It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
BRUAAAAKKKK!!!!
Aku terjatuh, namun tak terasa sakit..
Ini dimana? Semuanya gelap.. Apakah aku berada di mimpi yang sama lagi? Kalau iya, cepatlah bangun diriku! Aku ingin cepat bangun karena kau tau, dunia nyata sekarang jauh lebih indah.. Aku tersenyum psyco dalam kegelapan..
Aku harus mencari jalan keluar pikirku..
Aku terus berjalan tanpa arah..
Utara, barat, selatan, semuanya terlihat sama.. Dan sepertinya tak ada ujungnya..
Aku terduduk dan garuk-garuk kepala.. Ni mimpi lama-lama horror juga.. Berjalan di tengah kegelapan tanpa ada satu suarapun.. Hanya langkah kaki yang ku langkahkan..
Dan ketika aku hendak berjalan, seseorang menepuk pundak ku..
"Mau kemana kamu nak?"
Suara itu.. IBU!?
"Ibu!?"
"Iba ibu iba ibu, sejak kapan kamu jadi manggil mamah ibu? Mamah bukan ibu-ibu tau.."
"Lha terus?"
"Mamah-mamah.."
"Bedanya apa maaahhh.."
"Ganjil aja mamah dengernya.."
"Iya deh mah iya.."
"Gimana? Uda dapet calon mantu buat mamah?"
"Baru ketemu langsung tanya mantu aja mah.."
"Iya donk, kan mama ngebet pengen punya cucu.."
"Mah.."
"Ya?"
"Sebenernya Reno lagi suka sama orang mah.."
"Wah wah siapa tu? Siapa wanita yang beruntung itu?"
"Mah..."
"Apakah wanita itu se-cantik Chelsea Islan?"
"Mah.."
"Atau se-seksi Julia Perez?"
"Mah.."
"Atau jangan-jangan.. Seperti Dijah Yellow!?"
"MAH!!!"
"...." Tiba2 mamah terdiam..
"Reno ga suka cewe mah.. Yang Reno suka.. Cowo.." Gara-gara di mimpi aje gue berani ngomong ke mamah.. Sekalian tes reaksi mamah.. Siapa tau reaksinya bakal sama kelak kalo gue tiba-tiba ngaku di dunia nyata..
"...." Mamah tidak terlihat kaget ngedenger pengakuan gue.. Dan malah tersenyum..
"Ya udah Reno.. Mamah ga bisa ngelarang-ngelarang kamu.. Kamu uda gede.. Kamu punya hak buat nentuin jalan hidup kamu.." Gue sedikit kaget dengan reaksi mamah.. Dan terharu.. Ya ampun mah, coba ini di dunia nyata gue ngomong begini dan jawaban mamah begini.. COBA..
"Makasi mah uda ngerti.." Gue peluk mama dalam kegelapan ini..
"Iya.. Tapi kamu harus bertanggung jawab dengan apa yang kamu pilih.. Emang siapa lelaki yang beruntung itu Reno?"
"Namanya Ricko mah.. Dia teman KKN Reno.."
"Oya? Wah kapan-kapan mamah di kenalin ya.. Walaupun cowo, tetep mamah harus seleksi dulu.."
"Tapi Reno ga berani nyatain perasaan Reno mah.. Reno takut, kalo ternyata Ricko ga sama kaya Reno dan akhirnya menjauh.."
"Heeeyyy.. Jangan pesimis dulu Reno.. Pribadi orang siapa yang tau? Jangan menyerah sebelum mencoba.. Sesuatu yang belum di coba jawabannya akan selalu tidak.. Kalau kamu ga pernah nyatain perasaan kamu ke Ricko, sampai kapan pun, kamu ga akan pernah tau perasaan Ricko ke kamu dan akan selamanya menjadi misteri.. Perkara dia ngejauh atau merespon, itu masalah nanti, yang penting kamu tau dulu jawabannya supaya ga terus-terusan terpenjara dalam rasa penasaran ini.. Daripada terus-terusan mengganjal? Kalau memang toh pada akhirnya dia menolak dan ngejauh, ya mamah tau Reno pasti sedih, tapi biarlah itu menjadi proses, dan setidaknya kamu tau jawabannya.. Dan kalau ternyata dia memiliki perasaan yang sama, he's yours.. Memang 50:50 kemungkinannya, tapi justru di saat-saat begini adalah momen termahal, momen dimana kamu berdebar-debar, menimbang-nimbang soal akan nyatain perasaan, dan momen menunggu jawaban.. Itu adalah momen yang akan menjadi puncak greget nantinya.. Karena ketika kalau uda jadi nanti, uda tinggal ngejalanin aja, rasa deg-degan nya udah beda.. Nikmati aja momen-momen begini Reno.. Dan nikmati momen bersamanya juga.. Karena ga selamanya kalian bisa bersama.. Apapun keputusan kamu, mamah akan selalu mendukung.."
"Thanks mah.. You're the best mom i've ever had.." Tanpa sadar aku pun berkaca-kaca mendengar petuah dari mamah..
"Ya iyalah, mamah kamu kan cuma satu.. Udah-udah.. Inget kata mamah.. Jangan sampai semuanya terlambat, kalau kamu cinta sama seseorang, perjuangkanlah, nyatakanlah kalau kamu sayang sama dia.."
"Yes mom.. Reno bakal berusaha.. Reno bakal perjuangin cinta Reno!"
"Nah gitu donk, harus kuat.. Jangan lembek benyek kayak ingus kamu yang keluar tuh.."
"Iya mah.. Sekali lagi thank you buat wejangannya ya mah.."
