It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
siapa yang mau beli?
waktu itu penawaran STT (Singapore) lebih tinggi dibandingkan Malaysia ..
kalau begitu sama aja kan .. berarti intinya JUAL ...
ini yang dipermasalahkan JUAL nya atau HARGA JUALnya? kalau yang dipermasalahkan HARGA JUALnya berarti sudah setuju DIJUAL .. tinggal masalah HARGA saja..
>>
bah dividen yang dibagikan Indosat selama tiga tahun operasi dari tahun 2001 sampai 2004 mencapai 500 juta US dollar, kok goblognya cuman dijual 500 juta US dollar, what an idiota, belum lagi perusahaan lainnya. Dah baca belum tuh kenapa PT DI sengaja dimatiin sama Mpok
BTW, dah minum air cucian Megatron belum? sehari tiga kali lho biar bisa kek Cassanova888 Goblog verified
Selasa, 11 Maret 2014 18:25 WIB | ...
KIBLAT.NET, Jakarta – Aksi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Cecep Ondon Iskandar, yang meminum air bekas cuci kaki Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menuai kontroversi.
Namun di sisi lain, kader PDIP asal Sumedang itu menegaskan tidak merasa risih meminum air kobokan kaki Megawati. Seperti diberitakan, Cecep, sejak awal memang telah bertekad untuk membasuh kaki Megawati, untuk selanjutnya meminum air bekas cucian kaki itu.
Diberitakan sebelumnya, sebuah media online memuat foto Cecep yang sedang membasuh kaki Megawati. Dalam foto lain, Cecep tampak membasuh mukanya dengan air tersebut.
Saat ini, di sosial media, foto aksi Cecep itu menjadi trending topic. Dari komentar-komentar sejumlah akun, baik Twitter ataupun Facebook, sebagian besar mengecam aksi Cecep.
Rata-rata tidak habis pikir, mengapa masih saja ada orang yang percaya dengan khasiat berkah meminum air bekas cuci kaki seseorang yang dianggap tokoh?
Dalam foto tampak kader partai banteng bernama Cecep Ondon Iskandar (68), meminum air bekas membasuh kaki Megawati. Pria kelahiran Tomo, Kabupaten Sumedang itu, sebagaimana dikutip dari Tribunnews, mengatakan tidak jijik melakukan hal itu.
Cecep justru bertekad, sebelum meninggal, dirinya ingin membasuh kaki Megawati, lalu air bekas basuhan kaki itu diminum dan dibasuhkan ke wajahnya. Kini, impian itu kesampaian dan Cecep sangat lega!
Tapi aksi Cecep mengundang heboh obrolan di dunia maya. Di Kaskus, aksinya menjadi trending topic obrolan banyak orang.
Di Twitter tak kalah panas. “Hueeekkkk,’ tulis pemilik akun Twiter @Imaseva, meluapkan rasa jijiknya.
“Masih ada orang seperti ini ya.. tidak naik pikir saya…hahahahahaha,” tulis akun @rezaphotograph.
“Mendadak gak selera makan,” tulis akun @farmillah.
Obrolan seru soal itu juga menyebar di Facebook. Berbagai tautan gambar dan berita soal fenomena minum air bekas cuci kaki Megawati juga jadi obrolan di situs pertemanan itu.
“Wow loyalitas mutlak, ada yang salah,” tulis seorang facebooker bernama Muhamad Hidayat. [sdqfajar]
http://indahnona.files.wordpress.com/2014/04/1.jpg
[img][/img]
jokowi pegang kepala
ICW membongkar kasus penyelewengan Kartu Jakarta Pintar (KJP), yang disebutkan bahwa 19% ternyata salah sasaran sementara 31% tidak bisa ditemukan lagi penerimanya; sehingga ditengarai kerugian Pemda DKI dan negara atas kasus ini mencapai Rp 492 miliar.
ICW juga menyebutkan bahwa dana KJP telah menjadi bancakan 3 Partai yang sampai sekarang masih dirahasiakan namanya. Hal ini membuat khalayak jadi bertanya-tanya, partai mana yang terlibat.
Sebuah laporan yang dikirim ke website yang disediakan Pemprov DKI : https://lapor.ukp.go.id; untuk melapor masalah-masalah di DKI mungkin bisa jadi petunjuk. Di sini dilaporkan tentang penunggangan Kartu Jakarta Pintar di SDN Srengseng 03 Pagi, oleh kader PDIP – namanya disebut di sini yaitu : Merry Hotma.
