BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

ITU BAGIANKU

191012141553

Comments

  • Semakin banyak cerita di Bf, jadi makin benci sama cewek..... Hahahahaha

    Tapi jujur paling benci sama cewek dan cowok yang sok kecantikan dan kepanjangan yang bisanya cuman ngambil keuntungan orang doang, Fuck...
  • edited April 2014

    "Kalian tahu siapa empat orang ini ?" Pembukaan dari wali kelas kami

    Langsung kami teringat dan menghubungkan dengan beberapa minggu yang telah berlalu.
    Empat orang dari kami ini adalah peserta bimbel Fisika di rumah pak guru itu.
    Tergambar lagi di mataku bahwa saat itu Natasya sangat bersemangat menyeret mereka keluar kelas tatkala kami akan berunding mengenai langkah-langkah penyelamatan kelas dari kearogonan seorang guru.

    "Mereka ini telah kalian kucilkan ! apa kalian merasa atau tidak ?" pancing bu guru

    Kami tidak mengelak, tetapi tidak mau juga disalahkan seperti ini.
    Kami belum mau bersuara sambil melihat perkembangan ke arah mana perundingan ini berjalan

    "Ya silahkan Wini sebagai juru bicaranya" wali kelas mempersilahkan satu dari empat anak itu bicara

    "mmmmmm" winni ragu untuk bicara

    "ga usah khawatir, sebentar lagi Bapak yang kalian vonis akan dihadirkan disini oleh Kepala Sekolah" lanjutan dari wali kelas

    maka setelah itu, bersuaralah wini yang akan menyampaikan beberapa informasi

    "Kemaren, kami seperti biasa menuju rumah guru kita untuk bimbel Fisika. Disana sudah ada Natasya" kata wini

    hmmmmm geeerrrrrrrr nnngggiiiuuunngggg, gemuruh kelas oleh suara kami yang bertanya satu sama lain

    "ini ada si sok imut, pendiam, tapi menikam dari belakang ! Silahkan dijelaskan ! nanti dibilang kami memfitnah" kata winni lagi

    Mana mau Natasya bersuara

    Dia hanya mengalihkan matanya ke jendela, seolah-olah tidak ada yang terjadi

    parah

    "baiklah ! kalau kamu tidak mau bicara, maka dapat ku sampaikan bahwa Natasya yang meminta pada bapak itu supaya kesepakatan hukum menghukum Daya dihentikan" kata winni

    haaaaaaa ??????

    "Kalau bapak itu masuk, kalian akan dengar sendiri" kata winni

    Mendengar itu Natasya menarik tangannya dengan kuat dari tangan Daya. Natasya akan mencoba lari keluar dari dalam kelas ini.

    Namun beberapa anak barisan depan segera menghadang pintu

    "bukain pintu ga ! bukain !" hardik Natasya

    "Natasya, kalau kamu lari, maka persoalan kelas kamu ga akan selesai ! kita mencoba mengambil jalan tengah dan mencoba mencari damai !" bujuk bu wali kelas

    Beberapa anak cowok berhasil menenangkan Natasya dan menahannya untuk tetap duduk

    Datanglah orang-orang yang kami tunggu

    Pintu di ketok dari luar

    "Selamat pagi anak-anak ! bapak fisika masuk lagi tapi bukan untuk mengajar" kata pak kepala sekolah

    Di belakang mereka berdua ini, ada barisan tenaga administrasi, guru konsultasi, dan Ibu bahasa Inggris kami yang selalu ada waktu untuk anak-anaknya

    "Kita mulai dari mana ?" kata kepala sekolah

    "kenapa bapak ini tidak adil, kenapa hanya Daya yang dihukum ?" Tanya Dika sang ketua kelas

    Guru yang tertuduh itu menjawab seadanya, setelah menutup-nutupi informasi

    "Saya dapat informasi dari Natasya di awal semester ini, bahwa Daya yang mengompori kelas ini untuk tidak bimbel di rumah saya. Saya tersinggung oleh prilaku Daya" kata bapak itu

    huuuuuuuuuuuuuuuuuuu tidak benarrrrrr kata anak-anak

    Kelas menjadi gaduh

    "tenang, Saya harap kalian tenang ya. Kita jumlahnya lengkap sekarang. Jadi tidak ada main fitnah di belakang" kata kepala sekolah

    "Benar itu Natasya ?" desak ibu wali kelas

    Sikap masa bodohnya si Natasya bolehlah dapat acungan jempol, bagaimana ya cara dia bisa secuek ini ? setelah ketahuan apa-apa yang telah diperbuatnya. Dia bisa kuat untuk bungkam

    "dari tadi kamu tidak mau menjawab Natasya! Ada apa dengan kamu ini ! gini saja, untuk anak-anak Ibu mau tanya, benarkah Daya mengompori kalian untuk tidak bimbel di rumah Bapak ini" tanya wali kelas

    "Tidaaaaakkkkkkkk" jawab anak-anak serempak

    "tuh Bapak dengar ! orang macam Natasya yang bapak percaya !" suara ibu bahasa Inggris bergema