"Oyaa satu lagi.."
"Ya mah?"
"Inget dongeng yang mamah pernah ceritain dulu?"
"Inget donk mah.. Kenapa emang nya?"
"Mamah inget dulu kamu ingin menjadi seorang putri yang menanti pangerannya itu di sebuah menara.."
"Hohoho mamah masi inget aja.."
"Sekarang ganti, jadilah pangeran itu, kalahkan naga, dan selamatkan putri itu! Kamu ga bisa selama-lamanya menunggu juga Reno, mau sampai kapan.. Kamu juga harus melangkah untuk mendapatkan apa yang kamu mau.. Ibarat kata, naga itu adalah ketakutanmu dan segala pikiran-pikiran buruk yang selalu terngiang di otak mu.. Jika kamu berhasil mengalahkan itu semua, kamu akan berhasil menyelamatkan sang putri yang dalam konteks ini adalah Ricko.. Dan dia akan menjadi milikmu Reno.. Face your dragon, and beat it!" Kata mamah bener-bener ngebuat gue tertemplak.. Bener juga, selama ini gue selalu memegang teguh dongeng itu, padahal ga ada yang nyuruh gue buat jadi putri itu, sial kau dongeng.. Kau sudah mengubah pola pikirku selama kurang lebih 20 tahun! Yes mom, udah saatnya gue yang bangkit dan menjadi ksatria itu.. Mengalahkan sang naga, dan menyelamatkan sang putri.. Ricko, tunggu akang!
"Yes mom.. I'll be the knight, i'll face the dragon, i'll slash it with my sword, and then, i'll save my princess, i mean, my prince.. And make him to be mine.."
"Yes.. Bertarunglah anak ku! Berjuang lah demi cintamu! Cemungud ea nak.."
"Iya mamaah.. Reno sayang banget sama mamah.."
"Mamah juga.."
"Hehehe.."
"Wah sudah jam 12! Sepertinya mamah harus pergi.."
"Lho mamah mau kemana?"
"Nanti mamah jelaskan semuanya, mamah harus pergi, dadah!" Dan mamah langsung berlari meninggalkan anaknya sendiri di tengah kegelapan..
BRUGGG!!
Sepertinya mamah menjatuhkan sesuatu.. Aku berjalan lurus ke depan dan meraba-raba jalan disekitarku dan aku menemukan.. Pedang? Dan di samping pedang itu terdapat sebuah gulungan kertas, dan langsung saja aku membukanya..
"Reno.. Gunakanlah pedang ini untuk membunuh sang naga.. Pedang ini terbuat dari keringat dan air mata mamah ketika mamah ngelahirin kamu.. Rasa sakit yang mama rasa itu 10000000000x lebih kuat daripada kekuatan sang naga itu.. Jadi tenang saja, kamu pasti bisa mengalahkan naga tersebut dengan mudah.. Kalau ternyata perkiraan mamah salah, panggil mamah 3x, mamah pasti akan datang.. Dan setelah naga itu tumbang, jemputlah pangeran mu Reno, di ruangan yang akan muncul setelahnya.. Cium dia dengan segala rasa cinta mu.. Dan cintailah dia, seperti kamu mencintai mamah.. Berjuanglah anak ku! With Love, Your Mom.."
"Mamah.." Aku terharu membaca surat dari mamah yang sebenarnya tidak mengharukan.. Aku ambil pedang itu.. Aku acungkan ke langit.. I'm ready to slash the dragon!
Tiba-tiba saja muncul lantai yang terbuat dari kaca di hadapanku.. Dan lantai tersebut terus bermunculan ke depan membuat sebuah jalan menuju ke atas.. Aku coba pijakan kaki ku di lantai itu, dan ternyata tidak pecah.. Kuat juga pikirku.. Dan dengan tatapan bagai elang, semangat bagai auman singa, aku melangkah dan berlari menyusuri jalan itu.. Walaupun ini hanya sebuah mimpi, tapi ini terasa begitu nyata.. Aku menggenggam semakin erat pedang yang aku pegang ini.. Tunggu aku.. Ricko..
Aku melihat ujung dari jalan ini, dan sampailah aku di sebuah ruangan yang penuh dengan cermin.. Aku berjalan memasuki ruangan tersebut.. Semua cermin memantulkan bayangan wajahku.. Ganteng juga gue.. 11 12 sama Mario Maurer lah, kata ku bangga..
Fokus.. Fokus.. Ini bukan saatnya mengagumi diri sendiri.. Sekarang adalah saat nya untuk....
"Sebenarnya apa yang kau inginkan?" Muncul suara ntah darimana asalnya..
"Apa yang sebenarnya menjadi tujuanmu?" Suara itu terdengar semakin jelas dan dekat..
"Si-siapa kamu?"
"Aku? Siapa aku?" Tiba-tiba seekor naga muncul dari sebuah cermin.. Oh tidak.. Naga itu!
"Mau apa kau ke sini wahai manusia tak berdaya.."
"Aku ke sini untuk mengalahkan mu dan menyelamatkan pangeranku!"
"Hahahaha.. Apa kau bercanda? Kau ingin mengalahkanku? Lihat dirimu.. Kau kecil, lemah, tak berharga seperti sampah.. Memakanmu saja aku tak tega.. Jangan bikin aku muak!" Naga itu tiba-tiba menyemburkan api, untung saja bukan ke arahku.. Kaki ku sedikit bergetar.. Tau gini lebih aku cepat bangun.. Ayolah bangun, cepat bangun.. Kataku dalam hati sambil menabok-nabok pipi sendiri..
