It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kok aku berharap Gie gak ama Alfi.Mungkin berharap Gie udah jadian ama yg lbih baik dari Alfi.
Tapi aku suka bgt ma Cerpen ke2mu ini......
îÿäăăăª semoga saja ceritanya selalu happy ending.
[τ̲̅н̲̅a̲̅πκ̲̅ ч̲̅o̲̅u̲̅] ()►♥◄(). •°°•°°•°°•°°•
suka bgt cerita yg begini bikin air mata ngalir,,hehe
aku suka k 2 cerpen mu bagus2, tapi aku lebih suka yg alfi lebih berasa feelnya, sweetnya n romantisnya. kenapa aku bilang romantis karna jarang2 ada cowok yg nangis menyesali perbuatannya sampe' seperti itu, mungkin definisi romantis bagi orang lain beda kali ya )
Aku baru baca cerpenmu yang kedua, dan .. Baguslah ya! Satu lagi cerita kamu yang bikin aku terkecoh sama jalan ceritanya. Awalnya aku pikir, cerita ini bakal kaya yang pertama. Saat si Alfi bilang jadian ke Rei, itu bener-bener bikin aku males buat baca. Pikirku, “Ahhh, gampang banget sih di cerita ini jadiannya!”. Dan sempet nggak mau baca, tapi karena penasaran sama lanjutannya, akhirnya aku baca. Dan well, aku salah. Salah besar. Bener, nggak mungkin Rei bikin cerita yang sangat mainstream dan membosankan seperti itu. Ya meskipun, ada beberapa cerita dari Rei yang emang 'terlalu' gitu deh. Jujur aja, aku nggak dapet feelnya, kecuali pas si Gie tahu soal taruhan itu. #PengenNojokSiAlfi
Dan rei, aku itu paling nggak suka sama cerpen yang penggambaran si tokohnya itu terlalu sempurna. Dalam cerita ini misalnya, seolah-olah, ketampanan Si Alfi itu ibarat Nabi Yusuf. Meskipun subjektif (menurut Gie, dan beberapa orang), tapi tetap saja, penilainku terhadap cerita ini akan berkurang. Tapi aku juga paham sih, sosok Alfi yang seperti itu emang sangat cocok dengan jalan cerita ini yang ngegambarin Alfi sebagai cowok populer dan playboy. Itu juga agak mainstream. Di tambah pula dengan acara taruhan yang ewhhh.. Kuno. Hmmm... Pernah nggak kamu kepikiran buat bikin cerita yang tokohnya itu biasa aja?
Selanjutnya ya rei, aku cukup risih sama gaya bahasmu yang puitis itu. Ada dalam satu paragraf, kalimatnya puitis semua. Bukannya jelek ya, tapi menurutku, nggak terlalu penting juga sih. Lebih enak dibaca, dan mudah dipahami.
Ada beberapa typo, dan kamu juga sepertinya tahu. Ini yang menurutku, di beberapa bagian ada yang hampir sama kaya gini.
“....... Di perpustakaan aku akan 'mengambil mengambil' tempat paling ujung di sudut terjauh dan mengambil buku apa saja untuk dibaca.”
Selain kamu nulisnya dua kali kata mengambil. Tapi menurutku, kata itu kurang tepat kalau dihubungkan dengan isi dari kalimatnya. Akan lebih baik kalau kamu gunain kata, 'biasannya duduk di', hanya 'duduk', atau kata lain yang aku juga tahu, kamu ngerti. Aku juga nggak terlalu paham sih sama kosa kata, aku cuma bisa nulis artikel doang. Hihi.. Jadi masih belajar banyak dari sini, dari kamu juga.
Oke, kayaknya itu udah cukup (meskipun banyak yang mau aku sampein), tapi karena aku pikir, kamu juga udah paham sama cerita kamu ini. Ya, harusnya kamu bisa lebih baik lagi kedepannya. Okeee?? Tenang aja, aku masih tetap sayang kamu koq, Rei. Wkwkwk.. (maaf ya komennya panjang, kamu yang nyuruh sih. Hihi)
Dah..