It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
emg ga ada tokoh bagus yg kayak jokowi lagi se indonesia ini! ADA LHA.. tapi mereka punya akses ga? kembali ke masalah papan catur politik, dlm hal ini jokowi beruntung krn bukan hny dia baik dan jujur, dia famous dan tidak berhasil dijegal kyk tokoh tokoh jujur lainnya.
Aku juga orang jawa, tapi bukan serta merta langsung cinta jokowi. So far aku msh wait n see aja siapa kira2 capres yg benar2 pro rakyat.
Jokowi scr pribadi mungkin baik, hanya disayangkan partai pengusungnya punya track record yg sangat2 buruk.
Btw saya mau ngundang mas @boljugg juga ah, biar diskusinya makin seru :-)
itu urusannya pas Judgement Day aja entar,
itu komunitas Maling treak Maling,
exist bgt soalnya wong cilik tuh cuma butuh makan,
kebenaran dan kejujuran itu nomer sekian,
sikap kritis itu barang mewah,
yg penting apa yg bisa dimakan hari ini,
karakternya amat komunal, mudh nurut dan dikendalikan..
dari segi negatifnya ada mas?
ga mungkin ga ada walau cuma sebatas isu hehe
Kesan yang aku tangkap dari pernyataan ini adalah, banyak pemilih jokowi adalah karena faktor kesukuan, sama sama orang jawa. Jadi dianggap orang jawa itu "tidak bisa tidak yang penting orang jawa". Aku menganggap ini kok rasis ya?!
Pada saat pemilu gubernur dki ku rasa cukup membuktikan kalau jokowi tidak dipilih oleh pemilih nya hanya karena orang jawa, karena ku yakin warga dki itu heterogen. Tapi entahlah om sendiri yang tinggal di jkt (?) Mungkin lebih tau.
Sebenarnya banyak kok yang Udah bisa memprediksi sapa sapa yang bakal maju jadi capres berdasarkan pileg kemarin, tanpa harus menunggu capres yang diumumkan kpu.
Karena dari awal aku ingin kita meng "head to head" kan kelebihan capres yang kita pilih. Jika tidak di sebutkan ya aku Nggak akan membahas lebih jauh.
Cc: @boljugg @jack_white5
Dulu sebelum ada jokowi aku cenderung prabowo yang aku pilih. Tapi setelah tau jokowi juga maju, aku jadi lebih memilih jokowi. Karena ada yang lebih baik. Aku tidak pilih prabowo bukan karena kejelekan nya tapi karena ada calon lain yang lebih baik. Ku rasa jika kita mencari kejelekan calon capres, bakal tidak jadi memilih. Dari bakal capres yang ada, jokowi sejauh ini merupakan pilihan yang lebih baik. Untuk kekurangan jokowi, sepertinya trit om boljugg bisa jadi rujukan.
@PERIH
Sebenernya yg aq sayangkan bukan jokowinya, tapi partai pengusungnya yg track recordnya buruuuk banget. Andai saja jokowi diusung oleh partai yg relatif bersih, tentu penilaian pribadi saya ttg jokowi akan lebih positif.
Ya sbg org Indonesia, kita taulah bhw banyak tokoh yg bagus tp diusung oleh partai yg tdk bagus. So far aq lebih respek ke JK, tp sayang partai pengusungnya juga track recordnya tdk bagus.
Ya ujung2nya qt gak akan menemukan yg sempurna dan ideal, tapi mana yg mudharatnya paling kecil.
1. Menurut om, partai mana yang relatif bersih?
2. Terlepas dari partai pengusung nya apa. Siapakah yang akan om pilih dalam pilpres nanti dari ketiga calon ini? Ical, prabowo, jokowi. (dengan asumsi bahwa JK seperti nya hampir tidak mungkin untuk jadi capres, jadi om tidak bisa mengajukan beliau)
Soal pemilih yang menentukan pilihan berdasarkan faktor kesukuan, seperti misal nya di pilgub dki kemarin. Aku ragu. Tapi ya itu cuma perkiraan ku aja.