"Kenapa? Kau takut? Belum apa-apa sudah takut.. Lemah!" Aku tertemplak mendengar kata-kata naga itu.. Iya ya, sama seperti di dunia nyata, belum apa-apa, belum mencoba aku sudah takut duluan.. Ga.. Itu ga boleh terjadi! Bener kata mamah.. Naga itu adalah ketakutanmu sendiri, ketakutan yang harus aku lawan dan hadapi.. Aku acungkan pedang ke arahnya..
"Aku Reno.. Tidak akan pernah takut menghadapimu hey kau naga jelek!"
"Sepertinya kamu sudah mendapatkan keberanianmu ya?"
"Aku mencintai Ricko, dan tidak pernah kuragukan lagi perasaanku ini.. Aku akan berjuang demi orang yang aku cintai.. Mau 1000 naga di hadapanku, akan aku lawan! Aku tidak takut, karena aku bertarung demi orang yang aku cintai.. Love is make us stronger and braver.. So? Kau hanya terlihat seperti bekicot yang lembek, lemah tak berdaya di mataku ini.. Jadi bersiaplah kau naga! Enyahlah!" Tiba-tiba pedang pemberian mamah ini diselimuti cahaya terang.. Kini aku yakin dengan sekali tebas aku akan mengalahkan naga itu.. Aku berlari ke arah itu.. Aku melompat.. Aku berteriak gagah.. Aku tebas naga itu dengan pedang ini..
SLAAAAASSSHHHH!!!
"UROAAAAAAARRRRRRRRR!!!" Naga itu mengaum memekikan telinga.. Dan tiba-tiba naga itu sedikit demi sedikit menghilang dari hadapanku..
Aku mengatur nafasku yang sedikit kelelahan ini..
Aku berhasil.. Aku berhasil ibu! Lihat! Aku berhasil mengalahkan sang naga! Baiklah sekarang aku tinggal mencari ruangan dimana pangeranku berada..
Aku clingak-clinguk, aku tak menemukan ruangan apa pun di sini.. Namun tiba-tiba semua cermin yang ada diruangan ini hancur, dan munculah sebuah pintu di hadapanku.. Pasti ini pintunya, pikirku.. Aku sedikit deg-degan.. Ku buka perlahan pintu itu..
KRIEEEEETTTT...
Suara pintu yang sedikit membuat geli.. Aku melangkahkan kakiku masuk ke dalam.. Udaranya hangat.. Dan perasaan ini.. Sama seperti ketika aku memeluk Ricko.. Ruangan ini cukup luas, dan terasa nyaman.. Aku melihat sebuah ranjang yang besar di pojok kamar ini.. Aku mendekat ke ranjang itu.. Dan ku lihat sesosok mahakarya dari Tuhan yang begitu mempesona terlelap di atas ranjang itu.. Sosok itu adalah Ricko.. Hati ini langsung tenang melihatnya.. Wajahnya terlihat begitu manis saat tidur.. Baiklah sekarang saatnya meluncurkan aksi gue..
Gue di hadapkan dengan dua pilihan..
Pilihan pertama: Kecup bibirnya dengan lembut..
Pilihan kedua: Cium dia dengan liar, lucuti pakaiannya dengan pedang, nikmati tubuhnya!
Mumpung ini di mimpi lho Ren..
Sial.. Otak mesum gue mulai mendominasi.. Gue menelan ludah..
Tapi tidak, walaupun ini hanyalah sebuah mimpi, tapi aku ga akan menodai mimpi indah ini..
Aku mendekatkan wajahku ke wajahnya.. Aku memejamkan mata dan ku kecup bibirnya dengan lembut dan perlahan..
Kurasakan bibir nya yang merah merekah itu.. Aku merasakan kejantanan dari bibirnya itu..
Setelah aku mencium nya lembut, ku buka mataku..
"CILUKBAAAAAAAA!!!!!!!!"
"APAH!?" Gue syok dengan apa yang gue liat.. Tiba-tiba Ricko berubah menjadi Romy..
"COME AND KISS ME BABY!!! MUMUMUMUMU.."
"TIDAAAAAAAAKKKKKKKKK!!!!!"
BRUAAAAKKKK!!!!
Gue terjatuh dari kasur dan terbangun.. Ya Tuhan.. Mimpi buruk apa gue barusan.. Siaaaalll.. Ini sadis, TRAGIS! Kenapa mimpi indah gue harus berakhir seperti ini.. Kenapa si jablay itu mendadak muncul.. SIAAALLL.. Liat aja nanti di desa.. Gue ketekin lo! Gue kesel dengan ending di mimpi gue.. Kesel sekesel-keselnya kesel.. Ya sudah.. YA SUDAH mau bagaimana lagi.. Untung cuma mimpi.. Gue balik ke kasur gue di kos..
Tok..tok..tok
"......"
Tok..tok..tok..tok
"Duh siapa coba pagi-pagi gini.." Gue balik tutupan selimut..
Tok..tok..tok!!!!! 100000000x
"IYA SABAR!!!!" Berani-beraninya membangunkan macan tidur.. Akhirnya gue membuka pintu..
"Dorr..." Oh.. Ternyata Joni.. Salah satu temen kos gue yang berisik..
"Eh lo Jon.. Kenape pagi-pagi buta gini?"
