidur-tiduran di kelas sambil mendengarkan lagu dari hp. Hal ini sudah menjadi kebiasaanku jika jam istirahat pertama tiba. Habis mau makan pun malas, belum lapar. Lagipula suasana kelas saat jam istirahat seperti ini jauh lebih sepi dan damai. Hingga datang seseorang yang merusak kedamaian itu dengan melepas earphoneku dan...

    "Tipeeennn!!!" teriak Vina tepat di depan telingaku. Seketika itu juga jantungku panik. Tentu bukan karena kehadiran pujaan hati, tapi karena kehadiran seorang nenek lampir dengan teriakan soprannya. Ya Tuhan, kenapa aku bisa punya teman seperti ini? Gak cowoknya, gak ceweknya, sama-sama penguji iman!

    "Apaan sih?! Kaget gw gila. Lu mau bikin gw budek hah?" omelku.

    "Emang udah budek kan? Dipanggilin berkali-kali tetep aja ga bergeming. Udah aja gw teriakin di depan kuping biar lancar dengernya"

    "Kampret, ga liat gw lagi dengerin musik apa? Ganggu kedamaian orang aja lu"

    "Bodo ah, gw mau curhat nih"

    "Idih males banget gw dengerinnya. Bodo amat"

    "Ya jangan gitu dong. Maap deh" ucapnya dengan muka memelas.

    "Yauda mau curhat apaan?"

    "Gini loh, kok akhir-akhir ini Billy kek berubah ya sama aku?" kulihat ia bersedih.

    "Berubah gimana?"

    "Ia dia beda kayak lebih jutek gitu. Sekarang dia udah ga perhatian lagi sama aku. Ga pernah mau diajak pergi, ga pernah bales chat, pokoknya beruhah. Padahal aku udah sayang banget sama dia. Aku ga mau kehilangan dia. Tapi sekarang disaat aku udah mulai cinta sama dia, dianya malah gitu" kulihat matanya berkaca-kaca hendak menangis. Aduh, aku paling ga tega kalo udah liat cewek nangis gini.

    "Udah-udah ga usah dipikirin. Mungkin aja dia lagi ada masalah kan? Sifat cowok emang kalo ada masalah bawaannya diem atau marah terus juga jadi suka ogah-ogahan. Mereka ga bisa meluapkan perasaan seperti menangis ataupun curhat secara terbuka. Biar dia sendiri yang selesain masalah itu. Nanti kalo dia udah baikkan pasti balik kayak dulu lagi. So give he time to be alone, okay?" ucapku panjang sambil mengacak rambutnya.

    "Aaaaa! Jadi berantakan nih rambut gw" protesnya sambil manyun.

    "Tapi thanks ya Tipen, gw jadi lebih tenang dan lega. Ga salah deh milih lu jadi tempat curhat" ujarnya lebih tenang sambil mencubit pipiku dengan gemas.

    "Awwww...!!" teriakku meringis. Kalo curhat aja manggilnya aku-kamu, sekarang balik lagi lu-gw. Dasar perempuan :p

    "Tok tok tok" terdengar ketukan pintu dari arah pintu kelas. Kulihat miss Yana masuk dan berjalan ke arah kami.

    "Steven, Vina, ikut saya ke kantor" ucap miss Yana.

    Ku tatap Vina dengan pandangan bingung, begitupun dia. Ada apa lagi ini?
  • Pertamax #padahal lom baca
  • Dihadapan miss Yana, aku dan Vina sama-sama terpaku tak dapat berkata apapun. Kami berdua terlalu terkejut.

    "Jadi mulai besok kalian akan latihan olimpiade. Untuk Vina, miss Ani yang akan melatih geografi. Sementara Steven akan di bimbing oleh miss Yola dalam pelajaran ekonomi-akuntansi. Ada pertanyaan?" ucap miss Yana.

    "Tidak miss" jawab kami menggeleng.

    ****

    "Hah lu ikut olimpiade?" tanya William terkejut setelah kuceritakan kejadian barusan.

    Kini kami tengah duduk di sebuah taman kecil belakang sekolah yang diperuntukkan untuk penghijauan.

    "Iya nih, dan yang bikin gw kicep masa olimpiadenya itu minggu depan. Gimana bisa belajar materi sebanyak itu dalam waktu seminggu coba?"

