BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

petualangan gay di pondok pesantren

2456729

Comments

  • Kalo pake hape gmn cara mentionnya.. Ma'af aku baru jadi kurang paham juga.. Hahaha
  • ga rugi baca nih cerita, asoy geboy
  • contoh mention pake a monyet @ terus ketikkan nama pujaan yang ingin dimention.

    contoh uda @ularuskasurius sayang, :D
  • @ularuskasurius maksih info nya.. Hehehe
  • Setelah menempuh jarak waktu sekitar 1 jam setengah akhirnya sampai juga di pondok pesantren yang di tuju. Nama pesantren yang nanti akan gua tempatin adalah pondok pesantren cigentis. Nama pesantrennya memang sama dengan daerah tempat pesantren itu berada yaitu cigentis. Daerah itu adalah perbatasan antara karawang dan cianjur dimana lokasinya sudah memasuki dataran tinggi untuk wilayah karawang.


    Begitu turun dari mobil gua rasakan hawa sejuk menerpa tubuh ini. Agak jauh berbeda dengan kondisi di rumah yang panasnya minta ampun karena letak rumah gua berada di dataran rendah karawang. Dan cenderung dekat ke pantai. Memang karawang tergolong unik karena kota ini mempunyai pantai dan sekaligus mempunyai pegunungan. Kalo kita ke utara kota karawang maka akan menemui pantai yang indah yaitu pantai tanjung baru. Dan jalur utara karawang biasanya kalo memasuki lebaran pasti akan banyak para pemudik melewatinya. Karena masuk dalam wilayah pantura atau pantai utara pulau jawa.


    Sementara untuk ke arah selatan karawang kita akan menjumpai daerah pegunungan. Terus kalau melanjutkan perjalanan akan tembus ke cianjur sukabumi dan bogor yang merupakan daerah pegunungan. Kalau arah timur karawang kita akan tembus ke bandung dengan perjalanan kurang lebih 2 jam lewat tol. Dan kalau arah barat maka akan tembus ke bekasi cikarang dan ibu kota negeri ini yaitu jakarta. Karawang merupakan kota strategis untuk industri. Makanya sekarang sudah berubah haluan yang tadinya kota pertanian beralih fungsi menjadi kota industri karena sudah sangat banyak pabrik berdiri di karawang. Bahkan rencananya beberapa pabrik dari jakarta pun akan pindah ke karawang. Tapi tetap simbol kota karawang adalah kota lumbung padi sekaligus karawang kota pangkal perjuangan. Karena menurut sejarah di awal kemerdekaan Republik Indonesia bung karno pernah di bawa ke rengas dengklok. Untuk merumuskan dasar dasar proklamasi. Sampai sekarang tugu proklamasi masih berdiri kokoh di sana.

    Semangat banget kalau nyeritain kota kelahiran gua.. Hahahahaha..
    Karawang memang indah dan tak bisa di lukiskan dengan kata kata.
  • Setelah memasuki gerbang pesantren dan minta izin kepada satpam di pos depan. Gua bersama para pengantar menuju gedung depan pesantren. Disana kelihatan sepi karena mungkin hari ini minggu kegiatan belajar mengajar sedang libur. Atau mungkin beberapa siswa pondok ada yang memutuskan pulang ke rumah masing masing dahulu menikmati liburan dan kembali lagi sore atau malam. Dan mungkin siswa yang tidak pulang sedang beristirahat di kamar masing masing.

    Tiba di kantor administrasi yang terlihat hanya satu orang bapak bapak sudah berumur kayaknya.

    "Assalamualaikum" ayah mengucap salam kepada bapak itu.
    "Wa alaikum salam" bls bapak itu.

    Gua menunggu saja tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Pastinya tidak jauh masalah perlengkapan data penerimaan siswa baru di pondok. Tak lama ayah manggil gua ke arah sana.

    "Dani semuanya sudah beres sekarang kamu bisa belajar disini nak" kata ayah.

    "Kami juga hanya bisa nganter kamu sampai disini saja karena pihak pesantren tidak memperbolehkan kami masuk katanya supaya kamu siap di lepas dan hidup mandiri, ingat pesan ayah kamu harus bisa banggain keluarga dan jadi orang yang mandiri nantinya" kata ayah lagi sambil mengelus kepala gua..

    sedih rasanya hati ini menghadapi kondisi seperti ini. Gua gak pernah jauh dari keluarga yang setiap hari kebanyakan di dalam rumah bermain bersama kakak kakak gua kini harus di pisah oleh pondok ini. Tak terasa mata ini mulai sembab oleh air mata yang berusaha gua bendung.

