BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Kisahku Bersama Aksan

Ini adalah postingan pertamaku setelah 3 thn menjadi member BF. Sebuah kisah yg mungkin biasa bagi sebagian org, tapi tidak untukku.

Namanya Aksan. Aku mengenalnya tahun 2003 disebuah gerbong kereta api kelas ekonomi rute Pasar Turi (Surabaya) tujuan Pasar Senen (Jakarta). Kami duduk berhadapan dekat jendela bersama 4 penumpang lainnya. Karena perjalanan yg panjang akhirnya km berkenalan. Ternyata kami senasib, sama2 sendiri mau ke Jkt sementara 4 penumpang lain bersaudara. Karena kondisi km yg sama-sama sendiri akhirnya km jadi akrab. Kami punya tujuan yg sama, sama-sama ingin mengadu nasib di Jkt. Bedanya aku punya modal gelar sarjana sementara dia hanya lukusan SMP. Dia lahir dan besar di Jombang, sebuah kota kecil di Jawa Timur.

Satu yg menarik darinya, dia punya mata yg indah. Dia suka menyanyi lagu dangdut. Meski aku tidak suka aliran musik ini tp entah mengapa lagu dangdut terdengar merdu kala dia yg menyanyikan. Disepanjang perjalanan dia banyak menyanyikan lagu dangdut diselingi obrolan dan tawa kami. Sesekali keempat penumpang lain ikut nimbrung menyanyi dan membuat suasana semakin akrab.

Dia melihatku memiliki HP dan meminta no ku. Dia mencatatnya di sebuah kertas dan berjanji suatu hari nanti dia akan menghubungiku kalau dia sudah punya HP. Paginya pun kami tiba di stasiun Senen dan harus berpisah. Sejak itu tidak ada komunikasi lagi karena aku tidak tau nomor telpnya apalagi alamatnya.

Hingga suatu hari 2 thn kemudian aku menerima sebuah sms dengan nomor yg agak unik (+60×××××). Segera kubaca sms itu dan ternyata dari Aksan. Dia sudah di Kuala Lumpur menjadi TKI disana. Bukan main senangnya menerima sms dari dia dan tiba-tiba aku teringat  janjinya bahwa kelak dia akan menghubungiku kalau dia sudah punya HP. Dan dia menepatinya. Kami pun mulai intens berkomunikasi namun itu tidak berjalan lama karena tiba-tiba dia menghilang dan tidak bisa dihubungi. Setelah hampir 2 thn kemudia aku menerima telepon masuk dr nomor +60xxx dan aku langsung tau itu pasti dari dia. Meski nomor berbeda tp kode +60 cukup membuatku yakin kalau itu dr Aksan. Dan benar itu telp dari dia. Setelah telepon itu kami masih sempat sms an sblum dia kembali menghilang. Beberapa thn kemudia dia muncul lg dan spt biasa hilang lagi. Begitu seterusnya. Satu yg aku heran bgm dia masih ingat no ku padahal no dia selalu berganti-ganti. Hingga beberap bulan lalu aku kembali menerima telp darinya. Dia mengabarkan kalau dia sudah menikah. Sejak itu komunikasi kami kembali terjalin.

Aku mendapat kabar kalau kantor akan mengutusku ke Singapura mewakili kantor Indonesia untuk sebuah pertemuan selama 3 hari (Rabu-Jumat). Aku langsung ingat Aksan. Maka aku meminta cuti 1 hari (Senin) dan meminta agar penerbangan pulang dr KL saja. Tapi regulasi kantor hanya memeberikan tiket Jkt - Sin PP. Itu berarti tiket dr KL hrs kubayar sendiri. Aku memberi tau Aksan rencanaku dan dia sangat gembira. Akhirnya setelah pertemuan itu, aku langsung ke Johor Bahru dan membeli tiket kereta ke KL. Aksan berjanji akan menjemputku dan segera ku beli nomor Malaysia dan memberi tahunya agar komunikasi km lebih mudah. Sabtu pagi jam 7 aku tiba di KL dan mencari cari orang yg menjemputku. Tentu saja aku tak lagi mengenali wajahnya, karena kami hanya bertemu 1 kali dan itupun 10 thn yg lalu. HP ku berbunyi dan itu dr Aksan. Begitu aku melihat wajahnya tiba-tiba kenangan 10 thn lalu muncul. Dia lebih keren. Km berpelukan, lama, sampai-sampai kami lupa kalau kami di public area. "Aku tak kan pernah bisa lupa senyum manismu, senyum termanis yg pernah ku lihat". Dia membisikkan kata-kata itu sambil terus memelukku. Dia mengajakku ke kontrakannya dan mengenalkanku pada istrinya. Tidak cantik untuk ukuranku, tp kebaikannya yg kuyakin menjadi alasan Aksan menikahinya. Dia sudah masak dan menyiapkan sarapan pagi untuk kami. Istrinya pinter memasak dan selama 2 hr disana dia selalu menyiapkan sarapan pagi dan makan malam yg lezat. Selama 2 hari aku dan Aksan jalan-jalan di KL, hanya berdua. Aku sangat menjaga sikapku, takut Aksan tau "keadaanku".

