It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
waahh.. ada fans nya Re-Fi (rei-alfi) nih..
kata rei ga bisa tuh @TigerGirlz.. khusus buat alfi katanya.. hahay..
waduh.. maaf y..
semalem cm copas. jd lupa mention. next pasti d mention..
keep reading y..
jgn SR yah.. sarannya jg.. biar author ada perbaikan di cerita.. thx..
mana dukunnya.. mana dukunnya.. minta ajian pelet dunkz.. hihihihi..
mau panjang tadinya.. tp author lg bosen sm yg panjang2.. #Oops
foto y.. aku ngebayanginnya malah tokoh kartunn.. haaiisshh.. #ketauanAuthorkayakAnak2..
*^O^*
#CipokBasahAlfiSampeIlerTumpehTumpeh
THE OTHER (THE THIRD BOY)
“Jadi.. Lo yang namanya Rei?”
Rei mengangguk. Tidak mengerti kenapa sosok yang dia kenal sebagai kapten basket sekolah mencari dan mengajaknya bertemu bincang.
“Langsung aja. Gue mau ngajak lo masuk klub basket sekolah kita. Tapi lo juga harus ngajak Alfi masuk bareng lo. Gimana?”
Farel Suryodiningrat. Ketua basket. Gagah. Tinggi. Kulit agak sedikit coklat cerah. Tapi masih putih lah. Tampan. Dengan rambut cepak di spike. Dan sedikit jambul nangkring dengan indah. Tingkat kepopuleran disekolah kejar-kejaran degan Alfi.
“Maaf kak. Aku ga bisa masuk klub basket. Tapi kalo kakak mau Alfi ikut klub basket nanti saya panggil Alfi kesini.” Jawab Rei
“Ga bisa. LO tau gimana Alfi kan? Selama ini belom ada orang yang deket sama dia. Baru elo. Jadi gue yakin dia pasti dengerin elo. Jadi elo kudu ikutan masuk klub basket. Lo tau ga kalo Alfi masuk tim sekolah kita, kekuatan tim basket kita pasti makin solid dan sulit terkalahkan.” Jelas Farel
“Hah.. Beneran Alfi jago basket? Aku aja ga tau kak. Kan aku baru kenal..”
“Makanya elo gue kasih tau. Kalo soal jago, ga usah diraguin lagi.. itu..” Farel menerawang. Mulai mengingat kejadian yang telah lampau..
*FLASHBACK*
Waktu itu Farel kelas IX dan Alfi kelas VIII. Ketika jam istirahat terjadi kehebohan karena tiba-tiba ada tanding basket antara Alfi dengan senior yang diketahui bernama Robby.
Robby menantang Alfi tanding basket satu lawan satu karena cewek yang dia suka nolak cintanya karena suka sama sosok Alfi. Agak dangkal dan klise memang. But hey.. jealousy can make people do the weird thing right..?
Ga ngerti juga sama jalan pikirannya si senior yang namanya Robby itu. Alfi yang jelas-jelas bukan atlet basket diajak tanding. Ya jelas kalahlah si Alfi. Begitu pikir anak-anak yang nonton. Karena wajar. Si Robby ini atlet basket sekolah. Wakil ketua tim basket sekolah tepatnya.
Jadi, dimulailah pertandingan konyol itu. setelah sebelumnya mereka (Robby-Alfi) pemanasan terlebih dahulu. Waktu pemanasan Alfi mencoba memasukkan bola dari segala sisi, tapi tidak satu pun yang masuk. Melihat itu Robby tersenyum penuh kemenangan. Para penonton pun mengeluhkan pertandingan tidak seru yang berat sebelah.
Akhirnya pertandingan dimulai dengan ketentuan siapa yang memasukkan 5 bola ke dalam ring terlebih dahulu memenangkan pertandingan. Robby maju terlebih dahulu. Dia mulai mendribble bola kearah luar. Sebelum melesak masuk kegaris dalam. Tapi Alfi ternyata cepat. Ketika Robby mendribble bola tangan Alfi cepat terjulur dalam kecepatan nanosekon. Bola liar. Alfi mengejar. Dapat. Tanpa membuang waktu dari luar arah garis 3 point Alfi melakukan posisi shot. JLEB. Bola masuk. Mulus tanpa kendala. Penonton terpana. Tidak percaya. termasuk Farel yang saat itu juga melihat pertandingan itu.
Farel juga merupakan atlet basket sekolah. Hanya saja dia tidak begitu suka dengan cara Robby yang seenaknya. Robby selalu memancing keributan yang tidak perlu. Seperti yang dilakukannya terhadap Alfi.
