BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

secret admirer

13468911

Comments

  • @3ll0 oooh, kirain cewe
    @lulu_75 Hah? Alvin dan aldi jadian? Mas eko kemana ya kira kira :$
  • ikut nyimak..
    mas eko c tetep disebelah rmh kan? :D
  • @octavfelix lah kok tau? Tetangganya mas eko juga ya?
  • sama sama :-)
  • Ini beneran mba mba kan? @akina_kenji
  • Author POV

    "Good morning"

    "GMorning"

    "Sleepwell?"

    "Ofcurse"

    "Harus nya begitu"

    "Harusnya begitu???"

    kening aldi yang mulai berkerut membaca pesan terakhir eko pagi ini, maksudnya apa dengan "harusnya begitu?" Gumamnya kemudian

    "Huft yasudahlah, setidaknya ini kali pertama tanggapan ku ditanggapi oleh mas eko setelah beberapa hari kemarin" gumam aldi lagi yang mulai tersenyum melihat led hp nya menyala kembali

    "Bukankah semalam, malam yang panas dan menyenangkan?"

    "Semalam dingin, ac kamar terasa lebih dingin dari biasanya, bahkan aku harus mondar mandir ke toilet pagi ini" jawab aldi polos

    "Oh aku rasa cuma aku yang kepanasan semalam" balas eko yang mulai menaruh sendok nasigoreng nya

    "Mas.. meriang? Demam? Udah diperiksa? Udah minum obat?" Balas aldi khawatir mengulum ngulum bibir bawahnya

    "Hari ini akan jadi hari yang indah bukan? Have a nice day" balas eko tanpa menjawab pertanyaan aldi sedikitpun

    "Tentu, TENTU SAJA" jawab aldi kesal, karena ia merasa diabaikan, dan sangat sangat tidak suka jika pertanyaan nya tidak dijawab

    "Capslock jebol?" Goda eko kemudian

    Aldi lebih memilih menghabiskan sarapanya tanpa membalas pesan eko, tentu bi sul akan memperingatkan nya jika ia tidak menyentuh sarapan nya

    "Aku berangkat" pesan aldi kemudian saat ia baru saja menstarter motor maticnya

    "Ya hati hati" gumam eko tanpa membalas pesan aldi lalu mengantongi hp nya


    Alvin POV

    "Pagi sayang" bisikku ke telinga aldi yang baru saja melepas helm dan menaruhnya di spion motornya, sontak punggungnya menegang lalu terdiam sejenak

    "Apaan sih pin?" Tanya aldi yang mulai bisa menguasai diri meski masih sedikit tegang sembari menoleh kepadaku

    "Hah? Bukanya sudah sebuah kewajiban untuk mengucapkan selamat pagi kepada pacar nya?"

    "Pacar? Sejak kapan?" Tanya aldi nyerocos pergi meninggal kan ku -- punggungku menegang nafas ku terasa sesak di dada, sepertinya oksigen menipis disini

    "Semalam" jawabku singkat setelah berhasil menenangkan diri dan mensejajarkan langkah kami

    "Hah?" Tanya aldi menghentikan langkahnya lalu menoleh kepadaku dengan ribuan kerutan di jidatnya, seperti meyakin kan dirinya sendiri dengan penyataan ku barusan

    "Ya semalam, kita resmi JA-DI-AN" jawabku memenggal kata jadian dan mencodongkan wajahku hingga jarak diantara kami sangat dekat

    "A.. Aku... M... Mhh... Mak.. Maksudku... Kita... Tidak meng- ..... Ikrarkan sesuatu seperti itu semalam" jawabnya terbata- spontan memundurkan diri beberapa langkah

    "Iya sih... Kita tidak mengikrarkan kan nya, tapiiiii" aku sengaja menghentikan ucapanku dan mengelus- elus daguku
    "kita "melakukanya" " sambungku lagi mengutip kata melakukannya dengan jari jariku di udara