@jack_white5
1. Selain partai merah, kuning dan biru
2. So far saya masih prefer prabowo.
soal travk record partai, kalo korupsi kurasa semua partai demikian. malah parahan kuning kan daripada merah.. jangan lupa loh kuning 32 TAHUN NGAPAIN AJA..
si merah nih pon plus nya adalah, dibangun oleh orang2 kere (sebut preman gelandangan juga gpp).. mereka rapat, rapimnas, dsb itu pake angkot, metromini, dll.. ngetng ngeteng banget dah.. ini partai dari jalanan, dari rakyat.. memang mungkin power itu kuat banget menjerumuskan.. tinggal sekarang diingatkan lagi siapa diri mereka sebenernya.. dan perbaikan itu mulai keliatan.. Ganjar, Rieke, Teten Masduki, Risma, dll itu adl bukti perbaikan walaupun belum komprehensif..
ini masih lebihnbaik ketimbang kuning yang sedari dulu jiwanya jiwa.. u know lah.. bahkan sekarang tanpa malu mempromosikan pemerintahan orba.. lebih enak lah, dll.. Gatau apa itu dulu enak karena hasil pertanian diatur bener bener sama penguasa. Guru SMA ku cerita sendiri gimana keluarganya di kampung yang petani itu susah minta ampun karna jual hasil kebun dibeli murah banget sama anak2 penguasa.. JUGA oleh hutang luar negeri yang sekarang ini kita tanggung sekitar 8 juta per orang.. itu utang hasilnya apa sih? orang pembangunan juga terpusat di jawa.. jalur kereta api juga peninggalan koloni belanda semua..
mudah2an dipahami.. bukan mau OOT, tapi mas nya kan nyinggung soal kepartaian.. :-)
Petrus Selestinus
Jakarta, Savanaparadise.com,-
http://www.savanaparadise.com/pdip-bukan-habitat-yang-tepat-untuk-jokowi-menjadi-capres/
Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Jokowidodo agar kembali mempertimbangkang matang-matang dan mewaspadai dukungan masyarakat yang besar untuk maju menjadi capres 2014 melalui PDIP.
“Jokowi mesti mewaspadai usul sejumlah pihak agar PDIP menjadikaannya sebagai Capres 2014 karena kultur dan perilaku sejumlah elit dan kader PDIP belum cocok dengan integritas dan karakter Jokowi yang merakyat, tegas dan jujur,” ujar Petrus Selestinus ketika menghubungi wartawan dari Jakarta, Sabtu (28/12/2013).
Dikatakan Selestinus, jika PDIP akhirnya menerima permintan sejumlah pihak dan mengusung Jokowi menjadi Calon Presiden dari PDIP, maka nasib Jokowi tidak akan jauh berbeda dengan Megawati Soekarnoputri, yang meskipun sudah tiga kali mengikuti pemilihan presiden tetapi tetap gagal menjadi Presiden melalui Pemilu.
“Sikap Jokowi yang jujur, tegas, merakyat dan anti korupasi itu tidak cocok dengan kultur yang tumbuh dan berkembang diinternal PDIP yang korup, dimana hingga saat ini masih saja terdapat kader-kader PDIP baik di strukutur DPP PDIP hingga ke daerah seperti DPD atau DPC dan baik di eksekutif maupun legislatif yang menjadi tersangka, terdakwa dan terpidana korupsi,” katanya.
Menurut Petrus Selestinus, dengan kultur dan kondisi internal yang masih korup seperti itu maka putra terbaik bangsa Indonesi dengan kadar intelektual, moral, integritasnya tinggi seperti papun juga akan hancur akibat keganasan perilaku korup yang masih berakar kuat di dalam Partai Politik termasuk di PDIP.