    "kami ga mau disalahkan oleh teman-teman di kelas ini" permintaan winni

    "ya, kalian dengarkan ? kalian merasa ga ?" desak wali kelas

    "iya bu ..." jawab kami serempak

    "Natasya, tolong dijawab ! Apa alasan kamu memfitnah Daya ?" sentak pak kepala sekolah

    "mana mau ngomong dia pak ! sok ayu, sok imut ! meski salah" kata Fanni

    "kamu ini diam-diam, tapi banyak intrik di belakang" komentar bu bahasa Inggris

    Waduh, kalo cewek lain ini pastilah sudah menangis minta maaf. Ini cewek apa ya ?
    Dari kejauhan terlihat Daya geleng-geleng kepala dengan ketidak percayaanya, masih saja Natasya bisa bungkam

    Akhirnya Daya, beralih duduk di sebelahku

    Rasanya sudah seratus tahun lamanya aku tidak duduk di samping orang yang ku sayang. Tak kuasa tanganku untuk tidak memeluk pundaknya.
    Di pundak orang yang kusayang ini diletakkan Natasya beban yang berat.
    "Sabar ya ! orang sabar disayang Tuhan" hiburku pada Daya.
    Dia menggenggam jariku, ada banyak cerita di dalam mata Daya yang akan disampaikannya padaku. Tetapi cerita itu masih disimpannya.
    Aku ingin membaca cerita itu suatu hari nanti jika Daya telah menulisnya dengan tinta emas.

    "Saya mohon, bapak juga berbuat yang baik setelah ini. Bimbel tidak boleh di rumah ! gaji yang bapak terima lebih dari cukup ! inilah pak akibat bimbel itu, ada batasan yang tak bisa bapak kontrol ! sehingga seperti hari ini akan terbongkar juga" kata pak kepala sekolah

    kami waktu itu ga ngerti apa yang diinstruksikan kepala sekolah pada guru itu !

    "tapi intinya, minggu depan akan ada hari yang indah ! kita lihat bersama ! fisika akan menarik untuk kalian tidak jadi monster lagi" kata kepala sekolah

    kami bertepuk tangan

    "hhhmmm hmmmmm, ibu bhs Inggris bersuara, jangan kawatir. Kita akan lihat pribadi yang berbeda kalau kita dalam suasana jalan-jalan" kata beliau

    "jalan-jalan ......................... ASIIIIIKKKKKKK" sorak kami

    "Iya ada dua planning untuk anak IPA : bapak fisika ini, ibu ngajar Kimia, dan PKN akan membimbing jalan-jalan ke singapura dan malaysia" kata kepala sekolah

    huuuuuuuuuuuu, sorak kami bukan ga tertarik tapi ada bapak fisika itu pula, weeeeeekk

    "Ibu bahasa Indonesia, bahasa Inggris ini, dan ibu matematika : mengajukan planning jalan-jalan ke pantai dan resort di Pangandaran" kata beliau lagi

    "Asiiiiikkkkk............................................" kata kami serempak

    "Ya kita koleksi pendapat anak-anak kelas XI IPA lainnya, baru kita putuskan mau kemana !" kata kepala sekolah

    "jadi kelas ini ikut Ibu ya" tegasan dari ibu bahasa Inggris ! itu klimaks si ibu membalas pak fisika dan si Natasya

    "Pasti itu Ibu" kata kami

    Perundingan kelas berlangsung dengan damai

    Masing-masing memahami kesalahan

    Natasya bagaimana ? cewek aneh ini kagak bisa diprediksi

    Terserahlah, aku pasrah apa yang akan dilakukan Natasya padaku. Aku tidak begitu kenal seluk beluk Jakarta. Aku masihlah anak baru ! seandainya aku punya kendaraan mungkin aku jadi paham seluk beluk itu sehingga julukannya bukan anak baru lagi. Sehari-harinya, aku hanya terbenam di rumah menolong mama.

    Jauh dalam lubuk hatiku, aku bero'a janganlah mama dan adikku yang lemah jadi pelampiasan Natasya. Jika Natasya sangat membenciku, tentunya kebencian itu hanya tertuju pada diriku bukan untuk orang lain.

    Jam istirahan mulai,

    aku langsung ke toilet

    ku lihat di sudut ruangan, Natasya masih merengek-rengek pada Daya, entah apa yang dimintanya.
    Itu bukan urusanku, aku langsung menuju toilet yang atri.

    panjang juga yang antri

    wajah anak-anak XI IPA yang lain tampak ceria, mengingat jalan-jalan yang akan mereka tempuh jelang ujian akhir semester. Menurut infonya, mengapa tidak pas liburan semester ? kalau liburan semester, itu saatnya untuk mereka kumpul dengan keluarga mereka liburan ke antero lokasi wisata karena iya rata-rata anak yang bersekolah disini adalah anak orang kaya.