Berikut cuplikan dari laporan yang dibuat tanggal: 30 July 2013 12:18:53 dengan TRACKING ID#: 1024795.
Kepada Yth Pemprov DKI Jakarta, saya ingin menginformasikan bahwa di SDN Srengseng 03 Pagi ada kader nya ibu Merry Hotma (PDIP), yang sedang mencoba mencari suara untuk pencaleg-an Ibu Merry Hotma dengan cara menunggangi program Kartu Jakarta Pintar (KJP), tanpa memperdulikan sasaran dari Program KJP tersebut.
Saya bersimpati kepada kepala Sekolah SD 03 di Srengseng yang menurut saya mencoba BEKERJA DENGAN HATI. Beliau ingin menyaring lagi data penerima KJP agar lebih tepat sasaran (karena banyak juga siswa yang berasal dari keluarga mampu) dan nama kedua anak nya oknum kader tersebut juga tercantum dalam daftar penerima KJP (padahal suami nya seorang PNS dan punya gelar MANDOR pula di kampung tersebut).
Tapi kader PDIP itu bersikeras “mau kaya mau miskin keluarkan saja KJP nya”. JADI KJP ITU SEBENARNYA UNTUK SIAPA? dia mengancam kepala sekolah tersebut jika membuat repot maka akan melaporkannya kepada ibu Merry Hotma (dari PDIP). WHO IS IBU MERRY mengapa bisa mengatur penyaluran dana pendidikan yang dikeluarkan oleh PEMERINTAH padahal bukan dari KANTONG NYA ibu Merry.
Selengkapnya laporan tersebut bisa dilihat di link: https://lapor.ukp.go.id/id/1024795/p…uk-siapa?.html
Apakah memang seperti ini modus caleg dan partai, menunggangi KJP untuk kampanye dirinya. Bahkan menitipkan kepentingan pribadi dimana kedua anaknyapun dimasukkan ke daftar KJP. Juga ikut-campur dalam pelaksanaan KJP dengan memerintahkan KJP diterbitkan tanpa seleksi lagi mampu atau tidak mampu. Mungkin inilah bagian dari 19,4% dana KJP yang salah sasaran tersebut.
ICW perlu segera dengan transparan membeberkan partai mana saja yang terlibat dalam bancakan dana KJP, supaya rakyat semakin jeli dalam memilih wakilnya. Apakah modus di atas hanya salah satu modus, atau partai juga terlibat dalam memberikan rekening fiktif yang tidak dapat dilacak lagi keberadaan penerimanya.
Merry Hotma (PDIP) masuk dapil saya di Jakarta Barat, jangan sampai memilih pilih caleg yang tidak bersih…!
sumber: http://politik.kompasiana.com/2014/0…p–646493.html
Jokowi, menganggap semua yang dilakukannya benar. menggampangkan masalah, dan kalau sudah terdesak Joko Widodo ini menyalahkan orang lain. Orang terdekatnya, Bimo Putranto ketua tim sukses walikota di solo tahun 2009 YANG JUGA WAKIL KETUA DPD PDIP jateng yang diterpa broker Bus Transjakarta memenangkan perusahaan dari China PT Ankaai, dianggap Jokowi sebagai orang yang mencatut namanya, dan memanfaatkan fotho dengan dirinya untuk mencari projek. Proses penyidikan dan penyelidikan kasus ini masih berjalan. Projek dengan nilai lebih 1 Trilyun tanpa diketahui Gubernurnya, agat tidak lazim
Dalam sebuah wawancara, Istri Jokowi Iriana mengatakan “Saat ini bisnis mebel yang dirintis Jokowi masih berjalan dan dipegang oleh adik-adiknya di Solo. Iriana sendiri juga punya bisnis yang kini dijalankan oleh putra pertama. Putri keduanya masih kuliah di Solo, sedangkan si Bungsu bersekolah di Singapura. Otomatis, Iriana dan Jokowi hanya tinggal berdua di Jakarta” .