Pertandingan berlanjut. Namun, berat sebelah. Alfi jelas lebih unggul dari Robby. Karena ketika bola sudah ditangan Alfi selalu melakukan shot tanpa memberikan kesempatan pada lawan untuk menghalau. Dan dalam sekejap mata bola lolos masuk kedalam ring. Mulus tanpa cela. Tanpa sempat membentur papan ring sama sekali. Sempurna.
Robby yang tidak menyangka pertandingannya tidak berjalan sesuai prediksinya mulai bermain kasar. Tapi percuma karena ketika bola suah ditangan Alfi. Dalam posisi yang bagaimana pun bola itu mampu masuk dengan akurasi yang tidak terbantahkan. Pertandingan pun berakhir. Dengan skor 4-1. Satu poin didapat Robby setelah bermain kasar. Robby pun hanya bisa menelan pil pahit yang terpaksa ditelannya akibat kesombongannya.
Tanpa menghiraukan orang-orang yang bersorak untuknya Alfi menyingkir dari lapangan. Dengan langkah cepat. Farel yang melihatnya mengejar Alfi. Entah dengan alasan apa. Ketika sampai dibelokan Farel berhasil menyusul Alfi.
“Hai. Gue Farel” kata Farel memperkenalkan diri sambil garuk-garuk kepala.
“...” Alfi mengangkat alis seperti yang sering dilakukannya.
“That was great game back there. Elo keren. Kok bolanya bisa masuk terus gitu ya?” tanya Farel heran.
“...” again Alfi Cuma diam dan mengangkat alis.
“Maksud gue tadi kan pas elo pemanasan bolanya ga masuk-masuk. Berapa kali pun lo coba tadi tuh bola ga ada yang masuk kan. Tapi pas game udah mulai bola lo masuk nyaris sempurna. Keren. Kok bisa ya..?” jelas Farel panjang lebar.
“... sengaja. Tadi aku memperhitungkan dari jarak-jarak yang beragam. Juga sudut-sudut yang diciptakan bola-bola yang kulemparkan satu persatu. Terakhirnya, Besarnya momentum yang kira-kira harus dikeluarkan. Jarak, sudut dan momentum yang sudah kuperhitungkan ku aplikasikan kedalam pertandingan yang nyata. Jadi ketika game udah dimulai aku tahu bagaimana sudut siku yang harus kubentuk, dengan jarak yang ada kukeluarkan momentum yang tepat tanpa berlebih atau kurang. Cuma itu..” dengan itu Alfi melangkah pergi meninggalkan Farel yang terbengong tidak percaya dengan penjelasan Alfi.
Masih melongo Farel hanya garuk-garuk. Dia yang tadinya bertanya tidak menyangka mendapat ‘kuliah fisika’ dari Alfi. Perasaan tadi dia nanya basket buka fisika pikir Farel yang sekarang geleng-geleng ga jelas.
Sejak itu Farel berniat merekrut Alfi masuk klub basket. Tapi percuma. Alfi tidak pernah menanggapi ajakannya. Farrel pun menyerah. Berpikir usahanya sia-sia.
*END OF FLASHBACK*
“Jadi, begitu ceritanya..” Farel mengakihri penjelasannya.
“Ooohh.. jadi Alfi jago main basket juga ya kak.. aku pikir Alfi Cuma jago main piano. Ternyata Alfi multitalenta ya kak.. tapi kenapa Alfi mau diajak tanding ya? Kayak bukan Alfi aja..” tanya Rei akhirnya heran.
“Kalo itu gue ga tau.. Terus terang gue juga heran. Tumben si Es nongol dikeramaian. Lo tanya aja orangnya sendiri. Lo temennya kan sekarang. Jadi gimana? Lo setuju kan masuk klub basket?” desak Farel.
“Gimana ya kak..? aku pikir-pikir dulu deh..” jawab Rei.
“Kagak usah kebanyakan mikir. Udeh jawab aja iya. Repot amat. Pokoknya lo harus setuju kalo lo mau hidup lo aman tentram disekolahan ini. Besok gue tunggu lo sama Alfi sepulang sekolah di hall basket sekolah, ngerti?”
“Oiya.. lo harus bisa ngebujuk Alfi buat masuk klub basket. Oke?” tambah Farel.
Farel meninggalkan Rei yang masih diam ditempat dengan perkataan yang dikeluarkannya tadi.
**
THE HATERS (ANTI-REI)
Dilain tempat. Selagi Rei memikirkan bagaimana cara agar Alfi bisa masuk klub basket. Para haters yang tidak menyukai keberadaannya mulai kasak kusuk disekolah.
Hari berganti hari, namun usaha Rei untuk mendekati Alfi yang tidak kenal lelah membuahkan hasil yang positif. Mungkin juga karena sifat Rei yang tulus bisa dirasakan oleh Alfi.