    Ya sekarang, permainan Natasya yang entah yang keberapa kali mulai lagi

    Waktu memasuki kelas, tasku hilang

    "kok hilang ?" padahal ga ada uang, ga ada benda berharga
    Ku tengok kelas yang kosong , ya ga ada tas ku ! kemana ?
    aku melangkah ke halaman sekolah

    Ku lihat, tasku terbuang di atas tanah, sudah diinjak-injak anak-anak juga
    Bisa kuperkirakan alat tulis dalamnya telah pecah terinjak-injak
    Oh teganya. Aku mengurut dada

    Aku pungut tasku itu dengan sabar
    Ku bersihkan debu yang berasal dari tanah yang menempel pada tas itu

    Datanglah rombongan cewek gengnya Rini

    "ada yang masih berani main kekerasan ya Jala ? kita lapor ke wali kelas ?" saran Rini

    "wah Jangan Rini, barusan tadi kita damai, ntar wali kelas sedih lagi. Tapi emang kelas kita yang ga akan pernah damai sebenarnya" saranku

    "susah sih Jala, sama orang berhati busuk, apapun kebaikan akan ditepisnya, asal tujuannya tercapai ! Itukan ciri khas orang indonesia sejak ratusan tahun yang lalu" kata Rini menghiburku bahwa bukan aku saja, orang-orang di luar sana juga diperlakukan tidak adil

    "sebelum aku datang ke SMA ini, apa kelas kita juga seperti ini ?" tanyaku dengan polos

    "tidak ada tuh" jawabnya

    "jadi aku pembawa masalah ya ?" tanyaku lagi

    "iya Jala, kamu membawa masalah dengan ke GANTENG an kamu" kata rini sambil senyum menghiburku

    "wah kamu, bisa becanda juga" kataku diikuti gelak tawa anggota geng lainnya


    Ada Daya yang masih di kejar-kejar di belakang oleh Natasya. Mereka mau menju kelas. Terlihatlah wajah si suara sok imut itu yang membuatku muntah ! kalau kamu cowok sudah ku hajar kamu Natasya, sayang kamu cewek ! kata hatiku.

    "aduh senyum-senyum apa nih kalian, senyum melihat tas yang KOTOR, kasihan deh !" kata suaranya yang ayu dan lembut ! tetapi menggelitik lambung untuk muntah

    Daya melihat sekejab pada tasku, dan kemudian dia memalingkan mukanya. Mereka sekarang menuju kelas ! Alhamdulillah Daya, aku masih kuat, meski tidak kamu sapa ! begitu takut dan terjeratnya dengan Natasya kamu !

    Tas yang kotor itu ku bawa masuk kelas

    Sesampainya di bangku, aku tutp pandangan mataku. Ya Tuhan, jangan lihatkan wajah Daya untuk saat ini, apapun yang dia lakukan berdua dengan Natasya berdua saat ini aku ikhlas. Aku akan baik-baik saja.

    Datanglah Fanni dan Wawan menghampiriku

    Mereka bersuara sebelum guru masuk

    "masih juga mirip kelas anak SD ya, main buang tas orang ke halaman sekolah" suara wawan

    "Iya ya, mana dah diijak-injak oleh anak kelas lain ! apa mereka ga melihat itu tas ? atau hanya jahitan kain butut ! KASIHAN deh " suara ayu imut milik Natasya

    "ga usah ditanggapi Jala, hari ini Fanni ulang tahun, jadi kamu ikut kami ya sama mobil Fanni ke rumahnya daerah Sunter" kata Rini

    Aku hanya tersenyum

    Wahajku hanya lurus, tidak berani miring ke kiri, karena ada Daya disana bersama Fanni
    Anak-anak telah bertukar-tukar duduk, ini masih saja berdua ! Natasya dilawan ? mana berani anak lain mendekat

    Biologi adalah pelajaran terakhir, lumayan juga sekedar melupakan kekejaman Natasya, aku terhibur oleh ilmu tentang darah manusia. Selain fisika aku suka membaca tentang sel darah ! apa lagi sel darah putih kesannya abadi gitu di samping yang Maha Kuasa

    Tabahkanlah hatiku ya Tuhan

    Daya dan Natasya, menghambur dengan cepat ke luar kelas

    Sambil menunggu Fanni yang sedang berbincang dengan teman di lokal sebelah, Rini sedikit memberi penjelasan pada kami sekitar 8 orang, apa kado yang mau kita belikan ?
    Mobil Fanni cukuplah membawa 8 orang

    "Wah kita butuh bantuan Dika nih beli kado !" saran wawan

    Setelah Fanni selesai, kitapun bergerak menuju halaman Parkir

    Terlihat, Natasya dengan beberapa cewek kelas XII IPS sedang bicara dengan Daya

    Sampai juga di lokasi parkir mobil Fanni

    Setelah itu, anak berebutan naik, eeehhhhhhhh

    "Kok kempesssssss ? kempesssssss" Fanni tertegun. Aku ingat jadinya hal serupa menimpa mobil paman waktu pementasan acara Daya dulu

    Beberapa anak sibuk mencari petugas keamanan sekolah, apa terjadi ? apa pemecahan masalahnya ? karena waktu kami pendek untuk pesta ultah si Fanni

    Yahhhh ban itu di pompa !