"Gue liat lo semalem balik kamar, jadi ya udah mumpung ada orang di kos ini, gue rusuhin aja.. Btw, kok lo balik KKN nya cepet banget? Bukannya KKN tu sebulan ya? Ini kan belum ada sebulan.. Jangan-jangan lo di usir ya? Atau jangan-jangan lo lagi sakit terus ijin pulang? Ya Tuhan anak kaya lo bisa sakit juga ya? Perlu gue telponin nyokap lo? Eh tapi jangan ntar nyokap lo kepikiran terus ikutan sakit juga, repot ntar.. Oya lo laper ga? Kalo iya gue ada sisa nasi goreng Pak Mamang sisa semalem, sayang kalau di buang.. Tenang, ga gue acak-acak kok, gue uda setengahin dulu.. Satu lagi, gue dapet kiriman makanan dari cewe gue nih, dia abis masak-masak sama nyokap nya.. Ada sop aneka macam serangga sama steak bunga teratai saus getah bambu.. Kalau mau ambil aja di kulkas.." Tuh kan berisik..
"Gue ga di usir dari desa.. Gue ga lagi sakit.. Gue ga laper.. Dan gue mau TIDUR!!"
"Ehhhh tunggu-tunggu.. Gue ke sini tu mau ngabarin lo sesuatu.."
"Apaan? Ga pake lama.."
"Ada anak baru!"
"Oh.. Terus?"
"Kok biasa aja si bro?"
"Ya gue harus gimana, gue harus naik ke puncak gunung kawi terus teriak OH gitu?"
"Anak baru itu pindahan dari Thailand, kayaknya si pertukaran pelajar gitu.."
"Hah?" CRING!! Ntah kenapa mata gue langsung melek.. Thailand? Gue langsung kebayang.. Mario Maurer.. OMG
"Dari Thailand!? Kok bisa!?"
"Ya bisa laaaah oon.."
"Siapa2? Di kamar sebelah mana?"
"Yaelah denger orang dari luar aje langsung heboh.."
"Ya kan lucu punya temen dari Thailand, bisa gue pamerin ke temen2 SD gue.."
"Ya udah yok kenalan, kasian orang tua nya baru aja balik, sebatang kara dia.."
"Ayok2!!" Gue semangat..
Kita pun bergegas menuju kamar orang Thailand itu.. Ntah kenapa gue deg-degan, diem-diem gue penggemar cowo-cowo Thailand yang bening-bening, bukan transgender nya.. Ya semoga anak baru ini 11 12 sama Mario Maurer atau Phet Thakrit lah, kalo iya kan bisa gue gebet huahahahamin.. Inget Ricko woy.. Iye2..
Tok..Tok..Tok..
"Permisi.."
"Ya dia mana tau permisi dodol.." Gue ditimpuk Joni..
"Terus apa?"
"Sinih biar gue.." Joni mengambil alih..
Tok..Tok..Tok..
"Prak tak tak tak dum plak pram.."
"Itu artinya apa?" Gue tanya dengan polosnya..
"Emmm.. Intinya permisi.."
"Wah lo jago bahasa Thailand ya?"
"Lumayan.." Kata Joni sambil mengusap hidungnya..
Krieett.. Tiba-tiba si anak baru itu membuka pintunya.. Gue dan Joni kaget setengah mati dan langsung lari..
"WAAAAAAAAAAAAAA" teriak gue dan Joni bebarengan..
"Eh kenapa kita lari?" Gue tersadar dari kebodohan kita..
"Ya elu teriak gue jadi kaget!"
"Aduh ayok balik.."
"Ga mau ah uda ga punya muka gue.."
"Udah ayok cepet!" Gue geret si Joni..
Ternyata orang Thailand nya masih bengong terpatung di depan pintu kamarnya..
WUSSSSSSS!! Serasa ada tsunami menerpa.. Ternyata.. Dia ga mirip Mario Maurer.. Dia lebih mirip.. Doyok.. Di kala muda.. Hati gue menangis tersedu-sedu..
Kita dengan senyum termaksimal kita datang menghampiri orang Thailand tersebut..
"Ummm.. Hello.." Gue sapa dengan senyum yang berubah menjadi pahit-pahit pete bosok..
"Trang tang tang krap krap.." Orang Thailand itu tersenyum dan mengucapkan bahasa Thailand yang gue denger kalo dituliskan seperti itu jadinya..
"Jon.. Gue harus bales apa nih.." tanya gue pelan ke Joni..
"Bales sebisa lo.."
"Oke.. Ehem.. Ehem.. Omata omata kumata hemata komata?" Gue bales sebisa gue.. Terlihat raut wajah yang sangat teramat kebingungan dari si orang Thailand itu.. Astaga, apa gue salah ngomong?
"Lo ngomong apa barusan Ren?"
"Bahasa yang pasti lo gakan ngerti.."
"Apa?"
"Uranus..."
"Geblek.. Udah sini biar gue yang ngurus.."
"Iyee2.." Gue kembali serahin semuanya sama Joni..
"Ummm.. So-so-sorry for my friend's stupidness.. And sorry we to-to-totally can't speak in Thailand language.." Kata Joni yang inggrisnya agak pas-pas an..
"Oh.. No problem.. Sorry i can't speak Indonesian too.."
"Oh okay, mmm.. mmm.. How are you?"
"I'm fine, and you?"
"I'm fine too thank you, bye.."
"Lho kok bye sih!?" Kata gue sambil nyubit bokong nya Joni..
"Duh gue ga ngerti musti ngomong apa.."
"Dah sini biar gue.." Gue ambil alih..
"So, what's your name?" Gue sok-sok an berbahasa inggris..
"Sawaleet.."
"Apa dia bilang Ren?"
"Oooo.. Namanya Tulalit Jon.."
"So Tulalit..." Gue kembali melanjutkan basa-basi..
"I'm sorry.. My name is Sawaleet, not Tulaleet.. But you can call me P'saw.."
"Apa dia bilang lagi Ren?"
