It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Terima Kasih Kawan, Iya inih kita segera LANJUT
sumpeh benci bngt ama Natasya! cewek kok rendah gitu! pake ngancem2 lagi! hello siapa lo Nat!! #esmosi
lanjuuttt><
Setelah Ibu yang mengajar bahasa Inggris itu balik ke rombongan pak Kepala Sekolah, aku juga bergerak menuju pintu masuk aula ini. Di dalam ruangan itu masih terjadi salam-salaman antara Daya, pemeran drama, dan pengarah dialog. Terlihat mamaku, paman, pak kepala sekolah, pak Imam, dan Ibu guru kami yang mengajar bahasa Inggris masih terlibat obrolan yang santai.
"gue kurang sreg sama pemeran utamanya, dah ketuaan" komentar Fanni. Komentar Fanni juga disetujui oleh anggota gengnya
teman-teman lain berfikir, kembali mengingat jalannya pementasan itu
"bener itu, harusnya seusia kitalah" kata Rini
"susah loh mencari pemeran yang profesional dalam dialog dan peran seusia kita" aku masukkan pandanganku, dan sepertinya mereka terpancing untuk bereaksi
"hahah, betul juga elu Jala ! kalo seusia kita mana mau mereka teater dengan bayaran murah" jawab Dika
"iya yahhhh, hahahha lebih baik mereka main acara-acara TV kejar tayang di sore hari" sekarang Fanni baru ngerti
wkwkwkwkwk kami tertawa setelah memikirkan nasib pemain sinetron
"betul, main teater susah loh ! terus imbalan serta populaitasnya tidak terlalu menjanjikan" kataku sambil senyum. Kami tidak begitu perhatian pada tamu yang masih lalu-lalang keluar, masuk, keluar, di pintu aula ini.
"wah yang senyum-senyum, dalam kelas akhir-akhir ini banyak diamnya" sapa ibu Bahasa Indonesia
Ada mamaku yang mengendong adikku, ada paman, ada pak kepala sekolah, dan ada ibu guru Bahasa Inggris dalam rombongan ini.
"oh ada ............" suara kami terputus dan langsung bersalaman dengan kumpulan orang tua ini. Ibu guru Bahasa Inggris masih muda, tetapi sudah kami anggap tua ! hahahaha
"teman-teman, ini mamaku yang digendong adalah adikku" aku mengenalkan mama dan adikku pada teman-teman
"hahahaha ini mama ? ini adik yang dipresentasikan Daya tadi, waaahhh" Fanni cs berhamburan mendekati mamaku. Yaaaelah, mereka dapat mama baru nih, akan jadi sainganku ! tapi ga apalah. Kalau teman-teman merasa ditinggal oleh orang tua yang sibuk, sekurangnya mereka masih bisa mengingat ada sosok mama yang tidak akan pernah meninggalkan anaknya.
Maksudnya ingat pementasan ini saja, kalau sungguhan ga bisalah ! karena rumah kontrakan kami terlalu kecil untuk menampung mereka ini yang super brisik, hahahah
Anak-anak kemudian berpencar menuju jalan pulang masing-masing karena dah malam.
Aku mengikuti langkah para orang tua itu, di belakangku terdengar suara cekikian Natasya ada suara bi Astuti juga. Wah santai saja, mereka tentunya bahagia dengan kemenangan Daya. Orang yang kusayang itu berhak untuk semua ini karena ia telah berusaha keras untuk menang.
Aku terhenti di muka mobil paman
Ohhhhhhh
Ban mobilnya KEMPES, pessssss ...... teganya
"Ditinggal saja Pak ! besok kami panggilkan penjaga sekolah" solusi dari pak kepala sekolah
"iya pak, sudah malam juga. Banyak taxi pak di depan pagar sekolah" saran bu guru Bahasa Inggris
Pak kepala sekolah dan bu guru itu kemudian juga segera menuju mobil mereka untuk pulang
Datanglah Natasya dan Daya
"Oh kempes ya !!!!!! kasihan" duuuuhhhh komen Natasya, lebih baik ga komen deh
Natasya menarik tangan Daya, mereka menuju mobil Natasya. Daya menyetir mobil itu dan hanya berlalu dari halaman parkir sekolah, tanpa mengucapkan sepatah kata
Pak Imam dan bi Astuti bengong, oooooooooooo
kok begitu ?
"OK Bapak, Ibu, dan Jala, kami juga balik ya ! dah malam. Sampai ketemu" kata pak Imam dan bi Astuti mengikuti pak Imam dari belakang
Akhirnya kami ke luar dari halaman parkir itu sambil menunggu taxi di pintu pagar
Taxi membawa kami ke depan gang rumah kontrakan, lalu paman melanjutkan perjalanannya dengan taxi tersebut
Sekarang aku yang mengendong adikku, aku juga menuntun tangan mama
Menaiki tangga menuju kamar kami, mama ku suruh duluan secara hati-hati dan ku tuntun dari belakang.
aman !