Kita mengetahui bersama bahwa ketiga adik jokowi adalah perempuan, yaitu Iit Sriyatini (47th), Ida Yati (46 th) dan Titi Ritawati (44 th). Pasangan Jokowi — Iriana dikaruniai 3 anak: Gibran Rakabuming (25 th), Kahiyang Ayu (22 th), dan Kaesang Pangarep (18 th)
Apa yang dikemukakan Iriana soal bisnis mebeler yang dijalankan adik-adiknya Jokowi benar. Fakta terjadinya kebakara di lokasi Rakabu Furniture dan beredarnya dokumen audit dari sucofindo menjawab itu semua. Namun, menyisakan pertanyaan besar pengurus perusahaan itu di tahun 2013 masih atas nama Joko Widodo. Di berbagai
media lalu muncul pendapat bahwa negara dan rakyat telah dikelabui Jokowi sejak tahun 2005 sampai 2013. Karena UU menyatakan Kepala daerah harus melepas kepengurusan baik di yayasan, perusahaan dll. Apakah
kesalahan Administratif atau lupa?
Apa yang disampaikan Iriana soal bisnis anak tertuanya, bak gayung bersambut dijelaskan oleh Gibran Rakabuming putra tertuanya: “SAYA di Singapura sejak lulus SMP. Setelah lulus kuliah, saya langsung mendirikan usaha katering ini akhir 2010. Bisnis ini kusiapkan sejak lama,”
Sebuah gudang mebel milik ayahnya dijadikan kantor dan dapur katering. Dipilih nama Chilli Pari yang bermakna keberanian dan kemakmuran. Di akhir kuliah, Gibran mengatakan bisa bolak-balik Singapura—Solo untuk mewujudkan impiannya itu. Maklum, menurut dia harus mencari sendiri modal untuk membuka usahanya sekitar Rp 1 miliar. “Aku cari modal ke bank karena bisnis ini nggak disetujui orangtua. Nggak disetujui dan nggak dikasih modal. Ini 100 persen dari pinjaman bank,” masih kata Gibran. Benarkah demikian?
Di sebuah majalah tambang, Luhut Panjaitan berbicara panjang lebar tentang perkembangan Perusahaannya PT Toba Sejahtra (bukan Sejahtera). Dari sekian banyak ceritanya Luhut menyebut kepemilikannya pada PT Rakabu Sejahtra. Rupanya sejak tahun 2009 Luhut Panjaitan dengan Toba Sejahteranya berhasil menggandeng anak muda yang berbisnis catering Gibran Rakabuming yang saat itu berumur 20 tahun untuk mendirikan PT Rakabu Sejahtra. Perusahaan ini dari lokasi di Solo 2009 ke Sragen tahun 2013. Entah dari mana asal uangnya, yang jelas Modal awal PT Rakabu sejahtera itu 16,19 Milyar berasal dari Putra pertama Jokowi dan sisanya Luhut mengeluarkan atas nama Toba sejahtra 15,55 Milyar.
Anak muda putra pertama Jokowi dan Iriana itu duduk sebagai komisaris , dan 3 Adik Ipar Jokowi yaitu Hari mulyono, Arif budi Sulistio dan Sudarmadi sebagai direksi. Menariknya komisaris utamanya adalah agus Widjoyo, yang sama dengan tiga ipar Jokowi memiliki saham kosong di perusahaan yang tahun 2012 sudah mendapat perijinan diberbagai jenis usaha dan beberapa projek besar baik di kehutanan maupun bidang lainnya. Tahun
2013, posisi Sudarmadi digantikan oleh Bambang Supriyambodo yang beralamat di sepinggan kalimantan barat.
Menjadi pertanyaan besar, bagaimana seorang Luhut Panjaitan mau joint usaha dengan anak muda itu? Darimana anak muda yang sedang bersekolah di singapura itu memiliki uang lebih dari 16 Milyar? (lihat gambar)
Menurut Jokowi, tahun 2005 kekayaannya 10,7 milyar, tahun 2008 mweningkat menjadi 14 M dan 2010 menjadi 18 M, meningkat lagi menjadi 27,2 M tahun 2012. Kenaikan harta kekayaan Jokowi ini menurutnya karena kenaikan NJOP tanah dan bangunan,walaupun luasan atau volume assetnya tidak bertambah. Kenaikan
juga bukan karena kemajuan bisnisnya, tidak sebanding pendapatan dari bisnis mebelernya yang kecil sekali keuntungannya.
