BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

filsafat? tertarik ga?

1234568

Comments

  • @solous: mau pesan apa? :D
    paha apa dada saya? *lalu jengjengjengjeng
  • @tamaki_syaoran jauh.. Gak bisa pacaran..

    Kalau di jaman filsuf taoism mereka memahami ini ada dititik tengah keseimbangan. Ada baik ada jahat. Tapi kita tetap harus berpihak pada kebaikan.

    Soal kebenaran dan paradigma akan nafsu. Ntahlah bagaimana harus menghilangkan atau menekan atau membebaskan seliar-liarnya.

    Semuanya tergantung bagaimana mau mengaturnya.. Karna ada perkataan zhuang zi. Anda bukan saya, bagaimana anda tau apa saya rasakan tentang dia
  • @voldemmort1: bdw aku cuman becanda. :|

    ya, atau... aku menyebutnya, dalam tao, kita diajarkan bahwa 'sok baik' menjadikan kita jahat(closeminded, kayak aliran agama yg suka kafir-kafirin oranglain), dan 'sok jahat' ya... jelas jahat! xD kita gabisa terlalu baik dan jahat. kita harus stay true to ourself. dalam tao diagungkan pengalaman, bukan teori. it s okay if we made mistakes.. itu bukti kesempurnaan--keseimbangan.

    kita nggak boleh sok baik. kita nggak boleh sok jahat. yg bener, jadi bijaksana--berada diketengahnya! :D

    iya. aku juga bingung sama soal nafsu. :(
    mungkin sama seperti keseimbangan--managing, mengendalikannya adalah yg terbaik. duh. :<

    :)
    bdw, kepo deh, kamu tau taoisme gitu dari mana?
  • Btw kik, jenggot kalian kalian disini udah pada berapa meter? Wakakakakak.
  • Everything is Balance.. Right? But we must control the lust..

    Tau dari mana? Buku terjemahan taoism versi inggris atau indonesia :( *gak bisa mandarin

    Terus kalau bijak itu gak akan ada definisi orang bijak karna para filsuf besar masih lapar akan kebijaksaan..
  • 1. Soal poin pola pikir yang dipaksakan dan belok dari realita. Itu gak juga kok. Karna apa yang gue tulis di point nomer 1 itu gue semuanya pengalaman gue. Itu nyata lhooo. Bukan teori lagi.
    Menurut gue tentu baik kalo orang cari celah supaya merasa baik baik aja. Ngapain juga khawatir. Itu gak solutif sama sekali. Siaga itu baru solutif. Kadang dua hal ini suka ketuker.
    Khawatir itu merasa cemas, takut (biasanya bahkan karna hal hal kecil atau malah gak beralasan), tp ga tau mau ngapain. Sekalinya bertindak kacau.
    Siaga itu siap. Awalnya sama ada sedikit kecemasan dan gugup tp dengan alasan yang masuk akal dan jelas. Nah setelah itu, pikiran kembali tenang dan tau harus ngapain. Kemudian bertindak, masalah selesai.
    Hmm...gue ga bilang menikah adalah pilihan yang jauh membahagiakan di post sebelumnya, tapi oke, di post ini gue amini. Setelah baca novel, melihat kehidupan teman teman yang lebih tua umurnya dari gue (jumlahnya lumayan lah untuk dijadiin contoh), dan liat di tv juga, hidup lebih menyenangkan kalo suatu saat nanti gue menikah. Karna temen temen gue juga akan menikah. Mungkin sekitar 25an. Atau setidaknya sebelum umur 30. Mereka akan lebih fokus sama keluarganya. Ga akan ada lagi makan bareng, maen bareng, ngobrol berkualitas bareng. Mereka akan berubah dari kerja, nongkrong, pulang jadi kerja, pulang. Padahal di dalem nongkrong itu ada makan dan ada obrolan berjam jam yang durasinya lebih lama dari makannya.
    Mereka akan fokus berkeluarga. Gue jadi ga punya banyak temen lagi. Atau setidaknya, kualitas pertemanan sudah jauh menurun. Gue memaklumi mereka kalau itu terjadi. Tapi bukan berarti gue bakal baik baik aja kan? Makanya gue juga pengen nikah. Gue pengen punya satu "teman" yang setia sampai gue mati. Makan bareng, maen bareng, ngobrol berkualitas bareng setiap hari.
    Kalo soal melupakan masa ngekost sendiri, bisa bebas maen, gue ga harus melakukan itu. Gue memikirkan menikah karna gue sadar gue akan meninggalkan masa masa itu. Tapi ini gak berarti gue harus menghapus kenangan itu dari ingatan gue. Karna gue membutuhkannya untuk bersyukur. Gue gak mau terus terusan muda. Gue cuma pengen bisa "tua dan dewasa" pada waktunya. Soal kapan, mungkin beda beda untuk tiap orang. Buat gue, itu saat temen temen gue juga udah tua dan dewasa.
    Gue gak suka soal positif dan negatif.
    Kaya yang udah dibilang @lightsaber baik (atau positif) dan buruk (atau negatif) ada yang absolut. Ga semuanya relatif. Gue sebenernya setuju. Tp gue percaya kalo yang absolut cuma sedikit. Banget. Gue percaya nilai baik dan buruk selalu bergeser. Entah cepat atau lambat. Tak ada yang abadi. Gue msh percaya sama paham jadul itu.
    Cuma bisa komen itu aja.
    Gue setuju perasaan berasal dari otak. There's no such thing as heart.
    Rasa itu ada, tapi hati? Apa sih hati itu? Gue taunya hati yang organ tubuh itu doang. Yang gunanya kalo ga salah buat menawar racun.

