It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Si Vini tipe orang sekali colek lgsg bacok.. hahahha bahaya
Jadi pengen tau visualisasi mereka xD
@Tsunami @Unprince @eggbenedict @azura @octavfelix @faisalrayhan @Gemblong19 ingat! cerita ini hanya fiktif belaka... hahaha
Chapter IV: Another Tale of Sleeping Beauty (Yaoi Version)
Hari ini adalah hari Jumat yang mana schedule gw setiap Jumat adalah Theater. Gw ikut dua kegiatan di kampus, Tennis dan Theater. Dua-duanya gw ikutin gara-gara teman sekelas gw, Imura Toshio. Sebenarnya gw gak ada minat di dunia Teater. Gw lebih tertarik jadi penonton, duduk anteng terus komentari filmnya deh.
Toshio yang gw maksud bukan si hantu cilik di film Ju-On. Toshio dedemenan gw, si pretty boy yang bikin gw lemah dan gak bisa nolak semua permintaannya. Wajahnya jauh lebih imut ketimbang si hantu topless yang cuma pake kolor doang. Parasnya yang cantik membuat gw berhenti denial dan memantapkan diri kalau selama ini gw gay, meskipun gw sendiri gak tau seksualitas si Toshio itu apa. Yee kali cyyn gw nanya “situ gay?”
Sebelumnya gw masih bingung sama seksualitas gw. Liat cowok cantik dikit pasti gw langsung bertanya-tanya dalam hati "apa jangan-jangan gw biseks? Gay?". Kekaguman gw sama Ian Somerhalder aja gak menghasilkan jawaban karena selama ini gw berpikir mungkin gara-gara dia ganteng.
Toshio asli orang Jepang dan nasibnya sama seperti gw yang baru setahun lamanya tinggal di Milan. Bedanya disini dia tinggal sama kakak laki-lakinya beserta istrinya.
Umur dia saat ini 18 tahun. Dia ambil mata kuliah yang sama kayak gw. Meskipun gw lebih tua dari dia tapi kita satu angkatan dan sekelas pula. Gw dan Toshio lumayan dekat. Mungkin karena kita sekelas dan kegiatan kita di luar jadwal kuliah juga barengan.
Tubuhnya kurus dengan tinggi hanya 175 cm. Wajahnya kecil dan bentuk rahangnya V-line, matanya bulat seperti karakter anime dan bola matanya berwarna hitam. Kalau dia lagi senyum atau ketawa bentuk matanya berubah jadi eye-smile. Hidungnya seperti Carey Mulligan, mancung dan pointy. Model rambutnya persis kayak si Eunchan di Coffee Prince. Bibirnya yang tipis dan pouty membuat dia semakin mirip perempuan.
Gw punya julukan khusus untuk Toshio yaitu Snow White. Kulitnya yang putih bersih menjadi latar belakang julukan tersebut. Gw sering memanggil dia Toshi. Cutie Prince, panggilan kesayangan Toshio yang diberikan gadis-gadis di klub teater. sedangkan di klub tenis, orang-orang memanggil dia Ace.
Toshio punya suara lembut banget dan lebih lembut dari para wanita pada umumnya. Apalagi saat dia ketakutan atau lagi kebingungan, dengan suara lembutnya itu rasanya pengen gw lindungin! Tapi, di balik wajah dan suaranya yang feminine sebenarnya dia gak banci loh. Dia cukup jantan apalagi kalau udah urusan olahraga. Anaknya lincah! Dia jagoan di klub tenis dan dia sangat disenangi oleh orang-orang disekitarnya karena sifatnya yang bubbly, ramah dan baik.
Gw sedang berjalan menuju ruang teater sambil membaca iMessage dari Toshio yang isinya nanya gw lagi dimana. Pesan tersebut langsung membuat gw melangkahkan kaki lumayan cepat. Toshio... tunggu abang!!
Memasuki ruang teater yang penerangannya sedikit gelap, gw menuruni anak tangga dan berjalan mendekati panggung. Gw berhenti sebentar untuk menaruh tas backpack berwarna navy milik gw diantara bangku penonton, lalu kembali berjalan menghampiri mereka yang sedang duduk-duduk diatas panggung. Gw memperhatikan baru beberapa anggota teater yang datang termasuk Toshio.
"Hi Vini!" sapa Toshio sambil tersenyum dan menyuruh gw duduk tepat disampingnya tapi gw malah duduk di belakang dia.
"I think Marleene has a new idea" bisik Toshio
Tiba-tiba seorang wanita bertubuh kecil berjalan sampai akhirnya dia berdiri menghadap kita semua. Dia adalah ketua klub teater namanya Marleene Galliani. Marleene adalah sahabat Vanessa tapi gw tidak begitu dekat dengan dia. Mereka berdua seumuran tetapi Marleene lebih senior karena si Vanessa masuk kuliahnya kelamaan kayak gw. Untuk ukuran cewek Italy, badannya kecil dengan tinggi kira-kira kurang dari 170 cm. Dia suka banget sama anime terutama genre shounen ai. Model rambutnya persis kayak Hinata. Untungnya dia tinggal di Italy yang mana style rambutnya bisa dianggap keren dan unik. Warna kulitnya sedikit tan. Di kampus dia ambil jurusan farmasi. Menurut Vanessa si Marleene itu pintar, baik dan bijaksana. Menurut gw pun dia juga seperti itu. Anaknya manis dan ramah. Meskipun kadang ide dan kesukaannya aneh.