    duuussssss

    kempes lagi

    "wah ini ban karet dalam yang bocor ini non" kata petugas itu

    "karet dalam ? ditusuk ?" tanya dan protes Fanni

    "ya kira-kira gitulah non" jawabnya


    "ADUH KASIHAN DEH, KEMPES YA ?" hinaan dari Natasya yang segera akan pulang dengan Daya, karena mobil jemputan Daya sudah datang

    "Nak Jala..... Cantik kan Cewek den Daya !!!!!!! Pak Imam juga berkata begitu loh" teriak pak Tamam (supir Daya keluar dari mobil)

    anak-anak bengong dan bengong ! siapa dia

    aku menyahuti suara pak Tamam

    "Iya pak, orang Cakep pasti ceweknya Cantik" basa-basi dari ku

    huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu cibir anak-anak

    Natasya tersenyum, sambil menari tangan Daya


    Fanni tampak gusar ! menyerah ! yaaahhh taxi dong !

    "gini aja ! ntar aku yang datang sama Dika ya. Kalian pakai taxilah ! biar bisa bantu keluarga Fanni menyusun hidangan" saranku

    "OK Jala, sampai ketemu disana ya ! jangan lupa minta tolong Dika" kata Rini

    "Ya" jawabku singkat dan berlalu ke kiri.
    Aku berjalan kaki ke rumah, ntar sore dijemput Dika. Kok ada ya orang yang sampai hati gitu ! mana Fanni ulang tahun lagi, ban mobilnya ditusuk ! Seandainya si Natasya itu yang digitukan orang ? hmm
    Kalau mobil pamanku juga ditusuk kemaren, jika terbukti si biang kerok di belakang kejadian ini aku akan bersuara. Tapi kita bersuarapun, dia diam ! cuek, merasa tidak bersalah ! ya tali 13 di otaknya telah putus dan miring !, yang penting bagaimana dia bisa nempel dengan Daya, hahaahahh.
    Itu baru segelintir pembalasan dari Natasya ! Aku sangat takut kalau dia menyakiti mama dan adikku.
    Dari segi strategi Natasya boleh lah, tetapi tidak perlu dicontoh ya kawan-kawan. Berjanjilah, hahahah


    BERSAMBUNG



  • edited April 2014
    .
  • Daya kok bisa Diem seperti itu? Cowok lemah
  • :) ko Daya lemah banget? Katanya lbh kaya dr Natasya, jaringan lbh besar... Kalau Daya boleh ngupah org menolong Jala untuk barangan jualan, kenapa tidak diupahin sekali org2 agar melindungi Jala & keluarganya? Diugut gitu aja goyah, kenapa ya? Selagi ugutan ga berimbas fatal, ya lawan ajaa lah. Hmmmmm... Maaf ya tp konfliknya sinetron banget.

    Anyway keep up tge good work. Tuntasin ya :)
  • setuju sama as @andra_48, kok konfliknya jadi ala sinetron. tolong kembali ke jalan yg benar. :/ konfliknya kayak dulu, natasya vs daya waktu ngerebutin jala itu bagus menurutku, "elegan". Jahat tapi tdk melakukan hal pengecut kayak ngempesin ban, dll. :D
  • Daya bego apa tolol??
    kok gue gak dapet clue-nya kenapa Daya manut aja sama Natasya... emangnya Natasya itu siapa? putri raja?! kalo takut orng yg disayanginya dilukain, ya lindungin!! toh Daya punya kekuasaan yg lebih dari Natasya, kenapa harus ketakutan gak jelas.. lagian nurut sama Natasya juga gak bikin lintah menjijikan itu berenti berulah kan? terus apa alasannya tetap diam? takut ketauan homo? ck, jadi ragu sama perasaan Daya ke Jala.. #esmosi
    lanjuuutt><
  • Sabar ya jala..., orang sabar di sayan aku...:p,wkwkwkw
  • makin jelek aja jalan ceritanya...masa lemah banget sih jadi cowok..
  • makin benci sama natasya, -__-
  • edited April 2014
    Haaaaa ? biaya jalan-jalannya semahal ini ? Lebih dari tiga juta rupiah, waah bagi mereka itu adalah tidak seberapa, tapi bagiku uang segitu bisa menghidupiku, adikku, mama, bahkan biaya fisioterapi untuk adik setiap bulannya.

    Tidak terlintas sedikitpun di benakku untuk mengikuti acara wisata itu.
    Kalau memaksapun, tidak baik akibatnya. Berujung pada kesedihan mama. Dari mamaku punya uang segitu banyak.

    Di papan pengumuman samping kelasku, tertempel anggota dari 3 kelas XI IPA yang telah mendaftar ikut wisata itu.
    Hanya beberapa anak yang tidak ikut, tidak banyak, termasuk aku.
    Terlihat Nama Daya dan nama Natasya berderet
    Lalu diikuti oleh nama teman kelasku yang lain
    Semua pergi
    Di kelasku, hanya aku yang tidak pergi
    Gimana lagi, ini akan jadi bahan penghinaan lagi dari Natasya akan nasibku

    Teman-teman lain dan para guru tidak pernah bertanya padaku kenapa tidak pergi, karena itu sensitif karena jawabnya sudah ketahuan bahwa aku tidak punya uang.
    Dapat belajar di SMA ini sudah hal yang terbaik pernah kurasa dimana aku menjadi kenal dengan Daya, kenal dengan geng cewek cantik si Fanni-Rini CS, sama Dika, Wawan, dan Riki.