Pertanyaannya kemudian, Jika hampir semuanya kekayaannya berbentuk aset, dari mana
Uang setoran Gibran Rakabuming yang lebih dari 16 Milyar itu? Biarlah Jokowi dan Iriana menjawab
http://indahnona.wordpress.com/2014/04/07/diam-diam-putra-tertua-jokowi-di-usia-20-tahun-sudah-miliarder-lagi-kebohongan-jokowi/
http://indahnona.files.wordpress.com/2014/04/2.jpg
http://indahnona.files.wordpress.com/2014/04/3.jpg
http://indahnona.files.wordpress.com/2014/04/3.jpg
http://indahnona.files.wordpress.com/2014/04/4.jpg
Senin, April 7th, 2014
Jokowi No(DKI BERSIAP dan merelakan Gubernurnya akan menjadi Tersangka Kasus Pembelian Bus Transjakarta. KPK dan Kejaksaan Agung telah mendapatkan bukti aliran dana Dari Ka Dinas perhubungan ke rekening Bimo Putranto, dan pengakuan dari dua tersangka yang memberikan ratusan Milyar ke Bimo Putranto. Bimo Putranto menyerahkan Puluhan Milyar ke Rekening anak Jokowi Tertua, dan membayarkan Tim social Media 40 M ke koord yang merupakan mantan wartawan detik dan seorang reporter Stasiun televisi. Bimo Putranto juga diketahui memberikan langsung 20 M kepada pengurus PDIp-PUSAT (inisial PM) dan membelikan mobil dan rumah kepada reporter cantik TVRI atas perintah JOKOWI)
Dulu bapak saya pernah mengajarkan : antara dua karyawan, yang satu jujur namun bodoh sementara yang satu lagi nakal tapi pintar; lebih beresiko yang mana ? Jawabannya adalah yang bodoh lebih beresiko. Yang nakal memang korupsi, tapi karena pintar, maka dia berusaha membuat bisnis untuk menutupi jumlah yang dikorupsinya dan membuat bisnis tetap berputar. Sementara yang bodoh, kebodohannya tidak menghasilkan bisnis, malah bisa membuat ditipu sampai bisnis bangkrut !
Seperti telah dibahas dalam tulisan sebelumnya, dua kasus mark-up busway TransJakarta dan KJP yang merupakan program Jokowi ditengarai telah menyebabkan kerugian sebesar Rp 826 miliar. Sejumlah Rp 334 miliar telah dibayarkan kepada perusahaan vendor busway abal-abal di ruko butut yang menyodorkan bus rongsokan yang saban hari mogok di jalan-jalan Jakarta. Sementara Rp 492 miliar adalah dana KJP yang ditransfer ke rekening penerima tidak miskin untuk disalah-gunakan dan sebagian lagi masuk ke rekening-rekening fiktif yang menurut ICW menjadi bancakan 3 partai politik.
Dilihat dari sini ini, Jokowi dan Ahok termasuk pimpinan yang sangat bodoh, yang kebodohannya bisa membangkrutkan Jakarta. Jokowi selalu mengaku tak tahu, tak mengerti, tak mengurus. Ahok selalu bilang sudah curiga, sudah menduga, sudah mendengar. Tapi kebocoran demi kebocoran terus terjadi. Kedodoran satu demi satu terus terbongkar. Hari ini KJS. Besok busway. Lusa KJP. Di masa depan entah apa lagi. APBD terus-menerus kebobolan, bahkan melebihi jumlah dugaan korupsi.
Coba kita bandingkan kerugian negara dari program Jokowi dengan kasus korupsi paling wahid yang sudah dihukum, dan pentolan-pentolan koruptor paling top markotop di negeri ini :
Program Jokowi dan Ahok (KJP dan Busway saja) : Rp 826 miliar, terus bertambah karena masih berjalan.
Kasus quota sapi Luthfi Hasan Ishaak : Rp 1,3 miliar.
Kasus Simulator SIM Joko Soesilo : Rp 121,8 miliar.
Kasus apel Washington Angelina Sondakh : Rp 39,6 miliar.
Kasus Imigrasi Mantan Kapolri Rusdihardjo : Rp 15 miliar.
Kasus aliran dana Bank Indonesia 2 politisi Golkar Antony Z. Abidin dan Hamka Yandhu : Rp 21,7 miliar.
Kasus dana Yayasan Bank Indonesia Burhanudin Abdullah : Rp 100 miliar.
Kasus penyelewengan dana taktis Bank Indonesia oleh 4 Direktur BI Aulia Pohan, Aslim Tadjudin, Maman Soemantri dan Bunbunan Hutapea : Rp 28 miliar.