Bahkan mereka kadang sesekali terlihat makan dikantin. Padahal biasanya sosok mereka jarang sekali terlihat disana. Mereka lebih suka menghilang dari hiruk pikuk sekolah. Tapi sejak mengenal Rei, Alfi tidak sungkan ketika diajak Rei makan dikantin sesekali.
Hal ini tentu saja menjadi perbincangan dan gosip ter-hits seantero sekolah. Bahkan menjadi trending topic yang bertahan selama seminggu lebih. Bukan apa-apa, tetapi untuk mereka yang kenal Alfi sejak kelas VII heran bukan buatan. Karena bahkan sejak kelas VII dulu pun Alfi selalu sendiri. Tidak pernah ada yang terlihat dekat dengannya. Lain halnya sekarang.
Entah bagaimana seorang Rei Putra Prakoso bisa menjalin pertemanan yang menurut mereka nyaris mustahil. Tentu saja mungkin faktor kepintaran mereka yang diatas rata-rata dianggap sebagai hal yang menyatukan.
Tetapi bukan itu, karena saya, dan kalian yang membaca tahu, kalau Alfi dekat dengan Rei bukan karena itu. Pianolah sang pemersatu. Belum lagi, ketulusan dan keramahan Rei juga senyum dan tentu saja wajah merona Rei turut ambil bagian untuk itu.
Namun, kedekatan Alfi dan Rei ini menimbulkan riak tidak suka dari beberapa kelompok disekolah. Sebut saja kelompok Cheerleader yang merupakan fans Alfi yang paling hits seantero jagad nusapada. Mereka tidak suka Alfi dekat-dekat dengan orang yang tidak selevel dengan mereka. Mereeka menganggap Alfi bisa turun pamor karena bergaul dengan kaum melarat macam Rei kutu kupret itu.
Bagaimana bisa Alfi sang Ice Prince yang merupakan berlian sekolah ini berteman dengan kutu beras macam Rei itu yang jelas seperti batu kali. Dan sejak kapan batu kali pantas disandangkan dengan berlian? Iiyyuuuuhhh.. That is so... Super Duper No NO.. Ngga pake Banget pokoknya.
“Gue seneng sih ngeliat si Alfi udah bisa bersosialisasi. Tapi ngga sama kaum gembel jelata ga jelas macem si Rei kutu busuk itu..” kata seseorang yang diketahui bernama Anna.
“ho,oh.. That’s rite Sista. Kayak ngga ada orang lain yang lebih elit en cucok ajah. Kayak eike misalnya em..?” yang ini Septi. Septiawan Hartono. Cowok (tampilannya). penasehat and pendukung dibalik layar klub Cheers
“Ladies.. Stop your bacot yah. You Gals Cuma bisa bikin gue headache tau ga? Sekarang yang gue mau itu ide. Gimana caranya biar si Rei kutu beras itu go away dari my Ice Prince Alfi Sweety Pumpkin.. Ngerti Sistaa..?!” Yang ini jelas-jelas Jessica yang ngomong. Jessica a.k.a Ketua Tim Cheerleader Sekolah yang paling nge-hits sejagat nusantara persada.
(My.. Oh My.. Author agak kaku nih kalo disuruh yang kayak gini-gini.. Untuk urusan beginian author butuh saran deh kayaknya. So sorry ya kalo ada kendala bahasa. Author kurang jago menghina dina).
so, dimulailah hari-hari Rei yang kedepan sepertinya akan.. Hmm.. 'Penuh warna'..
*
Sampe sini dulu ya guys.. Author lg pilek trus kepala berat banget. jadi kalo agak aneh harap maklum. jgn lupa saran sm kripiknya yah.. happy reading guys..>_<
*komat kamit*
Dataanngg.. sinii Dataaanngg..
@bayumukti
@titit
@tarry
@angelsndemons
@alvaredza
@TigerGirlz
@Zazu_faghag
@arifinselalusial
@FransLeonardy_FL
@haha5
@fadjar
@zeva_21
@YogaDwiAnggara
@inlove
@raka rahadian
@Chy_Mon
@Cruiser79
@san1204 nah skrg udh d mention nih.. ^_^
@dafaZartin
ada yg ketinggalan ga ya..? klo ada sorry y..
oiya buat SR (silent reader) yg mo di mention jgn lupa tinggalin jejak ya.. nti aku cari jejak kalian yg tercecer #Halah..
okee.. happy reading guys.. ^_^
@raka rahadian wah wah.. hebat bisa tau yg mau author update.. d tunggu saran n kripiknya y.. met baca..
@Cruiser79 pasti di mention kok.
en again.. buat SR (silent reader) yg mo nitip mention.. tinggalkan jejak kalian yah.. nti aku cari kok jejak yg tercecer itu.. oke..?