    Sekarang kami belajar bahasa Indonesia.
    Aku juga mulai kagum dengan Ibu ini
    Lalu ibu ini berkata

    "bolehlah planning kita yang lebih banyak dipilih siswa, kita akan berlibur bersenang-senang bahagia di pantai pangandaran ya anak-anak" kata ibu itu

    Semua temanku bersorak

    "Iya ibuuuuuu......" kata mereka

    Dapatkah mereka paham rasa dalam hatiku ?

    Tapi kali ini aku tidak sensitif sedikitpun, hanya menarik nafas. Pandangan mataku nanar dan lurus ke depan

    Aku semakin tidak berani menatap ke arah kiri kelasku, disana Daya dan Natasya duduk. Wah dah mirip penganten baru mereka itu semoga tambah akur selalu.
    Semoga juga Natasya tidak akan lagi berbuat yang nekat tanpa perhitungan.
    Semoga juga Daya memeliki power untuk mengontrol Natasya agar menjadi lebih baik.
    Aku tidak kecewa, setidaknya Daya dapat cewek yang benar-benar mencintainya

    "Tapi Jala masih menabung bu menyicil dari penjualan kuenya untuk biaya wisata" kata Natasya dengan lembut dan sungguh imut

    tetapi tidak imut terdengar oleh teman-teman

    semua diam

    "aku menelan ludah, tapi aku memang akan begitu kalau nekat ikut ! karena hidup kami tergantung dari penjualan kue" kata hatiku

    tidak perlu diambil hati

    kira-kira apa lagi permainan Natasya

    Sepertinya dia baru puas jika aku ke luar dari sekolah ini

    Kita lihat saja, seberapa kuat aku menghadapi permainan Natasya

    Pelajaran dilanjutkan dengan menyenangkan, karena pada prinsipnya kami sayang sama guru bahasa Indoensia ini.
    Beliau mererangkan dengan baik penuh dengan contoh kalimat yang bisa kami cermati perbedaannya dengan kalimat yang diucapkan pada percakapan.

    Jam istirahat tiba

    Hari ini terasa agak aneh ! anak-anak bolak-nalik ke kantin tetapi tidak menjumpai kue yang kuantar tadi pagi di kantin

    Sepertinya dulu Daya berprasangka bahwa ibu kantin itu main dengan harga, hingga dia yang mengontrol kue itu.
    Aku berfikiran positif saja, toh uangnya penjualan itu sangat lancar masuk rekening
    biarlah si ibu itu sdikit menaikkan harga untuk siapa yang ingin mesan secara khusus

    Tapi hari ini, kemana kue itu ?

    Pasti ada satu orang yang berani bayar lebih

    diborong

    ga apa juga sih

    kan uangnya full masuk ke rekening mamaku

    "mana yah kue mamamu Jala ? satupun ga ada !" Fanni geram

    "sepertinya ibu kantin itu tahu loh Fanni, bisa ditanya" jawabku

    Daya berjalan ke arahku, aku hanya memandang lurus

    Ahirnya Daya mundur, dia paham aku lagi berbicara dengan Fanni

    Natasya mengikuti di belakang

    Teman-teman Fani juga berdatangan pada protes

    "mana sih ? satupun ga ada kuenya !" teriak Rini


    Natasya kembali dan kembali, kali ini apa informasinya ?

    "Ehhhh aku dapat kiriman pict twitt, kue mama jala kok dibuang ke COMBERAN ?" teriak Natasya yang ga bisa berteriak karena suaranya yang halus dan ayu

    Mata Fanni dan Rinni membara

    "elu tahu segala informasi !!!!!!!!! elu kurang ajar !!!!!!!!!! kalo kehuan elu yang membuang kue mama Jala ke comberan, elu atau kita semua yang dikeluarkan dari sekolah ini !" teman-teman memanggil ibu bahasa Inggris dan Ibu bahasa Indonesia dan mereka berlari menuju kantin.

    Natasya santai saja dan masih bermanja-manja dengan Daya sambil cekikikan entah apa yang mereka ketawakan

    "Ibu penjaga Kantin itu melarikan diri" gerammnya Fanni

    "Iya dia disuruh seseorang, dan itu foto yang ngirim ke twitt adalah si tukang piring" kata Rini

    "tahu ga elu monyet !!!!!!!! Elu yang nyuruh !!!!!! nih gue rekam tadi dia ngomong. Gue udah lapor elu pada kepala sekolah" kata Fanni

    "iya emang, kan aku beli, emang salah kalau aku buang ? ga salah kan ?" kata si Natasya ini dengan tidak berperikemanusiaan

    Aku kali ini agak emosi, tapi pada dasarnya badanku kurang enak ! agak pusing sejak tadi subuh waktu membungkus kue itu. Mungkin masuk angin

    Aku minta izin

    Kali ini Dika tidak tinggal diam, dia menutup kelas, saat aku beringsut pulang sendiri