Ku baringkan adik yang sudah mau bobo di kasurnya
Selanjutnya aku masuk kamarku menunggu mama untuk bergantian ke kamar mandi.
hahahha serasa sepi, tadi suasana aula sangat hiruk-pikuk
Dalam kamar yang kecil ini suasana jadi beda, hmmmmm aku lebih suka suasana yang sepi
Kenapa ban mobil paman kempes ? tadi baik-baik saja kok !
Kalo lagi apes ga apa jugalah, tapi kalo dikomentarin KASIHAN, itu sangat menusuk perasaan orang yang miskin.
Ah tapi aku emang miskin, ga harus main perasaan !
Ga perlu segitunya melihat Daya hanya berlalu dengan Natasya .....Jala.... Jala..... kan aku yang setuju Daya jadian sama Natasya
Inilah konsekwensinya ! terima dengan hati yang lapang.
"Jala.... mama sudah selesai nak, ayo sholat dulu ! kita mulai buat adonan kue ya nak" kata mamaku
"iya ma" aku segera keluar dari dalam kamar dan menuju kamar mandi
Setelah sholat, aku memanjatkan do'a pada Yang Kuasa. Intinya dan yang utamanya semoga perasaanku tidak sakit, aku dikasih kebahagian dengan jalan hidupku sekarang ini, amiiiiiinnnnn
Adik sudah tidur, ku benarkan selimutnya agar ga digigit nyamuk, lalu kupasangan obat anti nyamuknya
Selanjutnya aku segera menolong mama untuk menyiapkan kue-kue untuk dijual esok hari
"ma... aku agak lapar, masih ada sisa goreng tempe dan sambel tadi ?" tanyaku
"masih nak, setelah adonan ini kamu bisa makan, karena kita juga menunggu hingga minyak panas" kata mama
"iya ma" kataku
Demikianlah dan akhirnya, pekerjaanku dengan mama itu selesai hingga jam 01.00 dini hari
Setelah cuci tangan aku masuk lagi ke kamar untuk mengerjakan PR Kimia. Ku lirik HP bututku, jam 01.00
layarnya kosong
tidak ada nomor yang mengcall
tidak ada sms yang masuk
Hahahahh mana ada pula SMS dari Daya, terlalu menghayal. Sekarang Daya lagi asik melayani Natasya, hingga subuh mungkin. Siapa yang tahu. Itu lah rahasia orang pacaran.
Aku serius saja mengerjakan PR hingga selesai dan tidur, zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Aku dibangunkan mama jam 04.15 untuk segera bersiap-siap menunaikan sholat.
Jam 04.30 aku selesai dengan tugas baca dan menyusun buku-buku yang kuperlukan untuk sehari ini di sekolah.
Lalu aku ke luar kamar dan membungkus semua kue-kue pada plastik untuk satu porsi
Selesainya aku mandi, berpakaian seragam sekolah..... hmmmm terlhat Baju Daya di lemari pakaianku
ohhhhhh Daya, apa kamu sudah bangun ? Semoga sudah !!! dan ga terlambat datang ke sekolah
Aku keluar kamar, berpamitan pada mama dan adik.
Selesai ........ aktivitas malam dan pagi hari, Akan ku hadapi hari ini !
Mas Didit datang menjemput dengan motornya,
Hahaha seminggu yang lalu dia ngaku tetangga ku yang kasihan melihat jika aku harus menenteng plastik yang berat berisi jualan kue ini. Padahal ini orang suruhan Daya.
Sesampai di dalam kelas, aku tidak melihat Daya juga Natasya
Duuuhhh, Daya kemana dikau
Pagi ini, kembali pelajaran Fisika, jam pertama biasa setiap minggunya, semoga Daya segera datang
Tapi Daya belum juga datang
Dan yaaahhh masuklah Bapak itu dengan perasaan tidak berdosa, sok akrab, sok baik !!!!!
Padahal, kami begitu semaput mempersiapkan diri untuk melawan kearoganannya
"Selamat pagi anak-anak" kata beliau sok ramah
Kami diam
"Saya ulangi, selamat pagi" kata beliau lagi
Kami masih diam, malah tambah dongkol melihat wajahnya
Melihat reaksi kami yang tersakiti, beliau cuex bebek. Dan melanjutkan apa yang diajarnya.
Satu cairan apa (ga jelas), BJ nya ga tertulis, lalu ditambah cairan apa.
Ga selesai ia menerangkan.
Tiba-tiba langsung saja ke tegangan permukaan cairan mengalir, lalu dilanjutkan dengan pengaruh panas terhadap kekentalan.
Hahahah kekentalan pada suhu ruangan saja belum diajarnya.