    "Iya ayah, dani janji akan berusaha menjadi anak yang keluarga inginkan" jawab gua agak berat.

    "Dani sayang ibu janji akan selalu menjenguk kamu dan malihat kondisi kamu disini" kata ibu yang kini telah berdiri dia samping gua sambil memeluk dan mengelus punggung anak kesayangannya ini.

    "Ibu juga disana jaga kesehatan, jangan terlalu memikirkan dani, dani akan baik baik saja disini" kata gua yang sudah tak tahan lagi sambil menangis.

    "Iya nak ibu sayang sekali sama dani" bls ibu.

    "Dani juga sayang sama semuanya" timpalku sambil sesegukan.

    Kini giliran kak bella dan kak dea yang memeluk gua. Sementara kak dian gua tidak tahu menghilang kemana mungkin kembali lagi ke mobil. Emang kak dian tidak terlalu memperdulikan gua kayaknya.

    "Adek baik baik disini ya, kamu harus siap menghadapi ini, kak dea juga mengalami hal yang sama ketika harus jauh dari keluarga untuk kuliah di bandung" kata kak dea.

    "Iya kak adek akan jadi anak yang baik" bls gua.

    Kak bella mendekat sambil menangis mendekati gua dan ini menambah kesedihan yang terasa.

    "Dek kak bella pasti akan kangen dan ingat terus sama adek. Ingat kalau tak betah cerita sama kakak biar nanti kak bella bujuk ayah sama ibu" kata kak bella sambil menangis

    "Dani akan berusaha untuk bertahan disini kak, biar ayah sama ibu bangga" kata gua.
    "Tolong juga rawat terus bunga kertas yang sudah kita tanam di rumah." Jawab gua sambil menangis keras.

    "Kita sayang sama dani" kata kak bella dan kak dea sambil memeluk gua barengan.
    "Dani juga syang sama semuanya" ucap gua

    Setelah itu mereka pergi yang sebelumnya mereka berkali kali memeluk dan mencium pipi gua. Seolah olah berat melepas kepergian gua. Dan akhirnya gua melihat mobil mereka menjauh pergi. Makin sedih hati dan jiwa ini. Sekarang gua bagai hidup sendirian di hutan sebatang kara yang tidak punya siapa siapa lagi.


    Tapi gua harus bisa.......
  • Lanjut
  • Setelah keluarga pergi kini tinggallah gua dengan sisa tangis yang ada. Kemudian bapak yang duduk tadi datang menghampiri dan mengajak masuk ke dalam pesantren.

    Setelah mengobrol hanya sekedar basa basi nama bapak tersebut adalah pak arman. Beliau bertugas sebagai penjaga pondok sekaligus guru BP disini. Beliau bilang pondok ini adalah tempat belajar mengajar khusus untuk pria. Jadi pondok ini hanya menerima murid pria saja. Beliau juga menambahkan walaupun sekolah ini bernama pondok pesantren tapi tidak beda jauh dengan sekolah umum lainnya. Jadi disini para pengajar tidak terlalu memfokuskan pelajaran agama seperti pondok pondok yang lain.


    Cuma bedanya sekolah disini dengan sekolah umum adalah para murid di wajibkan menginap selama proses belajar mengajar dengan tujuan untuk mempermudah dalam hal pengawasan kepada para murid. Mengenai pakaian pun sekolah ini menetapkan pakaian yang sama dengan sekolah pada umumnya. Tidak seperti pesantren lain yang memakai aturan panjang celana yang di pakai para santrinya harus di atas mata kaki.


    Gua bernafas lega setelah mengetahui itu. Sambil tersenyum sambil berpikir kalau aturan itu di pakai, pasti gua akan kelihatan culun sekali memakai celana ngegantung seperti itu.. Hehehe..

    Dan juga gua gak bakalan takut di bilang teroris bersekolah disini karena sistem mengajar sama seperti sekolah umum lainnya. Hehehe..