    2. Bukan. Itu novelnya ayu utami. Judulnya si parasit lajang.
    Lebih tepatnya mungkin pernyataan gue yg setelahnya. Usahakan menilai seminimal mungkin. Jangan keseringan. Karna sebenernya gak perlu perlu banget.
    Hobby gue... Sorry rahasia. Banyak kok hobby yg ngabisin banyak duit. Hehe.
    Kaya yang gue bilang di ending post sebelumnya. Gue kadang bisa jadi jahat. Kali ini gue manusiawi. Gue bisa terbilang sederhana orangnya. Bener bener sederhana. Secara finansial yaaa. Gue jarang bisa seneng seneng dengan alasan keuangan. Sekarang saat gue "punya duit sendiri" gue LANGSUNG harus nabung? Seriously?! Ya Tuhan! Kapan gue seneng senenengnya. Gue msh ingin menikmati apa yg kata orang "kesenangan duniawi". Itu pun ditarget kok. Gue punya target kapan gue kudu brenti dan fokus nabung. Dan gue ga sedikit pun ragu target itu akan mundur.
    Coba perhatikan lagi postingan gue sebelumnya poin nomer 1. Bahagia itu penyikapan dan modal. Soal modal ga usah dijelasin lagi ya. Ngulang nanti jatohnya. Nah kalo soal penyikapan, maksudnya ya penyikapan terhadap realita, bukan kalau keinginan selaras dengan realita. Contohnya masih sama kaya postingan gue sebelumya juga. Yang perbandingan antara orang bergaji 5 juta dengan yg bisa makan sekali sehari.
    Tapi ga salah juga kalau lo bilang bahagia itu kalau keingin selaras dengan realita dan bahagia itu kalau yg diinginkan tercapai. Siapa juga sih yg gak bahagia dengan cara itu?
    bahagia juga soal sudut pandang.
    Hakikatnya bahagia berarti yaa 3 itu. Penyikapan, modal dan sudut pandang. Yang paling berperan menurut gue sudut pandang

    3. Did you forget? Ga ada yang namanya orang lain. Gue sering baca di berbagai buku dan di internet, ada tulisan yg isinya lo ga akan bisa bahagia kalo lo berusaha membahagiakan orang lain. Namanya juga "orang lain" ngapain dibahagiain. Fokus sama diri sendiri bukan berarti egois. Diri sendiri itu bisa berarti sangat luas. Misal kalo gue bilang, gue pengen bahagiain diri sendiri, nah diri sendiri ini isinya gue, keluarga gue, dan sahabat sahabat gue Di luar itu namanya orang lain. Gue mau kok nolong orang lain itu. Bantuin mereka. Hidup berdampingan dan bahagia. Tapi kalo sampe berusaha banget membahagiakan orang lain itu ya gak usah.
    Tapi ini gak berarti tiap kali gue mau bahagiain diri sendiri, selalu berarti bahagiain bagian dari diri gue yg lain juga. Tetep tergantung konteks.
  • omg trit sebagus ini terkubur :(
    yuk mulai diskusi lagi
  • Iyah trit macam ginian bagus buat di up
  • dari opini pertama di pejwan, stop baca setelah "jelas aja ga bisa connect, aku introvert dia ekstrovert. pemikirannya crash, jadi chaos, ga guna"

    such philosophy much wowe
    *slowclap*
  • halo makik XD
    sempet2nya nyundul trit 3 taun lalu
    postingan panjang2 kek biasanya y :smirk:


    @tamaki_syaoran
  • boar_newt wrote: »
    dari opini pertama di pejwan, stop baca setelah "jelas aja ga bisa connect, aku introvert dia ekstrovert. pemikirannya crash, jadi chaos, ga guna"

    such philosophy much wowe
    *slowclap*

    Yawla itu argumen berapa taun yg lalu wqwq baca itu juga masi ngaqaq
    Lagian itu ya ngga bahas filsafat
    Pity me yg waktu itu belon nemu lingkungan yg sepadan buat diskusi ilmiah
  • Silvestr wrote: »
    halo makik XD
    sempet2nya nyundul trit 3 taun lalu
    postingan panjang2 kek biasanya y :smirk:


    @tamaki_syaoran

    Wqwq tetiba kangen boyzforum

    Makin ga laku ya skrg? *Eh

    Tampaknya dah pada hijrah semenjak grindr menyerang
Sign In or Register to comment.