"Katanya panggil aja Pisang atau apa tadi gue juga ga jelas.."
"So Pisang.."
"P'SAW!!!!" Buset orang Thailand nya ngamuk..
"Okay okay i'm sorry i'm sorry.. P'saw, right?"
"Yes, and you?"
"I'm Reno, and she is my friend, Joni.."
"She? Oh! I know, she is transgender, right?" Aduh salah ngomong gue, gue susah ngebedain she sama he..
"Oh no-no-no-no-no.. I'm totally a men, i have dick, and my dick is big, bigger than him!" Joni nunjuk gue..
"Lho kok lo nunjuk-nunjuk gue??" Gue ga terima punya gue di bilang lebih kecil dari punya dia..
"No-no-no mine is bigger than him..." Bales gue dengan bangga..
"No-no-no he is lying!" Kita berdebat hebat dan orang Thailand itu cuma ketawa menyeringai.. Menyeringai?
BREEETTTT!!!!
Tiba-tiba orang Thailand itu membuka celananya dan memperlihatkan kemaluannya sambil ketawa-ketawa dan bergoyang-goyang ke kanan dan ke kiri dengan penuh kebahagiaan..
Gue dan Joni cuma bengong, liat-liatan..
"WAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!" Gue sama Joni menjerit amit-amit kengerian dan langsung lari sejauh yang kita mampu..
Ternyata.. TERNYATA dia eksibisionis!! Asli.. Ini hal paling mengerikan yang pernah gue alamin.. Ini lebih absurd dari celana dalem gue yang belum gue cuci selama 3 hari.. Sial.. Bangun-bangun uda ngeliat pemandangan yang tidak sedap.. Gue dan Joni berjanji 1 hal.. Kalau dia berani memperlihatkan kemaluannya sekali lagi.. Kita tidak segan-segan menyunatnya untuk yang kedua kalinya..
Akhirnya gue pun balik ke kamar.. Gue tiduran.. Gue guling-guling sana sini.. Gue jadi teringat mimpi semalem.. Gue inget dengan jelas mimpi gue semalem, cuma bagian endingnya pengen gue delete.. Coba nyokap gue beneran ngomong gitu kalo nanti gue ceritain semua ke nyokap.. Tapi berkat mimpi semalem gue jadi mendapat sedikit pencerahan.. Gue buka hp gue dan gue ketik sesuatu..
"Thanks mom buat wejangannya.." Dan gue send ke nyokap gue.. Tentu saja nyokap bingung.. Tapi ga gue bales lagi.. Durhaka emang gue..
Ya sudahlah..
Gue jadi kangen Ricko.. Rencana kita mau cari buku sekitar jam 10.. Tapi ini uda jam 9 dia ga kasi kabar apa-apa..
Gue coba voice note dia..
"Pagi juragan.. Bangun oi! Jadi ga cari buku? Uda jam 9 ni.." Gue send.. Dan sekitar 15menit an, dia bales voice note gue..
"Sorry Ren.. Aku agak ga enak badan.. Coba ntar siangan ya, tunggu agak mendingan.." Suaranya terdengar parau.. Gue sedikit khawatir, tanpa basa basi gue langsung mandi dan bergegas ke rumah nya..
Gue panasin motor dan gue langsung bergegas menuju ke rumah nya Ricko.. Untung kemaren pas balik dan sebelum nganter gue, kita bela-belain lewatin rumah nya Ricko karena emang masih deket dan searah.. Hanya saja masuk-masuk gang.. Gue sedikit lupa rumahnya yang mana.. Yang gue inget pokoknya ada anjing nya ngejaga di pelataran rumahnya..
Gue muter-muter agak lama di sekitar gang tersebut, dan akhirnya secara ajaib gue menemukan rumah dengan seekor anjing di pelatarannya..
Gue turun dari motor.. Dan gue membuka gerbang kecil di depan rumahnya.. Gue langsung disambut oleh anjing nya itu.. Anjing yang lucu dan terlihat ramah.. Gue elus-elus kepala anjing itu dan dia mengibaskan ekor nya.. Kita beradu pandang untuk beberapa detik.. Gue bisa merasakan pancaran sinar matanya seolah-olah kita ini saudara..
Fokus Reno.. Lo ke sini mau ketemu majikannya, bukan anjingnya.. Fokus..
Langsung gue ketok-ketok pintu rumahnya..
"Permisi..."
"...." Tak ada jawaban..
"Permisi..."
"...." Tak ada jawaban..
"PERMISI WOY!" Teriak gue dalam hati..
KRIEEETTT..
Tiba-tiba ada yang membukakan pintu..
Sesosok bibi2 muncul dengan muka datarnya..
"Ya mau cari siapa ya mas?"
"Mmm.. Ricko nya ada bu?"
"Ooo temennya Mas Ricko.. Sini masuk aja.. Mas Ricko nya lagi tidur di kamar, ga enak badan katanya.."
"Oke.. Terima kasih bu.." Dengan sopan gue masuk ke rumah itu.. Rumah yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.. Pas dan terasa nyaman.. Kayak orangnya.. Bikin betah.. Rawr~
"Ini kamar Mas Ricko.. Langsung masuk aja.. Saya tinggal dulu ya mas.."
"Oya bu.. Sekali lagi makasih.." Ibu-ibu yang baik.. Pasti anaknya bahagia memiliki ibu seperti dia..
Tok..Tok..Tok..
"Ricko... Ini aku, Reno.."
"Masuk aja Ren.." Dan langsung aja gue buka pintu kamarnya.. Gue tiba-tiba dejavu.. Kok mirip sama mimpi semalem.. Gue membuka pintu yang mengantarkan gue ke ruangan dimana Ricko bersemayam.. Sudah-sudah.. Bangun dari mimpimu Reno..