    Setelah gua masuk ke dalam lagi keadaan pondok ini benar benar bersih dan teratur. Gedung pondok disini di buat memanjang hampir sekitar 10 sampai 12 kelas membentuk segi empat dengan bolong di tengah. Sisi bolongnya di pakai buat lapangan upacara. Lapangan basket sama lapangan bola voly.

    Dengan tatanan seperti ini tampaknya gua akan betah selama disini. Pohon pohon tumbuh dengan rindang di depan dan di samping gedung. Sejuk dan rindang sekali kurasakan. Ini seperti sebuah taman bermain yang indah menurut gua. Bangku bangku dari semen menghiasi taman dari setiap kelas yang ada.


    Terus gua di bawa lagi ke belakang gedung yang paling ujung. Disini kembali ada sebuah gerbang di sertai penjaga satu orang.

    "Ini adalah gerbang menuju pondok yang nanti akan kamu tempati" ujar pak arman.

    Gua cuma mengangguk terkesima dengan apa yang ku lihat. Tampak disana berdiri beberapa gedung yang sangat rapi dan indah di pandang. Ada mesjid besar di sisi sebelah kiri. Di sebelah kanan ada kantin yang cukup luas dengan tatanan yang rapi sekali. Di depannya ada kolam ikan yang cukup tertata menambah sejuknya kantin itu.

    Dan kami melanjutkan untuk lurus menuju gedung yang berada lurus di depan kami. Dalam hati berkata mungkin ini tempat gua menginap nantinya. Tampak ada beberapa siswa yang lalu lalang di kantin maupun di mesjid yang tidak terlalu gua hiraukan karena terus menatap gedung yang di depan.

    Gedung itu berlantai 3 dengan tangga di tengah tengah gedung mirip rumah susun yang ada di jakarta. Cuma bedanya semua yang ada disini di lengkapi dengan ornamen pedesaan. Temboknya terbuat dari batu bata dan semen tapi mereka satukan dengan tambahan anyaman dari bambu. Bahkan untuk bagian depan temboknya dari batu batu gunung dan tidak di kasih semen dan cat sehingga menambah kealamian tempat itu.

    Pohon pohon juga di atur sedemikian rupa menambah indahnya temapat ini. Pohon besar dan pohon kecil di atur rapih sekali. Taman di kantin di mesjid dan di pondok di hiasi dengan bunga bunga yang menawan. Dan beraneka ragam warnanya.


    Sekarang gua berasa tinggal di negeri dongeng rasanya..
    Indah dan damai yang gua rasa....
  • Setelah sampai di depan gedung pak arman mengajak naik ke lantai paling atas. Beliau bilang kamar untuk anak kelas satu berada paling atas dan para senior di bawah.

    Dalam hati gua berkata emang senior pasti di kasih yang enak. Mereka tidak harus capek naik turun tangga ketika keluar kamar. Sementara gua harus naik turun dua lantai walaupun cuma harus ke kantin..

    Setelah sampai diatas pak arman mengajak ke depan pintu no dua dari depan lantai atas.

    "Ini kamar mu nak, siapa nama kamu soalnya dari tadi kamu belum menyebut nama" kata pak arman.

    Gua baru nyadar bahwa belum memperkenalkan diri dari tadi.

    "Nanang hamdani pak, panggil aja dani" ucap gua.

    "Ya udah silahkan masuk biar nak dani bisa istirahat dahulu, bapak berharap kamu akan betah berada disini" sahut pak arman ramah sekali.

    "Pastinya pak, makasih ya sudah mengantar dani. Kunci kamarnya mana pak" bls gua.

    "Untuk kunci kamar memang sengaja tidak di pegang siswa. Ini untuk mempermudah pengontrolan dari pihak keamanan. Kalo mau ke kamar mandi tinggal lurus aja. Setiap lantai di masing masing ujung kamar pasti ada kamar mandi" terang pak arman.

    "Ya sudah bapak pergi dulu, assalamualaikum" kata pak arman sambil beranjak pergi.


    Setelah menjawab salam dari pak arman gua tidak langsung masuk ke kamar masih sibuk memperhatikan keadaan sekitar. Karena posisi gua di lantai tiga jadinya bisa bebas memandang keadaan sekitar. Untuk posisi kamar sendiri di buat memanjang 6 baris. Setiap baris berisi 20 kamar. 3 baris kamar saling berhadapan satu sama lain. Dan 3 baris lagi saling membelakangi. Sehingga di setiap baris kamar yang saling berhadapan akan tercipta sebuah lorong atau gang menuju kamar mandi. Rapih dan tertata sekali semuanya.