Kasus cek pelawat kepada 41 anggota DPR di antaranya politisi PDIP, Golkar, PBB, PPP dll, menyangkut Miranda Goeltom dan Nunun Nurbaeti, total Rp 21 miliar.
Kalau dibandingkan dengan rekan-rekan sesama Gubernur, angka Rp 826 miliar dari Jokowi-Ahok tetap paling spektakuler.
Kasus pengadaan Damkar mantan Gubernur Riau Saleh Djasit : Rp 15 miliar.
Kasus pengadaan alat berat mantan Gubernur Jabar Danny Setiawan : Rp 185 miliar.
Kasus Bandara Loa Kulu mantan Gubernur Kutai Kartanegara Syaukani : Rp 15,9 miliar.
Kasus penggunaan dana taktis mantan Gubernur Kalsel Sjachriel Darham : Rp 10 miliar.
Kasus pembelian Helicopter Ple Rostov mantan Gubernur NAD Abdullah Puteh : Rp 13,9 miliar.
Total jumlah terpidana koruptor dan orang-orang yang terlibat sebagai bawahan, mediator, pesuruh dll dalam kasus-kasus korupsi di atas melebihi seratus orang. Apabila dijumlah seluruh kerugian negara akibat korupsi tersebut juga hanya sekitar Rp 600 miliar, masih jauh di bawah jumlah kerugian Pemda Jakarta dan negara akibat kebodohan Jokowi-Ahok menyebar duit pajak rakyat DKI Rp 800 miliar lebih…!
Hal ini hanya membuktikan bahwa Jokowi, capres PDIP yang bertampang lugu ini adalah TIGA B atau TIGA BO : Bohong, Boneka, Bodoh.
Pertama, berBOHONG kepada rakyat DKI bahwa akan amanah 5 tahun di Jakarta dan sungguh2 menjadikan Jakarta Baru, ternyata hanya menjadikan Jakarta sebagai batu loncatan untuk nyapres.
Kedua, terbukti menjadi BONEKA, bukan hanya bagi Megawati untuk mendulang suara bagi PDIP, tapi juga BONEKA dari para koruptor, partai, anggota timses dll yang diberikan kesempatan untuk korupsi seluas2nya bancakan dana APBD melalui proyek2 populis tanpa perencanaan dan kontrol.
Ketiga, BODOH sekali, dalam melakukan pencitraan dan menjalankan proyek2 populis demi nyapres, sangat kedodoran sehingga dalam waktu singkat saja sudah terbongkar. Setelah bus rongsokan yang dimark-up langsung mogok setelah diresmikan, kini ketidak-mampuannya kembali terbongkar oleh ICW.
Apakah Indonesia membutuhkan Presiden yang Bobobo alias Boneka, Bodoh dan Bohong ini…?
sumber: http://politik.kompasiana.com/2014/0…op-646464.html
http://indahnona.wordpress.com/2014/04/07/perbandingan-jokowi-dengan-para-koruptor-top/
@sinjai @nanob
Sementara Rp 492 miliar adalah dana KJP yang ditransfer ke rekening penerima tidak miskin untuk disalah-gunakan dan sebagian lagi masuk ke rekening-rekening fiktif yang menurut ICW menjadi bancakan 3 partai politik.
Dilihat dari sini ini, Jokowi dan Ahok termasuk pimpinan yang sangat bodoh, yang kebodohannya bisa membangkrutkan Jakarta.
Jokowi selalu mengaku tak tahu, tak mengerti, tak mengurus. Ahok selalu bilang sudah curiga, sudah menduga, sudah mendengar. Tapi kebocoran demi kebocoran terus terjadi.
Kedodoran satu demi satu terus terbongkar. Hari ini KJS. Besok busway. Lusa KJP. Di masa depan entah apa lagi. APBD terus-menerus kebobolan, bahkan melebihi jumlah dugaan korupsi.
Senin, April 7th, 2014
bulogIndonesia hebat. Kapan? Ketika Indonesia 2013 surplus beras 8,9 juta ton. Menurut Ka Bulog, kini tahanan KPK, 2004, impor beras 200.000 ton.
Ekonomi Bisnis
Bulog Akan Impor 200 Ribu Ton Beras Pada 2004
10 Pebruari 2004
TEMPO Interaktif, Jakarta: Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) memperkirakan tahun 2004 hanya akan mengimpor beras sebanyak 200 ribu ton. Angka ini sudah sesuai dengan analisa pengadaan dan penyaluran beras tahun ini.