"Cilukba.. Aku masuk ya.."
"Iya sini masuk aja.." katanya dengan senyum manisnya.. Lagi sakit begini senyumnya masih tetap manis.. Emang senyum itu tak akan pernah lekang oleh waktu..
"Kamu sakit apa an emang Rik? Kok bisa sampe sakit gini lho.."
"Cuma gak enak badan aja kok.. Paling gara-gara keujanan kemaren.. Hehe.."
"Lho jangan remehin penyakit lho.. Sini coba.." Gue raba kening dan lehernya.. Panas.. Mungkin dia demam..
"Panas lho Rik.. Bentar.. Aku cari es batu dulu ya buat ngompres kamu.."
"Udah-udah ga usah Ren, gpp.. Paling cuma masuk angin biasa.."
"Tunggu ya.." Gue ga menghiraukan perlawanan dia.. Gue langsung keluar dan mencari es batu.. Untung aja ada dan.. Gue ambil beberapa potong, memasukannya ke dalam mangkok dan mengisinya dengan air.. Lalu gue juga meminjam handuk kecil dari ibu-ibu tadi.. Dan gue langsung balik ke kamarnya Ricko..
"Maap lama.. Nyari handuk kecil tadi.." Gue celupkan handuk kecil tadi ke dalam air es itu.. Gue peres.. Dan gue letakan handuk basah tersebut di keningnya Ricko dengan lembut..
"Get well soon ya Rik.."
"Thanks Ren.. Ga perlu repot-repot lho sebenernya.."
"Gpp udaahh.. Jangan remehkan sebuah penyakit lho.. Oya, kamu uda makan belum?"
"Belum, tapi ga laper Ren.."
"Lhoooo, kamu harus makan Rik biar kuat.. Bentar aku cariin makanan ya?"
"Ga usah Ren.. Aku beneran ga pengen makan.. Daripada ga aku makan ntar.."
"Ayolah.. Kamu harus makan biar cepet sembuh.. Aku tau namanya orang sakit pasti ga nafsu makan.. Tapi kamu harus makan, biar ga lemes.. Makan ya?"
"Mmmmm Iya deh aku makan.. Tapi kamu yang masakin ya?" Apah? Dia minta gue yang masakin? Permintaan dia barusan ngebuat gue deg-degan untuk kesekian kalinya.. Lihat ibu.. Dia memintaku untuk memasakan sebuah makanan untuknya.. Apa yang harus aku masak ibu? Oseng-oseng cinta, atau bakar-bakaran cinta?
"A-aku yang masak?"
"Iyaa.. Pokoknya aku mau makan kalo kamu yang masakin.. Kalo ga ya ga mau.." Katanya sambil menatapku tajam.. Lalu tersenyum manis-manis manja.. Gilaaaaaa gue klepek-klepek, ga kuat liat senyumnya itu..
"Iya deh aku masakin.. Kamu mau masakan dari negri mana? Mesir? Mongolia? Ukraina? Madagaskar?"
"Apa aja yang penting kamu yang masak.." Kali ini tatapannya berubah menjadi lembut.. Kelembutan yang mampu menembus jantungku.. Cuma dia yang bisa..
"Oke tunggu bentar ya.."
"I'll be waiting.."
Langsung gue pergi ke dapur.. Gue cari ibu-ibu ramah tadi tapi dia nya ga ada.. Padahal niatnya mau nanya makanan kesukaan Ricko.. Lagi ke pasar kali.. Ya udah gue masak apa yang gue bisa aja.. Tapi gue bingung mau masak apa..
Bu, Reno harus masak apa? Gue flashback..
Dulu waktu gue kecil, kalo gue sakit, nyokap sering bikinin gue telur kukus.. Soalnya lembut dan mudah ditelan.. Enak lagi.. Mending gue masak itu aja.. Masakan simpel tapi penuh cinta.. Oke gue putuskan untuk membuat telur kukus..
Gue buka kulkas.. Ga ada telur.. Ya udah, gue langsung bergegas keluar dan mencari indomart terdekat untuk membeli beberapa butir telur..
Dan beruntung sekali, di deket Indomart ada pasar mini yang menjual aneka sayur dan buah-buahan..
Gue membeli beberapa daun bawang dan bawang bombay.. Untuk buahnya gue membeli beberapa buah apel..
Dan gue langsung balik ke rumahnya Ricko untuk lanjut memasak..
Gue campur semua bahan dan bumbu, dan terakhir, gue masukan bumbu rahasia gue.. Cinta..
Lalu gue kukus..
Sembari menunggu matang, gue potong buah apel dan menyiapkan segelas susu yang gue temuin di kulkas..
Dan menu andalan gue selesai! Gue siapin semuanya dan gue bawa ke kamarnya Ricko..
"Permisi Tuan Ricko.. Makanan sudah datang.."
"Wah wah.. Ini namanya apa chef?"
"Steamed Egg ala Chef Reno.. Dengan dessert buah apel dan segelas susu untuk memberikan semangat untuk harimu.."
"Hahahahaha.." Eh dia malah ketawa..
"Ada-ada aja kamu.. Thanks ya Ren.."
"Nah sekarang, kamu harus makan.. Uda janji lho.."
"Ga mau ah.."
"Lho? Kenapa? Aku uda masakin lho.."
"Kalo disuapin baru aku mau makan.." Apah? Kenapa dia jadi manja gini? Tapi gue rela kok memanjakanmu setiap hari.. Seumur hidupku.. Halah..