    Aldi hanya terdiam dengan tampang bego -- melongo -- dan lucu

    "Ya begitulah" sambungku menggaet tanganya lalu bergerak cepat menuju kelas kami, aldi hanya diam dan mengikutiku meski sedikit terseok dibelakangku, biarlah dia shock dan sibuk dengan pikiranya untuk beberapa saat ini pikirku lagi menolah dan tersenyum ke arahnya


    Aldi POV

    "Tapi kan pin, bukan berarti kita berpacaran" akhirnya kata kata itu meluncur juga dari mulutku setelah lama aku terdiam mendengarkan ocehan yang samar samar di telingaku

    "Heh?" Tanya alvin menutup sendoknya "maksudmu? Aku tadi bilang akhir pekan ini aku mau mengajak mu ke rumah nenek yang ada di dekat kebun teh"

    "Maksudku setelah kita melakukan hal "itu" tadi malam.... Bukan berarti kita berpacaran kan" jawabku lagi yang mulai sadar, sebegitu sibuknya aku dengan pikiran ku sendiri hingga tak tau apa yang sedang di bicarakan alvin

    Satu, dua, lima, hingga bermenit menit alvin menatap ku dengan kerutan di jidatnya, seperti dia baru saja disuruh menjelaskan bagaimana rumus neraca massa, kimia-fisika yang sangat rumit di kelas tadi pagi

    "Maaf" sambungku jengah melambai lambaikan tangan di depan wajahnya

    "Ya kau benar" jawab alvin berdiri lalu memajukan atau lebih tepatnya sedikit membanting kursinya, hingga menimbulkan suara peraduan yang cukup keras antara dua benda berbahan sama itu

    Aku terdiam menatap nanar ke arah sepatuku yang beradu dikolong meja "apa yang harus aku lakukan" gumamku mengulum bibir bawahku, semakin lama kulumanku berubah gigitan, kulangkahkan kakiku menuju parkiran, gigitanku semakin kuat hingga terasa sedikit perih dan anyir di mulutku, ku pasang helm, lalu ku lajukan motor matick ku


    "Apa yang harus aku lakukan" tanyaku kepada bayangan dibalik cermin dihadapanku, air mataku masih mengalir deras di pipiku, air shower pun masih mengalir membasahi tubuhku, kurasa satujam sudah aku menangis di bawah pancuran shower ini, badanku sudah menggigil, hidungku sudah mampet, jari jariku mati rasa, kakiku bergetar tak karuan, hingga akhirnya aku terduduk lemas, ku dekap kedua kakiku didepan dada, aku benar benar tidak tahu harus berbuat apa sekarang, bayangan bayangan kebahagian bersama alvin dan saras muncul di bagian terpenting di sudut otakku.

    "saras" air mataku mengalir lebih cepat, aku baru saja mengingat semuanya, saras teman terbaikku itu, berkali kali menceritakan bagaimana perasaanya kepada alvin, meskipun itu dulu, meskipun ia sudah berhenti menceritakanya beberapa bulan terakhir, dan lebih memilih diam saat ditanya, aku ingat sekarang kenapa ia menangis ketika menyampaikan bahwa alvin cemburu kepada ku.
    "Saras, aku menyakitimu, maafkan aku" tangisku semakin dalam, badanku semakin kaku, hingga semuanya berubah gelap, dan punggung-ku pun mengendor menyentuh lantai.

    Saran dan kritikan masih dibutuhkan :)
  • Penulisannya semakin baik walau ada bbrp typo tp gak ngurangin rasa suka aku sama ceritamu.

    Semangat melanjutkan Aldino 117.gif
  • Makasih mas @3ll0 masih membaca ceritaku ;;)
  • waduh Aldinya pingsan ... mas eko sepertinya tau kejadian semalam ...
  • @lulu_75 sepertinya begitu ya -_-
  • @lulu_75 sepertinya begitu ya -_-
  • Aldi... nooo...!!
    *goyang2in badannya*
    cm pingsan kali -_-"

    huhuu mentionnya salah, with c not k dan nama org pls kapital, sayang kan crtnya udh bagus jg.. tetap semangat Aldi.. nooo!! :D
Sign In or Register to comment.