    Sesampainya di rumah, mama agak sedih mendengar keteranganku

    "berarti mereka tidak suka kue kita nak ! kok dibuang ke comberan ?" mamaku ga habis fikir apa kesalahan kami

    "tapi kan tetap dibayar kan ma ! ga apa lah ! besok kita ga masukin lagi kesana" kata ku

    "moga pamanmu bisa minta tolong ke SMP swasta seberang jalan tempat dia ngajar" harapan mama

    "semoga ya ma, sehingga kita masih bisa melanjutkan hidup" balasku

    Aku kemudian dibaringkan mama di kasur dan diberi minuman hangat penolak angin

    Aku coba memejamkan mata


    Ada SMS dari Daya, wah tumben masih ingat aku, tapi aku dah janji ga akan menyakiti dia ! tapi dia boleh nyakitin aku

    "Cepat sembuh ya" sms darinya

    aku balas cepat biar dikata ga dendam

    "makasih ya ! semoga kamu bahagia selalu" balas sms ku

    sudah

    berhenti

    tidak ada lagi

    Lalu tiba-tiba mucul SMS satu lagi ....

    apa lagi Daya ? coba yang kuat saja Daya dengan peran yang kamu pilih, hatiku pilu jika harus mengingat kembali sosok Daya

    Aku buka SMS itu

    Ternyata dari Dika

    "boleh gue call" sms Dika

    Aku malah yang ngecall Dika

    "halo Dika, ada apa ?" kataku

    "tidak lama kamu pulang karena sakit, Daya pingsan ! sekarang sedang di rawat di rumah sakit" kata Dika

    "Tapi kamu juga lagi sakit ! kalau boleh memilih kami akan menjengukmu" kata Dika

    "Aku ada mama, tapi Daya ga ada mama, jadi jenguklah Daya" kataku

    telpon ditutup Dika


    oh Daya pingsan ?


    semoga Daya cepat sembuh juga


    aku lelah ! aku ingin tidur ! itu saja


    sudah cukup penderitaan yang ku terima !!!!!


    Besok hari Kamis adalah persiapan untuk wisata kelas

    Lagian aku tidak memasukkan kue lagi ke SMA dimana aku sekolah

    Faktanya aku tidak ikut wisata itu

    Meski masih pusing, pagi-pagi aku bergerak menuju rumah paman

    Sepi...... Anak-anak paman sudah bekerja dan istri paman lagi di Surabaya, anak putrinya yang SMP sudah berangkat sekolah

    "Kata kepala sekolah hanya kamu yang ga pergi jalan-jalan !" kata paman

    "iya karena paman tahu biaya nya mahal, ga ada uang mama" balasku

    "hmmm ga juga sih ! gini aja ini ada sedikit uang pergilah kunjungi mas Ekomu" kata paman


    Mas Eko, Anak paman ini lebih tua dua tahun dariku, langsung bekerja di resort KALINADA Lampung Selatan. Mas Eko tamatan SMK pariwisata

    Aku asik saja sih ! Daya bisa jalan-jalan, aku ternyata juga bisa meski bukan perjalanan mewah seperti mereka.

    Selanjutnya kami mengantar kue-kue ke SMA dan SMP yang orang kantinnya kenal dengan paman

    Jum'at dan Sabtu Paman yang menolong mengantar kue-kue ini,
    karena aku akan berada di Lampung saat itu.
    Sedang paking-paking barang bawaan, aku dikagetkan oleh SMS dari Fanni

    "Semua terkendali, Daya telah sembuh ! semua siap untuk berwisata. Kamu moga cepat sembuh ya" SMS dari Fanni

    aku balas sms itu dengan tidak bersemangat !

    "iya, semoga kalian selamat sampai tujuan dan balik dengan selamat" do'aku

    "oh Jala, kamu sungguh pintar merangkai kata yang sejuk" kata Fanni

    aku tidak menanggapi, karena pulsaku dah hampir habis. Kalau ada hal-hal yang penting pulsa sisa lebih penting untuk ngasih kabar ke mamaku.

    Daya akan bahagia, karena Natasya akan mengurus nya dengan sangat telaten hingga tidak boleh ngobrol dengan siapapun, hahaha, kalau berani-berani, lihat saja ulahnya. hmmmmmm
    ya sudahlah, adanya aku sedih dan pilu lagi mengingat kue mamaku dibuangnya ke comberan.