"Dasaaarrr.."
"Pleaseeee..." Katanya sambil memanyunkan bibirnya.. Gue ga tau dia diajarin siapa, tapi karena ketidakcocokannya melakukan aksi tersebut malah membuatnya terlihat lucu dan menggemaskan! Imut-imut keren kalo di bahasakan.. Gue ambil sendok.. Gue ambil suapan pertama..
"Buka mulutnya.. Pesawat mau lewat.. Ciuuuuu.." Dan dia membuka mulutnya..
"Oh tidak.. Tiba-tiba pesawat kehilangan kendali.. Pesawat oleng.. Dan pesawat terjatuh ke dalam mulut sang monster!" Nyammm.. Gue suapkan suapan pertama ke Ricko..
"..." Dia terdiam sambil mengunyah telur gue..
"Ini enak lho.. Sungguh.. ENAK!" Lihat ibu.. Dia menyukainya! Gue bangga dan bahagia..
"Sungguh? Wah aku ada bakat juga ternyata.. Hahaha.."
"Beneran enak lho.. Belajar darimana kamu Ren?"
"Ini resep nyokap Rik.. Dulu waktu aku masih kecil, kalo pas sakit, nyokap sering masakin ini.. Jadi sedikit-sedikit gue tau resepnya.."
"Ooo.. Suapin lagi donk.. Addicted banget.." Katanya dengan senyum lebar.. Mabok cinta deh gue..
"Coba deskripsikan rasanya.."
"Ga banyak yang dideskripsikan si.. Cuma satu yang aku rasain.."
"Apa an?"
"Cinta.."
DEG.. Gue terpatung.. Gue deg-degan.. Gue mendadak salting dan gelagapan.. Gue terdiam..
"Mungkin karena resep nyokap ya.. Dan itu masakan yang punya meaning buat kamu.. Jadi rasa itu juga bisa aku rasain.."
"Iya mungkin hehe.." Gue tersenyum salting..
"Aku pernah baca dulu, kalo makanan pun mempunyai spirit, jika dimasak bener-bener pake hati.."
"Ahahahaha mungkin.." Gue masih tertawa dalam kesaltingan..
Masih dalam posisi gue nyuapin Ricko..
Kita mengobrol banyak hal.. Seperti biasa.. Kita cekakak cekikik ga jelas kaya orang gila.. Sampai pada akhirnya suapan terakhir gue berikan pada orang yang gue sayangi ini..
"Huaahh kenyaaang.."
"Katanya ga napsu makan.." Gerutu gue sambil tersenyum songong..
"Kalo makanannya enak begini siapa yang bisa nolak?"
"Dasaaarrrr.."
"Sekali lagi thanks ya Ren.. Jujur tadi aku lemes banget, berasa ga punya tenaga buat ngapa-ngapain.. Tapi setelah kamu dateng, nyuapin aku, ngebuat aku ketawa.. Ntah kenapa aku ngerasa semangat dan bertenaga lagi.. It's because of you Reno.. Thanks.." Dia kembali menatapku dan tersenyum lembut.. Gue bisa merasakan ketulusan dan kejujuran dari senyumannya itu.. Senyum yang selalu pengen gue liat tiap hari.. Selamanya..
"Sama2 Ricko.. That what friends are for, right?"
"Yes.. No doubt.. Thanks buddy.."
"Udah ah jangan thanks2 mulu.. Hahaha.."
"Kalo gitu matur nuwun nggih Mas Reno.."
"Sama aja bro hahahaha.."
"Hahaha bairin.."
"Biarin.."
"Hahaha iyaa2.."
"Oyaa ni vitamin C, tadi aku juga sempet beli.."
"Ya ampun Ren.. Ga usah repot2 gini lho.."
"Santai aja sih.."
"Makasi ya.."
"Iyaaa Ricko.."
"Btw kamu kok perhatian banget sama aku Ren?"
JEDEERRR!! Pertanyaan yang ngebuat gue skakmat.. Gue harus jawab apa.. Ga mungkin kan kalo secara gamblang gue bilang kalo gue cinta sama lo.. Terlalu extreme itu.. Belum saatnya..
Terus kapan? Lo harus berani nyatain perasaan lo dan buktiin omongan lo..
"..." Dia masih menunggu jawaban dari gue.. Mungkin inilah saatnya.. Gue kumpulkan seluruh keberanian gue..
"Alesannya.."
"...."
"K-ka-karena.. Karena aku sayang sama kamu.." I've said it.. AKU MENGATAKANNYA.. Arwah gue berasa keluar melayang-layang di sekitar gue..
"Kamu.. Sayang sama a-aku?"
"I-iya..."
"...." Dia terdiam..
"I-i-iyalah kamu kan sahabat aku.."
"Ha?" Dia bingung..
"Aku sayang sama semua sahabatku.. Aku juga sayang sama Radit, sayang sama Bagas, sayang sama Romy(agak berat ngomong ini), terus juga sayang sama temen2 kos ku.. Oya ngomong2 soal temen kos, kemaren kos ku kedatengan orang Thailand.. Tapi ternyata dia adalah seorang eksibisionis! Aku sama temenku bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla.. Hahahaha.."
"Hahahahaha.." Ricko tertawa mendengar cerita-cerita gue yang absurd barusan.. Dan gue ga nyinggung lagi soal sayang-sayangan begitupun dia..
