It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@kevinD sama aku aja
"Tapi jangan karena cowok itu juga dong."
"Lu pikir gw mau apa. Ini masalah hati."
"Gw ngerti kok. Manusiawi lah kalo lu sedih. Cuma yang gw maksud itu jangan kebangetan. Kerjaan lu cuma bengong dan ngelamun aja seharian ini."
"Nggak segitunya lah. Gw tahu juga batasannya. Udah lah, ngapain ngurusin gw," jawab gw sedikit ketus.
Jujur, saat ini hati gw lagi nggak bersahabat. Pun yang nasehatin dan care ke gw itu Kak Fredo, tetap aja nggak bisa mencairkan badmood gw.
"Sorry, gw cuma---"
"Gw tahu maksud lu baik. Thanks!" potong gw.
Terdengar hembusan nafas di ujung sambungan. Hanya itu.
Kami berdua terdiam untuk beberapa saat. Gw nunggu dia mau ngomong apa lagi. Tapi nggak ada tanda-tanda dia bakal ngomong. Gw pun akhirnya memutuskan sambungan telepon secara sepihak.
Setelah itu gw berbaring sambil menatap langit-langit kamar. Setelah beberapa saat, hp gw kembali berbunyi.
SMS dari Kak Fredo.
Sorry, al. Kk bkn mau sok peduli. Tp kk benar2 kesal cwo itu bikin lu jadi sdih.
Gw:
Thx.
Kak Fredo:
Lu mrh ya sm kk? Maaf ya.
Gw read doang sms dia. Mungkin karena sms terakhir dia itu nggak ada balasan, akhirnya dia sms gw lagi.
Kak Fredo:
kk sayang lu. Mknya kk gak mau liat lu sdih.
Thank you, jawab gw dalam hati. Tapi sms-nya tetap cuma gw read doang.
Mungkin karena tetap nggak dapat respon dari gw, hingga malam berakhir nggak ada lagi sms ataupun telepon dari dia. Gw pun nggak perduli.
***
Keesokan harinya, sekitar pukul sepuluh pagi, Kak Fredo datang ke rumah. Kebetulan gw kuliah siang. Jadi jam segitu masih duduk di ruang tengah sambil pencet-pencet remote mindahin channel teve.
Gw baru aja mau bilang ke dia kalo Bang Albert ada di kamar, tapi orangnya udah nongol duluan di antara kami. Akhirnya gw urung ngomong dan lanjut menghadap ke layar teve.
"Gimana??? Udah kelar?"
"Udah. Gw lagi garap bab 4 nih," jawab Kak Fredo. "Lu?"
"Sama. Hari ini gw konsul lagi..." jawab Bang Albert sambil duduk di sofa samping gw. Dan pas ngeliat gw masih santai di sana, dia langsung nanya, "Lu ngapain masih di sini?"
"Emang kenapa?" gw balik nanya.
"Nggak ngampus lu?"
"Siang."
"Udah nyampe berapa persen bab 4 lu?" tanya Bang Albert lagi ke Kak Fredo yang juga ikutan duduk di sofa.
"Hampir setengah lah..."
"Gw dong, udah kelaaarrr....hohoho."
"Sombong lu! Semoga banyak perbaikan, hahahaha..." balas Kak Fredo.
"Kampret! Jahat lu!"
"Lu sih sok banget..."
Gw cuma diam aja dengar percakapan mereka. Nggak ada niatan buat nimbrung.
"Jam berapa lu ngampus, Bet?"
"Janji sama pembimbing habis dzuhur."
"Berapa lembar skripsi lu?"
"Cuma 60-an lembar."
Oke, kayaknya belum saatnya gw denger topik tentang skripshit, skripsweet atau apalah itu. Mendingan gw ke kamar aja lagi.
"Hoaaammmm..." gw nguap lebar seraya bangkit dan berjalan menuju kamar.
"Mandi sana!" kata Bang Albert.
Gw terus aja berjalan tanpa ngerespon omongan dia tadi.
Mungkin gw baru lima menitan di kamar saat pintu kamar gw diketuk. Berhubung nggak dikunci jadi gw suruh masuk aja.
Saat pintu terbuka, Kak Fredo berdiri di sana.
"Ada apa?" tanya gw.
"Lagi apa lu?" dia balik nanya.
"Nggak ada..." gw nunjukin hp di tangan gw.
"Gw masuk ya?"
"Masuk aja."
Kak Fredo masuk dan menghampiri gw.
"Ada apa? Tumben nyamperin ke kamar..."
"Cuma mo mastiin aja. Lu marah ya sama gw?"
"Hadeehhh... Itu lagi..."
"Yaaa, lu sih. Semalam sms gw nggak dibalas. Cuma di read doang, sakitnya tuh di sini," Kak Fredo megang dada kanannya.
"Ya udah. Sekalian aja lu joged sakitnya tuh sini supaya gw gak marah..."
"Jiah! Nggak bisa gw."
"Kalo gitu gw tetap marah."
"Apaan dah."
"Makanya..."
"Makanya apa? Lu tuh yang makanya. SMS nggak dibales."
"Penting banget kayaknya balesan gw?"
"Iya dong. Gimana gw tahu lu marah apa nggak kalo nggak dibalas."
"Biarin aja dong gw marah. Emang kenapa?"
"Gw nggak mau lu marah sama gw."
"Ya udah. Siapa juga yang marah..."
"Beneran?? Nah, gitu dong!"
"Ya. Bereskan? Nggak ada yang mau diomongin lagi kan?"
"Itu doang sih..."
"Ya udah. Balik lagi noh ke bebeb lu. Ntar dia curiga lagi kita ngapain di sini..."
"Bilang aja lagi pacaran."
"Berani lu?"
"Hehehe..."
***
jadi pengen cium nih~ :x
lanjuuut^^/
ihh tumben gak pake edit-edit yg lama ;;)
@Ardhy_4left
@emoniac
@d_cetya
@Soshified
@arieat
@dmzoom
@idans_true
@peace123456789
@cevans
@BenNext
@bladex @Tsu_no_YanYan
@Wita
@lulu_75
@cevans @4ndh0 @balaka
@kevinD
@sns95 @Uci14 @gylandjaya @Rez1
Cuman ambil yg coment 3page yg lalu.