It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
gadis itu terlihat sangat lemah, dia hanya terduduk di halte dengan tatapan kosong, wajahnya sangat pucat seperti hampir mati. di lengannya kulihat bekas suntikan, mungkinkah ia mengunakan obat? aku tak tahu.
orang2 disekitar hanya berlalu lalang tanpa memperhatikan apapun, mereka sama sekali tidak peduli gadis itu masih hidup atau tidak. cih, orang2 jaman sekarang memang menyedihkan...
setengah jam aku menunggu, dia masih belum beranjak dari halte, melewatkan bus terakhir di malam itu. sesaat nafasnya melambat perlahan, matanya terbelalak, tubuhnya bergetar, lalu sunyi.,, mungkin dia sudah mati, atau....
oh, shit,,, dia melihatku disini.
Kemarin Jennifer, teman lama ku menelepon. Aku sudah bertahun-tahun Tidak pernah mengobrol dengannya. Dan kamipun mulai bernostalgia tentang masa2 sma kami. Tidak terasa berjam-jam mengobrol.. aku mengajaknya untuk bertemu. Awalnya Jennifer hanya menjawab bahwa itu ide yang buruk.. namun setelah ku desak kemudian dia setuju. Dan aku mulai mencatat alamat dan nomor telepon yang dia berikan.
Dan hari ini aku berada di tempat Jennifer tinggal. Tidak ada apa2 di sana.. hanya puing2 sisa kebakaran yang lama tidak dibersihkan. Ditengah puing-puing itu aku melihat sebuah telepon di lantai yang tidak tersambung kemanapun. Aneh, mengapa Jennifer memberikan alamat ini kepadaku.
Aku mulai mencari-cari jennifer, namun tidak ada. Aku mengambil ponsel ku dan mulai meneleponnya. Telepon dilantai mulai berdering
Sekali...
Dua kali...
Waktu yang ketiga.. Aku kaget dan menjatuhkan ponsel ku.
Dengan takut aku mengangkat telepon dilantai dan sebuah suara mengatakan "sudah ku bilang ini ide yang buruk"
Kami sedang dalam sebuah ekspedisi untuk meneliti keberadaan mahluk eksotis. Spesies satu ini menurut penuturan warga setempat, merupakan seekor ular raksasa yang tinggal di hutan dimana kami berada di dalamnya. Menurut penuturan, ular tersebut memang tidak berbahaya. Namun, siapa yang tahu? Terkadang membayangkan bentuknya saja sudah membuatku ngeri, apalagi ini tergolong sebagai mahluk berukuran raksasa.
Kami kemudian membuat sebuah base-camp di sebuah kaki bukit dimana sekitar lima puluh meter di depannya terdapat sebuah danau besar, sedangkan di belakang base terdapat dua buah bukit yang pada saat pagi, matahari terbit akan terlihat begitu mengagumkan keluar perlahan sedikit demi sedikit- dari celah yang tercipta di antara dua bukit itu.
Pagi ini udara terasa sangat dingin, tidak seperti biasanya. Kuputuskan untuk berjalan-jalan menuju danau untuk menghangatkan diri dengan bergerak, sementara rekanku yang lain masih sibuk dengan mimpi masing-masing. Kupikir akan jauh lebih indah jika melihat matahari terbit dari bayangan di air danau.
Tidak berapa lama, aku sampai di depan danau. Aku tidak ingat berapa lama telah berjalan, namun saat sampai disana kulihat bayangan matahari terbit yang begitu memukau di atas permukaan air danau. Keadaan masih cukup gelap, namun aku masih bisa melihat bayangan matahari yang bulat sempurna dan menyala merah itu dengan cukup jelas.
Kulirik arloji kemudian: masih menunjukan pukul setengah lima pagi, pantas semua rekanku masih tidur. Aku menengadah untuk melihat bintang fajar, namun mendung ternyata cukup tebal sehingga menutupi keberadaan semua bintang yang ada. Kemudian hal yang kukhawatirkan terjadi: hujan. Sial! Aku akan basah kuyup dan tambah kedinginan. Tanpa pikir panjang lagi, aku segera berlari menuju base-camp. Dalam perjalanan pulang, kupikir akan lebih baik untuk tidur saja hari ini atau beberapa hari kedepan. Setidaknya aku telah mengerti arti kata menakjubkan.
Bagus, aku pikir, aku lelah dan sedang mandi. Aku rasakan air hangat melewati kakiku. Ah, aku harus segera membilas shampo ini. Busanya sudah terlalu perih untuk mataku. Sunguh hangat sekali air ini, membasuh tubuhku. Aku pun membuka mataku dan menyadari sesuatu. Bahwa sesuatu yang melewati dikakiku bukanlah air hangat, melainkan tangan yang muncul dari lubang air.
Dan tangan itu bukan turun kebawah, tetapi naik keatas kakiku.
dia ngeliat mata tuh ular yak.? Brrr, berarti tuh ular emang gwede yak u.u
hampir saja jadi mangsa ular...
i see^^
Aku berdiri bersandar pagar balkon lantai dua rumahku, hanya diam. Tiba-tiba aku lihat sekelompok orang tersungkur dan terjungkal ke aspal dari sebuah mobil pick up yang terguling beberapa kali di jalan yang tak jauh dari tempatku berdiri.. Begitu cepat hingga..hmm, sepertinya mereka semua mati..
Hey..masa sih mereka bunuh diri massal?.. Tak ada sedikitpun teriakan dari mereka saat peristiwa itu berlangsung..