    Pagi sekali aku berangkat menuju gerbang tol kb jeruk, untuk menyetop bus Prima Jasa ke Merak. Setelah naik bus itu yang hampir kosong, kau bisa pakai dua bangku sekaligus untuk istirahat dan melupakan beban hati telah berani menyayangi Daya. Kenapa dalam kepala ini hanya ada Daya, jalan seakan terpotong-potong oleh banyangan mobil sebelah menyebelah, meskipun begitu otakku masih memikirkan Daya.
    Oh.... sudahlah.... belum tentu Daya memikirkan aku

    Ada call yang masuk dari nomor mas Eko

    "Assalaamualikum Jala, udah naik bus ?" tanya dia

    "Sudah mas ?" kataku

    "Sampai di Bakauheni, naik bus-bus yang ke arah Panjang ! nanti ga jauh kok dari bakauheni itu adalah daerah Kalianda. Kamu bisa lihat pantai yang indah" kata mas Eko

    "Tunggu aku disana ya !" pesanku

    "Iya kau tunggu di rumah makan padang pinggir jalan sana" Jawab mas Eko

    Telpon ditutup mas Eko setelah itu

    Perjalananku ditemani oleh lagu-lagu Chrisye yang mengalun dari speaker bus itu. Sampai pada lagu DAMAI BERSAMAMU, mampu mendamaikan hatiku
    terutama pada lirik : Bila ku jauh dari dirimu,
    Akan ku tempuh semua perjalanan,

    Iya Daya, aku sekarang menempuh perjalanan ini !

    Hanya Padamu Tuhan,
    Tempatku berteduh
    Dari Semua Kepalsuan Duniaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    Sampai di merak, aku langsung membeli karcis untuk naik Kapal Feri
    Saat itu pukul 11.00 siang
    Banyak sekali kapal antri kalau masih jelang siang ini
    Pelabuhan ini rame kalau sore dan malam hari

    Aku Pilih Kapal Feri apa itu namanya Prima Nusantara besar dan mantap
    Menjelang kapal berangkat aku pilih masuk ruangan lesehan ! waktu itu membayar tambahan tujuh ribu lima ratus rupiah

    Aku berbaring, memejamkan mata sesaat
    Apa kabar mamaku saat ini ?
    Apa kabar adikku saat ini ?
    Hanya dua hari saja ! setelah itu aku kembali ke Jakarta

    aku lebih senang mengulang senandung Chrisye tadi yang kusenangi makna dan iramaya
    Hanya padamu tuhan
    Tempat ku berteduh
    Dari semua kepalsuan Dunia

    "Mau kemana kamu dek, suaramu bagus !" sapa seorang ibu-ibu yang menggendong cucunya yang berumur sekitar 2 tahun

    "oh, Ibu, mau ke Kalianda" kataku

    "Oh aku juga mau ke sana" kata ibu itu

    "wah kebetulan ya bu" kataku


    Saat ibu itu sibuk membuat tenang cucunya agar bisa tidur, kembali aku terbaring

    Sekarang Daya sudah di Bandung, minimal ! main-mainlah rombongan itu di Ci-Walk

    Dayakan paling suka empek-empek ! karena masih ada darah palembangnya. Semoga mereka menemukan menu itu, pernah ku baca di artikel majalah, restoran jenis makanan apa saja bisa ditemui di Bandung, aku belum pernah ke Bandung, tetapi ke Lampung malah ku tempuh saat ini.

    Nah, kapal berjalan juga akhirnya

    kami keluar dari ruang lesehan

    wah ada angin laut semilir menyapa rambutku

    hahahah

    Selamat datang di selat sunda Jala, seperti itu irama ini terdengar di telingaku

    hmmmmmmm, asiknya pemandangan itu

    Ada pulau-pulau kecil setelah kami meninggalkan merak ini

    Pandangan mataku tertuju arah sebalik bukit-bukit menuju Jawa Barat, nah Bandung lagi, hahahah
    Sudah makan empek-empek Daya makan apa alagi ya ? sedangkan aku belum makan sediktpun karena uangnya pas-pas an
    Ga bisalah makan mewah-mewah diriku. Ntar saja aku minta numpang makan di resort nya mas Eko
    enak pastinya

    Sendiri is happy
    Kurasakan damainya hatiku

    Gelombang air laut yang dipecah oleh baling-baling kapal, sangat biru......

    Ada iringan burung laut menuju pulau kecil itu

    Dari tengah perjalanan ke Bakauheni, terlihat pelabuhan Merak dari kejauhan. Kapal sudah mulai lambat

    Sakarang agak antri menjelang masuk pelabuhan.

    Hingga di depan pelabuhan Bakauheni, sekitar satu jam kami menunggu untuk kapal bisa bersandar. Semua serba antri

    Tapi asik saja, laut masih biru dan menyenangkan

    Biru dan semilir, itu kesan dalam otakku

    Lumayan bisa happy saat ini

    Setelah kapal bisa merapat aku segera turun dan menuju bus yang banyak berderet semua ternyata mengarah ke Kalianda.