    Setelah puas melihat keadaan sekitar gua putuskan masuk dan beristirahat di kamar. Gua buka pintu, gua berusaha masuk sambil membawa barang barang yg tadi di bawa. Kini terlihatlah sebuah ruangan kecil tapi rapi dengan dua kasur terpisah di masing masing sisi. Di tengah antara dua kasur tidur terdapat lemari besar bersandar di tembok. Mungkin ini tempat menyimpan pakaian dan perlengkapan yang gua pakai pikirku.


    Gua mencoba duduk di atas kasur. Lumayan empuk pikir gua. Setelah itu gua buka tas yang di bawa dari rumah. Setelah di keluarkan isinya gua susun ke dalam lemari yang di sediakan. Tapi di dalam tas masih tersimpan beberapa barang yang sebenarnya tidak terlalu penting sehingga gua bingung mau di taruh dimana.

    Ini adalah barang yang kak bella beli buat perawatan gua disini. Barang itu antara lain ada lip glos katanya takut bibir gua kering. Terus bedak, minyak wangi, hand body dan beberapa vitamin rambut. Gua putuskan saja tetap di simpan di dalam tas karena malu sama teman teman kalau sampai tahu hal itu. Hehehehe.


    Setelah beres semua gua berbaring di kasur. Pikiran gua terus melamun memikirkan keadaan di rumah. Sedang apa mereka di rumah. Sedangkan gua sendirian disini sepi sekali rasanya. Dan tak terasa gua pun tertidur saking lelahnya..
  • Gua melonjak bangun ketika dengan tiba tiba ada seseorang membuka pintu kamar dengan keras sekali. Kagetnya minta ampun yang gua rasa. Dengan kesadaran yang belum pulih gua mencoba menyelidik siapa yang datang.


    Orang itu berkulit mulus sekali. Tingginya tidak jauh beda sama gua. memakai topi seperti yang sering di pakai penyanyi tompi. di tangannya membawa sebuah koper besar yang di tarik. Dalam hati gua berkata mau belajar di pesantren apa mau liburan ke bali nih orang. Gayanya aneh dan nyentrik sekali. Kaos yang dia pakai berwarna pink dengan kerah terbuka lebar sekali memperlihatkan sebagian dadanya yang putih. Celananya warna putih dengan model sama seperti yang sering di pakai kak bella. Ketika berjalan menuju lemari gayanya itu feminim sekali bahkan mirip seorang cewek sedang berjalan. Dan baunya menyengat wangi sekali ketika dia melewati gua.


    Gua tersenyum geli melihat tingkahnya. Apalagi ketika dia membuka lemari terlihat kuku di jarinya di warnai pink sesuai bajunya. Pengen ketawa rasanya tapi tidak enak sama dia.


    "Kenapa aa, kok senyum senyum sendiri" dia bertanya.

    "Eeeeeeh.." Gua bingung menjawabnya.

    "Lucu ya ngeliat aku, tapi emang aku lucu kan" kata dia.

    Oh my god.. PEDE sekali nih orang..

    "Aa siapa namanya" dia ngomong lagi

    "Dani" jwb gua singkat

    "Kenalin nama aku widi" sambil mengulurkan tangan. Gua agak ragu untuk menyentuhnya tapi gua menghargainya. Tangannya halus sekali mirip tangan cewek.


    Aduuuuh kejadian apalagi setelah gua tau bahwa punya teman sekamar seperti itu..
  • baca cerita ini berasa kayak lari estafet hah huh hah huh,,
    buat ts, pelan2 aja ya kalo cerita,, hehe
  • sok dilanjut
  • leviostorm wrote: »
    baca cerita ini berasa kayak lari estafet hah huh hah huh,,
    buat ts, pelan2 aja ya kalo cerita,, hehe

    =D █▬█Ä=))█▬█Ä=))█▬█Ä=)). Makasih kritiknya maklum masih belajar
  • d_cetya wrote: »
    sok dilanjut

    Nih lanjutannya di bawah..
Sign In or Register to comment.