Oh God.. I'm failed.. Gue kembali jadi pengecut.. Padahal tinggal selangkah lagi gue berhasil nyatain perasaan gue.. Tapi.. Tapi.. Gue malah mundur dan ngelantur mengalihkan pembicaraan.. Ntah kenapa keberanian gue mendadak ciut.. Ntah kenapa kepercayaan diri gue goyah.. Runtuh.. Ternyata, gue belum bisa mengalahkan naga gue.. How can i being a loser like this!? Ternyata action emang ga segampang diangan-angan.. It's hard.. Really.. Ya gue akui.. Gue emang lemah.. Gue cari aman.. Karena gue takut.. Gue takut kehilangan dia.. Gue takut kalo gue nyatain perasaan gue sekarang.. Dia bakal berubah.. Mau sampai kapan Reno? Semakin ke depan, apa lo berani jamin, kalo perasaan lo ga bakal tumbuh semakin kuat? Kalo itu terjadi, lo bakal semakin takut untuk nyatain karena perasaan takut kehilangan lo bakal lebih besar.. Gue terdiam lesu..
"Kamu kenapa Ren? Tiba2 diem.."
"Gpp.. Aku ke wc bentar ya.." Ketika aku hendak keluar kamar.. Ricko menahanku dengan menggenggam tanganku..
"Kalo ada apa2.. Cerita ya.." Gue bales dengan anggukan kepala dan senyum lesu..
Dan gue pun langsung menuju ke kamar mandi.. Di dalem gue cuma duduk.. Termenung.. Ngelamun.. Padahal momen nya lumayan pas.. Ya sudahlah..
Gue berusaha menghibur diri..
Tenang.. Masih ada kesempatan.. Tapi inget, lo cuma punya waktu sampai KKN ini berakhir.. Karena cuma di waktu-waktu KKN inilah kalian bisa intens, dekat, mengenal satu sama lain karena kalian tinggal bersama.. Manfaatkan sisa waktu di KKN ini.. Bener-bener pergunakan sebaik mungkin untuk semakin meyakinkan diri lo, dan berjuang untuk mendapatkan hatinya.. Jadikan hari ini pelajaran dan motivasi, supaya ke depan lo bener-bener bisa mempersiapkan diri untuk meluncurkan aksi lo.. Oke?
Yes.. Gue kembali termotivasi.. Bener juga.. Gue punya waktu sampai KKN ini berakhir, berarti sekitar 10 harian lagi.. Masih bisa.. Masih ada kesempatan.. Kali ini gue bener-bener ga boleh kalah.. Kisah perjuangan cinta gue ga boleh berhenti sampai di sini.. Perjuangan sesungguhnya akan dimulai dari sekarang!
Gue kepalkan tangan dan acungkan ke langit.. Gue bakal buktikan.. Biarlah kamar mandi ini menjadi saksi bisu semangat gue ini..
G balik ke kamarnya Ricko..
Dan kita kembali berbasa-basi ria seperti biasa.. Siangnya dia ngerasa uda sehat katanya.. Jadi kita putuskan untuk mencari buku-buku bekas di tempat yang memang menyediakan buku-buku bekas dengan harga murah.. Di sana kita banyak berdiskusi dalam memilih buku.. Bener-bener uda kayak pasangan suami istri lagi memilih buku bacaan untuk anaknya.. Gue kembali berimajinasi semakin gila..
Setelah sibuk mencari buku.. Kita putuskan untuk segera balik ke desa, karena ga enak sama temen lain.. Gue tanyakan keadaan Ricko, tapi dia bilang kalau dia kuat selama ada gue.. Ya jelas gue seneng di bilang gitu.. Tapi ya udah, terserah dia.. Kalo emang dia maksa buat ke desa hari ini.. Ya udah.. Padahal waktu sudah menunjukan pukul 5 sore..
Sebelum keberangkatan kami.. Kami balik ke kos dan rumah kami sebentar untuk mengambil beberapa bawaan kami.. Setelah siap semua kami pun berangkat.. Perjalanan kali ini, gue minta gue aja yang nyetir karena gue khawatir kalo dia ga kuat nantinya dan malah sakit lagi.. Dan dia meng-iya-kan.. Dan perjalanan kami pun di mulai..
"Ren.."
"Hmmm?"
"Dingin.. Aku ijin peluk kamu ya.. Biar anget.." Pintanya..
"Dengan senang hati.." Jawab gue disertai senyum gue yang udah pasti sumringah..
Perjalanan yang penuh cinta, bagi gue.. Di peluk Ricko berasa di peluk malaikat.. Bawaanya bahagia aja, pengen senyum terus.. Baru gini aja gue uda bahagia.. Gimana kalo dia beneran jadi milik ku selamanya? Mimisan tiap hari mungkin..
Ya udah, jangan berkhayal kemana-mana dulu.. Jalani apa yang ada sekarang.. Enjoy every moment with him.. Because nothing last forever..
Chapter 13 & 14
Selamat membaca.. Thank u sudah membaca.. Ditunggu komennya setelah membaca..
@Adamx @lulu_75 @d_cetya @SenyawaDiorama @adinu @3ll0 @Wita @arifinselalusial @Tsu_No_YanYan @FaisalRayhan @Tsunami @adityaa_okk @cute_inuyasha @animan @balaka @ramadhani_rizky @maret elan @nick_kevin @anohito @faisalits_ @indrawan506 @hendra_bastian @harya_kei @DSefrinozky @cevans @adinu @unprince @susucoklat @chacaicha
Ayo reno semangat,,reno payah ahhh udah bilang sayang malahdi plesetin lagi,,,
Tadi sempet mikir ini udah skip waktu pas kkn, etapi ternyata.... Dan ntar ketemu lagi deh sama mbakmbak tukang tembus. XD duilah xD
So Sweet banget dah Reno-Ricko
So Sweet banget dah Reno-Ricko