Malam terakhir aku nginap dikontrakannya dia minta izin ke istrinya utk tidur di kamarku. Banyak hal yg kami obrolin hingga tanpa sadar Aksan sudah mencium bibirku. Aku diam, ga tau harus bersikap bagaiman. Melihatku diam Aksan semakin bernafsu menciumku. Akhirnya aku membalas ciumannya. Semua rasa yg selama ini terpendam kami curahkan. Rasa sayang & rindu. Aksan semakin ganas. Dia menciumi leher dan dadaku sambil tangannya menggerayangi selangkanganku. Aku berusaha menahan desahan suaraku agar tidak terdengar ke luar. Aksan membuka celanaku dan mencoba memasukan "milikku" ke mulutnya. Aku tersadar dan langsung menahan kepalanya. "Kenapa?" Aksan bertanya dengan wajah yg penuh kebingungan. "Jangan" jawabku. "Iya tapi kenapa" tanyanya sambil tetap memegang pusakaku. Aku melepaskan tangannya dan bangun untuk duduk. Km berhadapan dan kutatap matanya yg indah itu. "Aku ga mungkin melakukan ini & menghianati istrimu. Gimana bisa aku menyakiti wanita yg udah begitu baik pdku". "Kau ga menginginkanku?" Tanya Aksan sambil kembali berusaha memegang pusakaku. Kembali kulepaskan tangannya. "Kalau kau tanya apa aku menginginkannya, maka dgn segenap hatiku aku menginginkannya. Bahkan sejak 10 thn yg lalu. Tapi semua udah berubah San. Ada wanita baik disisimu dan aku ga bisa menyakitinya. Meski aku baru mengenalnya 2 hari tapi aku merasa dia udah baik banget samaku. Aku ga bisa menyakitinya San" Aku memeluk Aksan dan dia balas memelukku. "Tapi aku boleh tidur sambil memelukmu malam ini kan?" Bisiknya di telingaku. Aku mengangguk. "Aku sangat mencintaimu sejak pertama kita ketemu di kereta dan itu alasannya kenapa kertas yang ada nama dan nomor HPmu selalu kusimpan karena aku ga ingin kehilangan kontak denganmu. Kenapa kita harus ketemu sekarang?" Aku terdiam dan membiarkan Aksan terus memelukku. Kami berpelukan sampai mentari membangunkan kami.

Paginya aku pamit dan pulang ke tanah air. Aku pulang membawa kelegaan dan rasa sakit. Lega karena akhirnya tau kalau Aksan mencintaiku, tapi sekaligus sakit kenapa rasa ini harus hadir lagi disaat seharusnya aku sudah melupakannya.
«1345

Comments

  • terus gimana
  • sediiiiihh..tapi kamu sudah melakukan hal yg benar anak muda..kamu harus bangga pada dirimu sendiri..
  • @JonatJco Gw berjanji utk bersahabat aja dgn sesekali mengirimnya sms

    @greensun2 Thx mas bro tp sakitnya msh berasa sampai skrg & nyesel knp km baru ketemu lg.
  • biarlah waktu yg akan menghapus luka itu, anak muda..
  • so sweet bgt :)
  • Long lasting love.
    :'(
    We're proud of you.
  • Long lasting love.
    :'(
    We're proud of you.
  • klo dulu dengerin lagunya titanic my heart will go on, ada lirik, love can touch you one time, and last for a lifetime, and never let go till we gone.. dulu nganggep lirik ini alay, cengeng , bodoh yg bikin. ternyata habis udah tau dan ngalamin, lirik ini ngena banget. Dan kupikir juga dialamin ts dan si aksan. I feel for u bro. Aku juga ngerasain kok.
  • Thx ya utk comments & supportnya. Disinilah sy bs mencurahkan kisah ini krn di dunia nyata sy tdk pny keberanian utk menceritakannya meski ke sahabat sekalipun.

    @pendatangbaru Km jg pny kisah yg hampir mirip dgn kisah sy?
  • Ga nyangka di dunia perbinanan ada kisah seperti ini... Di bikin novel bagus tuh...
  • Prokk,,pprokk [-O<
  • @JkKT69 Sayangnya sy ga berbakat menulis bro
  • ga nyangka bgt ya trnyata ada kisah kyak gini jg.. jd smakin yakin akan kekuatan cinta :)
  • @haha5 Sayangnya ga selalu berakhir bahagia bro :)
  • Bonanza wrote: »
    @haha5 Sayangnya ga selalu berakhir bahagia bro :)

    kalo itu biar Tuhan yg menentukan. :)
Sign In or Register to comment.