    Aku bertemu lagi Ibu itu
    Sekarang aku duduk di samping ibu tu
    Sambil bercanda dengan adik kecil berumur dua tahun itu

    Jalan lepas dari pelabuhan itu langsung menajak, hmmmmmm ga henti-henti hingga sampai pada yang datar baru terasa tenang.
    Bukannya apa-apa, ini busnya juga ompreangan

    "Mau kemana kamu?" kata keneknya dengan sangat kental Sumatranya

    "Kalianda mas" kataku

    "Tujuh belas ribu !" kata kenek itu

    Aku bayar

    "eh mahal itu, biasanya hanya lima belas ribu" kata ibu itu

    "ga apa lah ibu, beda dua ribu juga" jawabku

    ibu itu diam dan supir bus menghidupkan musik yang jarang kudengar, yaitu musik tok tok tok hahaha lagu dangdut ngebit, jadi terdengar di kuping ku hanya tok tok tok. Mereka menamai musik HAJAR MANG

    Iya hanya sekitar 40 menit dengan berenti dimana-dimana bus ini, kami dah sampai di restoran yang kami sepakati

    "tuh restoranya" kata ibu itu

    "Iya ibu" balasku

    "Ibu masih 10 menit lagi" kata ibu itu lagi


    Aku turun, dan disambut oleh mas Eko


    Dah banyak berubah mas Eko nya, lebih hitam dan lebih dewasa kelihatannya dibandingkan 4 tahun yang lalu saat dia lebaran di Surabaya

    mama mas Eko yaitu istri paman agak hitam kulinya

    Mas Eko lahir di Jakarta dah jadi anak Jakarta sekali dia. Tadi ku dengar di pelabuhan Bakauheni ini anak mudanya malah gunakan bahasa jakarta gitu
    Jadi ga masalah bagi mas Eko tentang kultur daerah sini

    Lagi juga dekat dengan Jakarta

    Saat itu menunjukkan pukul 16.25

    Aku tidak sabaran melihat laut dekat resort mas Eko bekerja
    Aku letakkan semua tas dan ransel di kamar mas Eko
    Tidak terfikir lapar oleh perutku
    satu yang kufikir, saat ini Daya lagi amin ombak. Aku juga main ombak

    "Jangan terlalu ke tengah Jala" kata mas Eko

    "Iya mas" balasku

    Wah pantainya putiiiihhhhhh, kalah deh Surabaya, heheheh

    Pohon kelapanya aku suka, meliuk-liuk batangnya ke arah laut, lalu daunya melambai-lambai disapu angin.

    Tapi sepiiiii

    Kemana para penghuni lain ? sore-sore gini kan asik
    Kuhabiskan dengan berlari-lari sepanjang pantai
    Cepat sekali hari berjalan ! menjelang senja, aku mulai lelah
    Selanjutnya aku hanya mengambil pict sunset yang indah dengan kamera saku yang kupunya.
    dari bergabai sisi, dan berbagai altar pasir putih dengan pohon kelapanya.

    Aku dijemput oleh mas Eko, udah magrib ga baik sendiri di pantai itu, itulah kata mas Eko
    Aku menurut, dan berjalan kembali ke kamar mas Eko di resort itu

    "Jala, aku akan sibuk hingga larut malam, kalau kamu mau join acara kami silahkan saja" kata mas Eko
    hmmmmm senja dan malam tamu baru berdatangan
    aku baru pertama kali berkunjung ke resort pinggir pantai
    Kalau resort daerah tinggi dengan sayur, apel, dan strawberi, pagi hingga sore jam ramenya.
    Beda kondisi daerah beda juga jam-jam sibuknya


    Menarik acara mereka ini, ada live musik, ada karaoke, ada panggang daging, ada kumpul keluarga.
    Beragam !
    Ada yang datang pasangan, keluarga, atau kumpulan karyawan dari suatu perusahaan.

    Hingga aku kecapekan untuk segera tidur.

    Mas Eko masih bekerja entah kapan selesainya

    Aku tertarik untuk ikut melihat pulau-pulau kecil di tepi pantai denga boat yang ada di resort ini. Takut kepanasan, mreka mulai jam 6 pagi hingg jam 9 pagi saja.
    Setelah itu pantai Kalianda sudah begitu panasnya hingga magrib
    Berati aku tadi berlari-lari di pantai masih pada jam yang tidak menyenangkan bagi pengujung.


    Jam tujuh pagi kami sampai di salah satu pulau yang menarik. Banyak sekali lubang bekas kura-kura bertelur. Disepanjang pantai banyak sekali bayi kura-kura berlarian menuju pantai, dan ada juga yang kembali lagi ke pantai karena dihempas oleh ombak.

    Para pengunjung mengambil fotonya, aku juga mengambil banyak foto. Pemandagan masih asik. Terik tidak, gelap juga tidak.
    Aku mencoba air kelapa yang di jajakan penjual disana
    yaah manis dan seger
    Lebih asik lagi isi kelapa seperti gel itu yang enak, manis dan gurih

    Aku tertegun melihat kebesaran anugrah Tuhan
    Saat ini aku termenung di bawah sinar mentari pagi
    Dalam megahnya alam ini
    Hatiku terasa damai

    Senja dan malamnya aku ikut kegiatan mas Eko yang menangani bakar daging pada pesta ulang tahun karyawan salah satu perusahan asuransi bonafit di Jakarta. Sebelumya pada jelang senja, aku lihatkan mereka sunset yang indah, yang kemaren sore sudah kulihat, jadiaku hafal tempatnya. Mereka seperti gila ingin memotret setiap sudut pandang pemandangan yang indah ini.
    Senang saja lihat senyum mereka saat puas dengan layanan resort yang indah.

    BERSAMBUNG


  • jakarta - palembang apa sedeket itu yah? kayaknya cepet banget nyampenya?
Sign In or Register to comment.