“Perkiraan stok awal tahun 1,9 juta ton, sedang pengadaan dalam negeri sebesar 2 juta ton. Sementara ada kebutuhan penyaluran sebesar 2,5 juta ton,” jelas Direktur Umum Perum Bulog, Widjanarko Puspoyo, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR, Selasa (10/2) siang.
Kebijakan ini, menurut Widjanarko, sudah sesuai dengan PP tentang Larangan Impor Beras yang tertuang dalam SK Memperindag Nomor 9/MPP/Kep/1/2004. SK tersebut mengatakan impor beras dilarang dalam masa satu bulan sebelum panen raya, selama panen raya, dan dua bulan setelah panen raya.
Tahun 2005, menurut Widjanarko, kira-kira pengadaan dalam negeri dan penyalurannya akan sama dengan tahun ini. “Maka pengadaan impornya diperkirakan akan tetap sebesar 200 ribu ton untuk 2005,” kata dia. Namun jumlah ini masih merupakan angka tentatif dan sangat tergantung dari realisasi jumlah pengadaan dalam negeri serta jumlah stok akhir tahun yang diharapkan.
Tren perkembangan pasar dan harga beras dunia, jelas dia, direfleksikan oleh tingkat produksi, perdagangan, dan harga di beberapa negara produsen utama, misalnya Thailand, Vietnam, Cina, Pakistan, dan India. Untuk tahun ini, Bulog memperkirakan produksi beras dunia sekitar 391 juta ton. Angka ini meningkat 11,7 juta ton dibanding produksi tahun lalu.
Dari jumlah tersebut total beras yang akan diperdagangkan sekitar 24,8 juta ton atau turun 10,5 persen dibandingkan tahun lalu. “Penurunan volume perdagangan ini disebabkan turunnya permintaan dari negara pengimpor utama dunia, seperti Indonesia, Filipina, Brazil, dan beberapa negara di Afrika,” kata dia.
Selama ini Bulog selalu melakukan analisa pengadaan dan penyaluran untuk menentukan jumlah kebutuhan impor beras untuk memenuhi kebutuhan stok nasional. Tahun 2001 telah ditandatangani kontrak secara G to G (Goverment to Goverment) dengan Vietnam sebesar 500 ribu ton, 2002 dengan Cina sebesar 350 ribu ton, dengan Vietnam 300 ribu ton, dan Thailand 410 ribu ton.
Lengkapnya realisasi impor untuk tahun 2001 sebesar 68.737 ton, 2002 sebesar 1.000.586 ton, dan 2003 sebesar 655.126 ton. Pelaksanaan impor tersebut langsung disirkulasikan ke daerah-daerah distribusi.
sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/53413c3ffbca1790528b459d/indonesia-hebat-kapan-2004-saat-pdip-berkuasa-impor-beras-200000-ton/
[img][/img]
http://indahnona.files.wordpress.com/2014/04/pdip-partai-terkorup.jpg
http://indahnona.wordpress.com/2014/04/07/slogan-pdip-partai-kita-korup-yang-penting-rakyat-gak-tahu/
[img][/img]
http://indahnona.files.wordpress.com/2014/04/pdip-partai-terkorup.jpg
http://indahnona.wordpress.com/2014/04/07/slogan-pdip-partai-kita-korup-yang-penting-rakyat-gak-tahu/
Minggu, April 6th, 2014
Ribka TjiptaningSelasa, 17 April 2012 | 20:55 WIB
Ribka Tjiptaning Dihukum Badan Kehormatan
TEMPO.CO, Jakarta- Badan Kehormatan DPR diam-diam sudah membuat keputusan terhadap Ketua Komisi IX Ribka Tjiptaning terkait kasus hilangnya ayat tembakau. Wakil Ketua Badan Kehormatan Siswono Yudhohusodo mengatakan bahwa BK memutuskan bahwa Ribka tak boleh lagi memimpin panitia kerja atau panitia khusus di DPR. “Ya, benar kami sudah mengeluarkan sanksi, Ribka tidak bisa lagi memimpin Panja atau Pansus,” ujarnya melalui hubungan telepon, Selasa 17 April 2012.