"Guys… I have a new story” kata Marleene. “the idea just came out yesterday. The script still on going and I think we can play this for our next performance” lanjutnya menggebu-gebu.
"So what are we going to play this time?" Tanya pria berambut blonde bernama Nate Collins yang baru saja tiba.
Nate Collins pria hunky, populer dan idaman para penghuni di universitas ini. Sorot matanya yang tajam dengan bola mata berwarna hazel membuat kaum hawa dan adam langsung luluh melihatnya. Tubuhnya tinggi dan atletis tapi tidak terlalu besar. Hmmm... kayak macem model celana dalem gitu deh.
"Hai Vini" dia menyapa gw sambil melontarkan senyumannya dan duduk disamping gw.
"Oy" balas gw dengan wajah datar.
"I already decide" kata Marleene.
"like always" bisik gw di telinga Toshio dan membuatnya tertawa
"Sleeping Beauty" lanjut Marleene.
Tiba-tiba suasana menjadi hening. Idenya membuat raut wajah semua orang keheranan.
"If i am not wrong this story is for children, isn’t it?" Sindir gw
"People loves sleeping beauty. Who doesn't love that story?" tanya Marleene yang entah mengapa wajahnya tiba-tiba jadi melas
“if that people you mean are 5 years old kids, hell yeah they definitely love it!” kata Gw. “I bet 4th grader already sick of that story” lanjut gw.
“even my nephew who still in 3rd grade told me she rather stay at home watching Gossip Girl than watch Disney On Ice" kata Matt
“you know they can throwing things at us, right?” raut wajah Toshio berubah menjadi ketakutan.
“just trust me this story will be different. It's the gay version of sleeping beauty" kata Marleene excited
Gw mencerna kata-kata Marleene sambil menunjukkan raut wajah gw yang membeku mendengar idenya. Bukan rahasia lagi, si ketua klub satu ini memang penggila cerita shounen ai yang isinya ketertarikan antara sesama pria. Marleene termasuk anak yang perfeksionis dan semua yang pernah kita tampilin merupakan idenya. Karya-karyanya selalu dapat sambutan hangat dari penonton, bahkan pementasan kita sebelumnya masuk berita di Rai Tv, salah satu stasiun televisi di Italy. Meskipun beritanya ditayangkan jam 2 malam dan gak sampe 7 menit termasuk wawancara penonton, tapi ada perasaan bangga juga sih. Ini pertama kalinya Marleene menampilkan cerita bertema homoseksual.
Hampir 20 menit Marleene akhirnya berhasil membujuk kita semua untuk menampilkan idenya. Menurut gw sih not bad. Dia berani keluar dari zona nyamannya.
"Toshio will be the main character. I'd love him to play as Prince Auron" kata Marleene. "About Prince Phillip... hmmm..." sepertinya Marleene belum menentukan pria yang bakal jadi lawan main Toshio.
Toshio memang cocok memerankan tokoh ini. Mungkin karena dia pretty boy di dukung dengan suara yang merdu dan untuk urusan akting doi bisa diacungi jempol. Mata si Marleene emang jeli! Dengan senang hati gw mau peranin Prince Phillip.
"How about Vini?" Nate mengemukakan pendapatnya. Gw langsung memasang wajah sok cool belaga gak peduli tapi dalam hati sebenarnya pengen salto.
"OH MY GOD!" Suara Esther membuat orang-orang kaget dan melihat kearahnya. "Nate will be perfect to play as Prince Phillip!"
"What?" Nate kaget
"Really?!" Gw lebih kaget.
Gw memperhatikan mereka yang tiba-tiba langsung melihat kearah gw. "Yeah Nate! You have everything! abs, blonde..." tanpa pikir panjang kata-kata tersebut keluar dari mulut gw. Ah damn...
"Okey" Nate menerima perannya dengan baik tanpa ada jeda untuk dia berpikir. Cih classic!
"But there is something and you have to do it. It’s part of the scene" kata Marleene dan membuat yang lain melihatnya dengan rasa penasaran. "There will be a lot of kiss scene and…… make out...."
"WHAT!" gw refleks teriak hingga suara gw melengking. Mereka pun melihat gw lagi. "WHAAAT.......... AN... AMAZING IDEA! YOU'RE GENIUS!" Gw mencoba untuk menutupi kecurigaan mereka
What the fuck……...
Peran-peran sudah ditentukan oleh Marleene tanpa ada audisi dan sempat terjadi perdebatan mengenai pembagian karakter. Marleene sebenarnya sudah buat scenario nya meskipun belum selesai. Karena Sleeping Beauty ini versi Yaoi seperti yang Toshio bilang pada gw saat kita sedang bercanda, alur ceritanya pun akan sedikit berbeda. Tidak seperti versi Disney yang jauh dari adegan explicit, Sleeping Beauty yang disutradarai oleh Marleene lebih menonjolkan kisah cinta si Auron dan Phillip yang ditentang oleh orang tua mereka. Ya ampun udeh kayak sinetron...
