It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Tidak biasanya warung om anwar sesepi ini, cuma ada satu pembeli saja, pembeli itu seorang anak laki laki seumuran denganku, aku tidak lihat wajahnya karena aku dibelakangnya, tapi ketika anak itu berbalik aku dapat menangkap wajahnya
Wajahnya ramah..dan dia tersenyum padaku
Apa aku sedang mimpi ?
"hei Frans kok kamu bisa disini ? emang rumah kamu di mana ?"
"eh..anu...di di deket kok nggak jauh.."
Jawabku kikuk
Aku yakin ini pasti mimpi
"oh...deket dong sama aku hee nanti kapan kapan aku main boleh yah ? "
"hah !?? Eh....iya boleh aja kok..."
Anak itupun pergi meninggalkanku yang masih terbengong tak percaya, ku ikuti langkah kakinya, hingga beberapa langkah dia berbalik membuatku salah tingkah, tapi dia melambaikan tangannya padaku seperti berkata sampai ketemu lagi yah !
Aku pun balas melambay dan tersenyum kaku
Itu beneran Rifaldy bukan sih ?
Masa sikapnya berbeda benar dengan yang disekolah...
Apa mungkin itu saudara kembarnya ??
Hm..tidak mungkin, jelas jelas tadi dia kenal aku
Oh...! Pasti dia sedang kerasukan jin, ya pasti begitu
ditunggu lanjutannya
Arif... hmmmm
lanjuuutt^^/
Pekikku ketika ada kepiting yang menyapit lenganku, kepiting itu bernama Rifaldy, isshh...sudah kuduga yang kemarin pasti bukan dia, aku yakin. Itu pasti Qorinnya Rifaldy, dan itu artinya sebentar lagi Rifaldy sudah ingin mati !
Aku benci dia
Saat ini sedang pelajaran menggambar, semua sedang sibuk dengan buku gambar dan crayon masing masing, yang aku lihat hanyalah gambar gunung kembar yang ada mataharinya ditengah, rumah, sawah, yaah...tak jauhlah dari itu semua, paling paling yang keluar jalur hanyalah si Rifaldy itu, dia menggambar monster bermata lima dan berkali tiga, ditambah lagi monster itu memegang balon padahal monsternya tak punya tangan, dasar bodoh ! Gambarnya jelek sekali dan tidak menarik !
Beda dengan punyaku, bukannya sombong yah tapi di antara semuanya, gambarkulah yang paling bagus...menurutku dan Arif, dia bilang sendiri kalau aku punya bakat sebagai seorang seniman, tapi aku bilang aku nggk suka jadi seniman, aku lebih suka jadi pelukis. Tapi Arif malah tertawa, hemm....kasian Arif,.mungkin dia tidak mengerti arti kata pelukis
"aduh! Aku lupa bawa crayon ! Sialan !" umpat Rifaldy, aku pura pura tidak mendengar dan melanjutkan gambarku. Dalam hati aku besorak ria rasain !
"Arif aku pinjam crayon kamu dong !" rengeknya pada Arif . Huh apa apaan dia bersikap manja sama Arif. Meyebalkan
"boleh aja fal, tapi aku juga nggk bawa crayon, ini juga aku pinjam sama ricky, kamu pinjam aja sama dia gih, apa mau aku yang bilang ?" tawar Arif
"hah punya Ricky ? Nggk ah !"
Jawabnya ketus
Kemudian entah mulut sialanku ini bergerak sendiri atau gimana tapi...
"mau pinjam punya aku ?"
Ucapku begitu saja
Otomatis Rifal menoleh kearahku, mungkin dia heran, mungkin juga dia bingung. Apa mungkin dia lelah ?
Aku tak begitu ingin tau
"kamu serius ?" ucapnya memastikan
"iya, beneran. Itu kalau kamu mau..."
"makasih ya " ucapnya segera, aku terpaku sejenak saat dia berkata demikian, yang benar saja....
Senyumnya manis sekali
Ku rasa wajahku memerah ntah kenapa makanya aku segera menunduk
Dengan leluasa Rifal memakai crayonku, saat itu dia duduk sangat dekat denganku, aku merasa sangat risih dan kikuk. Sampai sampai gambarku jadi kurang bagus, aku merasa Rifal sedang liatin aku menggambar, tapi aku nggk berani melihatnya, tapi aku penasaran apa dia benar lagi liatin aku
Maka aku mencoba melihatnya dan...
Mata kami bertemu
Rifal tersenyum
"ternyata kamu anaknya baik yh apalagi kamu punya mata yang indah"
Ujarnya yang langsung membuat....ah sudahlah, perasaan yang aneh, Rifal yang aneh...dia itu sangat aneh ! Lagian kenapa sikapnya berubah banget setelah aku pinjamkan crayon tadi ? Itu kan cuma crayon...kenapa juga dia memuji mataku, menurutku itu tidak penting dan omong kosong....tapi kenapa aku merasa senang...
______________
TENG TENG TENG
anak anak berhamburan keluar gerbang sekolah seperti semut, kenapa harus semut? Kenapa tidak kecoa atau cicak ?
Karena jumlah mereka banyak....
Kecoa sama cicak juga kalau dikumpulin jumlahnya banyak, dan mereka lebih imut..
"Dor !" ujar Rifal membuyarkan lamunanku tentang cicak dan kecoa
"eh Rifal...lagi ngapain?" ucapku seraya menuntun sepedaku
"rumah kamu dimana sih ?" tanyanya tanpa menghiraukan pertanyaanku
"di dekat toko om anwar, tinggal lurus aja. Ada pagar bercet hitam.."
"oh..."
"kenapa ?"
"nggk papa sih...sepedanya nggk dinaikin tuh ?" tanya Rifal lagi
"nggklah. Kan lagi ngomong sama kamu, apa kamu mau aku bonceng sampai rumah kamu sekalian aku main.."
Ntah dapat pikiran dari mana, tapi saat ini aku ingin banyak mengenal Rifal, kemana perasaan benciku selama ini ?? Tiba tiba hilang dalam satu hari....
Benar benar aneh
"kamu mau main ke rumahku!?" ujar Rifal tak yakin
"yah...kalau boleh, kalau nggk-"
"boleh dong! Masa nggk! Nanti kita main apa nih?? Aku punya banyak mainan dirumah! Nanti aku kenalin sama adikku Tristan, dia emang agak bandel tapi dia lucu! Kamu punya adik juga dirumah ?"
Ntah gimana ceritanya Rifal udah naik di belakang sepedku yang nggk ada boncengannya, dia berdiri sambil berpegangan pada kedua pundakku dan terus nyerocos sendiri, tiba tiba kami seperti dua orang sahabat yang sangat dekat, sepanjang perjalanan kami terus nyerocos tanpa henti seperti tidak ada hari esok
Ternyata selama ini aku salah, Rifal memang baik, dia juga lucu dan asik cuma cara bertemannya aja yang berbeda
Saking asiknya berdua sampai lupa sama semuanya...
Sepertinya ada yang aku lupa...
Apa yah...?
Suka bgt cara penyampaian ceritanya.gimanaa gtu,beda ma yg selama ini aku baca. [IMG]http://eemoticons.net/Upload/Cool Face 2/cute_smiley18.gif[/IMG]
di lanjutkan kok... hanya sedang menunggu waktu yang tepat saja,, karena ini kisah nyata