Ribka Tjiptaning tersangkut kasus penghilangan ayat tembakau setelah aktivis Koalisi Anti Korupsi Ayat Rokok (KAKAR) mengadukan Ribka dan dua rekannya ke Badan Kehormatan DPR. Mereka dilaporkan karena terjadi penghilangan salah satu ayat krusial dalam Undang-Undang tembakau yang dikirimkan ke Sekretariat Negara. Padahal, dalam pembahasan di DPR ayat tersebut masih tercantum.
Siswono mengatakan, Badan Kehormatan mengeluarkan keputusan ini pada Januari 2012 lalu. Menurut dia, BK hanya memberikan sanksi kepada Ribka. Sementara dua orang lainnya tidak. “Karena kami melihat kelalaian ini adalah tanggung jawab dari Ketua Pansus,” ujarnya.
Ia menjelaskan, BK dalam keputusannya tidak menemukan adanya bukti bahwa Ribka Tjiptaning lah yang menghilangkan ayat tersebut. Menurutnya, keputusan Ribka tak dapat memimpin Pansus dan Panja ini berlaku hingga akhir periode DPR 2014 nanti.
“Seterusnya sampai 2014. Ini kankasusnya sebenarnya masih dispute. Memang yang membacakan Bu Ribka, tapi lalu ada dokumen yang hilang ini belum tahu siapa yang menghilangkan. Tapi kannamanya dia pimpinan, jadi level tanggung jawabnya ada di dia,” kata Politikus Partai Golkar ini.http://www.tempo.co/read/news/2012/04/17/078397784/Ribka-Tjiptaning-Dihukum-Badan-Kehormatan
KAMPANYE MEGAWATI Dibiayai Uang Cek KORUPSI Pelawat MIRANDA GOELTOM
Minggu, April 6th, 2014
megawatiMax Moein: Cek Pelawat untuk Biaya Kampanye Megawati
Tersangka kasus cek pelawat, Max Moein, mengaku menerima duit Rp 500 juta dalam bentuk cek pelawat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Dewan Perwakilan Rakyat. Duit itu, kata Max, untuk biaya kampanye Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan presiden pada 2004.
“Komandonya dari fraksi untuk kampanye Ibu Mega,” kata Max setelah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi di gedung KPK kemarin.
Max mengatakan, tiga hari sebelum menerima duit tersebut, partai memerintahkan dia dan penerima cek pelawat lainnya memenangkan Megawati di daerah pemilihan masing-masing. Duit tersebut, kata Max, diserahkan Bendahara Fraksi PDI Perjuangan saat itu, Dudhie Makmun Murod. Dudhie sudah divonis bersalah dalam kasus ini.
Max, yang menjadi tersangka sejak awal September lalu, diperiksa sebagai saksi untuk sejumlah tersangka baru cek pelawat. Dia dituding menerima suap dalam pemilihan Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004.
Max juga mengaku diperintahkan oleh partainya memilih Miranda. “Itu perintah fraksi,” kata dia. Namun ia menyatakan duit yang diterimanya dari Dudhie tak ada hubungannya dengan pemilihan Miranda.
Dalam persidangan Dudhie Murod, terungkap bahwa sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 1999-2004, termasuk Max, menerima cek pelawat dari pengusaha Nunun Nurbaetie lewat stafnya, Ahmad Hakim Syafari alias Arie Malangjudo. Cek itu sebagai imbalan memilih Miranda dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI.
Namun cek itu tak langsung diterima Max dan kawan-kawan. Cek untuk Fraksi PDI Perjuangan diterima lewat Dudhie sebelum dibagikan ke para koleganya. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan lewat Endin A.J. Soefihara, dan Fraksi Golkar lewat Hamka Yandhu. Adapun empat penerima cek pelawat dari Fraksi TNI/Polri menerima langsung dari Arie Malangjudo.
Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, meminta Max Moein menjelaskan pengakuannya tersebut. “Apa yang menjadi dasar atau indikator bahwa dana itu digunakan untuk kampanye Mega-Hasyim?” kata Basarah saat dihubungi kemarin.
Menurut Basarah, tidak ada instruksi apa pun dari partai soal setoran dana ke tim pemenangan pasangan Megawati-Hasyim Muzadi. “Kami khawatir itu hanya klaim Max untuk menjustifikasi tindakan politiknya,” ujarnya.