Perhatian kita saat ini tertuju pada tulisan di whiteboard mengenai pembagian karakter yang baru saja selesai ditulis oleh Marleene.
Toshio as Prince Auron/Briar Ross
Nate as Prince Phillip (Auron’s friend and turned out to be Auron’s true love)
Vini as King Stefan (Prince Auron’s Dad)
Esther S. as Queen Leah (Prince Auron’s Mom)
Barbara as Maleficent
Chloe as Flora
Esther E. as Fauna
Danielle as Merryweather
Gio as King Hubert (Prince Phillip’s Dad)
Keith as Diablo (Maleficent’s pet/servant)
Dom as Morgan (Phillip’s servant)
Monique as Princess Cindy (Auron’s fiancee)
Bianca as Princess Sofia (Phillip’s fiancee)
Ada beberapa karakter yang memang ada di cerita Sleeping Beauty dan ada pula karakter buatan si Marleene sendiri. Gw kebagian peran sebagai bokapnya si Auron. Peran tersebut jatuh ke tangan gw berdasarkan pilihan Marleene dan para anggota teater gara-gara tampang gw yang agak asia cocok buat jadi bokapnya si Toshio. Padahal gw berharap banget jadi Phillip. Lumayan kan nyolong-nyolong ciuman sama Toshio.
Entah drama ini bakal jadi kayak apa...
“okey guys thank you for coming. Don’t forget next week we will start practice and also I will give you the script” Marleene menyudahi meeting teater hari ini. Orang-orang berjalan meninggalkan ruangan termasuk gw dan Toshio.
Sampai kita keluar dari ruang teater hingga mendekati tempat parkir tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut Toshio. Setelah ini gw masih ada schedule untuk menjemput Zion dan Violet dari aktifitas mereka di luar sekolah. Zion dari latihan bolanya, sedangkan Violet latihan balet. Kedua aktifitas mereka ada di dua tempat yang berbeda.
Semenjak Om Adriano dan Om Daniel mengizinkan gw membawa mobil mereka, gw sering mengantar Toshio pulang sampai ke apartemen nya yang terletak di via dei pellegrini.
“Toshi, are you okay?” tanya gw sebelum memasuki mobil. Toshio membuka pintu mobil dan langsung masuk kedalam begitu juga dengan gw.
“it’s sounds stupid” jawab Toshio sambil memasang seat belt. “I’m a little bit nervous”
“about the play?”
“about the kiss” jawab Toshio cepat. Wajahnya yang putih langsung memerah. “am i too overreacting?”
“you don’t have to worry about that” kata gw yang mencoba untuk menenangkan Toshio. “you’re gonna like it anyway” gw membuat lelucon dan berhasil membuat dia tertawa, tapi sebenarnya membayangkan Toshio dan Nate ciuman rasanya gw pengen mojok di kamar sambil bersenandung "sakitnya tuch disini..."
Jarak dari kampus ke apartemen Toshio kurang lebih hanya 5 menit. “thanks for the ride” Toshio mengucapkan terima kasih. Gw menarik lengannya sebelum dia keluar dari mobil. Wajah Toshio pun langsung kaget.
"I hope this is cheer you up" kata gw sambil melihat lurus ke matanya. "What is it?" Raut wajahnya yang penasaran sangat menggemaskan. Tiba-tiba gw deg-degan.
"I have two tickets Ed Sheeran concert. Do you wanna come with me?"
"WOOOOOOWW VINI AWESOMEEEEEE!!" Toshio teriak kegirangan. Gw rasa suara teriakan nya terdengar sampai keluar.
"How do you get the tickets dude?" Tanya dia
"Free... my boss gave it to me" jawab gw. "I will give you the ticket later, okay"
"Thanks man!" Katanya sambil menepuk pundak gw.
"And one more thing and this is so important" kata gw memasang wajah serius.
"Could you get out of this car quickly because I need to go now" canda gw dan membuat Toshio tertawa, lalu dia keluar dari mobil.
Gw menurunkan kaca jendela. “Bye” kata gw dari dalam mobil. Toshio hanya melambaikan tangannya sambil tersenyum.
Pelan-pelan gw melanjutkan perjalanan sambil melihat Toshio dari kaca spion yang berdiri di jalan sampai akhirnya dia masuk ke dalam gedung apartemen nya.
"TOSHIOOOOOO....." teriak gw yang tiba-tiba galau. Gw gak peduli kalau orang-orang dengar.
ntar bakal rame pas konser keknya
toshio waktu masih kecil,,,
hobinya ngaggetin orang di kamar mandi,, (tapi kok imut yah? hahaha)
>- >- >-
Dari awal emang si vini gak ngajak jazz. Dia lg naksir ama si toshio.... saat ini.. hahaha
Iseng2 gw buat cerita sleeping beauty nya tp msh acak kadul.. hahaha