    "Gila juga ya miss Yana. Gw aja persiapan 3 bulan masih ngambang-ngambang materinya, apalagi seminggu"

    "Aduh gw takut banget nih"

    "Udah ga usah dipikirin, yang penting coba dulu aja. Menang kalah soal gampang, jangan bikin lu terbebani"

    Mendegar perkataan William membuatku lebih tenang. Betul juga apa yang dia bilang. Yang penting aku harus berusaha semaksimal mungkin.

    "Thank ya Wil. Lu juga harus berusaha yang terbaik ya" ucapku sambil mengacak rambutnya.

    "Iya pastinya dong Steffy.." balasnya sambil mengelus rambutku balik.

    "Aish, masih juga. Gw bukan perempuan weh" protesku.

    "Biarin aja sih ahahahaha" tawanya senang.

    Huh! Harus mulai terbiasa nih sama panggilan absurd dia itu. Kalo dia yang manggil sih gpp sebenernya, anggep itu panggilan khususnya untukku ( panggilan sayang ). Liat aja nanti pembalasanku.

    ****

    Keesokan harinya latihan untuk olimpiade dimulai. Latihan dilakukan sesudah pulang sekolah sehingga memaksaku untuk pulang lebih larut. Dari kelas, dapat kulihat William berjalan pulang.

    "Jam 4" pikirku dalam hati.

    "Permisi miss" ucap seseorang. Novi? Ngapain dia dateng ke sini?

    "Iya Novi, ada apa?" jawab miss Yola.

    "Mau ngomong sama Steven sebentar miss" ucapnya.

    "Oh ya silahkan. Kebetulan ini lagi istirahat juga"

    "Pen, dicariin adek lu tuh" kata Novi.

    "Hah? Kenapa dia?" tanyaku.

    "Tau! Gw disuruh nyariin lu masa"

    "Bilang aja ke dia suruh tunggu"

    "Oke deh" jawab Novi sambil berlalu.

    ****

    Huaa capek banget..... Ternyata latihan olimpiade seperti ini sungguh menguras baik fisik maupun kinerja otak. Bayangkan saja aku harus mempelajari seluruh materi kelas 12 dalam waktu sehari. Ditambah lagi sejak pagi aku belum pulang untuk beristirahat. Ingin rasanya aku cepat pulang dan mandi air panas lalu istirahat.

    Saat sampai di depan gerbang, kulihat William disana sedang duduk sendiri. Kulihat jam dinding di dekatnya yang menunjukkan pukul 5 sore. Kok dia belom pulang ya?

    "Pletak" kupukul jidatku cukup keras. Aww..! Aku baru ingat percakapanku tadi dengan Novi. Memang ada urusan apa sih sampe dia rela seniat itu nungguin aku? Segera saja ku langkahkan kaki ini mendekati William.

    "Wil...." sapaku. Saat itu juga ia mendongakan kepalanya dan menatapku. Tatapan teduh itu lagi, membuatku tidak sanggup menatapnya lama-lama.

    "Udah selesai?" tanyanya.

    "Iya udah ni, baru aja kelar. Ehm... Lu katanya nyari gw, kenapa?"

    "Oh gpp sih, cuma hmm..." ucapnya menggantung.

    "Cuma....? Cuma kenapa?"

    "Cuma mau ajak pulang bareng sih. Kan udah lama juga kita ga pulang bareng. Soalnya lu tau lah kalo ada temen, gw ga bisa bareng lu. Dan akhir-akhir ini juga kita jarang hang out" jawabnya sambil memalingkan muka.

    Deg...Deg...Deg...

    Jantungku berdegub kencang. Tubuhku memanas, begitupula mukaku. Aku tidak percaya atas apa yang baru ia katakan. Ia... menungguku? Seberharga itukah diriku? Apa ini artinya aku memiliki kesempatan? Aku benar-benar bahagia dan juga terharu. Es yang dulu kau bangun, kini telah benar-benar mencair padaku.
  • edited January 2015
    Udah ada Tanda² nih....Jadian.....jadian.... :>
  • Adamx wrote: »
    semangat sampai tamat ya. thanks kaktsu @tsunami

    Amin... diusahakan pasti tamat kok

  • Wahhh suasana sekolah dan frienship yg hangatt ... miss it all >:D<
  • octavfelix wrote: »
    permen k*ssnya dipilihin dulu ga tuh? ntar dpt tulisan yg ga enak lg.. *niat bgt* :p

    Hahaha gak seniat itu kok. Pegel jg milihannya atu-atu: p
Sign In or Register to comment.