Dia mengatakan upaya pemenangan Mega-Hasyim dalam Pemilu 2004 dilakukan dengan taat hukum dan konstitusional. Basarah meminta KPK segera mengungkap siapa penyuap dalam kasus cek pelawat tersebut agar diketahui secara persis apa motif pemberian cek pelawat itu.
Adapun Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Gayus Lumbuun, mengatakan uang yang diterima Max Moein itu tak ada hubungannya dengan kampanye pemilihan Megawati pada 2004. “Itu kehendak sendiri digunakan untuk kepentingan partai,” ujarnya saat dihubungi kemarin.ANTON SEPTIAN | AMIRULLAH | RIRIN AGUSTIA
Sumber: Koran Tempo, 6 Oktober 2010 http://koran.tempo.co/konten/2010/10…panye-MegawatiKAMPANYE MEGAWATI DIBIAYAI UANG CEK KORUPSI PELAWAT MIRANDA GOELTOM
Yesterday 11:27
Max Moein: Cek Pelawat untuk Biaya Kampanye Megawati
Tersangka kasus cek pelawat, Max Moein, mengaku menerima duit Rp 500 juta dalam bentuk cek pelawat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Dewan Perwakilan Rakyat. Duit itu, kata Max, untuk biaya kampanye Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan presiden pada 2004.
“Komandonya dari fraksi untuk kampanye Ibu Mega,” kata Max setelah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi di gedung KPK kemarin.
Max mengatakan, tiga hari sebelum menerima duit tersebut, partai memerintahkan dia dan penerima cek pelawat lainnya memenangkan Megawati di daerah pemilihan masing-masing. Duit tersebut, kata Max, diserahkan Bendahara Fraksi PDI Perjuangan saat itu, Dudhie Makmun Murod. Dudhie sudah divonis bersalah dalam kasus ini.
Max, yang menjadi tersangka sejak awal September lalu, diperiksa sebagai saksi untuk sejumlah tersangka baru cek pelawat. Dia dituding menerima suap dalam pemilihan Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada 2004.
Max juga mengaku diperintahkan oleh partainya memilih Miranda. “Itu perintah fraksi,” kata dia. Namun ia menyatakan duit yang diterimanya dari Dudhie tak ada hubungannya dengan pemilihan Miranda.
Dalam persidangan Dudhie Murod, terungkap bahwa sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 1999-2004, termasuk Max, menerima cek pelawat dari pengusaha Nunun Nurbaetie lewat stafnya, Ahmad Hakim Syafari alias Arie Malangjudo. Cek itu sebagai imbalan memilih Miranda dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI.
Namun cek itu tak langsung diterima Max dan kawan-kawan. Cek untuk Fraksi PDI Perjuangan diterima lewat Dudhie sebelum dibagikan ke para koleganya. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan lewat Endin A.J. Soefihara, dan Fraksi Golkar lewat Hamka Yandhu. Adapun empat penerima cek pelawat dari Fraksi TNI/Polri menerima langsung dari Arie Malangjudo.
Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, meminta Max Moein menjelaskan pengakuannya tersebut. “Apa yang menjadi dasar atau indikator bahwa dana itu digunakan untuk kampanye Mega-Hasyim?” kata Basarah saat dihubungi kemarin.
Menurut Basarah, tidak ada instruksi apa pun dari partai soal setoran dana ke tim pemenangan pasangan Megawati-Hasyim Muzadi. “Kami khawatir itu hanya klaim Max untuk menjustifikasi tindakan politiknya,” ujarnya.
Dia mengatakan upaya pemenangan Mega-Hasyim dalam Pemilu 2004 dilakukan dengan taat hukum dan konstitusional. Basarah meminta KPK segera mengungkap siapa penyuap dalam kasus cek pelawat tersebut agar diketahui secara persis apa motif pemberian cek pelawat itu.
Adapun Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Gayus Lumbuun, mengatakan uang yang diterima Max Moein itu tak ada hubungannya dengan kampanye pemilihan Megawati pada 2004. “Itu kehendak sendiri digunakan untuk kepentingan partai,” ujarnya saat dihubungi kemarin.ANTON SEPTIAN | AMIRULLAH | RIRIN AGUSTIA
Sumber: Koran Tempo, 6 Oktober 2010 http://koran.tempo.co/konten/2010/10…panye-Megawati
http://indahnona.wordpress.com/2014/04/06/kampanye-megawati-dibiayai-uang-cek-korupsi-pelawat-miranda-goeltom/