Kening anak-anak tidak berkerut lagi, karena mereka sudah paham pelajaran ini sejak kami belajar bersama
Lalu Dika yang tidak terima cara ngajarnya, sekedar berkata
"Pak, kekentalan pada suhu ruangan bagaimana ya pak cara mencarinya" kata Dika dengan santun, tapi aku kira itu adalah pukulan yang telak untuk beliau ini
Bapak itu terdiam
Kami tertawa tertahan
gggeeeeeeerrrrrrrr
Aku takutnya beliau naik darah, dan mencari-cari kesaahan kami. Untung perhatian kami putus oleh ketukan pintu kelas oleh seseorang
"Selamat pagi pak !" Natasya berkata dengan sangat pelan sok imut gitu.
Daya ada di belakang Natasya. Kulihat sorot mata Daya yang hampa. Ayo pujaan hatiku tetap semangat, kita lihat sampai mana permainan Natasya.
"Selamat pagi Natasya, silahkan duduk" kata bapak itu
Daya bengong dan berfikir keras !!!!! dia juga menggerutu
anak-anak mengambil sikap ga terima, huuuuuuuuuuuuu ga konsekwen ! mau jadi apa ini pendidikan Indonesia
anak-anak berbisik, kenapa ga disuruh berdiri kan terlambat ???????
ketahuan sudah siapa biang keroknya
ngiung....ngiunggg...ngiunngggg dengingan oleh bisikan anak-anak
Padahal aku sudah berusaha tenang-setenangnya, melihat ketidak adilan ini jantungku berdentum juga. Tega Natasya memperlakukan Daya dari awal semester lalu, apa hubungan Natasya dengan bapak fisika itu ? Natasya yang ga dapat cinta Daya, kenapa Daya yang harus dihukum ?
Mungkin aku saja yang ngerti persoalan ini, anak-anak lain tidak tahu sedikitpun urusan hati Natasya.
Tidak pernah sedikitpun aku bercerita dengan anak-anak
Kerena aku adalah anak baru
Ya sudah, terima kasih Tuhan ! telah melihatkan, betapa berbahaya orang diam-diam menghanyutkan.
Pelajaran dilanjutkan dengan soal latihan untuk dijawab di depan kelas. Waduh tidak lah cocok dengan teori apa yang diajarkan beliau tadi
Kami tidak bersemangat
Daya masih gemetar menahan marah
Meski sudah dielus-elus pundak oleh Natasya, hmmmmm adanya Daya tambah menahah amarah
Yah inilah sedikit caraku menghibur orang yang ku sayang, aku maju ke depan kelas untuk menjawab soal itu
Kelas, mulai terasa ada, ehhhhh Jala
Setelah ku selesaikan soal itu di papan tulis, aku senyum pada Daya
"oh betul jawabnya ! kok kamu bisa ??" kata bapak itu
Daya mulai senyum, hahaha cihuuuuuuuyyyyyyyy gitu dong Daya
Natasya konsentrasi untuk merencanakan serangan balasan
"Sebenarnya Daya telah menerangkan pada kami pak soal ini, aku kira Daya inginnya bapak suruh berdiri. Karena Daya itu jujur pak, tidak pantas dengan orang busuk diam-diam menghanyutkan" kali ini aku mulai menampar permainan Natasya
"Iya pak Daya yang memimbing kami" kata anak-anak wkwkwk iya apa ? Daya senyum lebar.
Alhamdulillah, Daya kembali tenang
Pelajaran Fisika selesai,
Masuklah wali kelas kami yaitu ibu guru Biologi
"Ada masalah yang harus kira rundingkan sepertinya" kata beliau
"iyaaa..............." kata kami
Natasya terkaget secara tiba-tiba seperti tersetrum listrik, dia mau melarikan diri ke luar kelas, Daya menarik tangannya untuk tetap duduk, yeaaahhhh duduk
BERSAMBUNG
@Yohan_Pratama , @YogaDwiAnggara, @dafaZartin, @tarry, @bayumukti , @Tsu_no_YanYan , @alfa_centaury , @darwin_knight , @d_cetya , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zava_21
Iya Kak Zeva, selamat datang
kok natasya kaget ya?? jng2 d chapter slanjutnya ni jalang satu ktauan lgi busuknya??
ahhh.... penasaraaannnnn...
Lanjuttttt.....
@Yohan_Pratama , @YogaDwiAnggara, @dafaZartin, @tarry, @bayumukti , @Tsu_no_YanYan , @alfa_centaury , @darwin_knight , @d_cetya , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @Gabriel_Valiant , @zava_21, @boybrownis
Berikut kita lihat perjuangan Jala dalam menghadapi serangan dari Natasya.
Makasih ya Kawan semua atas perhatiannya pada nasib Daya dan Jala