Ia menambahkan, sejarah mencatat bahwa pada tahun 1999, Megawati mendapat dukungan luar biasa untuk menjadi Presiden RI pasca reformasi dan Megawati menjadi Presiden pada tahun 2003 bukan karena pemilu tetapi karena kecelakaan politik. Namun ketika Megawati Soekarnoputri mencoba menjadi capres dari PDIP melalui pemilihan umum langsung sebanyak dua kali, ternyata Mega kalah.
Dan kekalahan itu menurut Selestinus, lantaran masyarakat meilihat budaya korupsi di Partai Politik tidak terkecuali di PDIP terlebih-lebih pada saat dimana Megawati sebagai Presiden, korupsi yang dilakukan oleh kader-kader PDIP di eksekutif dan legislatif terjadi secara berjemaah, dan Megawati sangat lemah melakukan penindakan.
Selestinus menambahkan, lantaran kultur korup dan perilaku korupsi diinternal PDIP belum berubah kearah perbaikan yang signifikan sehingga jika Jokowi menjadi Capres 2014 dari PDIP maka nasibnya tidak akan berbeda dengan nasib Megawati pada dua pemilu sebelumnya.
“Sekali lagi sikap jujur, tegas, merakyat, loyal kepada atasan, bermoral dan berintegritas tinggi akan tergilas oleh kultur dan iklim di dalam internal Partai yang masih korup dan feodal. Jika masyarakat menghendaki Jokowi untuk menjadi Presiden maka kekuatan pendukungnya harus mengikuti pola rekrutmen Calon Bupati atau Calon Gubernur yaitu membeli Partai Politik sebagai kendaraan untuk mengantarkan Jokowi menjadi Capres 2014 dan jika terpilih maka Jokowi bukan lagi milik Partai yang mengusung melainkan serta merta menjadi Presidennya Rakyat,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, pengalaman membuktikan kultur Partai Politik yang berkuasa yang korup, kader-kader berguguran karena menjadi tersangka, terdakwa dan terpidana karena korupsi sangat tidak menguntungkan siapapun Calon Presiden dari Partai Politik yang dinilai memiliki peluang tiga besar yaitu Golkar, PDIP dan Demokrat dalam pemilu 2014.
“Oleh karena itu Jokowi sebaiknya berpikir ulang untuk menjadi Capres 2014 dari PDIP dan atau tetap memilih menjadi kader PDIP dan memperbaiki dan mengubah kultur yang korup dari dalam sehingga pada tahun 2019 layak menuju kursi RI – I,” katanya mengingatkan.
Bagi Seletinus, habitat Jokowi tidak cocok berada dalam Partai Politik yang korup, karenanya Jokowi sebaiknya tetap bersama masyarakat bawah dan terus membangun kekuatan menuju 2019. “Celaka dua belas kalau Jokowi terburu-buru masuk Capres 2014 melalui PDIP karena kondisi dan kultur yang korup itu bukan habitat yang cocok untuk Jokowi,” katanya.
Ia menyebutkan, jika PDIP ingin menyelamatkan Jokowi sebagai kader pemimpin masa depan dan sekaligus demi memperbaiki kondisi negara yang semakin hancur karena korupsi, maka PDIP harus melakukan langkah-langkah progresif berupa bersihkan dan benahi kultur yang korup dari dalam selama kurun waktu lima tahun kedepan. Pasalnya, menurut dia, setiap kultur dan kondisi yang korup maka selalu ada benalu-benalu yang menjadikan Partai sebagai mata pencaharian.
Sementara perjuangan untuk mensejahterakan rakyat tidak akan tercapai, karena yang sejahtera adalah benalu-benalu yang masih banyak bergentayangan di Partai terutama PDIP.(Ren/SP)
,
tutup telinga;
tutup semuanya...
semua terbuka saat akhir kelak..
Sementara perjuangan untuk mensejahterakan rakyat tidak akan tercapai, karena yang sejahtera adalah benalu-benalu yang masih banyak bergentayangan di Partai terutama PDIP.(Ren/SP)
.